Anda di halaman 1dari 108

FORMULARIUM

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA

PANGKALPINANG
2019

1
DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Utama RSIA RONA........................................ iii


Kata Pengantar............................................................................. v
Panitia Farmasi dan Terapi...........................................................vi
Surat Keputusan Direktur Tentang Pemberlakuan Penggunaan
Buku Formularium RSIA RONA..................................................... vii
Prinsip Penggunaan Obat Secara Rasional.................................. ix
Petunjuk Penggunaan Buku......................................................... xiii
Daftar Obat Formularium RSIA RONA Berdasarkan
Kelas Terapi.................................................................................. 1
Kebijakan dan Peraturan Tentang Pengelolaan dan
Penggunaan Perbekalan Farmasi di RSIA RONA.......................... 44
Contoh Formulir Pengusulan Obat Baru...................................... 66
Contoh Formulir Permintaan Obat Non Formularium................ 67
Contoh Formulir Laporan Efek Samping Obat............................. 68
Tabel Interaksi Obat..................................................................... 69
Daftar Sediaan Generik................................................................ 77
Indeks Kelas Terapi...................................................................... 81
Indeks Obat Berdasarkan Nama Generik..................................... 85
Indeks Obat Berdasarkan Nama Dagang .................................... 96

2
SAMBUTAN
DIREKTUR UTAMA
RSIA RONA

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
izinNya maka buku formularium RSIA RONA edisi tahun 2019 dapat
diterbitkan.
Sejak dicanangkannya persiapan menuju akreditasi yang
akan berlangsung di tahun 2019, maka RSIA RONA semakin bergiat
untuk melakukan perbaikan dan peningkatan mutu di segala
bidang. Akreditasi sangat mengutamakan keselamatan pasien
dimana semua standarnya ditujukan untuk keselamatan pasien.
Salah satu standar oenting yang akan dinilai adalah aspek
pengelolaan dan penggunaan obat mulai dari organisasi dan tata
laksana, seleksi, pengadaan, penyimpanan, peresepan, penyiapan,
pemberian kepada pasien, sampai dengan pemantauan.
Salah satu standar dalam pengelolaan obat adalah adanya
formularium yang diseleksi secara kolaboratif oleh para ahli yang
tergabung dalam Panitia Farmasi dan Terapi.Seleksi dilakukan
secara cermat dengan mempertimbangkan khasiat, keamanan,
mutu, ketersediannya di pasaran dan biaya pengobatan yang paling
murah.Pembatasan jenis produk harus dilakukan untuk
mengefisienkan pengelolaan obat dan menjaga kualitas pelayanan
kepada pasien.
Saya mengharapkan agar pemantauan dan pelaporan efek
samping obat serta pelaporan kesalahan obat dapat
ditingkatkan.Laporan tersebut merupakan data berharga untuk
melakukan evaluasi dan perbaikan berkesinambungan.

3
Agar terlaksananya pengelolaan dan penggunaan obat di
RSIA RONA yang sesuai dengan standar akreditasi maka seluruh
pihak yang terlibat harus bekerja sama sesuai dengan tanggung
jawab dan kewenangannya masing-masing.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Panitia Farmasi dan
Terapi yang telah menyelesaikan Formularium tepat waktu.Semoga
kita dapat terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
memberikan yang terbaik bagi pasien.

Direktur Utama
RSIA RONA,

Dr. Budi Syamhudi, Sp.OG.

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
RahmatNya, sehingga tersusunlah buku pedoman penyusunan
formularium RSIA RONA ini.
Saat ini kebutuhan akan standar obat-obatan merupakan
suatu hal yang sangat penting, khususnya di Instalasi Farmasi, buku
ini akan menjadi acuan bagi dokter untuk meresepkan obat dan
acuan bagi instalasi farmasi dalam hal penyedia obat, disamping itu
dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit dan melaksanakan
visi dan misinya diperlukan pedoman penyusunan formularium
rumah sakit, agar senantiasa dapat menjaga mutu pelayanan,
khususnya dalam hal penyediaan obat-obatan yang diberikan
kepada pasien.
Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan
dan saran dari berbagai pihak sangat kami butuhkan untuk revisi di
kemudian hari .

Pangkalpinang, Desember 2016


Panitia Farmasi dan Terapi

Dr. Budi Syamhudi, Sp.OG

5
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA
NOMOR 140/DIR-RSIAPBH/I/2017

PANITIA FARMASI DAN TERAPI


RSIA RONA

Ketua : dr. Budi Syamhudi, Sp.OG


Sekretaris : Ratna Mustika, S.Farm., Apt.
Anggota : dr. M. Iqbal, Sp.A
Dr. Etty Widyastuti, Sp.A
Dr. Chinta Ariestassia, MMRS
Dr. Dewi Mas
Dr. Fajar Irianto, Sp.OG
Dr. Indra Faisal, Sp.An
Novita Safitri, S.Farm.,Apt.
Anita Rahmawati, Amd. Kep
Sri Margiati, S.ST

6
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA
NOMOR 141/DIR-RSIAPBH/I/2017
TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU FORMULARIUM
RSIA RONA
DIREKTUR RSIA RONA

Menimbang:
a. Bahwadalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan untuk menjamin ketersediaan obatbagi
pasiendiRSIA RONA, maka perlu dibuat FormulariumObat
Rumah Sakitdi RSIA RONA
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud
pada hurufa,makaperlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur RSIA RONA
c. Bahwa RSIA RONA selalu berupaya untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien termasuk pelayanan obat yang
rasional dan bermutu tinggi bagi pasien di RSIA RONA
d. Bahwa buku formularium RSIA RONA, merupakan
pedoman dan pegangan yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan oleh seluruh staf medik RSIA RONA dalam
memberikan pelayanan secara profesional dan bermutu
tinggi kepada pasien

Mengingat :
1. Undang-Undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-Undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit

7
3. PerMenKes RI No. 58 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Memutuskan
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur RSIA RONA tentang
pemberlakuan buku formularium Edisi tahun 2017
RSIA RONA
Kedua : Memberlakukan penggunaan buku formularium
RSIA RONA edisi tahun 2017 sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini
Ketiga : Menginstruksikan kepada segenap tenaga medis
untuk mengikuti kebijakan dan panduan pada
buku formularium RSIA RONA tahun 2017 dalam
melakukan pelayanan medis sesuai prosedur yang
berlaku dengan penuh tanggung jawab
Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pangkalpinang
Pada tanggal Januari 2017
Direktur

Dr. M. Iqbal, Sp.A

8
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL

Penggunaan Obat Rasional adalah apabila pasien menerima


pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang
sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang sesuai dan
dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan
masyarakat.
Pada dasarnya obat akan diresepkan bila memang
diperlukan dan dalam setiap kasus, pemberian obat harus
dipertimbangkan berdasarkan manfaat dan resikonya (cost benefit
rasio). Kebiasaan peresepan obat yang tidak rasional akan
berdampak buruk bagi pasien seperti kurangnya efektivitas obat,
kurang aman, pengobatan biaya tinggi dan sebagainya.
Dalam buku Guide to Good Prescribing yang diterbitkan
WHO tahun 1994 telah dibuat pedoman penggunaan obat secara
rasional. Langkah-langkah pengobatan rasional tersebut disusun
sebagai berikut:

Langkah 1: Tetapkan masalah pasien


Sedapat mungkin diupayakan menegakkan diagnosis secara
akurat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik yang seksama,
pemeriksaan penunjang yang tepat. Diagnosis yang akurat serta
identifikasi masalah yang jelas akan mempermudah rencana
penanganan.

Langkah 2: Tentukan tujuan terapi


Tujuan terapi disesuaikan untuk setiap masalah atau
diagnosis yang telah dibangun berdasarkan patofisiologi penyakit
yang mendasarinya.

9
Langkah 3: Strategi pemilihan obat
Setiap pemilihan jenis penanganan ataupun pemilihan obat
harus sepengetahuan dan kesepakanan dengan pasien.Pilihan
penanganan dapat berupa penanganan non farmakologik maupun
farmakologik.Pertimbangan biaya pengobatan pun harus
dibicarakan bersama-sama dengan pasien atau keluarga pasien.

a. Penanganan non farmakologik


Perlu dihayati bahwa tidak semua pasien membutuhkan
penanganan berupa obat. Sering pasien hanya membutuhkan
nasihat berupa perubahan gaya hidup, diet tertentu, sekedar
fisioterapi atau psikoterapi. Semua instruksi tersebut perlu
dijelaskan secara rinci dan dengan dokumen tertulis.
b. Penanganan farmakologik
Berdasarkan pemahaman patofisiologi penyakit serta
farmakodinamik obat dilakukan pemilihan jenis obat den
gan mempertimbangkan efektivitas, keamanan, kenyamanan,
dan harga obat.

Langkah 4: Penulisan resep obat


Sebuah resep obat berisi perintah dari penulisnya kepada
apoteker sebagai pihak yang menyerahkan obat kepada pasien.
Resep harus ditulis dengan jelas, mudah dibaca dan memuat
informasi nama dan alamat penulis resep, tanggal peresepan, nama
dan kekuatan obat, dengan singkatan dan satuan yang baku,
bentuk sediaan dan jumlahnya, cara pemakaian dan peringatan.
Nama, umur pasien serta alamat juga dicantumkan, kemudian
dibubuhi paraf atau tanda tangan dokter.

Langkah 5: Penjelasan tentang aturan pakai dan kewaspadaan

10
Pasien memerlukan informasi, instruksi dan peringatan yang
akan memberinya pemahaman sehingga ia mau menerima dan
mematuhi pengobatan dan mempelajari cara minum obat yang
benar. Informasi yang jelas akan meningkatkan kepatuhan pasien.

Langkah 6: Pemantauan Pengobatan


Pemantauan bertujuan untuk menilai hasil pengobatan dan
sekaligus menilai apakah diperlukan tambahan upaya lain.
Pemantauan dapat dilakukan secara pasif maupun aktif.
Pemantauan pasif artinya dokter menjelaskan kepada pasien
tentang apa yang harus dilakukan bila pengobatan tidak manjur.
Pemantauan aktif berarti pasien diminta datang kembali pada
waktu yang ditentukan untuk dinilai hasil pengobatan terhadap
penyakitnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. De Vries TPGM, Henning RH, Hogerzeil HV, Fresle DA. Guide to


good prescribing. World Health Organization. Action
Programme on essential drugs. Geneva, 1994
2. Mehta DK, Ryan RSM, Hogerzeil HV (penyunting). WHO model
Formulary, WHO, 2004.

12
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU FORMULARIUM

Buku formularium RSIA RONA edisi tahun 2017 dibagi


menjadi 4 bagian:
a. Warna biru: berisi informais umum
b. Warna putih: berisi daftar obat formularium yang disusun
berdasarkan kelas terapi mengikuti ketentuan pada Buku
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dengan modifikasi
c. Warna merah jambu: berisi lampiran-lampiran:
1. Kebijakan dan peraturan tentang pengelolaan
perbekalan farmasi RSIA RONA
2. Kebijakan penggunaan obat generic secara rasional di
RSIA RONA
3. Contoh formulir pengusulan obat baru. Formulir ini
digunakan oleh staf medis untuk mengajukan ususlan
obat yang akan dimasukkan dalam formularium. Formulir
ini dapat diminta pada sekretaris Panitia Farmasi dan
Terapi RSIA RONA di Instalasi Farmasi
4. Contoh formulir permintaan obat non formularium.
Formulir ini digunakan oleh staf medis untuk
mengajukan permintaan khusus obat yang tidak
tercantum di formularium. Formulir ini dapat diminta di
instalasi farmasi
5. Contoh formulir laporan efek samping obat. Formulir ini
dapat digunakan oleh dokter/apoteker/perawat untuk
melaporkan adanya efek samping obat. Formulir ini
tersedia di setiap nurse station, atau dapat diminta ke
instalasi farmasi
6. Table interaksi obat
7. Daftar sediaan generik

13
d. Warna kuning: berisi indeks kelas terapi, indeks obat
berdasarkan nama generik, indeksi obat berdasarkan nama
dagang

Kolom kelas terapi berisi:


Kode kelas terapi yang mengacu pada kode DOEN (Daftar Obat
Esensial Nasional) dengan modifikasi
Kolom No. Urut Obat, dimaksudkan adalah nomor urut obat dari
subkelas terapi
Nama dagang produk obat yang disetujui masuk dalam
formularium adalah maksimal 1 (satu) original produk (nama
dagang yang memegang hak paten obat), 2 (dua) copy drugs dan 1
(satu) sediaan generik.
Untuk obat yang tersedia produk generiknya, maka pada kolom
nama dagang, sediaan generik ditandai dengan cetak tebal.

14
DAFTAR OBAT FORMULARIUM RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK RONA BERDASARKAN KELAS TERAPI

GENERIK NAMA DAGANG


NO KELAS TERAPI ZAT AKTIF SEDIAAN
NAMA OBAT PRINCIPAL NAMA OBAT PRINCIPAL

A. ANTIBIOTIK

oksitetrasiklin 1% Salep mata - - Terramycin Pfizer


A.1. Aminoglycosides
Gentamicin
Gentamycin Sulfat Cream 5 gram Kimia Farma - -
0.1%
Cephalosporins Sirup 125 mg - - Cefat Sanbe

Cefadroxil          
Gen. 1
Hexpharm
Kapsul 500 mg Cefadroxil Ancefa Mepro
Jaya
Hexpharm
A.2. Kapsul 100 mg Cefixime Nucef Guardian
Jaya
      Cefila Lapi
Gen. 3 Cefixime
      Cefspan Kalbe

      Cefacef Capri

1
Kapsul 200 mg - - cefspan Kalbe

Lapixim inj Lapi


Hexpharm
Cefotaxim Injeksi 1 g Cefotaxim
Jaya
Taxecap inj Capri

- -
Ceftazidime Injeksi 1 g Ceftazidime Bernofarm
   

Injeksi 1g Ceftriaxone Bernofarm Cefxon Lapi

      Broadced Kalbe

Ceftriaxone       Cephaflox Guardian

      Bioxon Otto

         
Drop 100 mg     Amoxan Sanbe
Amoxicilin Sirup     Holimox DS Mepro
A.3, Penicillins Tablet 500 mg     Yusimox Ifars
Ampicilin Injeksi 1 g Ampicilin Bernofarm    
Co-Amoxiclav Tablet 625 mg     Clavamox Kalbe

2
      Clamixin Otto
      Claneksi Forte Sanbe
      Lansiclav Lansond
Tablet 500 mg Ciprofloxacin Bernofarm Lapiflox Lapi
A.4. Quinolones Ciprofloxacin
      Wiaflox Lansond
         
Flukonazol Kapsul 150 mg Fluconazole Kimia Farma Flucoral Kalbe
A.5. Anti Fungal          
Itraconazol Tablet 100 mg     Sporacid Dexa
Ketokonazol Tablet 200 mg     Nizol Pyridam
Anti Bacterial
A.6. Cotrimoxazole Tablet 480 mg Cotrimoxazole Kimia Farma    
Combination
Clindamicin Tablet 300 mg     Clinmas Lapi
Gel 10gram Mediklin SDM
Cream 10
A.7. Other Antibiotics Mupirocin Pirotop SDM
gram
Hexpharm
Tablet 500 mg Metronidazole Trogyl Otto
Metronidazole Jaya
      Trichodazole Sanbe

3
      Trogyl Otto
Sirup 125 mg     Trogyl Otto
Hexpharm
Infus 5 mg Metronidazole Trichodazole Sanbe
Jaya
      Nulagyl Guardian
      Trogyl Otto
Metronidazole + Nystatin Suppositoria     Neo Gynoxa Kalbe
      Trogystatin Otto

B. SALURAN CERNA

Dispepsia &     Lagesil Lapi


B.1. Refluks AL(HO)3, Simeticon, Mg Syrup
Gastroesofugal        
Tablet 10 mg     Damaben Sanbe
Metoclopramide Sirup 5 mg/ml        
Antispasmodic &
B.2.
Antimuskarinik Drop 2 mg/ml     Damaben Sanbe
Injeksi 8
Valethamate Br     Epidosin Kimia Farma
mg/ml
B.3. Antitukak Ranitidine HCL Hexpharm
Tablet 150 mg Ranitidine    
Jaya
Injeksi     Getidin Guardian
25mg/ml

4
Syrup 500
Sucralfat     Neciblok Dankos
mg / 100ml
tablet 200mg     Cytostol Combiphar
Misoprostol       Invitec Kalbe
      Noprostol Novell
Hexpharm
Tablet 30 mg Lanzoprazole Lancid Kalbe
Jaya
Lanzoprazole       Acilaz Otto
         
Tablet 700 mg     Molagit Molex Ayus
Attapulgit
         
         
B.4. Antidiarheals
Tablet 20 mg        
Zink sulfat Sirup 10
    Zinkid Indofarma
mg/ml
         
Na-laurilsulfat, asam sorbat, Suppositoria
    Mikrolax Pharos
PEG 400, Na sitrat ,sorbitol (enema)
Laxative,
B.5. Sirup 120 ml     Constulos Novel
Purgative
Lactulose
         

5
         
Micronised purified flavonoid
Tablet     Amvar Simex
fraction
Lithospermi radix extract,
benzocaine, dibucaine HCL,
Haemorrhoidal Suppositoria     Borraginol-N Takeda
diphenhydramine HCL,
Preparations
B.6. cetrimide
(Anorectal
Lithospermi radix extract,
Preparations)
prednisolon, lidokain,
benzokain, cetrimide, yolk Suppositoria     Borraginol-S Takeda
lecithin,
oksipolietoksidodekana
C. CARDIOVASKULAR & HEMATOPOETIC SYSTEM

         
         
C.1. Cardiac Drugs Dobutamin HCL Injeksi 250 Dobutamin
Lansond    
mg/ml HCL
Injeksi 20 mg/
Dopamin     Proinfark Phapros
ml
Antianginal Isosorbid
C.2. Isosorbidinitrat Tablet 5 mg Indofarma    
Drugs Dehidrat
C.3. Beta Blokers Propanolol Tablet 40 mg Propanolol Dexa    

Calcium          
C.4.
Antagonists Amlodipine          

6
Hexpharm
Tablet 5 mg Amlodipine    
Jaya
Tablet 10 mg     Farmalat Fahrenhait
Tablet 20 mg        
Metildopa Tablet 30 mg     Dopamet Actavis
Tablet 80 mg        
C.5. Diuretics Furosemid Injeksi 1
Furosemid Kimia Farma Uresic Sanbe
mg/ml
Tablet 20 mg     Hystolan Dexa
Peripherals
Vasodilators &       Tonotan Mepro
C.6. Isoxsuprine Hcl
Cerebral       Proterine Novel
Activators
Injeksi     Proterine Novell

Resusitasi
C.7. Ephineprin (adrenalin) Injeksi 0.1% Ephineprin Phapros Nepi Novel
Jantung Paru

Tablet 500 mg     Kalnex Kalbe


      Plasminex Sanbe

C.8. Haemostatics Asam Tranexamat Tablet 250 mg        


Injeksi 50
       
mg/ml
Injeksi 100 Asam Hexpharm    

7
mg/ml Tranexamat Jaya
Injeksi 250
    Tranxa Bernofarm
mg/ml
Injeksi 500
    Kalnex Kalbe
mg/ml
         
Injeksi 2 Phythomenadi
Fitomenadion Phapros Vitadion Kalbe
mg/ml on
Anticoagulants,
C.9. Antitrombotics Asam Asetilsalisilat Tablet 80 mg     Aspilet Darya Varia
& Fibrinolytics
D. RESPIRATORY SYSTEM

Aminophilin Injeksi Aminophilin Phapros    


Inj, Inhalasi
    Combivent Boehringer
Antiasmatics & Salbutamol Sulfate2 mg 2.5ml
D.1. COPD Tablet 4 mg Salbutamol Yarindo    
preparations
Salbutamol Sulfate, Ampul 2.5 mg     Ventolin Gsk
Gualfenesin Sirup        
Tablet 30 mg Ambroxol Indofarma Lapimuc Lapi

Cough & Cold       Mucos Mepro


D.2. Ambroxol
Remedies Sirup 15 mg     Transbroncho Kalbe
      Mucos Mepro

8
      Silopect Pyridam
Drop 15 mg     Mucos Mepro
paracetamol 500 mg,
phenylpropanolamine HCl 15
Tablet     Flutamol -P Pyridam
mg, chlorpheniramine maleate
1 mg,
Dextromethorphan HBr 15mg          
Diphenhydramin HCL 5mg, Sirup 100 ml     Pyridril Plus Pyridam
Dextromethorpan HBr
7,5mg,Phenylpropanolamine
HCL 7,5mg,Ammonium          
Chloride 62,5mg, Sodium
Citrate 25mg, Ethanol 3%

Oxomemazine 1,65mg, Gyceril Sirup 60 ml     Oxoril Mepro


guaiacolate 33,3mg       Comtusi Combhipar

Erdosteine Tablet 300 mg     Vestein Kalbe


E. NEURO TROPIC & MUSCULAR SYSTEM
         
Asam Hexpharm
Analgetic & Tablet 500 mg Femisic Capri
E. 1. Asam Mefenamat Mefenamat Jaya
Antipiretics
         
         

9
         
Paracetamol (acetaminopen) Tablet 500 mg Paracetamol Kimia Farma Biogesic Medifarma
Drop     Pyrex Novel
Trasdermal
Fentanyl     Durogesic Kimia Farma
12.5 µg
Ibuprofen Sirup 100 mg     Proris Pharos
Keterolac Tromethamol Injeksi 30 mg Keterolac Novel Toramin Otto
Paracetamol Micronize Sirup 120 ml     Praxion Pharos
Dexketoprofen Trometamol Tablet     Tofedex Lapi
      Voxib Novel
Injeksi
    Tofedex Lapi
50mg/2ml
Natrium Diklofenac Tablet 50 mg     Divoltar Kalbe
Hexpharm
Anti Reumatic, Meloxicam Tablet 15 Meloxicam    
Jaya
Anti
E.2.          
Inflamatory,
Analgesic Ketoprofen Suppositoria     Nazovel Novel

      Kaltrofen Kalbe

E. 3. Minor Diazepam Rektal 5 mg     Stesolid Actavis

10
Rektal 10 mg     Stesolid Actavis
Tranquillisers
         

Tablet 2.5mg     Cripsa Sanbe


Neurotropics &
E. 4. Bromocriptin
Neurotonics          

Tablet     Anvomer B6 Dexa


Piratiasina theokolat
kloroteofilinat 40 mg, Vit B6       Vomil B6 Guardian
30 mg
         
Tablet 4 mg     Kliran Bernofarm
Tablet 8 mg     KLiran Bernofarm

Antiemetics & Hexpharm


Injeksi 2 mg Ondasetron Ondane Guardian
E. 5. Antivertigo Jaya
Drugs       Kliran Bernofarm
Ondansentron
Injeksi 4 mg Ondasetron Novel Kliran Bernofarm
      Ondane Guardian
Sirup     ODR Lapi
      Vomceran Kalbe
Granisetron Tablet     Granopi Otto

11
         
Hexpharm
Domperidon Tablet 10 mg Domperidon    
Jaya
Tablet 10 mg     Damaben Sanbe
Metoclopramide Sirup 5 mg/ml        
drop     Damaben Sanbe

E. 6. Muscle Relaxant Rocuronium Br Injeksi Rocuonium Bernofarm    

F. HORMONES
Phaleria Macrocarpa Tablet 100 mg     Dismeno Dexa
Noretisteron Tablet 5 mg     Regumen Sanbe
      Primolut N Bayer
Oestrogen &
Progesterones & Allylestrenol Tablet 5 mg     Premaston Kalbe
F. 1.
Related Syntetic       Nobor Guardian
Drugs
      Preabor Sanbe
Progesterone termikronisasi Tablet 100 mg     Utrogestan Lapi
Tablet 200 mg     Utrogestan Lapi

Corticosteroid          
F. 2. Dexametason
Hormone
Tablet 0.5 mg     Carbidu Sampharindo

12
Perdana
Tablet 0.75 mg        
Injeksi 5
Dexametason Phapros    
mg/ml
         
Triamcinolone Acetonide Injeksi 10 mg     Trilac Novell
Tablet 4 mg     Hexilon Kalbe
Methylprednisolon
      Intidrol Interbat

Tablet 50mg     Genoclom Lapi


Trophic
Hormones &
F. 3. Clomiphene sitrat       Profertil Kalbe
Related Syntetic
Drugs
      Blesifen Sanbe

G. CONTRACEPTIVES DRUGS
Tunggal
Medroksiprogesteron acetat       Triclofem
Depot Idaman Abdi
G. 1.
Contraceptives Medroksiprogesteron acetat + Tunggal
      Cyclofem
Extradiol Cypionat Idaman Abdi
G. 2. Oral
         
Contraceptives
Desogestrel Tablet 75 mcg     Desirett Exeltis
Drospirenone + ethinylestradiol Tablet 3     Synfonia 24 Exeltis
mg/0.02 mg

13
Cyproterone acetat, Tablet 2
    Diane 35 Bayer
Ethinylestradiol mg/0.035 mg
Dienogest Tablet 2 mg     Visanne Bayer

Estradiol Valerate Tablet     Qlaira Bayer

IUD Implant     Nova T-380 Bayer


Other
G. 3.
Contraceptives
         

H. OTHER CEMOTHERAPEUTICS

H. 1. Antivirals Acyclovir Tablet 400 mg Acyclovir Kimia Farma    


I. GENITO-URINARY SYSTEM
Sediaan untuk
I. 1. Chlorhexidine Gluconate 0,2% Botol 100 ml     Progina Care Promed
daerah Vagina
Injeksi 0.2 Metylergometri
Novel Bledstop Sanbe
mg/ml n maleat
      Metvell Novel
Metylergometrin
Obat untuk Tablet 0.125
I. 2.     Bledstop Sanbe
daerah uterus mg
      Metvell Novell

Oksitosin Injeksi 10 UI Oksitosin Novel Oxyla Novell

14
      Induxin Kalbe

      Santocyn Sanbe

         

J. ENDOCRINE & METABOLIC SYSTEM

Anti Diabetik
J. 1. Metformin Tablet 500 mg     Diaformin Xr Otto
Oral
Anti
J. 2. Hyperlipidaemic Simvastatin Tablet 20 mg simvastatin Kimia Farma    
Agents
K. VITAMINS & MINERALS

Vitamin E Capsul     Novarol Nutrindo

      Lanturol Lansond
Vit B1 100 mg, vit B6 50 mg,
Tablet        
Vitamins A, B, D, vit B12 100 mcg, vit E 30 iu
K. 1.
E Kapsul Lunak
Vitamin A ( retinol)        
200.000UI
Tablet 50 mg        
Vitamin B1
Injeksi     Furamin Meprofarm

15
Tablet 50 mcg Mecobalamin Novel    
Vitamin B12
         

Vitamin B6 Tablet 10 mg        

Tablet        

Vitamin B Komplex Tablet        

         
K. 2. Vitamin B's/
Tablet        
With C
Co-enzim B12          

Tablet 1000        
Vit B1 100 mg, vit B6 100 mg,
Injeksi 3 ml     Neurobion 5000 Merck
vit B12 5,000 mcg

Vit B1 100 mg, vit B6 200 mg, Tablet        


vit B12 200 mcg

Vit B1 100 mg, Vit B6 200 mg,


Tablet        
Vit B12 200 mcg.
Vitamin B1, Vitamin B2, Sirup 100 ml     Kitavit Hexpharm
Vitamin B6, Vitamin B12, Jaya
Nicotinamide, D-panthenol,

16
Vitamin A, Vitamin D, Vitamin
C, Lysin HCl
Vit C 1000 mg, Zn 10 mg Tablet        

Tablet 50 mg        

K. 3. Vitamin C          
Vitamin C
Injeksi     Ulvice Lansond

         
K. 4. Calcium with Coral Ca 500 mg, natural soy
Vitamin isoflavone 20 mg, vit D3 200
Tablet     Cal-95 Lapi
iu, vit K1 25 mcg, Mg 100 mg,
Zn 5 mg, boron 1 mg
Calcium Carbonate 600mg, Vit
Kapsul     CalciFos Nutrindo
D3 400IU
Bonistein + ca+vit.k1 +Vit.D3 Kaplet     Hi-Bone Otto

         
Ossein hydroxyapatite Tablet 200     Ossoral Dexa
Calsium
Calsium Gluconat Injeksi 10 % Ethica    
Gluconat
Calsium Laktat Tablet 500 mg        
Ca 250 mg, vit B6 15 mg, vit C Tablet Eff     Cataro Pyridam
1,000 mg, vit D 300 iu

17
      Nucalci Nutrindo
Bonistein (Genistein) 15 mg,
Tablet     Hi-Bone Otto
Ca elemental (sebagai Ca
fosfat) 250 mg, vitamin K1 0.1
Tablet Kunyah     Hi-cal Mepro
mg, vitamin D3 200 iu
folic Acid 800mcg,vit B12     Nutrimama 1 Nutrindo
4mcg,ferrous fumarate
113mg,mangan sulfate        
5,5mg,zinc Oxide 20mg,ginger
oil 10mg,vit B2 2,5mg,Calcium        
Pantothenate 13mg,calcium
carbonate 100mg, copper        
gluconate 7mg
folic Acid 800mcg,vit A
    Nutrimama 2 Nutrindo
palmitate 5000 IU, vit B12
Multivitamins 4mcg,mangan sulfate
K. 5. kapsul        
With Minerals 5,5mg,zinc Oxide 20mg,EPA
20mg, DHA 80mg,vit D3 400        
iu,vit B2 2,5mg,Calcium
Pantothenate 13mg,calcium
carbonate 100mg, copper        
gluconate 7mg,vit B6 2mg
folic Acid 800mcg,vit A     Nutrimama 3 Nutrindo
palmitate 5000 IU, vit B1
2mg,mangan sulfate 5,5mg,zinc        
Oxide 20mg,EPA 20mg, DHA
80mg,vit D3 400 iu,vit B2        

18
       
2,5mg,Calcium Pantothenate
13mg,calcium carbonate
DHA 50mg, Beta Carotene
5000IU,Lutein 3mg, Vit E Kapsul     Vitamulti Dha Otto
30IU,Folic Acid 400mcg
EPA/DHA 400mg, Vit E
natural 4mg,AS.folat 400mcg, Kapsul     Procalma Mepro
vit B6 6mg, vit B12 25mcg
DHA 20mg, AA 60mg, folic
Kapsul     Natavit Bernofarm
acid 0,8mg
Fe fumarate 90 mg, copper     Promavit Lapi
sulfate 0,3 mg, cobalt sulfate
0,5 mg, manganese sulfate        
Kapsul
0,15mg, vit B6 10 mg, vit B12
10 mcg, vit C 100 mg folic acid
1 mg, ca fosfat dibasic 60 mg
D-Ribose 5000mg, L-Carnitine
500mg, Coenzyme q10 50mg, Sachet     L-core Lapi
Magnesium 200mg
    Folavit Sanbe
Asam Folat Tablet 400 mg     Folac Otto
    Folavicap Sanbe
Vit E 30 IU, Vit C 750mg, Vit
B1 Hcl 15mg, Vit B2
Tablet     Zegavit Kalbe
15mg,Niacinamide 100mg, Vit
B6 25mg

19
Iron Pyrophosphate 175mg,
Tablet EFF     Ferospat Pyridam
mangan sulfate 100mcg, copper
sulfate 100mcg,vit c 50mg,folic
         
acid 0,5mg,vit B12 7,5mcg
Kalsium Karbonat 500mg,Tuna
Soft Kapsul     Osfit Dha Kalbe
Fish Oil 200mg, vit D3 100mg
Folic acic 1mg, betacaroten
10,000 iu, vit B1 3 mg, B2 3,4
mg, nicotinamide 20 mg, B6 2
mg, Cal D panthotenate 7,5 mg,
Ca Carbonate 100 mg, vit B12 Soft Kapsul     Folamil Genio Dexa
4 mcg, vit D 3 400 iu, vit K1 50
mcg, biotin 30 mcg, copper
gluconate 0,1 mg, DHA dari
algae 40 mg, ARA 8 mg
Folic acid 1 mg, vitamin D3
400 IU, Ca carbonate 250 mg, Soft Kapsul     Folamil Gold Dexa
DHA algae 200 mg
Paediatric
K. 6. Vitamins & Zink Sulfat Sirup 10 mg     Zinkid Indofarma
Minerals
K. 7. Antianemics/ Pre Iron Pyrophosphate 175mg,
Tablet EFF     Ferospat Pyridam
& Post Natal Vit mangan sulfate 100mcg, copper
sulfate 100mcg,vit c 50mg,folic
         
acid 0,5mg,vit B12 7,5mcg
Iron, Caplet     Ferofort kalbe
Bcomplex,vitamins,zinc,lysine

20
betacarotene 10000iu,calactate
250mg, ca pantothenate 7,5mg,
copper sulfate 0,1mg, folic acid
400mcg, ferronyl iron 18mg,
nicotinamide 20mg, k iodide Caplet     Ironyl Guardian
100mcg, Na fluoride 1mg,vit
B1 mononitrate 10mg, vit B12
4mcg, vit B2 2,5mg, eurolake
ponceau 4R, lake purple II
Fe Fumarate 90mg, Cupric
Tablet     Emineton Kalbe
Sulfate 0,35mg, Cobalt Sulfate
0,15mg, Manganese Sulfate
         
0,05mg, Vit B6 3mg, vit B12
5mcg, vit C 60mg, Vit E 5mg,
Folic Acid 400mcg, Ca          
Phosphate dibasic 60mg
Glucosa 5% Plabot 500 ml Glukosa Widatra Ecosol G5 Bbraun

Glucosa 10% Plabot 500 ml Glukosa Widatra    


Karbohidrat + Elektrolit, 1/2
Plabot 500 ml     Wida D5-1/2NS Otsuka
Electrolytes & NS
K. 8.
Minerals Karbohidrat + Elektrolit, 1/4 Otsu D5 - 1/5
Plabot 500 ml     Sanbe
NS NS
Karbohidrat + Elektrolit, 1/5
Plabot 25ml     Otsu D40 Otsuka
NS
Elekttrolit Soft bag     Tridex 27B Sanbe

21
Plabot 500 ml     KA-EN 3 B Otsuka
Karbohidrat + Elektrolit
Plabot 500 ml     KA-EN 4 B Otsuka

Plabot 500ml     WIDA Hes 130 Widatra


Elektrolit
Soft bag     Terastarch Kalbe

Plabot 500ml Nacl 0.9% Widatra OTSU-NS Otsuka

NaCL 0.9% Plabot 100ml     OTSU-NS Otsuka

Botol 25 ml     OTSU-NS Otsuka

OTSU-MgSO4
Magnesium Sulfat 40% Botol 25 ml     Otsuka
40%

Ringer Laktat Plabot 500 ml Ringer Laktat Widatra OTSU- RL Otsuka

L. NUTRITIONS

         
Per tab : Echinaceae 500 mg,
Supplements&A Zn pikolinat 10 mg, Selenium
I. 1. Tablet     Imunos Plus Lapi
djuvant Therapy 15 mcg, natrium askorbat setara
dg as. Askorbat 50mg
         

22
Ekstrak biji fenugreek
Tablet     Lactamam Novell
( Trigonella Foenum-
Graecum ) 600 mg. Ekstrak
      Lactamor Kalbe
daun katuk ( Sauropus
androgynus ) 100 mg. viamin
B12 20 mg, Calsium Phosphate          
Dibasic 12 mg.
Sauropus androgynus extract
300mg, EPA 30mg, DHA Capsul     Nutribreast Nutrindo
120mg
         
Lecithin 300 mg, thiamine
         
mononitrate 1,4
mg, riboflavin 1,6
mg, pyridoxine HCL 2,2 mg,
Capsul     Lipofood Mepro
cyanocobalamine 3 mcg, vit E
10 UI, nicotinamide 30 mg.
Alpha Lipoic acid 100mg, Tablet     Oxyvel Novel
calcium ascorbate 500mg, zink
picolinate 50mg, selenium
         
50mcg, beta carotene 5000IU

J. MOUTH & THROAT


Mouth/Throat Fradiomycin Sulfate 2,5mg,
J.1. Tablet Hisap     FG Troches Meiji
Preparations Gramiidin-S HCL 1mg
K. DERMATOLOGICALS

23
Topical Anti-
K. 1. Placenta extrak+ Neomicyn Gel 20 gram     Centabio Sanbe
Infectives
Topical
K. 2. Momethasone Furoate Cream 5 gram     Elox Guardian
Corticosteroids
Antiseptic & Povidone
K. 3. Povidone Iodine Solution 30 ml Kimia Farma Stardine Prodivace
Desinfectans Iodine
      Betadine Mahakam

      Antifect Kimia Farma


Solution 1000 Povidone
Kimia Farma    
ml Iodine
Topical
K. 4. Antifungals & Miconazole Cream     Mycorine Galenium
Antiparasites
      Mycozol Pyridam

Other Centella Asiatica Phytosome Cream 10


K. 5.     Lanakeloid Lansond
Dermatologicals 100mg, vit E 20mg gram

Ointment
Ekstrak Centella asiatica 1% Tekasol SDM
10gram

L. ANESTHETICSLOCAL & GENERAL


L. 1. Injection Ketamine Hcl Injeksi 50 mg     Ketamine Combined
Hameln

24
         

Injeksi 2% Lidocain Phapros    


Lidocain Hcl
         
Hexpharm
Tablet 10 mg Cetirizin    
Antihistamine & Jaya
L. 2. Cetirizin
Antiallergi
Syrup     Cetinal Kalbe

25
KEBIJAKAN DAN PERATURAN TENTANG PENGELOLAAN DAN
PENGGUNAAN PERBEKALAN FARMASI DI RSIA PURI BETIK HATI

I. Pendahuluan
Perbekalan farmasi yang dikelola rumah sakit meliputi
obat, reagensia, radiofarmaka, alat kesehatan, dan gas
medis.Pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit
merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang
penting karena peran perbekalan farmasi dalam pelayanan
kesehatan cukup besar baik dari sisi medik maupun ekonomi.
Inefisiensi dalam pengelolaan perbekalan farmasi akan
berdampak negative terhadap kinerja rumah sakit baik secara
medic, ekonomi dan social. Mutu pelayanan farmasi sangat
mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
rumah sakit.Oleh karena itu, perbekalan farmasi harus dikelola
dengan baik agar selalu tersedia setiap saat diperlukan dan
dengan mutu yang terjamin.Selain itu, penggunaan perbekalan
farmasi yang tidak rasional merupakan masalah besar di semua
tingkat pelayanan kesehatan.Di rumah sakit masalah ini harus
mendapat perhatian serius karena dampaknya tidak hanya
terhadap morbiditas dan mortalitas pasien saja tetapi juga
terhadap biaya dan mutu pelayanan kesehatan.
Pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi bersifat
multidisipliner yang meliputi serangkaian kegaiatan, yaitu:
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penyimpanan, peresepan,
penyiapan/peracikan, pmeberian dan pemantauan. Rangkaian
kegiatan tersebut harus diselenggarakan secara efektif dan
efisien dengan berorientasi pada keselamatan
pasien.Mengingat kompleksnya kegiatan-kegiatan tersebut,
maka diperlukan kebijakan dan peraturan perbekalan farmasi di
rumah sakit yang disepakati dan diterapkan sehingga mutu

44
pelayanan rumah sakit dapat memberikan keselamatan dan
kepuasan bagi pasien.

II. Organisasi dan Tata Laksana


Organisasi:
Direktur RSIA Puri Betik Hati adalah penanggungjawab atas
peraturan dan kebijakan yang diberlakukan di rumah sakit,
termasuk kebijakan tentang pengelolaan dan penggunaan
perbekalan farmasi.
Komite Medik adalah pengendali program perbekalan farmasi di
RSIA Puri Betik Hati.
Panitia farmasi dan Terapi adalah panitia ahli di bawah komite
medik yang membantu direktur rumah sakit dalam
merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan peraturan
tentang pengelolaan dan penggunaan perbekalan farmasi di
RSIA Puri Betik Hati.
Bidang Pelayanan Medik adalah staf pengendali program
pengelolaan perbekalan farmasi yang bertugas melakukan
pengkajian terhadap perencanaan yang diusulkan Instalasi
Farmasi.
Instalasi farmasi adalah unit kerja fungsional sebagai pusat
pendapatan yang mempunyait tugas melaksanakan pengelolaan
perbekalan farmasi, kebutuhan semua pelayanan kesehatan di
RSIA Puri Betik Hati yang optimal meliputi: perencanaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan produksi
sediaan farmasi, serta melaksanakan pelayanan farmasi klinik
sesuai prosedur kefarmasian dan etik profesi.
Pengelolaan obat dan perbekalan farmasi lainnya di RSIA Puri
Betik Hati diselenggarakan dengan system satu pintu sesuai
Undang-Undang No. 44 thaun 2009 tentang Rumah sakit, pasal
15 ayat 3.

45
Perbekalan farmasi dikelompokkan menajdi 3 kelompok, yaitu
perbekalan farmasi dasar, perbekalan farmasi emergensi dan
perbekalan farmasi pelengkap.Perbekalan farmasi dasar adalah
perbekalan farmasi yang merupakan kebutuhan dasar dalam
perawatan/tindakan/diagnostic di ruangan atau pebekalan
farmasi untuk pemakaian bersama (sharing) oleh
pasien.Perbekalan farmasi emergensi adlaah perbekalan
farmasi yang diperlukan segera untuk menyelamatkan jiwa
pasien.Perbekalan farmasi pelengkap adalah perbekalan farmasi
kebutuhan individu pasien selain perbekalan farmasi dasar dan
perbekalan farmasi emergensi.
Pertanggungjawaban pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perbekalan farmasi RSIA Puri Betik Hati dilakukan secara
terbuka dan akuntabel.

III. Panitia Farmasi dan Terapi


1. Keanggotaan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) adalah
berdasarkan pengusulan dari Kepala Bidang/Instalasi dan
disahkan oleh Direktur. Keanggotaanya diperbaharui
maksimal setiap 5 tahun sekali
2. Anggota PFT tidak boleh mempunyai ikatan kerja dengan
perusahaan farmasi manapun
3. Ketua, sekretaris dan 2 (dua) anggota PFT ditetapkan
sebagai pengurus harian
4. PFT menyusun program kerja tentang pemilihan dan
penyusunan formularium
5. PFT mengajukan anggaran setiap tahun guna mendukung
program kerjanya
6. Tugas PFT mencakup:
a. Sebagai penasehat bagi pimpinan RSIA Puri Betik Hati
dan tenaga kesehatan dalam semua masalah yang ada
kaitannya dengan perbekalan farmasi

46
b. Menyusun kebijakan penggunaan perbekalan farmasi
di RSIA Puri Betik Hati
c. Menyusun formularium obat, dan daftar alat
kesehatan, dan reagensia, dan memperbaharuinya
secara berkala. Seleksi obat, alat kesehatan, dan
reagensia didasarkan pada kemanjuran, keamanan,
kualitas dan harga. PFT harus mampu meminimalkan
jenis obat yang nama generiknya sama atau jenis obat
yang indikasinya sama
d. Memantapkan dan melaksanakan program dan agenda
kegiatan yang menjamin berlangsungnya pelaksanaan
terapi yang efektif, aman dan hemat biaya
e. Merencanakan dan melaksanakan program pelatihan
dan penyebaran informasi tentang hal-hal yang
berhubungan dengan seleksi, pengadaan dan
penggunaan obat kepada staf medis RSIA Puri Betik
Hati
f. Berperan aktif dalam penjaminan mutu pemilihan,
pengadaan dan penggunaan perbekalan farmasi
g. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi efek
samping obat yang terjadi di RSIA Puri Betik Hati
h. Memandu tinjauan penggunaan obat (drug utilization
review) dan mengumpanbalikkan hasil tinjauan itu ke
seluruh staf medis
7. Dalam mengemban tugas tersebut di atas, PFT perlu
mengadakan rapat rutin sekurang-kurangnya 1 bulan
sekali guna membicarakan implementasi dari kebijakan
dan peraturan tentang seleksi, pengadaan, penyimpanan,
dan penggunaan perbekalan farmasi
8. Keputusan rapat pleno yang menyangkut kebijakan
diambil berdasarkan musyawarha. Bila musyawarah tidak
berhasil, maka dapat dilakukan pemungutan suara

47
9. Setiap anggota PFT dalam pengambilan keputusan harus
bebas dari kepentingan pribadi atau kelompok, dan
semata-mata adalah untuk kepentingan pasien.

IV. Pemilihan
1. Pemilihan terhadap perbekalan farmasi yang akan
digunakan di RSIA Puri Betik Hati harus dilakukan secara
cermat dengan mempertimbangkan asas cost-
effectiveness
2. PFT harus memilih produk obat yang menunjukkan
keunggulan dibandingkan produk lain yang sejenis dari
aspek khasiat, keamanan, ketersediannya di pasaran,
harga dan biaya pengobatan yang paling murah. Proses
pemilihan obat mengikuti standar prosedur operasional
penyusunan formularium
3. Penyediaan jenis perbekalan farmasi harus dibatasi untuk
mengefisiensikan pengelolaannya dan menjaga kualitas
pelayanan
4. Daftar obat yang telah disetujui dan ditetapkan oleh
pimpinan RSIA Puri Betik Hati untuk digunakan dalam
pelayanan kesehatan di RSIA Puri Betik Hati tertuang
dalam buku Formularium RSIA Puri Betik Hati.
5. Proses penyusunan dan revisi formularium (system
formularium) harus dirancang agar dihasilkan formularium
yang selalu mutakhir dan dapat memenuhi kebutuhan
pengobatan yang rasional. Revisi formularium dilakukan
setiap tahun.
6. Kebijakan dan prosedur system formularium harus
dimasukkan sebagai salah satu peraturan yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua staf medic
7. Komite medik mengajukan usulan obat formularium ke
PFT berdasarkan fakta bahwa obat tersebut tercantum di

48
dalam pedoman pelayanan medic yang diterbitkan oleh
komite medi. Oleh karena itu setiap penggantian obat atau
rejimen terapi di dalam pedoman pelayanan medic harus
diberitahukan kepada PFT
8. Setiap obat baru yang diusulkan untuk masuk dalam
formularium harus dilengkapi dengan iformasi tentang
kelas terapi, indikasi terapi, bentuk sediaan dan kekuatan,
bioavailabilitas dan farmakokinetik, kisaran dosis, efek
samping dan efek toksik, perhatian khusus, kelebihan obat
baru ini dibandigkan dengan obat lama yang sudah
tercantum di dalam formularium, uji klinik, atau kajian
epidemiologi yang mendukung keunggulannya,
perbandingan harga dan biaya pengobatan denganobat
atau cara pengobatan terdahulu, kecuali yang memiliki
data bioekuivalensi (BE) dan/atau rekomendasi tingkat I
evidence-based medicine (EBM)
9. Obat yang terpilih masuk formularium adalah obat yang
memperlihatkan tingkatan bukti ilmiah yang tertinggi
untuk indikasi dan keamanannya. Bila dari segolongan
obat yang sama indikasinya memperlihatkan tingkatan
bukti ilmiah khasiat dan kemamanan yang sama tinggi,
maka pertimbangan selanjutnya adalah dalam hal
ketersediannya di pasaran, harga dan biaya pengobatan
yang paling murah.
10. Suatu obat harus dihapuskna dari formularium jika obat
tersebut sudah tidak beredar lagi di pasaran, tidak ada lagi
yang meresepkan, atau sudah ada obat lain yang lebih
cosf-effective
11. Pada kasus dimana diperlukan suatu obat yang tidak
tercantum dalam formularium, maka dokter dapat
mengjaukan permintaan khusus dengan mengisi Formulir
Permintaan Khusus Obat Non Formularium yang diajukan

49
kepada PFT. Selanjutnya PFT akan memutuskan apakah
penyediaan obat tersebut dapat disetujui atau tidak. Jika
dapat disetujui, maka instalasi farmasi akan melanjutkan
proses pengadaannya. Proses permintaan obat
nonformularium mengikuti Standar Prosedur Operasional
Pemintaan Obat Non Formularium
12. Pada keadaan dimana obat yang diperlukan tidak tersedia,
maka instalasi farmasi akan meyampaikan pemberitahuan
kepada dokter penulis resep dan menyarankan obat
pengganti jika ada
13. Sosialisasi formularium dilakukan oleh PFT melalui
presentasi di hadapan staf medis
14. Buku formularium yang sedang berlaku wajib tersedia di
setiap lokasi pelayanan di ruang rawat, klinik, gawat
darurat, ruang dokter dan instalasi farmasi. Setiap dokter
harus memiliki buku formularium yang menjadi acuan
selama melakukan praktik di RSIA Puri Betik Hati
15. Pengawasan kepatuhan pemekaian obat sesuai
formularium dilakukan secara berjenjang dimulai dari
divisi, secara berkala dan berdasarkan data penggunaan
obat dari instalasi farmasi
16. Penyimpangan terhadap penggunaan obat tidak sesuai
dengan formularium diberikan sanksi sesuai dengan yang
tercantum peraturan internal staf medis RSIA Puri Betik
Hati
17. Penghargaan terhatap penggunaan obat sesuai dengan
formularium RSIA Puri Betik Hati akan diberikan sesuai
dengan peraturan yang berlaku

50
V. Perencanaan dan Pengadaan
1. Perencanaan mengacu kepada formularium serta daftar
alat kesehatan dan reagensia yang telah disepakati oleh
pengguna dan ditetapkan oleh DIrektur
2. Pengadaan obat, alat kesehatan, dan reagensia dilakukan
berdasarkan perencanaan yang diajukan oleh pengguna
3. Pembelian obat yang tidak tercantum dalam formularium
serta alat kesehatan dan reagensia yang tidak tercantum
dalam daftar alat kesehatan dan reagensia hanya dapat
dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari PFT dan
disetujui oleh direksi
4. Pengadaan obat, alat kesehatan dan reagensia di luar jam
kerja instalasi farmasi dilakukan mengikuti standar
prosedur operasional pengadaan perbekalan farmasi di
luar jam kerja

VI. Penyimpanan
1. Area penyimpanan perbekalan farmasi tidak boleh
dimasuki oleh petugas selain petugas farmasi
2. Penyimpanan obat, alat kesehatan, reagensia dan gas
medis harus dilakukan ssuai persyaratan dan standar
kefarmasian untuk menjamin stabilitas dan keamanannya
serta memudahkan dalam pencariannya untuk
mempercepat pelayanan
3. Khusus bahan berbahaya seperti bersifat mudah menyala
atau terbakar, eksplosif, oksidator/reduktor, racun,
korosif, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, iritasi dan
berbahaya lainnya harus disimpan terpisah dan disertai
tanda bahan berbahaya
4. Obat narkotika disimpan dalam lemari terpisah dengan
pintu berkunci. Untuk penyimpanan narkotika di gudang
dan satelit farmasi, pintu berkunci ganda

51
5. Obat jadi dan bahan baku harus diberi label yang
mencantumkan: kandungan, tanggal kadaluarsa dan
peringatan penting
6. Obat High Alert (obat yang memerlukan kewaspadaan
tinggi) harus disimpan ditempat terpisah dan diberi label
khusus mengikuti instruksi kerja penyimpanan obat high
alert
7. Elektrolit pekat yang termauk dalam daftar obat high alert,
contoh: Kalium klorida 7,46%, hanya boleh ada di instalasi
farmasi. Penyimpanan di tempat terpisah dengan akses
terbatas dan harus diberi label yang jelas untuk
menghindari penggunaan yang tidak disengaja
8. Obat dengan tampilan mirip atau bunyi mirip (Look Alike
Sound Alike/LASA) disimpan tidak berdekatan dan diberi
label “LASA”
9. Perbekalan farmasi dan tempat penyimpanannya harus
diperiksa secara berkala
10. Pasien tidak diperbolehkan membawa perbekalan farmasi
dari luar RSIA Puri Betik Hati untuk digunakan seama
perawatan di RSIA Puri Betik Hati. Jika melanggar
ketentuan tersebut, maka pasien/keluarga pasien
menandatangani surat pernyataan bahwa pasien/keluarga
pasien bertanggung jawab atas akibat penggunaan
perbekalan farmasi yang dibawa. Perbekalan farmasi yang
dibawa masuk oleh pasien harus diperiksa mutunya secara
vosual dan dicatat dalam Formulir Serah terima
Perbeklaan Farmasi dari pasien. Obat disimpan di instalasi
famrasi dalam wadah terpisah dan diberi label yang jelas
11. Perbekalan farmasi emergensi disimpan dalam
troli/kit/lemari emergensi terkunci, diperiksa, dipastikan
selalu tersedia dan harus diganti segera jika jenis dan
jumlahnya sudah tidak sesuai lagi dengan daftar

52
12. Perbekalan farmasi yang tidak digunakan, rusak dan
kadaluarsa harus dikembalikan ke instalasi farmasi sesuai
Standar Prosedur Operasional Pengembalian Perbekalan
Farmasi
13. Obat yang ditarik dari peredaran oleh pemerintah atau
pabriknya harus segera dikembalikan ke instalasi farmasi
sesuai Standar Prosedur Operasional Penarikan Kembali
Perbekalan Farmasi
14. Obat yang sudah kadaluarsa, rusak atau terkontaminasi
harus disimpan terpisah sambil menunggu pemusnahan.
Pemusnahan dilakukan sesuai Standar Prosedur
Operasional Pemusnahan Perbekalan Farmasi
15. Pemusnahan perbekalan farmasi mengikuti Standar
Prosedur Operasional Pemusnahana Perbekalan Farmasi

VII. Peresepan
1. Yang berhak menulis resep adalah staf medis purnawaktu,
dokter tamu dan dokter yang bertugas dan mempunyai
surat izin pratek di RSIA Puri Betik Hati
2. Yang berhak menulis resep narkotika adalah dokter yang
memiliki nomor SIP (Surat Izin Praktek)
3. Penulis resep harus melakukan penyelarasan obat
(medication reconciliation) sebelum menulis resep.
Penyelarasan obat adalah membandingkan antara daftar
obat yang sedang digunakan pasien dan obat yang akan
diresepkan agar tidak terjadi duplikasi atau terhentinya
terapi suatu obat
4. Penulis resep harus mempertimbangkan kemungkinan
adanya kontraindikasi, interaksi obat, dan reaksi alergi
5. Terapi obat dituliskan dalam rekam medic hanya ketika
obat pertama kali diresepkan, rejimen berubah, atau obat
dihentikan. Untuk terapi obat lanjutan pada rekam medic

53
dituliskan “terapi lanjutan” dan pada kardeks (catatan
pemberian obat) tetap dicantumkan nama obat
rejimennya
6. Tulisan di resep harus jelas dan dapat dibaca,
menggunakan istilah dan singkatan yang lazim sehingga
tidak disalahartikan
7. Dokter harus mengenali obat-obat yang masuk dalam
daftar Look Alike Sound Alike (LASA) yang diterbitkan oleh
instalasi farmasi, untuk menghindari kesalahan pembacaan
oleh tenaga kesehatan lain
8. Obat yang diresepkan harus sesuai dengan formularium
RSIA Puri Betik Hati
9. Alat kesehatan yang diresepkan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam daftqar alat kesehatan RSIA Puri Betik
Hati
10. Jenis-jenis resep yang dapat dilayani: resep pertama
pasien baru masuk, resep regular, resep cito, resep
pengganti emergensi, resep dengan perlakuan automatic
stop order
11. Penulisan resep harus dilengkapi/memenuhi hal-hal
sebagai berikut:
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir
c. Berat badan pasien
d. Nama dokter
e. Tanggal penulisan resep
f. Nama ruang pelayanan
g. Memastikan ada tidaknya riwayat alergi obat dengan
mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan
atas lembar resep manual atau secara elektronik
dalam system informasi farmasi
h. Tanda R/ pada setiap sediaan

54
i. Untuk nama obat ditulis sesuai dengan formularium,
dilengkapi dnegan bentuk sediaan (injeksi, tablet,
kapsul, salep) serta kekuatannya (contoh: 500 mg, 1
gram)
j. Jumlah sediaan
k. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk
bahan padat: microgram, milligram, gram) dan untuk
cairan: tetes, milliliter, liter)
l. Pencampuran beberapa obat jadi dalam satu sediaan
tidak dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk
campuran tersebut telah terbukti aman dan efektif
m. Penggunaan obat off label (penggunaan obat yang
indikasinya di luar indikasi yang disetujui oleh BPOM
RI) harus berdasarkan penduan pelayanan medik
yang ditetapkan oleh komite medik
n. Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untuk aturan pakai jika perlu atau prn atau “pro re
nata” harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari
12. Pasien diberi penjelasan tentang efek tidak diharapkan
yang mungkin terjadi akibat penggunaan obat
13. Perubahan terhadap resep/instruksi pengobatan yang
telah diterima oleh apoteker/asisten apoteker harus
diganti dengan resep/instruksi pengobatan baru
14. Resep/instruksi pengobatan yang tidak memenuhi
kelengkapan yang ditetapkan, tidak akan dilayani oleh
farmasi
15. Jika resep/instruksi pengobatan tidak dapat dibaca atau
tidak jelas, maka perawat/apoteker/asisten apoteker yang
menerima resep/instruksi pengobatan tersebut harus
menghubungi dokter penulis resep sesuai dengan instruksi
kerja penanganan resep yang tidak jelas

55
16. Instruksi lisa (verbal order) harus diminimalkan. Instruksi
lisan untuk obat high alert tidak dibolehkan kecuali dalam
situasi emergensi. Instruksi lisan tidak dibolehkan saat
dokter berada di ruang rawat. Pelaksanaan instruksi lisan
mengikuti instruksi kerja instruksi lisan
17. Setiap obat yang diresepkan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam rekam medik
18. Kelanjutan terapi obat yang sempat dihentikan karena
operasi atau sebab lain harus dituliskan kembali dalam
bentuk resep/instruksi pengobatan baru

VIII. Penyiapan
1. Yang dimaksud dengan penyiapan obat adalah proses
mulai dari resep/instruksi pengobatan diterima oleh
apoteker/asisten apoteker sampai dengan obat diterima
oleh perawat di ruang rawat untuk diberikan kepada
pasien rawat inap, atau sampai dengan obat diterima oleh
pasien/keluarga pasien rawat jalan dengan jaminan bahwa
obat yang diberikan tepat dan bermutu baik. Yang
termasuk juga dalam penyiapan obat adalah pencampuran
obat suntik tertentu, pneyiapan obat sitostatika dan nutrisi
parenteral.
2. Sebelum obat disiapkan, apoteker/asisten apoteker harus
melakukan kajian (review) terhadap resep/instruksi
pengobatan yang meliputi:
a. Ketepatan obat, dosis, frekuensi, rute pemberian
b. Duplikasi terapeutik
c. Alergi
d. Interaksi obat
e. Kontraindikasi
f. Kesesuaian dengan pedoman pelayanan/peraturan
yang berlaku, dan menghubungi dokter penulis resep

56
jika ditemukan ketidakjelasan atau ketidaksesuaian.
Kajian tidak perlu dilakukan pada keadaan emergensi,
di ruang operasi dan tindakan intervensi diagnostic
3. 5Apoteker/asisten apoteker diberi akses ke data pasien
yang diperlukan untuk melakukan kajian resep
4. Dalam proses penyiapan obat oleh petugas farmasi
diberlakukan substandi generic, artinya farmasi
diperbolehkan memberikan salah satu dari sediaan yang
zat aktifnya sama dan tersedia di RSIA Puri Betik Hati
dengan terlebih dahulu memberitahu dokter
5. Substitusi terapeutik adalah penggantian obat yang sama
kelas terapinya ttapi berbeda zat kimianya, dalam dosis
yang ekuivalen, dapat dilakukan oleh petugas farmasi
dengan terlebih dahulu minta persetujuan dokter penulis
resep/konsulen. Persetujuan dokter atas substitusi
terapeutik dapat dilakukan secara lisan/melalui telepon.
Petugas farmasi menuliskan obat pengganti, tanggal, jam
komunikasi, dan nama dokter yang memberikan
persetjuan, dicatat pada lembar resep atau dalam sistem
informasi obat.
6. Penyiapan obat harus dilakukan di tempat yang bersih dan
aman sesuai aturan dan standar praktik kefarmasian
7. Area penyaiapan obat tidak boleh dimasuki oleh petugas
lain selain petugas farmasi
8. Petugas yang menyiapkan obat steril harus mendapatkan
pelatihan teknik aseptic
9. Petugas yang menyiapan radiofarmasi harus di bawah
supervisi apoteker atau tenaga terlatih
10. Sistem distribusi dan penyiapan obat untuk pasien rawat
inap diberlakukan sistem dosis unit dan untuk pasien
rawat jalan diberlakukan sistem resep individual. Sistem
dosis unit adalah penyiapan obat yang dikemas untuk satu

57
kali pemakaian. Sistem resep individual adalah penyiapan
obat yang dikemas sesuai permintaan jumlah yang
tercantum di resep
11. Setiap obat yang telah disiapkan harus diberi label sesuai
instruksi kerja pembuatan etiket
12. Penyiapan obatharus dipasikan akurat mengikuti instruksi
kerja penyiapan obat sistem dosis unit, instruksi kerja
penyiapan obat sistem resep individual, dan instruksi kerja
peracikan obat di sateli

IX. Pemberian
1. Yang berhak memberikan obat kepada pasien adalah
dokter atau perawat yang sudah memiliki kompetensi dan
mempunyai surat izin praktik di RSIA Puri Betik Hati
2. Pemberian obat ke pasien harus sesuai dengan standar
prosedur operasional pemberian obat
3. Pada pemberian obat secara infus, label nama obat
ditempelkan pada botol infus atau syringe pump. Apanila
obat yang diberikan lebih dari satu, maka label nama obat
ditempelkan pada setiap syringe pump dan di setiap ujung
jalur selang
4. Dokter peserta didik atau perawat peserta didik dapat
memberikan obat di bawah supervisi instruktur klinik,
kecuali obat-obat khusus dan high alert
5. Obat yang akan diberikan kepada pasien harus diverifikasi
oleh perawat/dokter mengenai kesesuaiannya dengan
resep/instruksi pengobatan meliputi nama obat, waktu
dan frekuensi pemberian, dosis, rute pemberian dan
identitas pasien
6. Mutu obat yang akan diberikan kepada pasien harus
dipastikan mutunya baik dengan diperiksa secara visual

58
7. Pasien dipastikan tidak memiliki riwayat alergi dan
kontraindikasi dengna obat yang akan diberikan
8. Obat yang tergolong obat high alert harus diperiksa
kembali oleh perawat kedua sebelum diberikan kepada
pasien
9. Pemberian obat harus dicatat di lembar pemberian obat
sesuai standat prosedur operasional pemberian obat
10. Penggunaan obat secara mandiri oleh pasien harus
mendapatkan edukasi terlebih dahulu dan dipantau oleh
perawat
11. Jika terjadi kesalahan dalam penggunaan perbekalan
farmasi, termasuk kehilangan, maka konsekuensi finansial
menjadi tanggung jawab pihak yang bersalah

X. Pemantauan
1. Pemantauan efek terapi dan efek yang tidak diharapkan
dari obat harus dilakukan pada setiap pasien
2. Panitia farmasi dan terapi di tingkat departemen medik
bertugas memantau efek samping obat
3. Obat yang diprioritaskan untuk dipantau efek sampingnya
adalah obat baru yang masuk formularium RSIA Puri Betik
Hati dan obat yang terbukti dalam literature menimbulkan
efek samping serius
4. Pemantauan efek samping obat perlu didokumentasikan
dalam formulir pelaporan efek samping obat dan dicatat
dalam rekam medik
5. Efek samping yang harus dilaporkan ke Panitia Farmasi dan
Terapi adalah yang berat, fatal, meninggalkan gejala sisa
sesuai Standar Prosedur Operasional Pemantauan Efek
Samping obat
6. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
dikoordinasikan oleh Panitia Farmasi dan terapi RSIA Puri

59
Betik Hati
7. Petugas pelaksanan pemantauan dan pelaporan efek
samping obat adalah dokter, perawat, apoteker di ruang
rawat/poliklinik
8. Panitia Farmasi dan Terapi RSIA Puri Betik Hati melaporkan
hasil evaluasi pemantauan ESO kepada Komite Medik dan
Keperawatan dan menyebarluaskannya ke seluruh
departemen medik/instalasi/unit pelayanan di RSIA Puri
Betik Hati sebagai umpan balik/edukasi

XI. Kesalahan Obat


1. Kesalahan obat adalah kesalahan yang terjadi pada tahap
penulisan resep, penyiapan/peracikan atau pemberian
obat baik yang menimbulkan efek merugikan ataupun
tidak
2. Setiap kesalahan obat yang terjadi, wajib dilaporkan oleh
petugas yang menemukan/terlibat langsung dengan
kejadian tersebut atau atasan langsungnya
3. Pelaporan dilakukan secara tertulis menggunakan formulir
laporan insiden ke tim keselamatan pasien RSIA Puri Betik
Hati
4. Kesalahan obat harus dilaporkan maksimal 2x24 jam
setelah ditemukannya insiden
5. Tipe kesalahan yang dilaporkan:
a. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) yaitu terjadinya insiden
yang belum terpapar ke paisen
b. Kejadia Tidak Cedera (KTC) yaitu suatu kejadian
insiden yang sudah terpapat ke pasien tetapi tidak
menimbulkan cedera
c. Kejadian Tidak DIharapkan (KTD) yaitu suatu kejadian
insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien

60
6. Kesalahan obat dilaporkan dan ditindaklanjuti mengikuti
Standar Prosedur Operaisonal Pelaporan Insiden dan
Standar Prosedur Operasional Pelaporan Keselahan Obat
7. Unit pelayanan jaminan mutu bertanggung jawab untuk
menindaklanjuti laporan kesalahan obat

XII. Kajian Penggunaan Obat (Drug Utilization Review)


1. Kajian penggunaan obat merupakan pengkajian sistematik
terhadap seluruh aspek penggunaan obat yang bertujuan
untuk menjamin penggunaan obat yang aman dan cost
effective serta meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Program ini mengevaluasi, menganalisis dan
menginterpretasikan pola penggunaan obat baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Hasil pengkajian selanjutnya
menjadi dasar dalam mengidentifikasi kekurangan dan
menyusun strategi untuk perbaikan
2. Obat-obat yang diprioritaskan untuk ditinjau meliputi obat
yang diduga banyak digunakna secara tidak raisonal, obat
mahal dan obat yang sedang dievaluasi apakah akan
dimasukkan, dikeluarkan atau dipertahankan sebagai obat
formularium
3. Dalam setiap kali rapat PFT departemen, statisti
perencanaan dan pemakaian obat harus disajikan dan
didiskusikan untuk mengetahui permasalahn pengadaan
dan penggunaan obat yang sedang terjadi
4. Dari data statistic obat dapat dilakukan analisis pareto
(analisis ABC). Pemecahan masalah diutamakan pad
akelompok obat yang menyerap biaya tinggi (kelompok A)
dengan sasaran penekanan biaya secara bermakna
5. Statistic obat berguna pula untuk menghitung tingkat
konsumsi RSIA Puri Betik Hati, yang dinyatakan dalam
Defined Daily Dose (DDD) per 100 tempat tidur. Dengan

61
membandingkan tingkat konsumsi obat di RSIA Puri Betik
Hati dengna rumah sakit yang setara dapat ditentukan
apakah penggunaan satu macam/kelompok obat
berlebihan, sedang, atau kurang
6. Kajian kuantitatif penggunaan obat perlu dilanjutkan
dengan kajian kuantitatif untuk mengetahui sebab dari
timbulnya masalah obat, dan bagaimana cara
mengatasinya
7. Kajian penggunaan obat harus berlanjut dengan
penentuan strategi/intervensi yang bertujuan untuk
memecahkan masalah obat. Intervensi yang dapat
dilakukan untuk memajukan penggunaan obat yang
rasional yaitu edukai (seminar, diskusi kelompok,
bimbingan perorangan,pelayanan informasi obat),
tatalaksana (audit, umpan balik), dan pembatasan
(penghentian otomatis, pembagian lini penggunaan obat)

XIII. Pedoman Pengobatan


1. Pedoman pengobatan merupakan bagian dari pedoman
pelayanan medik untuk satu penyakit tertentu yang
diterbitkan oleh departemen. Pedoman itu merupakan
kesepakatan yang didasarkan pada bukti ilmiah tertinggi,
disesuaikan dengan kondisi lokal, disahkan oleh komite
medik, dan harus diikuti oleh semua dokter yang sedang
melayani pasien dengan penyakit tersebut
2. Pedoman pengobatan yang baik perlu mencakup informasi
tentang pengobatan non farmakologik, penggunaan obat
sesedikit mungkin, pertimbangan pemilihan obat yang
berdasarkan efektivitas dan biaya, obat yang digunakan
tercantum di dalam formularium, pernyataan obat mana
yang masuk lini pertama, kedua, dan ketiga, dosis dan

62
lama pemberian, kontraindikasi dan efek samping, dan
tingkat keahlian yang diizinkan meresepkan obat tertentu
3. Satu pedoman pengobatan pertama kali dibuat
rancangannya oleh tim yang ditunjuk oleh ketua
departemen, kemudian diedarkan ke seluruh staf
departemen dan PFT untuk dikomentari dan
disempurnakan, dan terakhir diujicobakan di dalam
pelayanan. Hasil uji coba diumpanbalikkan ke seluruh staf
medis dan PFT
4. Agar selalu mengikuti kemajuan dan perkembangan
pengobatan yang mutakhir, maka pedoman pengobatan
perlu ditinjau secara berkala, dimulai kembali denga
penunjukan satu tim oleh kepala departemen, kemudian
disempurnakan dan diujicobakan lagi.

XIV. Penilaian Obat Baru


1. Obat baru harus dinilai aspek kemanjuran, kemanfaatan,
keamanan, kualitas, dan harganya. Penilaian obat baru
harus dilakukan secara kritis yang bertujuan untuk
memasukkan obat baru itu ke dalam formularium, atau
untu menggantikan obat yang sudah ada di dalam
formularium. Obat baru dapat menggantikan obat lama
jika secara keseluruhan lebih unggul ditinjau dari aspek
kemanjuran, kemanfaatan, keamanan, kualitas dan
biayanya
2. Penilaian kemanjuran (efficacy) obat baru dilakukan
melalui telaah kritis kepustakaan. Penilaian kemanfaatan
dilakukan melalui in use trial dalam pelayanan dengna
menghitung seluruh biaya yang timbul akibat penggunaan
obat itu (cost effevtiveness study) dan
membandingkannya dengan pengobatan standar.
Penilaian keamanan dilakukan melalui telaah kritis

63
kepustakaan, yang harus diikuti dengan program
pemantauan efek samping di tempat pelayanan. Penilaian
kualitas obat jadi dilakukan dengan memeriksa
dokumentasi kendali mutu dari pabrik pembuat sediaan
jadi yang meliputi sifat fisiko kimia bahan baku, formulai,
uji stailitas, uji desintegrasi, uji disolusi, dan uji
biavailabilitas dari batch pertama.
3. Sumber informasi yang digunakan dalam telaah kritis
harus dapat dipercayai, yaitu artikel asli yang diterbitkan
oleh jurnal kedoktera yang mempunyai mekanisme peer
review, tinjauan kepustakaan berupa meta analisis
(Cochrane Library), newsletter yang mempunyai reputasi
baik, dan buku ajar. Informasi yang diterbitkan atau
disponsori oleh perusahaan farmasi perlu dibaca dengan
cermat karena terkait dengan promosi yang membesarkan
efektivitasi dan menutupi efek buruk obat.
4. Sebagai panduan untuk telaah kritis kepustakaan dapat
digunakan lembar check list agar dapat mengenali letak
kesalahan dan bias dari suatu penelitian. Makin banyak
ditemui kesalahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan
dan penulisan laporan penelitian, maka makin sukar untuk
dipercaya hasil penelitian tersebut
5. Instalasi farmasi bertanggung jawab dalam pengelolaan
obat penelitian, berkoordinasi dengan peneliti agar sesuai
dengan protocol yang digunakan

XV. Promosi Obat


1. Berdasarkan pedoman promosi yang dikeluarkan oleh
WHO, klaim promosi obat harus dapat dipercaya, tidak
berlebihan, jujur, informatif, seimbang, berdasarkan data
terbaru, dapat diperiksa kebenarannya, dan dilakukan
dengan cara-cara yang baik

64
2. Cara promosi obat yang baik adalah memberi kesempatan
kepada perusahaan obat untuk menyampaikan informasi
tentang obat yang dipromosikan di hadapan PFT dan staf
medis di departemen atau divisi. Presentasi kemudian
dilanjutkan dengan tinjauan secara ilmiah oleh staf medis,
ahli farmakologi, atau apoteker
3. Obat sampel tidak diperbolehkan untuk digunakan di
rumah sakit
4. Promosi yang dilakukan dengan cara menjanjikan insentif
kepada dokter, atau institusi melalui peresepan obat
merupakan tindkaan yang harus dihindari dan diberi
sanksi.

FORMULIR USULAN PENCANTUMAN NAMA OBAT DALAM


FORMULARIUM

65
1. Nama Generik :______________________________________
2. Nama Dagang :_____________________________________
3. Bentuk dan kekuatan sediaan :_________________________
4. Nama obat yang sudah tercantum dalam formularium
sekarang yang dpat dibandingkan dengan obat usulan:
Tidak ada
Ada, yaitu :______________________________________
5. Alasan pengusulan (berdasarkan efektifitas dan keamanan:
______________________________________________________
______________________________________________________
6. Referensi yang mendukung (fotokopi naskah terlampir):
a. ________________________________________________
b. ________________________________________________
c. ________________________________________________
7. Apakah dengan penambahan obat yang diusulkan maka obat
sebanding yang sudah tercantum perlu dihapuskan?
Ya Tidak
Alasan :
__________________________________________________
__________________________________________________
Pangkalpinang,
Mengetahui, Yang mengusulkan,

(………………………) (…………………………)

FORMULIR PERMINTAAN KHUSUS


OBAT NON FORMULARIUM

66
Nama generic : ___________________________
Nama dagang dan pabrik : ___________________________
Bentuk sediaan dan kekuatan : ___________________________
Nama pasien : ___________________________
Indikasi : ___________________________
Alasan permintaan : ___________________________
______________________________________________________
Jumlah yang diminta : ___________________________

Pangkalpinang,
Mengetahui, Dokter yang meminta,

(……………………….) (………………………….)
Catatan: Formulir ini harus diisi dengan lengkap, dicap RSIA Puri
Betik Hati dan dikirimkan kepada Ketua Panitia Farmasi dan Terapi
(PFT) RSIA Puri Betik Hati

Keputusan Panitia Farmasi dan Terapi (diisi oleh PFT)


Disetujui
Tidak Disetujui
Alasan :________________________________________
Bandar Lampung,
Ketua PFT RSIA PBH

………………………………………….

FORMULIR PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT


PANITIA FARMASI DAN TERAPI

67
PASIEN

Nama : Penyakit Utama: Kesudahan(beri tanda X)


NRM : Sembuh
Tgl.Lahir: Meninggal
Sembuh dgn gejala sisa
L / P (Hamil/tidak hamil/tidak
Belum sembuh
tahu) Tidak tahu
Suku :
Berat Badan : Penyakit/kondisi lain yang menyertai :
Pekerjaan: Gangguan ginjal Alergi
Faktor industry, pertanian, kimia dan lain-lain
Gangguan hati Kondisi medis lainnya

REAKSI EFEK SAMPING OBAT (E.S.O)


Saat/tgl mula terjadi : Kesudahan E.S.O (beri tanda X) :
Bentuk/manifestasi E.S.O yang terjadi : Tanggal :
Sembuh
Data laboratorium (jika ada) : Meninggal
Sembuh dengan gejala sisa
Belum sembuh
Tidak Tahu
Reaksi E.S.O yang pernah dialami :

Tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi reaksi E.S.O :

OBAT
Nama Bentuk Beri tanda X untuk Pemberian Indikasi
(Nama dagang/Pabrik) obat yang dicurigai Pengguna
sediaan an
Rute Dosis/waktu Tgl masuk Tgl akhir

Apakah reaksi E.S.O hilang setelah obat dihentikan? Apakah reaksi E.S.O yang sama timbul sewaktu obat
Ya Tidak Tidak Tahu yang dicurigai digunakan kembali :
Ya Tidak Tidak Tahu

PELAPOR
Nama : Bandar Lampung,…………………………………
Dokter perawat farmasis
Asal ruangan/poliklinik :
Nama : ( )
Bandar Lampung,……………… Tanda tangan pelapor

Kirimkan formulir yang sudah diisi kepada : Sekretaris OBAT


INTERAKSI Panitia Farmasi dan Terapi d/a Instalasi Farmasi

68
INTERAKSI OBAT

Obat yang Obat yang dipengaruhi Efek Mekanisme


mempengaruhi (obat 2)
(Obat 1)
Alopurinol Azatioprin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan enzim
meningkat metabolisme obat 2 di hepar
Amiodaron; steroid Antikoagulan oral Meningkat efek obat 2 Penghambatan enzim
anabolic; simetidin; (warfarin) metabolisme obat 2
fluconazole;
metronidazole
Amiodaron; Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan ekskresi obat 2
diltiazem terjadi
Amiodaron; Fenitoin Toksisitas obat 2 Penghambatan metabolisme
kloramfenikol; meningkat obat 2
mikonazol
Antasida Besi (Fe); hormone Absorpsi obat 2 Pembentukan khelat yang
tiroid; kuinolon; berkurang sukar diabsorpsi
tetrasiklin
Antasida Itrakonazole; Absorpsi obat 2 Peningkatan pH di saluran
ketoconazole berkurang cerna oleh obat 1, sedangkan
obat 2 membutuhkan suasana

69
asam untuk dapat diabsorpsi
Antasida Salisilat Klirens obat 2 meningkat Peningkatan pH urine (hanya
terjadi jika dosis salisilat tinggi)
Asetazolamide Kuinidin Efek smaping obat 2 Penghambatan ekskresi obat 2
meningkat
Aspirin Antikoagulan oral Menimbulkan efek Penghambatan fungsi platelet
(warfari) hipoprotrombinemik
Barbiturate; Golongan beta blocker Efek obat 2 menurun Peningkatan metabolisme obat
fenitoine 2
Calcium chanel Karbamazepine; Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
blocker (verapamil, siklosporin obat 2
diltiazem, nikardipin)
Diltiazem; Teofilin Toksisitas obat 2 Penghambatan metabolisme
eritromisin; meningkat obat 2
fluvoksamin;
verapamil
Diuretic yang Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Peningkatan kepekaan
menyebabkan terjadi reseptor terhadap obat 2
hypokalemia
Eritromisin; Golongan statin Efek samping miopati Penghambatan metabolisme
klaritromisin; (lovastatin, simvastatin) meningkat obat 2
siklosporin

70
Estrogen Kortikosteroid Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
obat 2
Fenitoin Doksisiklin; Efek obat 2 menurun Peningkatan metabolisme obat
kortikosteroid; kuinolon 2
Fluconazole Fenitoin Kadar obat 2 dalam Penghambatan metabolisme
darah meningkat, obat 2
sehingga dapat
meningkatkan
toksisitasnya
Fluoksetin Golongan monoamine Sindrom serotonin Belum jelas
oxidase inhibitor
Fluvoksamin Antidepresan trisiklik Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan metabolisme
( co: amitriptilin, terjadi obat 2
imipramine,
klomipramin, maprotilin,
trimipramin)
Golongan azol (co: Calcium channel blocker, Meningkatkan kejadian Penghambatan metabolisme
itrakonazole, siklosporin efek sampingobat 2 obat 2
ketoconazole,
vorikonazole,
fluconazole)

71
Golongan beta Prazosin Hipotensi postural pada Gangguan respon
blocker dosis pertama obat 2 kardiovaskular oleh obat 1
Golongan beta Golongan sulfonilurea Gejala hipoglikemia Penghambatan reseptor beta 2
blocker (terutama tertutupi (kecuali
yang non selektif; co: berkeringat)
propranolol)
Golongan beta Insulin Reaksi recovery kadar Penghambatan mobilisasi
blocker (terutama glukosa darah terhambat glukosa dari hepar
yang non selektif, co: jika terjadi hipoglikemia
propanolol)
Golongan fenotiazin Levodopa Efek obat 2 dihmbat Ntagonis efek obat 2
(co: klorpromazin)
Golongan kuinolon Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan ekskresiobat 2;
terjadi pergeseran dari ikatan protein
plasma
Golongan Antidiabetes (insulin, Dapat terjadi Aditif
monoamine oxidase antidiabetes oral) hipoglikemia
inhibitor
Golongan Levodopa Dapat terjadi hipertensi Penghamabatan konversi
monoamine oxidase krisis fenilefrin
inhibitor yang non
selektif (co:

72
tranilsipromin,
fenelzin)
Golongan tiazid Litium Toksisitas obat 2 Penurunan eksresi obat 2
meningkat
Hormon tiroid Antikoagulan oral Efek obat 2 meningkat Peningkatan katabolisme
(warfari) faktor pembekuan
Kaolin-pektin Digoksin Efek obat 2 mneurun Penghambatan absorpsi obat 2
Karbamazepin Antikoagulan oral Efek obat 2 menurun Penghamatan metabolisme
(warfarin) obat 2
Karbamazepin Calcium channel blocker; Efek obat 2 menurun Peningkatan metabolisme obat
doksisiklin; estrogen; 2
haloperidol;
kortikosteroid;
siklosporin; takrolimus
Klaritromisin Siklosporin Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
obat 2
Klaritromisin; Karbamazepin Efek obat 2 meningkat Penghambatan metabolisme
danazol; isoniazid obat 2
Kolestiramin Furosemide; Efek obat 2 meningkat Penurunan absorpsi obat 2
mikofenolat; golongan
tiazid; hormone tiroid;
warfarin

73
Kotrimoksazol Antikoagulan oral Efek obat 2 meningkat Penghambatan enzim
(warfarin) metabolisme; penggeseran
dari ikatan protein plasma
Kuinolon Kafein; teofilin Toksisitas obat 2 Penghambatan metabolisme
meningkat obat 2
NSAID Antikoagulan oral Efek obat 2 meningkat Penghambatan fungsi platelet
(warfarin)
NSAID (aspirin, ACE inhibitor Efek antihipertensi obat Penghambatan COX 1 oleh
ibuprofen, 2 mneurun obat 1
indometasin)
NSAID (indometasin) Furosemide Efek diuretik dan Perubahan pH saluran cerna
antihipertensi obat 2 yang menyebabkan obat 2 sulit
menurun diabsorpsi
Penghambat pompa Itrakonazole; Efek obat 2 menurun Perubahan pH di saluran cerna
proton (co: ketokonazole yang menyebabkan obat 2 sulit
omeprazol, diabsorpsi
lansoprazol,
pantoprazo)
Piridoksin Levodopa Efek obat 2 berkurang Peningkatan metabolisme
levodopa di luar otak dengna
adanya piridoksin yang
berlebihan, sehingga jumlah

74
yang akan masuk ke otak
berkurang
Rifampisin Antidepresan trisiklik Efek obat 2 menurun Peningkatan metbaolisme obat
dan heterosiklik (co: 2
amitriptilin); golongan
calcium chanel blocker,
golongan azol (co:
itrakonazole,
ketoconazole,
vorikonazol); golongan
beta blocker, fenitoin;
kortikosteroid; kuinidin
siklosporin; sulfonilurea;
teofilin, warfarin
Salisilat Metotreksat Toksisitas obat 2 Penghambatan ekskresi obat 2
meningkat
Spironolakton Suplemen kalium Hiperkalemia (terutama Aditif
pada pasien dengan
ganggan fungsi ginjal)
Sukralfat Golongan kuinolon Efek obat 2 menurun Penghambatan absorpsi
kuinolon
Teofilin Litium Efek obat 2 menurun Peningkatan ekskresi obat 2

75
Verapamil Digoksin Toksisitas obat 2 dapat Penghambatan eksresi renal
terjadi dan non renal obat 2
Sumber : Stockley edisi ke 6 dan Katzun

76
DAFTAR SEDIAAN GENERIK DALAM FORMULARIUM RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI
2017

No Nama Generik Nama Sediaan Generik


1 Allopurinol Allopurinol tablet 100 mg
2 Alprazolam Alprazolam 0,5 mg
3 Ambroksol Ambroxol tablet 30 mg; sirup
4 Aminofilin Aminophyllin tablet 200 mg;
inj
5 Amlodipine besilate Amlodipine tablet 5 mg; 10
mg
6 Amoksisilin Amoxicillin kaplet 500 mg;
sirup kering 125 mg/5 ml
7 Ampisilin Ampicillin inj 1 gr
8 Antasida DOEN Antasida DOEN tab; suspensi
9 Asam askorbat (vit C) Vitamin C tab 50 mg
10 Asam Mefenamat Asam Mefenamat tablet 500
mg
11 Asam Traneksamat Asam Traneksamat tablet 500
mg; inj 250 mg; 500 mg
12 Asiklovir Acyclovit tab 200 mg; 400 mg
13 Asiklovir Acyclovir cream
14 Atropin sulfat Atropine sulfate inj 1 mg/ml
15 Azitromisin Azithromycin tab 500 mg;
sirup 200 mg/5 ml
16 Benzatin Benzil Penisillin Benzatin Benzil Penisilin 1,2
juta UI; 2,4 juta UI
17 Bisoprolol Bisoprolol tablet 5 mg
18 Deksametason Dexamethasone tablet 0,5
mg; inj 5 mg/ml
19 Digoxin Digoksin tablet 0,25 mg

77
20 Diklofenak Natrium diklofenak tab 50
mg; 25 mg
21 Doksisiklin Doxicycline tablet 100 mg
22 Domperidon Domperidone tablet 10 mg
23 Efedrin HCl Ephedrine HCl inj 50 mg/ml
24 Epinefrin Ephinephrine inj
25 Eritromisin stearat Erythromycin tab 500 mg;
sirup
26 Fenitoin Natrium Phenytoin kaps 100 mg; inj
27 Furosemid Furosemide tablet 40 mg;
injeksi
28 Gentamisin Gentamicyn inj 40 mg/2 ml
29 Gentamisin Gentamycin salep 0,1%
30 Glibenklamid Glibenclamide 5 mg
31 Glimepirid Glimepiride 2 mg
32 Gliseril guaiakolat Glycerylguaiacolate
33 Hidroklortiazid Hydrocholrtiazide
34 Hidrokortison asetat Hydrocortisone cream
35 Ibuprofen Ibuprofen tab 200 mg; 400
mg; sirup
36 Isoniazid Isoniazid tablet 100 mg
37 Kalsium karbonat CaCO3 kaps 500 mg
38 Kanamisin sulfat Kanamycin inj 1 g
39 Kaptopril Captopril tablet 12,5 mg; 25
mg
40 Ketokonazol Ketoconazole tab 200 mg
41 Ketokonazol Ketoconazole cr 2%
42 Ketoprofen Ketoprofen tablet 100 mg
43 Ketorolak trometamin Ketorolac inj 30 mg/ml
44 Klindamisin Clindamycine kapsul 300 mg
45 Klobazam Clobazam tablet 10 mg
46 Kloramfenikol Chloramphenicol kapsul 500
mg
47 Klorfeniramin maleat Chlorpheniramine HCl tablet

78
48 Kotrimoksazol Cotrimoxazole tablet 480 mg;
suspensi 240 mg/5 ml
49 Lansoprazole Lansoprazole kapsul 30 mg
50 Lidokain HCl Lidocaine inj 2%
51 Meropenem Meropenem inj 500 mg; 1 g
52 Metformin HCl Metformin 500 mg
53 Metil prednisolon asetat Methylprednisolone tab 4
mg; 8 mg; 16 mg
54 Metil prednisolon asetat Methylprednisolone inj 125
mg; 500 mg
55 Metronidazol Metronidzole tablet 500 mg;
larutan infus 500 mg/100 ml
56 Nifedipin Nifedipine tablet 10 mg
57 Nistatin Nistatin drop 100.000 IU/ml
58 Omeprazole Omeprazole kaps 20 mg;
injeksi 40 mg
59 Ondansetron HCl Ondansetron tablet 4 mg; 8
mg; inj. 4 mg; 8 mg
60 Parasetamol Paracetamol tablet 500 mg;
drop; sirup
61 Pirazinamid Pyrazinamide tablet 500 mg
62 Prednison Prednisone tablet 5 mg
63 Propanolol HCl Propanolol HCl tablet 10 mg
64 Propiltiourasil Propylthiourazil tablet 100
mg
65 Ranitidin Ranitidin tablet 150 mg; inj
50 mg/2 ml
66 Rifampisin Rifampisin tablet 300 mg;
450 mg; 600 mg
67 Salbutamol Salbutamol tablet 2 mg
68 Sefadroksil Cefadroxil kapsul 500 mg;
sirup kering 125 mg/5 ml
69 Sefepim Cefepime 1 g

79
70 Sefiksim Cefixime kapsul 100 mg;
kaplet 200 mg; sirup kering
100 mg/5 ml
71 Sefoperazon Cefoperazone inj 1 g
72 Sefotaksim Cefotaxime inj 1 g
73 Seftazidim Ceftazidime 1 g
74 Seftriakson Ceftriaxone 1 g
75 Simvastatin Simvastatin tablet 10 mg
76 Siprofloksasin Ciprofloxacin tablet 500 mg;
infus
77 Spironolakton Spironolactone tablet 25 mg
78 Tramadol HCl Tramadol HCl kapsul 50 mg;
inj 50 mg/ml
79 Valproat Asam valproat sirup 250
mg/5 ml

80
INDEKS KELAS TERAPI

NO KELAS TERAPI HALAMAN


KELAS
TERAPI
1 ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTI 1
REMATIK, ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK 1
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 1
1.3 ANTIREMATIK, ANTIPIRAI 3
2 ANASTETIK 3
2.1 ANASTETIK LOKAL 3
2.2 ANASTETIK UMUM 3
3 ANTIALERGI DAN OBAT UNTUK 4
ANAFILAKSIS
4 ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK 5
KERACUNAN
4.1 KHUSUS 5
4.2 UMUM 5
5 ANTIEPILEPSI 5
6 ANTIMIKROBA 6
6.1 ANTIELMINTIK 6
6.1.1 Antelmintik Intestinal 6
6.1.2 Antifilaria 6
6.2 ANTIBAKTERI 6
6.2.1 Golongan Penisilin 6
6.2.2 Golongan Aminoglikosida 7
6.2.3 Golongan Kloramfenikol 7
6.2.4 Golongan Kuinolon 8
6.2.5 Golongan Makrolida 8
6.2.6 Golongan Sefalosforin 8
6.2.7 Golongan Tetrasiklin 10
6.2.8 Golongan Lain-Lain 10
6.3 ANTITUBERKULOSIS 11
6.4 ANTIFUNGI 11

81
6.5 ANTIMALARIA 12
6.6 ANTIVIRUS 12
7 ANTIMIGRAIN/ANTIVERTIGO 12
8 ANTIANEMI 12
9 ANTIKOAGULAN 13
10 PRODUK DARAH DAN PENGGANTI 13
PLASMA
10.1 FRAKSI PLASMA UNTUK PEMAKAIAN 13
KHUSUS
10.2 PENGGANTI PLASMA 13
11 ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN 13
11.1 ANTISEPTIK 13
11.2 DESINFEKTAN 14
12 DIURETIK 14
13 HORMON, ENDOKRIN LAIN DAN 14
KONTRASEPSI
13.1 ANTIDIABETIK 14
13.1.1 Antidiabetik Oral 14
13.1.2 Antidiabetik Parenteral 15
13.2 HORMON KELAMIN DAN OBAT YANG 15
MEMPENGARUHI FERTILITAS
13.2.1 Estrogen 15
13.2.2 Progesteron 15
13.2.3 Kontraseptik 15
13.2.4 Induktor Ovulasi 16
13.3 HORMON TIROID DAN ANTITIROID 16
13.4 KORTIKOSTEROID DAN KORTIKOTROPIN 16
13.5 HORMON LAIN 17
14 OBAT KARDIOVASKULAR 17
14.1 ANTIANGINA 17
14.2 ANTIDISRITMIA 17
14.3 ANTIHIPERTENSI 17
14.3.1 Gol. ACE Inhibitor 17
14.3.2 Gol. Beta Blocker 18
14.3.3 Gol. Calcium Chanel Blocker 18

82
14.3.4 Gol. Angiotensin II Antagonist 18
14.3.5 Golongan lain-lain 18
14.4 GLIKOSIDA JANTUNG 18
14.5 OBAT UNTUK SYOK 19
14.5.1 Inotropik 19
14.5.2 Vasokonstriktor 19
14.6 PENURUN KOLESTEROL 19
14.7 LAIN-LAIN 19
15 OBAT TOPIKAL UNTUK KULIT 20
15.1 ANTIBAKTERI 20
15.2 ANTIFUNGI 20
15.3 ANTIVIRUS 20
15.4 ANTIINFLAMASI DAN ANTIPRURITIK 20
15.5 LAIN-LAIN 21
16 LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI, DLL 21
16.1 ORAL 21
16.2 PARENTERAL 21
17 OBAT UNTUK MATA 23
17.1 TOPIKAL 23
17.1.1 Antimikroba 23
18 UTEROTONIK DAN RELAKSAN USUS 23
18.1 UTEROTONIK 23
18.2 RELAKSAN USUS 24
19 PSIKOFARMAKA 24
19.1 ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA 24
20 RELAKSAN OTOT PERIFER DAN 25
PENGHAMBAT KOLINESTERASE
20.1 PENGHAMBAT NEUROMUSKULAR 25
20.2 OBAT UNTUK MISTENIA GRAVIS 25
21 OBAT UNTUK SALURAN CERNA 25
21.1 ANTASIDAN DAN ULKUS 25
21.2 ANTIEMETIK 26
21.3 ANTIHEMOROID 27
21.4 ANTISPASMODIK 27
21.5 OBAT UNTUK DIARE 28

83
21.6 LAKSATIF 28
21.7 LAIN-LAIN 29
22 OBAT UNTUK SALURAN NAFAS 29
22.1 ANTIASMA 29
22.2 ANTITUSIF 30
22.3 MUKOLITIK 30
22.4 EKSPEKTORAN 31
23 OBAT YANG MEMPENGARUHI SISTEM 32
IMUN
23.1 SERUM DAN IMUNOGLOBULIN 32
23.2 VAKSIN 32
24 OBAT UNTUK TELINGA, HIDUNG DAN 33
TENGGOROKAN
24.1 ANTIBAKTERI TOPIKAL 33
24.2 LAIN-LAIN 33
25 VITAMIN, SUPLEMEN DAN MINERAL 34
26 OBAT YANG MEMPENGARUHI SALURAN 43
KEMIH
26.1 ANTISEPTIK 43
26.2 ALPHA BLOCKER 43

84
INDEKS NAMA GENERIK

NO NAMA GENERIK NO KELAS


URUT TERAPI
1. 1,25 di (OH) kolekalsiferol 25
2. Albumin (Human Albumin) 10
3. Alkohol 11.1
4. Allopurinol 1.3
5. Allylesterenol 13.2.1
6. Alprazolam 19.1
7. Alumunium Hidroksida + Magensium 21.1
hidroksida + Semitikon
8. Ambroxol 22.3
9. Amikasin 6.2.2
10. Aminofillin 22.1
11. Amlodipine Besilat 14.3.3
12. Amoksisilin 6.2.1
13. Amoksisilin + Klavulanat 6.2.1
14. Ampicilin + Sulbactam 6.2.1
15. Ampisilin 6.2.1
16. Antasida DOEN 21.1
17. Aqua pro injeksi 16.2
18. Asam Amino 16.2
19. Asam Amino + Vitamin + Elektrolit 16.2
20. Asam Askorbat 25
21. Asam folat 8
22. Asam Folat 25
23. Asam Mefenamat 1.2
24. Asam Pipemidat 26.1
25. Asam Traneksamat 9
26. Asam Ursodeoksikhlolat 21.7
27. Asetosal 1.2
28. Asiklovir 6.6

85
29. Asiklovir 15.3
30. Atorvastatin 14.6
31. Atrakurium Besilate 20.1
32. Atropine Sulfat 4.1
33. Atropine Sulfat 21.4
34. Attapulgit 21.5
35. Azitromisin 6.2.5
36. Benzatin Benzil Penisilin 6.2.1
37. Besi (III) dalam bentuk garam sulfat, 8
fumarat
38. Betahistin mesilat 7
39. Betahistin Mesilat 21.2
40. Betamethasone Valerat 15.4
41. Bisakodil 21.6
42. Bisoprolol 14.1
43. Bisoprolol 14.3.2
44. Bromhexin HCl 22.3
45. Bromokriptin 13.5
46. Bupivacain HCl 2.1
47. Centella Asiatica + Vit. E 15.5
48. Ciprofloxacin 6.2.4
49. Clobazam 19.1
50. Codeine, phenyltoloxamine, guaifenesin 22.4
51. Curcumin 21.7
52. Deksametasone 13.4
53. Deksamethasone natrium fosfat 22.1
54. Deksketoprofen Trometamol 1.2
55. Dexametasone 14.5.2
56. Diazepam 5
57. Diazepam 19.1
58. Difenhidramin HCl 3
59. Digoksin 14.4

86
60. Doksisiklin 6.2.7
61. Domperidone 21.2
62. Dopamin HCl 14.5.1
63. Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc 25
picolinate 10 mg, selenium 15 mcg,
ascorbic acid 50 mg (kaplet); per 5 ml
Echinacea (EFLA 894) 500 mg, zinc
picolinate 5 mg, selenium 15 mcg
64. Ephedrin HCl 14.5.2
65. Ephedrin HCl 22.1
66. Epinefrin 22.1
67. Epinefrin HCl 14.5.2
68. Eritromisin 6.2.5
69. Estradion Valerat 13.2.1
70. Etakridin laktat 11.1
71. Etambutol 6.3
72. Fenazopiridin 26.1
73. Fenitoin Natrium 5
74. Fentanil 1.1
75. Flutikason Propionate 22.1
76. Formalin 11.2
77. Furosemid 12
78. Fursultiamine HCl 25
79. Fursultiamine HCl (dan vit B2) 25
80. Garam Oralit 21.5
81. Gentamicin 24.1
82. Gentamisin 6.2.2
83. Gentamisin 15.1
84. Gentamisin 17.1.1
85. Glibenklamide 13.1.1
86. Glimepiride 13.1.1
87. Gliseril Guaiakolat 22.4

87
88. Gliseril guaiakolat 150 mg, 22.4
dextrometorphan HBr 7.5 mg,
phenylpropanolamine HCl
89. Gliseril guaiakolat 50 mg, paracetmaol 22.4
500 mg, fenilefrin HCl 10 mg,
deksklorfeniramin maleat 2 mg,
90. Gliseril Guaiakolat, salbutamol 22.4
91. Glukosa 16.2
92. Granisetron 21.2
93. Hidrogen Peroksida 11.1
94. Hidrokortisone Asetat 15.4
95. Hidroksietil starch 10
96. Hidrosmin 21.3
97. Hiosin N Butil Bromide 21.4
98. Ibuprofen 1.2
99. Insulin Analog Aspart 13.1.2
100. Iodin Povidon 11.1
101. Isofluran 2.2
102. Isoksuprin HCl 18.2
103. Isoniazid 6.3
104. Isoniazid + Vit B6 6.3
105. Isosorbid Dinitrat 14.1
106. Kalisum Glukonat 16.2
107. Kalisum Organik Aquamin 25
108. Kalium Klorida 16.1
109. Kalium Klorida 16.2
110. Kalium Klorida 25
111. Kalsium Glukonat 4.1
112. Kalsium Glukonat 25
113. Kalsium Hidrogen Fosfat 25
114. Kalsium Laktat 25
115. Kandesartan 14.3.4

88
116. Kaptopril 14.3.1
117. Karbo Adsorben 4.2
118. Ketamin HCl 2.2
119. Ketoconazole 6.4
120. Ketoconazole 15.2
121. Ketoprofen 1.2
122. Ketorolac Trometamin 1.2
123. Klindamisin 6.2.8
124. Klomifen Sitrat 13.2.4
125. Kloramfenikol 6.2.3
126. Kloramfenikol 17.1.1
127. Klorfeniramin Maleat 3
128. Klorfeniramin Maleat + Dexametasone 3
129. Klorheksidin diglukonat 11.2
130. Klorokuin fosfat 6.5
131. Kodein HCl 22.2
132. Komb. Besi (II) Fumarat 325 mg, asam 25
folat 1.5 mg, sianokobalamine 15 mcg,
kalsium karbonat 200 mg, kolekalsiferol
400 IU, asam askorbat 75 mg, sorbitol
32.5 mg
133. Komb. Ca 200 mg, Vit D3 100 IU, tuna 25
fish oil 200 mg
134. Komb. Coral Ca 500 mg, natural soy 25
isoflavone 20 mg, vit D3 200 iu, vit B6
3.000 mcg, Zn 2.500 mcg
135. Komb. Curcuminoid 2 mg, beta carotene 25
10% 4 mg, vit B1 3 mg, vit B2 2 mg, vit
B6 5 mg, vit B12 5 mcg, vit D 100 iu,
dexpanthenol 3 mg, Ca pidolate 300 mg,
fructo-oligosaccharide 300 mg
136. Komb. Fe carbonyl 83 mg, ascorbic acid 25
150 mg, folic acid 1 mg, vit B1 3 mg, vit
B2 3 mg, vit B6 5 mg, vit B12 10 mcg,

89
niacinamide 30 mg, Ca Pantothenate 15
mg, Zn 15 mg, lysine HCl 50 mg
137. Komb. Fenugreek seed extr trigonella 25
foenum graecum ext 600 mg, katuk
leaves extr sauropus androgynus extr
100 mg, vit B12 20 mch

138. Komb. folic acid 1 mg, beta carotene 25


10.000 IU, vit B1 3 mg, vit B2 3.4 mg,
nicotinamide 20 mg, vit B6 100 mg, vit
B12 4 mcg, vit D3 400 IU, vit K1 50 mcg,
biotin 30 mcg, copper gluconate 0.1 mg,
Fe polymaltose complex (IPC) 30 mg,
DHA from algae 40 mg, arachidonic acid
8 mg
139. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, 25
vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg,
vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5
mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper
sulfate 0.1 mg, K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg, fructooligosacharide 50
mg
140. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, 25
vit B1 10 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6 15 mg,
vit B12 4 mcg, vit D 400 IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca pantothenate 7.5
mg, Mg 100 mg, Zn 15 mg, cooper
sulfate 0.1 mg,K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg, fructooligosacharide 50
mg
141. Komb. Folic acid 800 mcg, vit A 5.000 IU, 25
vit B6 15 mg, vit B12 4 mcg, vit D 400 IU,
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
fructooligosacharide 50 mg, ginger extr
200 mg

90
142. Komb. Natrium Lauril Sulfoasetat + 21.6
Natrium asetat + Asam sorbet + PEG +
Sorbitol
143. Komb. Natural Fish oil 200 mg, EPA 25
+DHA, folic acid 800 mcg,
fructooligosaccharide 50 mg, Vit. E 10
mg
144. Komb. Per 0,6 ml : Vit A 2000 IU, Vit. C 25
30 mg, vit D 400 IU, Vit B1 1 mg, B2 1,2
mg, B5 1 mg, B12 2 mcg, nicotinamide
10 mg, pantothenol 5 mg, lysine HCl 25
mg
145. Komb. Placenta extr 15 mg, Vit B12 20 25
mcg; Ca Phosphate tribasic 12 mg

146. Komb. Trigonella foenum-graecum seed 25


extr 600 mg, Sauropus androgynus extr
100 mg
147. Komb. Tuna Oil 179 mg, omega-3 64,5 25
mg, DHA 48,5 mg, EPA 12,5 mg, folic
acid 400 mcg, Vit A 345 IU, vit D3 34,5
IU, vit B12 0,5 mcg, vit B6 150 mcg, Ca
Carbonate 100 mcg, Mg Oxide 62,5 mg,
Fe Fumarate 23,5 mg
148. Komb. Vit A 5.000 IU, vit D 400 IU, vit B1 25
1 mg, vit B2 1.2 mg, vit B6 1 mg,
nicotinamide 10 mg, dexpanthenol 5 mg,
vit C 50 mg
149. Komb. Vit A 850 IU, vit B1 3 mg, vit B2 2 25
mg, vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg,
nivotinamide 3 mg, choline 12 mg, L-
lysine HCl 100 mg, Ca hypophosphite
500 mg, cod liver oil 8 mg, curcuma extr
12 mg
150. Komb. Vit B1 5 mg, vit B2 2 mg, vita B6 25
2.5 mg, vit B12 3 mcg, nicotinamide 20

91
mg, d (+) pantothenol 3 mg
151. Komb. Vit B1 50 mg, Vit B2 25 mg, vit B6 25
10 mg, Vit B12 5 mcg, vit C 500 mg,
nicotinamide 100 mg, pantothenic acid
18,4 mg
152. Komb. Vit. A 5000 IU, B1 3 mg, B2 2 mg, 25
B6 6 mg, B12 5 mcg, Vit.C 50 mg, Vit D
400 IU, nicotinamide 20 mg, lysine HCl
250 mg, d-pantothenol 5 mg, l-glutamic
acid 25 mg
153. Komb.Vit A 2400 IU, B1 4 mg, B2 1,2 mg, 25
B6 1,2 mg, B12 4 mcg, Vit.C 60 mg, Ca.
Pantothenate 6 mg, Choline 12 mg,
Inositol 12 mg, Ca Gluconate 300 mg, Ca.
Hypophosphite 20 mg, L-lysine HCl 200
mg
154. Kombinasi Vit. B1 100 mg, B6 200 mg, 25
B12 300 mcg
155. Kotrimoksazol 6.2.8
156. Kuinin 6.5
157. Lactobacillus acidophilus 21.7
158. Lactobacillus helveticus 21.7
159. Lactobacillus rhamnosus 21.7
160. Lactobacillus rhamnosus + Lactobacillus 6.4
reuteri
161. Laktulosa 21.6
162. Lanolin Anhidrous 15.5
163. Lansoprazole 21.1
164. Lar. Komb. (dalam 1 L) Na 50 meq, K 20 16.2
meq, Cl 50 meq, Laktat 20 meq, glukosa
27 g
165. Larutan kombinasi (dalam 1 liter); 16.2
Natrium 60 mek, K 10 mek, Cl 50 mek,
Laktat 20 mek, glukosa 27 g
166. Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl 16.2

92
0,225%
167. Larutan kombinasi; Glukosa 5% dan NaCl 16.2
0,45%
168. Levonorgestrel + Etinilestradiol 13.2.3
169. Lidocain HCl 2.1
170. Lidocain HCl 14.2
171. Lisinopril 14.3.1
172. Lithospermi Radix Extractum, Aethylis 21.3
Aminobenzoas, Dibucaini HCl, Cetrimide
173. Loperamide HCl 21.5
174. Loratadine 3
175. L-Tiroksin Natrium 13.3
176. Magnesium Sulfat 5
177. Magnesium Sulfat 18.2
178. Mebhidrolin Napadisilat 3
179. Medroksi Progesteron Asetat + 13.2.3
Estradionil Sipionat
180. Mekobalamin 25
181. Meropenem 6.2.8
182. Metformin HCl 13.1.1
183. Methylprednisolone Asetat 13.4
184. Metildopa Anhidrat 14.3.5
185. Metilergometrin Malleat 18.1
186. Metoklopramide HCl 21.2
187. Metronidazole 6.2.8
188. Metronidazole + Nistatin 6.4
189. Midazolam 2.2
190. Mikonazole 15.2
191. Misoprostol 18.1
192. Misoprostol 21.1
193. Mofetil Mikofenolat 1.3
194. Mometasone Furoat 15.4
195. Morfin Sulfat 1.1

93
196. Mupirocin 15.1
197. Natrium 15 meq, Kalium 4 meq, glucose 16.1
4 g, cloride 13 meq, citrate 2 meq
198. Natrium Bikarbonat 4.1
199. Natrium Bikarbonat 16.2
200. Natrium Diklofenak 1.2
201. Natrium Klorida 16.2
202. Natrium Klorida 24.2
203. Neomisin + Polimiksin + Deksametason 17.1.1
204. Neostigmin Metilsulat 20.2
205. Nifedipin 18.2
206. Nifedipine 14.3.3
207. Nistatin 6.4
208. Nomegestrol Asetat 13.2.2
209. Noretisteron 13.2.2
210. Obat Batuk Hitam 22.4
211. Oksitosin 18.1
212. Omeprazole 21.1
213. Ondancetron HCl 21.2
214. Ophiocephalus striatus extr 25
215. Oralit 16.1
216. Pantoprazol 21.1
217. Paracetamol + Tramadol 1.2
218. Paracetmaol 1.2
219. Petidin HCl 1.1
220. Phenobarbital Na 19.1
221. Piracetam 14.7
222. Pirantel Pamoat 6
223. Piratiasin teoklat + Vit B6 21.2
224. Pirazinamid 6.3
225. Polikresulen 11.1
226. Polikresulen + Sinkokain 21.3

94
227. Prednisone 13.4
228. Primakuin 6.5
229. Progesterone 13.2.2
230. Promethazine theoclate 7
231. Propanolol HCl 14.2
232. Propiltiourasil 13.3
233. Propofol 2.2
234. Propranolol HCl 14.3.2
235. Pseudoephedrin 3
236. Pseudoephedrin HCl + Triprolidine 3
237. Ranitidin 21.1
238. Rifampisin 6.3
239. Ringer Asetat 16.2
240. Ringer Laktat 16.2
241. Salbutamol 22.1
242. Salbutamol + Ipatropium bromide 22.1
243. Salmoterol + Flutikason Propionate 22.1
244. Sefadroksil 6.2.6
245. Sefazolin 6.2.6
246. Sefepim 6.2.6
247. Sefiksim 6.2.6
248. Sefoperazone 6.2.6
249. Sefotaksim 6.2.6
250. Seftazidime 6.2.6
251. Seftriaxone 6.2.6
252. Sefuroxim 6.2.6
253. Seng Sulfat 21.5
254. Serum Antitetanus 23.1
255. Setirizine 3
256. Simvastatin 14.6
257. Spironolaktone 12
258. Sukralfat 21.1

95
259. Tamsolusin 26.2
260. Tiamfenicol 6.2.3
261. Tramadol HCl 1.2
262. Triamsinolone Asetonid 13.4
263. Vaksin BCG 23.2
264. Vaksin campak 23.2
265. Vaksin difteri dan tetanus 23.2
266. Vaksin Hepatitis A 23.2
267. Vaksin Hepatitis B 23.2
268. Vaksin IgG Hepatitis B 23.2
269. Vaksin Influenza 23.2
270. Vaksin Kombiasi DPT, Hib, Polio 23.2
271. Vaksin Kombinasi DPT, Hepatitis B, Polio, 23.2
Hib
272. Vaksin Pneumokokus 23.2
273. Vaksin PPD 23.2
274. Vaksin Rotavirus 23.2
275. Vaksin Tifoid 23.2
276. Vaksin Varicella 23.2
277. Valproat 5
278. Vitamin K1 25
INDEKS NAMA DAGANG

NO NAMA DAGANG NAMA GENERIK HALAMAN


1. Afolat Asam folat 12
2. Afolat Asam Folat 34
3. Albothyl Polikresulen 14
4. Alegi Klorfeniramin Maleat + 4
dexamethasone
5. Alinamin F Fursultiamine HCl dan 34
Vit B2
6. Aminofusin Paed Asam Amino + Vitamin 21
+ Elektrolit

96
7. Aminosteril Infant Asam Amino 21
8. Amoxan Amoksisilin 6
9. Analtram Paracetamol + 2
Tramadol
10. Anbacim Sefuroxim 9
11. Anvomer B6 Piratiasin Teoklat + Vit 27
B6
12. Apialys drop Komb. Per 0,6 ml : Vit 36
A 2000 IU, Vit. C 30
mg, vit D 400 IU, Vit B1
1 mg, B2 1,2 mg, B5 1
mg, B12 2 mcg,
nicotinamide 10 mg,
pantothenol 5 mg,
lysine HCl 25 mg
13. Apialys sirup Komb. Vit. A 5000 IU, 35
B1 3 mg, B2 2 mg, B6 6
mg, B12 5 mcg, Vit.C
50 mg, Vit D 400 IU,
nicotinamide 20 mg,
lysine HCl 250 mg, d-
pantothenol 5 mg, l-
glutamic acid 25 mg
14. Asering Ringer Asetat 23
15. ATS Serum Antitetanus 32
16. Avaxim 80 Veksin Hepatitis A 33
17. Azomax Azitromisin 8
18. Bactesyn Ampisilin-Sulbactam 7
19. Becom C Komb. Vit B1 50 mg, 38
Vit B2 25 mg, vit B6 10
mg, Vit B12 5 mcg, vit
C 500 mg,
nicotinamide 100 mg,
pantothenic acid 18,4
mg

97
20. Betadine Iodin Povidon 13
21. Betason N Betamethasone 20
Valerat
22. Biocef Sefotaksim 9
23. Biodiar Attapulgit 28
24. Biothicol Tiamfenikol 7
25. Biothicol Forte Tiamfenikol 7
26. Bioxon Seftriaxone 9
27. Bisolvon Bromhexin 30
28. Boraginol N Lithospermi Radix 27
Extractum, Aethylis
Aminobenzoas,
Dibucaini HCl,
Cetrimide
29. Breathy nasal Natrium Klorida 33
drop
30. Broadced Seftriaxone 9
31. Bufect Ibuprofen 2
32. Bunascan Bupivacain HCl 3
33. Buscopan Hiosin N Butil Bromide 28
34. Cal 95 Komb. Coral Ca 500 40
mg, natural soy
isoflavone 20 mg, vit
D3 200 iu, vit B6 3.000
mcg, Zn 2.500 mcg
35. Calnic Kalisum organic 35
aquamin
36. Cavit D3 Kalsium Hidrogen 34
Fosfat
37. Cefat Sefadroksil 8
38. Cefazol Sefazolin 8
39. Cefila Sefixime 9
40. Cefspan Sefixime 9
41. Cefxon Seftriaxone 9

98
42. Cellcept Mofetil Mikofenolat 3
43. Cendo Fenicol ED Kloramfenikol 23
44. Cendo Xitrol ED Neomisin + Polimiksin 23
+ deksametasone
45. Cerini Setirizine 4
46. Cetinal Setirizine 4
47. Clamixin Amoksisilin + 6
Klavulanat
48. Clarihis Loratadine 4
49. Clatax Sefotaksim 9
50. Clinmas Klindamisin 10
51. Codipront Kodein HCl 30, 31
52. Colcancetine Kloramfenikol 7
53. Combantrin Pirantel Pamoat 6
54. Combivent Salbutamol + 30
Ipatropium bromide
55. Cripsa Bromokriptin 17
56. Curcuma Curcumin 29
57. Cyclo Progynova Estradion Valerat 15
58. Cyclofem Medroksi Progesteron 15
asetat + estradionil
59. D5 ¼ NS Larutan kombinasi; 22
Glukosa 5% dan NaCl
0,225%
60. D5 ½ NS Larutan kombinasi; 22
Glukosa 5% dan NaCl
0,45%
61. Decubal Lanolin Anhidrous 21
62. Depakene Valproat 6
63. Depakote Valproat 6
64. Dermanios Klorheksidin 14
diglukonat
65. Dexpain Deksketoprofen 2
Trometamol

99
66. Dexyclav Amoksisilin + 6
klavulanat
67. Dom Domperidone 26
68. Dome Domperidone 26
69. Dopamet Metildopa anhidrat 18
70. Dopamin HCl Dopamin HCl 19
71. Dulcolax Bisakodil 28
72. Dumin Paracetamol 2
73. Durogesic Patch Fentanyl 1
74. Elkana Komb.Vit A 2400 IU, B1 35
4 mg, B2 1,2 mg, B6 1,2
mg, B12 4 mcg, Vit.C
60 mg, Ca.
Pantothenate 6 mg,
Choline 12 mg, Inositol
12 mg, Ca Gluconate
300 mg, Ca.
Hypophosphite 20 mg,
L-lysine HCl 200 mg
75. Emineton Besi (II) dalam bentuk 12
garam sulfat, fumarat
76. Engerix Vaksin Hepatitis B 33
77. Enystin Nistatin 11
78. Epexol Ambroxol 30
79. Erlamycetin EO Kloramfenikol 23
80. Erysanbe Eritromisin 8
81. Euthyrox L-Tiroksin Natrium 16
82. Euvax Vaksin Hepatitis B 33
83. Faktu Polikresulen + 27
Sinkokain
84. Falpro Valproat 6
85. Farbion Kombinasi Vit B1 100 35
mg, B6 200 mg, B12
300 mcg

100
86. Farbivent Salbutamol + 30
Ipatropium bromide
87. Farelax Atrakurium Besilate 25
88. Farmadol Paracetamol 2
89. Farmalat Nifedipin 24
90. Farmasal Asetosal 1
91. Farsix Furosemide 14
92. Fartolin Salbutamol 30
93. Ferofort Komb. Fe carbonyl 83 40
mg, ascorbic acid 150
mg, folic acid 1 mg, vit
B1 3 mg, vit B2 3 mg,
vit B6 5 mg, vit B12 10
mcg, niacinamide 30
mg, Ca Pantothenate
15 mg, Zn 15 mg, lysine
HCl 50 mg
94. Ferriz Besi (II) dalam bentuk 12
garam sulfat, fumarat
95. Fimahes Hidroksietil starch 13
96. Fixacep Sefixime 9
97. Flamicort Triamsinolon asetonid 17
98. Flixotide Flutikason Propionate 30
99. Floragyn Lactobacillus 11
Rhamnosus +
Lactobacillus reuteri
100. Flubio Vaksin Influenza 33
101. Folac Asam folat 12
102. Folac Asam Folat 34
103. Folamil Genio Komb. folic acid 1 mg, 42
beta carotene 10.000
IU, vit B1 3 mg, vit B2
3.4 mg, nicotinamide
20 mg, vit B6 100 mg,

101
vit B12 4 mcg, vit D3
400 IU, vit K1 50 mcg,
biotin 30 mcg, copper
gluconate 0.1 mg, Fe
polymaltose complex
(IPC) 30 mg, DHA from
algae 40 mg,
arachidonic acid 8 mg
104. Folavit Asam folat 12
105. Folavit Asam Folat 34
106. Fortanest Midazolam 3
107. Fresco Klorheksidin 14
diglukonat
108. Furamin Fursultiamine HCl 34
109. Gastrul Misoprostol 24, 26
110. Glibotic Amikasin 7
111. Harnal Tamsolusin 43
112. Histapan Mebhidrolin 4
Napadisilat
113. Hyperhep B Vaksin IgG Hepatitis B 33
114. Hystolan Isoksuprin HCl 24
115. Ikalep Valproat 6
116. Imunos Echinacea (EFLA 894) 34
500 mg, zinc picolinate
10 mg, selenium 15
mcg, ascorbic acid 50
mg (kaplet); per 5 ml
Echinacea (EFLA 894)
500 mg, zinc picolinate
5 mg, selenium 15 mcg
117. Induxin Oxytocin 24
118. Infanrix Hexa Vaksin kombinasi DPT, 33
Hib, Polio

102
119. Intunal F Gliseril guaiakolat 50 32
mg, paracetmaol 500
mg, fenilefrin HCl 10
mg, deksklorfeniramin
maleat 2 mg,
120. KAEN 3A Larutan kombinasi 22
(dalam 1 liter);
Natrium 60 mek, K 10
mek, Cl 50 mek, Laktat
20 mek, glukosa 27 g
121. KAEN 3B Larutan kombinasi 22
(dalam 1 liter);
Natrium 50 mek, K 20
mek, Cl 50 mek, Laktat
20 mek, glukosa 27 g
122. Kalfoxim Sefotaksim 9
123. Kalmoxilin Amoksisilin 6
124. Kalnex Asam Traneksamat 12
125. Kaltrofen Ketoprofen 2
126. Ketalar Ketamin HCl 3
127. Ketamin-Hameln Ketamin HCl 3
128. Ketricin Triamcinolon asetonid 17
129. Kolkatriol 1,25 si (OH) 34
kolekalsiferol
130. KSR Kalium Klorida 21
131. KSR Kalium Klorida 34
132. KTM Ketamin HCl 3
133. Kutoin Phenytoin 5
134. L Bio Lactobacillus 29
Acidophilus
135. Lacedim Seftazidime 9
136. Lacophen Tiamfenikol 7

103
137. Lactafar Komb. Natural Fish oil 37
200 mg, EPA +DHA,
folic acid 800 mcg,
fructooligosaccharide
50 mg, Vit. E 10 mg
138. Lactamam Komb. Trigonella 37
foenum-graecum seed
extr 600 mg, Sauropus
androgynus extr 100
mg
139. Lactamor Komb. Fenugreek seed 36
extr trigonella foenum
graecum ext 600 mg,
katuk leaves extr
sauropus androgynus
extr 100 mg, vit B12 20
mch

140. Lactopain Ketorolac Trometamin 2


141. Lagesil Alumunium Hidroksida 25
+ Magnesium
Hidroksida + Simetikon
142. Laktafit Komb. Placenta extr 15 38
mg, Vit B12 20 mcg; Ca
Phosphate tribasic 12
mg

143. Lameson Methylprednisolone 16


asetat
144. Lanakeloid E Centella Asiatica + Vit E 21
145. Lapibal Mekobalamin 43
146. Lapicef Sefadroksil 8
147. Lapiflox Ciprofloxacin 8
148. Lapimox Amoksisilin 6

104
149. Lapisiv Gliseril guaiakolat 150 32
mg, dextrometorphan
HBr 7.5 mg,
phenylpropanolamine
HCl
150. Lapistan Asam Mefenamat 1
151. Lapixime Sefotaksim 9
152. Lasal Salbutamol 30
153. Lasal Gliseril Guaiakolat + 31
Ekspectorant slabutamol
154. Latropil Piracetam 19
155. Liprolac Lactobacillus 29
Rhamnosus
156. Lodia Loperamide 28
157. Lutenyl Nomegesterol asetat 15
158. L-Zinc Seng sulfat 28
159. Mefinal Asam Mefenamat 1
160. Mefurosan Cr Mometasone Furoat 20
161. Merofen Meropenem 10
162. Merotic Meropenem 10
163. Mertigo Betahistin mesilat 12
164. Mertigo Betahistin Mesilat 26
165. Metvell Methylergometrin 24
malleat
166. Meylon Natrium Bikarbonat 5
167. Meylon Natrium Bikarbonat 22
168. Mezatrin Azitromisin 8
169. MgSO4 Otsu Magnesium Sulfat 6
170. Microgynon Levonorgesterol + 15
Etinilestradiol
171. Microlax Kombinasi Natrium 28
Lauril sulfoasetat +
Natrium sitrat + asam
sorbet + PEG + Sorbitol

105
172. Mikasin Amikasin 7
173. Miloz Midazolam 3
174. MST Morfin Sulfat 1
175. Mucera Ambroxol 30
176. Mycoderm Ketoconazole 11
177. Nazovell Ketoprofen 2
178. Neciblok Sukralfat 26
179. Neogynoxa Metronidazole + 11
Nistatin
180. Neogynoxa ovula Metronidazole 10
181. New Diatab Attapulgit 28
182. Noprostol Misoprostol 24, 26
183. Norelut Noretisteron 15
184. Norit Karbo Adsorben 5
185. Novorapid Insulin Analog Aspart 15
Flexpen
186. Nufapreg Promethazine 12
theoclate
187. Nymiko Nistatin 11
188. OBH Combi Obat Batuk Hitam 31
189. ODR Ondancetron HCl 27
190. Onetic Ondancetron HCl 27
191. Opilax Laktulosa 28
192. Opimer Meropenem 10
193. Opimox Amoksisilin 6
194. Osfit DHA Komb. Ca 200 mg, Vit 37
D3 100 IU, tuna fish oil
200 mg
195. Ottopan Paracetamol 2
196. Ottozol Pantoprazol 26
197. Oxyla Oxytocin 24
198. Pediacel Vaksin kombinasi DPT, 33
Hib, Polio

106
199. Pharolit Oralit 21
200. Pharolit Garam Oralit 28
201. Pibaksin Oint Mupirosin 20
202. Plasbumin Albumin (Human 12
Albumin)
203. Pospargin Metilergometrin 24
malleat
204. Pregnolin Allylesterenol 15
205. Pregtenol Allylesterenol 15
206. Probiokid Lactobacillus 29
Helveticus
207. Profertil Klomifen sitrat 16
208. Prohem Vitamin K1 43
209. Prolic Klindamisin 10
210. Promavit Komb. Tuna Oil 179 37
mg, omega-3 64,5 mg,
DHA 48,5 mg, EPA 12,5
mg, folic acid 400 mcg,
Vit A 345 IU, vit D3
34,5 IU, vit B12 0,5
mcg, vit B6 150 mcg,
Ca Carbonate 100 mcg,
Mg Oxide 62,5 mg, Fe
Fumarate 23,5 mg
211. Propofol Nupovel 4
212. Prostigmin Neostigmin Metilsulat 25
213. Proterin Isoksuprin HCl 24
214. Pyravit Isoniazid + Vit B6 11
215. Ranivel Ranitidin 26
216. Rantin Ranitidin 26
217. Rativol Ketorolac Trometamin 2
218. Regivel Bupivacain HCl 3
219. Regumen Noretisteron 15
220. Renalyte Natrium 15 meq, 21

107
Kalium 4 meq, glucose
4 g, cloride 13 meq,
citrate 2 meq
221. Renasistin Sefadroksil 8
222. Rhinos Neo Pseudoephedrin 4
223. Riboquin Klorokuin fosfat 12
224. Rotarix Vaksin Rotavirus 33
225. Sagestam Gentamycin 7
226. Sagestam ED Gentamisin 23
227. Sagestam ED Gentamisin 33
228. Sagestam Oint Gentamisin 20
229. Sanbe Kids Komb. Vit A 850 IU, vit 39
B1 3 mg, vit B2 2 mg,
vit B6 5 mg, vit B12 5
mcg, nivotinamide 3
mg, choline 12 mg, L-
lysine HCl 100 mg, Ca
hypophosphite 500
mg, cod liver oil 8 mg,
curcuma extr 12 mg
230. San-B-Plex drop Komb. Vit A 5.000 IU, 38
vit D 400 IU, vit B1 1
mg, vit B2 1.2 mg, vit
B6 1 mg, nicotinamide
10 mg, dexpanthenol 5
mg, vit C 50 mg
231. Sanmag Alumunium Hidroksida 25
+ Magnesium
Hidroksida + Simetikon
232. Sanmol Paracetamol 2
233. Sanpicilin Ampisilin 7
234. Sanprima Kotrimoksazol 10
235. Sanvita B Komb. Vit B1 5 mg, vit 38
B2 2 mg, vita B6 2.5
mg, vit B12 3 mcg,

108
nicotinamide 20 mg, d
(+) pantothenol 3 mg
236. Seretide Salmoterol 25 mcg + 30
flutikason propionate
50 mcg/125 mcg
237. Sharox Sefuroxim 9
238. Sibital Phenobarbital 25
239. Sincronik Paracetamol + 2
tramadol
240. Siobion Komb. Besi (II) Fumarat 42
325 mg, asam folat 1.5
mg, sianokobalamine
15 mcg, kalsium
karbonat 200 mg,
kolekalsiferol 400 IU,
asam askorbat 75 mg,
sorbitol 32.5 mg
241. Sotatic Metoklopramide HCl 27
242. Sporetik Sefiixime 9
243. Stesolid Diazepam 5
244. Stesolid Diazepam 24
245. Synflorix Vaksin Pneumokokus 33
246. Terfacef Seftriaxone 9
247. Terrel Isofluran 3
248. Thyrax L-Tiroksin Natrium 16
249. Tiriz Setirizine 4
250. Tofedex Deksketoprofen 2
Trometamol
251. Topazol Pantoprazol 26
252. Toramin Ketorolac Trometamin 2
253. Torasic Ketorolac Trometamin 2
254. Tramal Tramadol 3
255. Trazep Diazepam 5
256. Tremenza Pseudoephedrin HCl + 4

109
Triprolidine
257. Trogyl Metronidazole 10
258. Trovensis Ondancetron HCl 27
259. Typhim Vaksin Tifoid 33
260. Urdafalk Asam 29
Ursodeoksikholat
261. Urinter Asam Pipemidat 43
262. Urogetix Fenazopiridin 43
263. Utrogestan Progesteron 15
264. Vaksin BCG Vaksin BCG 32
265. Vaksin Campak Vaksin Campak 32
266. Vaksin DPT Vaksin Difteri dan 32
Tetanus
267. Vaksin PPD Vaksin PPD 33
268. Valeptik Valproat 6
269. Valisanbe Diazepam 5
270. Valisanbe Diazepam 24
271. Varilrix Vaksin Varicella 33
272. Vaxigrip Vaksin Influenza 33
273. Venosmil Hidrosmin 27
274. Ventolin Salbutamol 30
275. Viccilin Ampisilin 7
276. Vipalbumin Ophiocephalus striatus 43
extr
277. Vipime Sefepime 8
278. Vitacur Komb. Curcuminoid 2 39
mg, beta carotene 10%
4 mg, vit B1 3 mg, vit
B2 2 mg, vit B6 5 mg,
vit B12 5 mcg, vit D 100
iu, dexpanthenol 3 mg,
Ca pidolate 300 mg,
fructo-oligosaccharide
300 mg

110
279. Vitadion Vitamin K1 43
280. Vitamam 1 Komb. Folic acid 800 40
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B6 15 mg, vit B12 4
mcg, vit D 400 IU, Mg
100 mg, Zn 15 mg,
fructooligosacharide
50 mg, ginger extr 200
mg
281. Vitamam 2 Komb. Folic acid 800 41
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B1 10 mg, vit B2 2,5
mg, vit B6 15 mg, vit
B12 4 mcg, vit D 400
IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca
pantothenate 7.5 mg,
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
cooper sulfate 0.1 mg,
K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg,
fructooligosacharide
50 mg
282. Vitamam 3 Komb. Folic acid 800 41
mcg, vit A 5.000 IU, vit
B1 10 mg, vit B2 2,5
mg, vit B6 15 mg, vit
B12 4 mcg, vit D 400
IU, vit C 100 mg,
niacinamide 20 mg, Ca
pantothenate 7.5 mg,
Mg 100 mg, Zn 15 mg,
cooper sulfate 0.1 mg,
K iodide 0.1 mg, Na
fluoride 1 mg,
fructooligosacharide

111
50 mg
283. Vomceran Ondancetron HCl 27
284. Vomitas FDT Domperidone 26
285. Water For Aqua Pro Injeksi 21
Injection Otsuka
286. Zibac Seftazidime 9
287. Zidifect Seftazidime 9

112

Anda mungkin juga menyukai