Anda di halaman 1dari 14

PETUNJUK TEKNIS

TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDIT
APOTEKER , ASISTEN APOTEKER
RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN


TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada
pelayanan pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk
pelayanan farmasi klinik.
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik.
Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia, sarana, dan peralatan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
juga dinyatakan bahwa dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian, tenaga kefarmasian harus menerapkan Standar Pelayanan
Kefarmasian yang diamanahkan untuk diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut dan perkembangan
konsep Pelayanan Kefarmasian, perlu ditetapkan suatu Standar Pelayanan Kefarmasian
dengan Peraturan Menteri Kesehatan, sekaligus meninjau kembali Permenkes No. 58
tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit.
Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian,
yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Tenaga Kefarmasian harus
dituntut selalu professional dan memiliki standar kompetensi sesuai pendidikannya.
Jabatan fungsional Tenaga Kefarmasian sangat diperlukan guna menciptakan
tenaga-tenaga Kefarmasian yang hadal, professional, berkompeten, dan menjunjung
tinggi keselamatan pasien guna tercapainya Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
yang tertuang dalam Permenkes No.58 tahun 2014. Dalam hal tersebut perlu adanya
petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Apoteker, Asisten Apoteker, Angka Kreditnya, yang
terdiri dari tugas pokok, jenjang karier, rincian kegiatan, unsur kegiatan, tim penilai, tata
cara pembinaan, tata kerja dan tata cara penilaian penetapan angka kredit yang telah
ditetapkan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Menumbuhkan motivasi kerja guna menciptakan Tenaga Apoteker dan Tenaga
Teknis Kefarmasian yang handal, professional, dan berkompeten untuk selalu
menambah pengetahuan, keterampilan, dan ikut serta dalam perkembangan IPTEK
khususnya di bidang kefarmasian.

1.2.2 TUJUAN KHUSUS


 Meningkatkan kinerja profesional Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
 Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi
 Terlaksananya pembinaan dan pengembangan, sesuai jenjang kariernya.

1.3 RUANG LINGKUP


1. Apoteker adalah Pegawai Tetap yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh Direktur RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan untuk melaksanakan
pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, pengelolaan
perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik, dan pelayanan farmasi khusus di RSI
PKU Muhammadiyah Pekajangan.
2. Asisten Apoteker adalah Pegawai Tetap yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh Direktur RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan untuk
melaksanakan pekerjaan kefarmasiaan yang meliputi penyiapan rencana kerja
kefarmasian, pengelolaan perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik, dan pelayanan
farmasi khusus di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan.
3. Jenjang Jabatan Fungsional Apoteker terdiri dari yang terendah sampai yang tertinggi
adalah Apoteker Pertama, Apoteker Muda, Apoteker Madya, dan Apoteker Utama.
4. Angka Kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi butir –
butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Apoteker dalam rangka pembinaan
karier jabatannya.
5. Tim penilai angka kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur
RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dan bertugas menilai prestasi kerja Apoteker
D. DASAR HUKUM
1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah No 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.377/MENKES/PER/V/2009 Tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya.
5. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia Tahun 2011
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.376/MENKES/PER/V/2009 Tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya.
BAB II
PETUNJUK TEKNIS

2.1 UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN


2.1.1 Kegiatan yang dapat diberi angka kredit terdiri dari dua jenis kegiatan di
bawah ini :
1. Kegiatan Internal adalah kegiatan yang dilakukan bersama teman sekerja dan
merupakan kegiatan terstruktur di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan.
2. Kegiatan Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain di luar
RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, yang dapat berskala lokal, nasional maupun
internasional. Dokter yang mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan angka kredit
dari penyelenggara yang besarnya telah ditentukan oleh pihak penyelenggara.
2.1.2 Unsur dan Sub unsur kegiatan Dokter yang dinilai angka kreditnya terdiri dari:
1. Kesertaan dalam Kegiatan Praktik Profesi
Yaitu kegiatan Praktik Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian yang dilakukan
sehubungan dengan fungsi apoteker dalam mengimplementasikan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dalam menjalankan praktik kefarmasian.
2. Kesertaan dalam Kegiatan Pembelajaran (learning)
Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan selama menjalankan praktik kefarmasian.
3. Kesertaan dalam Kegiatan Pengabdian
Yaitu kegiatan yang dimaksudkan sebagai pengabdian kepada masyarakat umum
masyarakat profesi yang memberikan kesempatan untuk mengasah pengetahuan dan
keterampilan kefarmasiannya.
4. Kegiatan Publikasi Ilmiah atau Populer bidang kefarmasian
Kegiatan Publikasi Ilmiah atau Populer di bidang kefarmasian yaitu kegiatan
Apoteker yang menghasilkan karya tulis yang dipublikasikan.
5. Kegiatan Pengembangan Ilmu dan Pendidikan
Yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang ilmu yang bersangkutan.
2.2 JENJANG JABATAN
2.2.1 Jenjang jabatan Apoteker dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu :
1. Apoteker Pertama
2. Apoteker Muda
3. Apoteker Madya
4. Apoteker Utama
2.2.2 Jenjang jabatan Tenaga Teknis Kefarmasian (Asisten Apoteker) dari yang terendah
sampai dengan tertinggi yaitu :
1. Asisten Apoteker Pelaksana Pemula
2. Asisten Apoteker Pelaksana
3. Asisten Apoteker Pelaksana Lanjutan
4. Asisten Apoteker Penyelia
2.2.3 Penetapan jenjang jabatan Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian ditetapkan
sesuai dengan jumlah angka kredit yang dimiliki.
2.2.4 Pengajuan kenaikan jenjang jabatan dilakukan apabila telah menduduki salah satu
jenjang jabatan dalam kurun waktu > 2 ( dua ) tahun.

2.3 RINCIAN KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT


2.3.1 Jenis Kegiatan dan Jumlah Kredit Apoteker
Angka
No. Jenis Kegiatan Penjelasan Satuan Hasil
Kredit
1 Kegiatan Praktek Profesi
a. Melayani perbekalan
farmasi resep perorangan
pasien rawat jalan dan
inap
b. Mengkaji resep dimulai
Perbulan min.50
1.1 Skrining Resep dari seleksi persyaratan 5 SKP
lembar resep
administrasi,farmasi, dan
klinis baik untuk pasien
rawat inap maupun rawat
jalan

Menyiapkan dan
Formulir PIO min
1.2 Pelayanan Informasi Obat memberikan pelayanan 1 SKP
10 Pasien perbulan
informasi obat
1.3 Konseling Obat Memberikan solusi atas 1 SKP Lembar Konseling
keluhan-keluhan pasien min. 10 pasien
yang berkenan dengan perbulan
penggunaan obat dan
memotivasinya sehingga
tujuan terapi tercapai
secara optimal
Melakukan visite ke
ruang rawat untuk Perbulan min.10
1.4 Visite ke Ruang Rawat 2 SKP
melakukan asuhan pasien visite
kefarmasian
a. Menelusuri catatan
medic/data penunjang
berkaitan dengan
diagnose penyakit
b. Menganalisis dan
Laporan Doc
menyimpulkan obat yang
Pemantauan Penggunaan Pemantauan Terapi
1.5 digunakan apakah sesuai 1 SKP
Obat min.10
dengan indikasi serta
pasien/bulan
merekomendasikan
intervensi
c. Mendokumentasikan
semua kegiatan secara
sistematis
Melakukan Edukasi
Kegiatan Internal Topik dan daftar
1.6 Kelompok Pasien (minimal 1 SKP
terstruktur hadir
10 pasien)
Melakukan praktik dan
kegiatan yang mendukung
praktiknya berdasar
Standar Prosedur Laporan Sasaran
1.7 Melakukan Penjaminan Mutu 1 SKP
Operasional, sehingga Mutu perbulan
diharapkan tercapainya
praktik yang terjamin
mutunya
a. Menerima,
mengklarifikasi , dan
memantau laporan efek
samping obatserta
mengumpulkan data
medik/penelitian medik
yang diperlukan
Monitoring Efek Samping b. Mengumpulkan data
1.8 1 SKP Laporan MESO
Obat (MESO) medic, menganalisis
mekanisme kerja obat
berdasarkan data
medik/penunjang dan
merekomendasikan upaya
intervensi untuk
meminimalkan efek
samping obat
Terlibat Dalam Pokja Kegiatan Internal
1.9 2 SKP Surat Keputusan
Kefarmasian terstruktur
1.10 Membuat dan menyediakan Hal-hal yang berkaitan 1 SKP Brosur/leaflet
brosur/leaflet untuk informasi
dengan masalah kesehatan
aktif
atau kefarmasian
2 Kegiatan Pembelajaran
a. Pelatihan yang diakui SKP Sesuai
IAI Sertifikat
Sertifikat
Pembicara =
2.1 Partisipasi dalam Seminar Bukti Hadir
b. Kegiatan Internal 1 SKP;
Topik Pembahasan
Tersturktur Peserta = 0,5
SKP
a. Pelatihan yang diakui SKP Sesuai
IAI Sertifikat
Sertifikat
Pembicara =
2.2 Partisipasi dalam Workshop Bukti Hadir
b. Kegiatan Internal 1 SKP;
Topik Pembahasan
Tersturktur Peserta = 0,5
SKP
Kegiatan Internal Sertifikat
Partisipasi dalam Kursus atau
2.3 Eksternal Resmi 2 SKP Bukti Hadir
Pelatihan
( Penugasan ) Topik Pembahasan
2.4 Melakukan Tinjauan Kasus Kajian Review Kasus 2 SKP Laporan Per Kasus
Diskusi Kefarmasian Penyaji = 3
Bersama Pakar (Minimal Kegiatan Internal SKP; Bukti Hadir
2.5
Peserta Diskusi 5 Orang Eksternal Resmi Pendengar = Topik Pembahasan
Apoteker) 2 SKP
3 Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Melakukan Penyuluhan
3 SKP per Daftar Hadir,
3.1 tentang Kefarmasian / Kegiatan Internal Eksternal
2 jam Materi
Kesehatan
Memberikan pemahaman
mengenai cara distribusi dan
penyimpanan obat yang baik
3 SKP per Daftar Hadir,
3.2 dan benar kepada masyarakat Kegiatan Internal Eksternal
2 jam Materi
/ fasilitas pelayanan
kefarmasian/ tim kesehatan
lainnya
Surat Penugasan
2 SKP per
Melaksanakan Pengobatan
3.3 Kegiatan Internal kegiatan Keterangan /
Massal
(8 jam) Sertifikat
Penghargaan

4 Kegiatan Publikasi Ilmiah


Tinjauan Kasus Yang di Bukti Artikel/
4.1 Jurnal Resmi yang sesuai 3 SKP
Publikasikan Jurnal
Studi Pustaka Membuat Bukti Artikel/
4.2 Jurnal Resmi yang sesuai 3 SKP
Resume Jurnal
4.3 Menulis/Menerjemahkan Diterbitakan dan Sendiri = Bukti Buku
Buku disebarluaskan 10 SKP
Bersama =
20 SKP
Editing Buku Yang terkait Diterbitakan dan
4.4 6 SKP Bukti Buku
dengan Profesi Apoteker disebarluaskan
Laporan Penelitian / Karya Jurnal Resmi yang sesuai Bukti Ilmiah/
4.5 3 SKP
Ilmiah Artikel/ Judul
Membuat Artikel / Rubrik Diterbitakan dan
Bukti Artikel/
4.6 Kesehatan / Kefarmasian di disebarluaskan 3 SKP
Rubrik
Media

5 Kegiatan Pengembangan Ilmu


Bukti Artikel,
Publikasi Di Jurnal
5.1 Mengerjakan Penelitian 10 SKP Sertifikat penulis
Terakreditasi
Bukti artikel
Supervisor Dalam Jurnal
5.2 2 SKP
Club/ Case Reiew
3 SKP
Kegiatan yang diakui oleh Bukti materi dan
Memberikan ceramah kepada
5.3 lembaga berwenang Daftar hadir /
sesama Apoteker
Kegiatan Internal terstruktur Sertifikat
Perguruan tinggi yang S1 = 3
5.4 Menjadi Preseptor PKPA terakreditasi dan bagian dari S2/Sp = 5 Bukti Penugasan
kegiatan internal S3 = 7

2.3.2 Jenis Kegiatan dan Jumlah Kredit Tenaga Teknis Kefarmasian


Angka
No. Jenis Kegiatan Penjelasan Satuan Hasil
Kredit
1 Kegiatan Praktek Profesi
c. Menerima, menseleksi,
persyaratan administrasi Perbulan min.50
1.1 Dispensing (resep individual) 2 SKP
dan menghitung harga lembar resep
obat
d. Menyiapkan obat sesuai
Perbulan min.50
dng resep yang dibayar 2 SKP
lembar resep
dan menyiapkan etiket
e. Melayani perbekalan
farmasi melalui resep per-
orangan yang disiapkan Perbulan min.50
2 SKP
dan diberikan dalam lembar resep
system dosis unit untuk
pemakaian selama 24 jam
Menyiapkan/
Menyiapkan sediaan mencampur/
1.2 0,25 SKP Tiap 10 x obat jadi
sitotastika merekonstitusi obat secara
aseptis
Kegiatan menyusun
Penyusunan laporan kegiatan Perbulan min. 10
1.3 laporan kegiatan farmasi 2 SKP
farmasi klinis pasien
klinis
1.4 Penyususn laporan rutin a. Laporan Napsi sesuai Lap. All = Perbulan max tgl
2 SKP
Lap.pengg
batas waktu unaan
farmasi 10/laporan
perbulannya perobat=
0,5 SKP

b. Laporan Penanggung Perbulan max tgl


2 SKP
jawab Stok obat 10/laporan
Perbulan max tgl
c. Laporan Lain2 1 SKP
10/laporan
a. Merekapitulasi data-
Pengelolaan Perbekalan data penerimaan Rekapan lap.
1.5 2 SKP
Farmasi perbekalan farmasi Perbulan
perbulan
b. Menyiapkan daftar
usulan perbekalan
Rekapan Lap.
farmasi untuk proses
1 SKP Pengadaan total
pengadaan dan
Perminggunya
termasuk membuat
draf surat pesanan

2 Kegiatan Pembelajaran
c. Pelatihan yang diakui SKP Sesuai
PAFI Sertifikat
Sertifikat
Pembicara =
2.1 Partisipasi dalam Seminar Bukti Hadir
d. Kegiatan Internal 1 SKP;
Topik Pembahasan
Tersturktur Peserta = 0,5
SKP
c. Pelatihan yang diakui SKP Sesuai
PAFI Sertifikat
Sertifikat
Pembicara =
2.2 Partisipasi dalam Workshop Bukti Hadir
d. Kegiatan Internal 1 SKP;
Topik Pembahasan
Tersturktur Peserta = 0,5
SKP
Kegiatan Internal Sertifikat
Partisipasi dalam Kursus atau
2.3 Eksternal Resmi 3 SKP Bukti Hadir
Pelatihan
( Penugasan ) Topik Pembahasan
3 Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Surat Penugasan
2 SKP per
Melaksanakan Pengobatan
3.1 Kegiatan Internal kegiatan Keterangan /
Massal
(8 jam) Sertifikat
Penghargaan

4 Kegiatan Publikasi Ilmiah


Laporan Penelitian / Karya Jurnal Resmi yang sesuai Bukti Ilmiah/
4.1 3 SKP
Ilmiah Artikel/ Judul
Membuat Artikel / Rubrik Diterbitakan dan
Bukti Artikel/
4.2 Kesehatan / Kefarmasian di disebarluaskan 3 SKP
Rubrik
Media
5 Kegiatan Pengembangan Ilmu
Bukti Artikel,
Publikasi Di Jurnal
5.1 Mengerjakan Penelitian 10 SKP Sertifikat penulis
Terakreditasi
Bukti artikel
Peran serta dalam Bukti materi dan
Kegiatan Internal atau
5.2 seminar/lokakarya dibidang 2 SKP Daftar hadir /
eksternal
kefarmasian/kesehatan Sertifikat
D3
Farmasi=
Memperoleh ijazah/gelar di
Memperoleh gelar 20 SKP
5.3 bidang kesehatan/ Ijazah
kesarjanaan S1
kefarmasian
Farmasi=
30 SKP
D3= 10
Memperoleh ijazah/gelar SKP
Ijazah
diluar bidang kesehatan S1=20
SKP

2.4 PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT


a) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Apoteker dan Tenaga
Teknis Kefarmasian diwajibkan mencatat dan menginventarisir seluruh kegiatan yang
dilakukan
b) Penetapan Angka Kredit
ANGKA KREDIT APOTEKER YANG DIPERLUKAN : 50 per TAHUN
Kategori Kegiatan Nilai Kredit Total Catatan
1 Tahun
A Kegiatan Praktek Profesi Tanpa minimal Maksimal 15
B Kegiatan Pembelajaran Tanpa minimal Maksimal 15
C Kegiatan Pengabdian Masyarakat / Tanpa minimal Maksimal 5
Profesi
D Kegiatan Publikasi Ilmiah Tanpa minimal Maksimal 8
E Kegiatan Pengembangan Ilmu dan Tanpa minimal Maksimal 8
Pendidikan

ANGKA KREDIT TTK (ASISTEN APOTEKER) YANG DIPERLUKAN : 100 per


TAHUN

Kategori Kegiatan Nilai Kredit Total Catatan


1 Tahun
A Kegiatan Praktek Profesi Tanpa minimal Maksimal 60
B Kegiatan Pembelajaran Tanpa minimal Maksimal 10
C Kegiatan Pengabdian Masyarakat / Tanpa minimal Maksimal 10
Profesi
D Kegiatan Publikasi Ilmiah Tanpa minimal Maksimal 10
E Kegiatan Pengembangan Ilmu dan Tanpa minimal Maksimal 10
Pendidikan

c) Apabila hasil catatan atau inventarisir seluruh kegiatan dipandang sudah dapat
memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan, secara
hirarkhi Apoteker atau Tenaga Teknis Apoteker dapat mengajukan usul penilaian dan
penetapan angka kredit.
d) Penilaian dan penetapan angka kredit dilakukan sekurang – kurangnya 2 (dua) kali
dalam 1 ( satu ) tahun yang telah di supervisi oleh Tim Penilai Angka Kredit.
2.5 SYARAT PENGANGKATAN JABATAN
a) Apoteker yang diangkat untuk pertama kali Jabatan Apoteker, harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Berijazah Apoteker;
2. Golongan IIIa
b) Tenaga Teknis Kefarmasian yang diangkat untuk pertama kali Jabatan Asisten
Apoteker, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Berijazah SMF/ SMKF/ D3 Farmasi
3. Golongan IIa

c) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
d) Penilaian dan penetapan angka kredit Apoteker dilakukan sekurang – kurangnya 2
( dua ) kali dalam 1 ( satu ) tahun yang telah di supervisi oleh Tim Penilai Angka
Kredit

2.6 PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN MEMBERHENTIKAN


JABATAN
Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Tetap dalam
dan dari jabatan Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian, adalah Direktur RSI PKU
Muhammadiyah Pekajangan.
2.7 PENYESUAIAN / INPASSING JABATAN DAN ANGKA KREDIT
a) Penyesuaian Jabatan ditetapkan pada Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang
telah bekerja sebagai Karyawan Tetap dimana belum adanya Kebijakan Direktur yang
mengatur tentang Jabatan Fungsional.
b) Penyesuaian Jabatan berdasarkan dari Golongan,
Penyesuaian
Golongan
Jabatan
IIIa Apoteker Pertama
IIIb Apoteker Muda
IIIc Apoteker Madya
IVa Apoteker Utama

Golongan Penyesuaian Jabatan


Asisten Apoteker Pelaksana
IIa
Pemula
IIb / IIc /IId Asisten Apoteker Pelaksana
Asisten Apoteker Pelaksana
IIIa / IIIb
Lanjutan
IIIc / IIId Asisten Apoteker Penyelia

a) Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah berada pada Golongan tertentu
dalam jangka waktu > 2 (dua) tahun, maka Apoteker yang bersangkutan dapat
diangkat dalam jenjang jabatan satu tingkat diatasnya dengan ketentuan :
1. Setiap unsur Penilaian dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
2. Jumlah keterlambatan hadir tidak lebih dari 60 hari untuk absensi dalam 1
(satu) tahun terakhir.
3. Dalam satu tahun terakhir tidak mengambil Cuti Bersalin, Cuti Diluar
Tanggunggan, dan Cuti Sekolah tanpa pengganti jumlah hari cuti.

\
BAB III
PENUTUP

Adanya petunjuk teknis jabatan fungsional Apoteker dan angka kredit menunjukkan
suatu komitmen Manajemen RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan dalam mewujudkan
Apoteker yang profesional baik dari segi pengetahuan dan ketrampilannya sehingga dapat
memberikan pelayanan yang terbaik dan ‘safety’ serta memberikan kepuasan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai