kejadian yang dapat merugikan keselamatan pasien akibat pemakaian obat selama dalam pengawasan pengobatan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah (Depkes RI, 2014) Kejadian Medication error dibagi 4 fase:
1. Fase prescribing error yang terjadi saat penulisan
resep 2. Fase transcribing error yang terjadi pada saat pembacaan resep atau pemahaman 3. Fase dispensing error yang terjadi pada saat penyiapan hingga penyerahan obat 4. Fase administration error yang terjadi pada proses penggunaan obat FASE PRESCRIBING ERROR
1. Kesalahan resep seleksi obat, resep yang tidak
terbaca 2. Resep yang tidak valid 3. Kesalahan karena dosis yang tidak benar 4. Kesalahan karena indikasi tidak diobati 5. Kesalahan karena penggunaan obat yang tidak diperlukan FASE TRANSCRIBING ERROR
1. Salah membaca resep
2. Kesalahan karena pemantauan yang keliru 3. Kesalahan karena reaksi obat merugikan atau efek samping 4. Kesalahan karena interaksi obat FASE DISPENSING ERROR
1. Salah dalam pengambilan obat
2. Kesalahan karena bentuk sediaan 3. Kesalahan karena pembuatan/penyiapan obat yang keliru 4. Kesalahan karena pemberian obat yang rusak FASE ADMINISTRATION
1. Kesalahan karena lalai memberikan obat
2. Kesalahan karena waktu pemberian obat yang keliru 3. Kesalahan karena teknik pemberian yang keliru 4. Kesalahan karena tidak patuh 5. Kesalahan karena rute pemberian tidak benar 6. Kesalahan karena gagal menerima obat Kategori ME Jenis-jenis Medication Error (PCNE) Faktor-faktor yang mempengaruhi ME 1. Tenaga medis kurang pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan terkait profil pasien yang tidak memadai, persepsi resiko yang tidak memadai, beban pekerjaan yang terlalu berat, masalah kesehatan fisik dan emosional, komunikasi yang buruk antara petugas kesehatan dengan pasien 2. Pasien karakteristik pasien (kepribadian, hambatan Bahasa, hambatan aksara), komplesitas kasus klinis (kondisi kesehatan pasien, polifarmasi dan obat yang beresikotinggi) 3. Lingkungan kerja tekanan kerja dan waktu, gangguan interupsi, kurangnya prosedur yang standar, SDM yang tidak mencukupi, masalah lingkungan kerja fisik (pencahayaan, suhu dan ventilasi) 4. Obat-obatan penamaan obat-obatan, pelabelan dan kemasan Elemen – elemen pencegahan ME 1. Informasi pasien kelengkapan informasi terkait pasien dan informasi klini pasien dan informasi monitoring pasien yang mengukur dampak obat dan proses-proses yang mendasari penyakit pasien. 2. Informasi obat informasi obat yang udate harus siap dan dapat diakses untuk system perawatan kesehatan, catatan administrasi pengobatan pasien dan profeil pasien dan kegiatan klinis rutin. 3. Komunikasi yang terkait dengan pengobatan tenaga kesehatan harus meningktakan kerja sama tim kolaboratif, menghilangkan hambatan komunikasi antara penyedia layanan kesehatan dan standarisasi cara_x0002_cara pemberian perintah dalam peresepan dan informasi obat lainnya, dikomunikasikan untuk menghindari salah penafsiran PELAPORAN SKP 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
Obat-obat kewaspadaan tinggi (High Alert Medications)
adalah obat-obat yang presentasinya tinggi menyebabkan kejadian kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel, obat yang memiliki risiko tinggi berdampak fatal jika salah penggunaan, obat yang tampak mirip/ucapan mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM atau Look Alike Sound Alike/LASA Pengelolaan obat adalah proses yang dimulai dari proses seleksi untuk ditetapkan sebagai obat yang dapat disediakan di Rumah Sakit, perencanaan untuk pengadaan disesuaikan dengan kebutuhan bagi terapi pasien melalui peresepan oleh dokter, cara penyimpanan agar tetap terjaga kualitas dengan memperhatikan stabilitasnya, penyiapan obat sehingga benar cara penggunaannya, informasi cara penggunaan, termonitor efek yang ditimbulkan, obat sisa atau sampah terkelola sehingga aman untuk lingkungan Metode :
1. Menyediakan akses informasi mengenai obat-obat High
Alert 2. Membatasi akses terhadap Obat-obat High Alert 3. Menggunakan label dan tanda “peringatan” untuk obat- obat High Alert 4. Menstandarisasi prosedur instruksi/ peresepan, penyimpanan, persiapan dan pemberian obat-obat High Alert 5. Melakukan prosedur pengecekan ganda (double check)