Anda di halaman 1dari 5

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ERNI MEDIKA JAMBI

NOMOR : 018 /SK-DIR/RSUEM/V/2019

TENTANG

PEMBENTUKAN STRUKTUR KOMITE FARMASI DAN TERAPI (KFT)


RUMAH SAKIT UMUM ERNI MEDIKA JAMBI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ERNI MEDIKA


Menimbang :
a. bahwa dalam upaya peningkatan kwalitas pemakaian jenis obat dalam hal ini perlu
diadakan atau dibentuknya Komite Farmasi dan Terapi (PFT)
b. bahwa berdasarkan pertimbangan diatas perlu ditetapkan keputusan direktur

Mengingat :

1. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1197/Menkes/SK/X/2004
tentang Standar Pelayanan farmasi di RumahSakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 631 Tahun2015 Tentang
Pedoman Peraturan Internal Staf Medis di Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan Keputusan :
PERTAMA : Membentuk Komite Farmasi Dan Terapi sebagaimana terlampir
KEDUA : Semua Pihak yang terkait dalam Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit
tersebut wajib melaksanakannya dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab
KETIGA : Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit mempunyai tugas pokok sebagai
Berikut :
1. Menyusun program kerja tentang Farmasi dan Terapi Rumah Sakit
2. Melakukan usaha-usaha peningkatkan mutu pelayanan Farmasi dan Terapi
di Rumah Sakit
3. Melaporkanhasil kegiatanKomite Farmasidan Terapi
kepada DirekturRumah Sakit melalui Bidang Pelayanan Medis
evaluasinya. 
4. Melengkapi staff fungsional di bidang kesehatan dengan pengetahuan
terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai
dengan kebutuhan.

KEEMPAT :Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minim
1(Satu) tahun sekali
KELIMA :Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian
Hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Di tetapkan di : Jambi
Pada tanggal : 12 Mei 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Erni Medika Jambi

dr. Dita Febriana Sari


NIK : 16.01.01
Lampiran 1

DAFTAR NAMA PENGURUS KOMITE FARMASI DAN TERAPI


RUMAH SAKIT UMUM ERNI MEDIKA JAMBI PERIODE 2019-2022

Ketua : dr. Alamsyah Sp.Pd


Sekretaris : Yesi Nofrisari, S. Farm, Apt
Anggota : dr. Hendri Ginting, Sp.B
dr. Meiko Adriansyah, Sp. B
dr. Rhonaz Putra Agung SP.BS
dr. Vivi Septriani Sp.A
dr. Budiawan Akbar Sp.An
dr. Andy Hutariyus Sp.An
dr. Akhmad Syaifullah Sp.PD,M.Kes
dr.Ismail, SP.OG
dr. Havis Ramli, Sp. THT-KL
dr. Gusti
dr. Feggy
dr Mentari
dr. M. Erlangga Sudina
dr. Nindya Ulfa
Aslinda, Amd. Farm
Lampiran 2

FUNGSI DAN TUGAS SERTA WEWENANG KOMITE FARMASI DAN TERAPI


RUMAH SAKIT UMUM ERNI MEDIKA JAMBI

1. Ketua komite farmasi dan terapi dipilih dari dokter yang ada jika ada ahli Farmakologi
klinik maka sebagai ketua. Sekretaris Apoteker dari IFRS. Mengadakan rapat secara
teratur sedikitnya 2 (dua) bulan sekali. Untuk RS besar 1(satu) bulan sekali
2. Tujuan menerbitkan kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta
a. Mengatur penggunaan obat dirumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Memberikan rekomendasi pada pimpinan Rumah Sakit untuk mencapai budaya
pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional.
c.  Khusus untuk pasien kelas tiga agar menggunakan obat generik.
4. Kewajiban Komite Farmasi dan Terapi
a.  Memberikan rekomendasi pada pimpinan rumah sakit  untuk mencapai budaya
pengelolaan dan pengunaan obat secara rasional.
b.  Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium rumah sakit,
penggunaan obat antibiotik dan lain - lain.
c.  Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat terhadap
pihak – pihak yang terkait.
d.  Melaksanakan pengkaijan pengelolaan dan penggunaan obat dan memberikan umpan
balik atas hasil pengkajian tersebut.
5.   Pedoman Pembuatan Formularium
a.  Membuat Formularium di rumah sakit berdasarkan efek terapi keamanan serta harga
obat dan juga harus meminimalisasi duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk
yang sama.
b.  Mengajukan Formularium kepada Kabid Pelayanan.
c.  Mengevaluasi untuk produk baru dan merevisi formularium tiap 3 tahun sekali.
d.  Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan –
kebijakan dan peraturan – peraturan mengenai obat dirumah sakit sesuai peraturan
yang berlaku.
e.  Melakukan  tinjauan terhadap penggunaan obat dirumah sakit dengan mengkaji
Medical Record dibandigkan dengan standar diagnosa dan terapi (tinjauan ini
dimaksud untuk meningkatkan secara terus menerus penggunaan secara rasional).
f.   Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.
g.  Menyebar luaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf medis dan
perawat.
6. Fungsi dan Ruang Lingkup
a.  Mengembangkan formularium di Rumah Sakit  dan merevisinya. Pemilihan obat
untuk dimasukkan dalam formularium harus didasarkan pada evaluasi secara
subjektif, terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat dan juga harus
meminimalkan duplikasi dalam tipe obat, kelompok dan produk obat yang sama.
b.  Komite Farmasi dan Terapi harus mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak
produk obat baru atau dosis obat yang disusulkan oleh anggota staf medis.
c.  Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di Rumah Sakit
d.  Membantu instalasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap kebijakan – kebijakan
dan peraturan – peraturan mengenai penggunaan obat di rumah sakit sesuai peraturan
yang berlaku secara lokal maupun nasional.
e.  Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan mengkaji
medical record dibandingkan dengan standar diagnosa dan terapi. Tinjauan ini
dimaksudkan untuk meningkatkan secara terus – menerus penggunaan obat secara
nasional.
f.  Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.
g. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf medis dan
perawat.
7. Tugas Apoteker Dalam Komite Farmasi dan Terapi
a.    Sebagai Sekretaris.
b.    Menetapkan jadwal pertemuan.
c.    Mengajukan / menyusun acara yang akan dibahas dalam pertemuan.
d.    Menyiapkan dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan dalam
pertemuan.
e.    Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan kepada Ka.Bid
Pelayanan Medis.
f.    Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh Ka.Bid
Pelayanan Medis kepada seluruh pihak yang terkait.
g.    Melaksanakan keputusan – keputusan yang sudah disepakati dalam pertemuan.

Anda mungkin juga menyukai