Anda di halaman 1dari 13

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA

PADANG PANJANG NOMOR : / /RSI-IBNUSINAPP/IV/2019


TENTANG
PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK) SMF PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG PANJANG

Tindakan Nama Jabatan Tandatangan Tanggal


Ketua SMF
Disiapkan Dr. Sri Anggraini, Sp.PD 1 Januari 2019
Penyakit
Dalam

Diperiksa Dr. Adri Buthia Kabid. Pelayanan & 1 Februari 2019


Manajemen Resiko

Disetujui Dr. Fair Ruza Direktur April 2019

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ 1


Daftar Isi ......................................................................................................... 2
Penyusun ....................................................................................................... 3
Kata Pengantar................................................................................................ 4
Peraturan Direktur Nomor : //RSI-ISPP/IV/2019 tentang Panduan
Praktek Klinis (PPK) SMF Penyakit Dalam ........................................................
Pendahuluan ..................................................................................................
Panduan Praktik Klinik Penyakit Hipertensi ...................................................
Panduan Praktik Klinik Diare Akut ...................................................................
Panduan Praktik Klinik Diabetes Melitus Tipe 2 ..............................................
Panduan Praktik Klinik Demam Berdarah Dengue ...........................................
Panduan Praktik Klinik Demam Typhoid .........................................................
Panduan Praktik Klinik Hepatitis Virus Akut ....................................................

Disclaimer ......................................................................................................
Penutup .........................................................................................................

2
PENYUSUN PANDUAN
PRAKTIK KLINIS SMF ILMU
PENYAKIT DALAM

1. dr. Sri Anggraini, Sp.PD Ketua SMF IP. Dalam 1. ……………….

2. dr. Rahmilna, Sp.PD Sekretaris SMF IP. Dalam 2. ……………….

3
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Demi kelancaran Pelayanan Medis di Bagian Penyakit Dalam, maka perlu dibuat
Prosedur Tetap dalam bentuk Panduan Praktik Klinis sebagai acuan dokter Penyakit
Dalam dalam bertugas. Adanya buku ini diharapkan menjadi pedoman kerja bagi tenaga
medis, petugas pelayanan Penyakit Dalam dan pihak terkait dalam meningkatkan
pelayanan, selain itu juga dapat menjadi bahan referensi.
Pada kesempatan ini disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua Staf Medis atas kerjasamanya yang baik dalam menyusun buku prosedur tetap
Penyakit Dalam ini.
Kami berharap agar keberhasilan yang telah dicapai akan memacu kita semua
untuk turut menambah buku-buku ilmiah yang berguna bagi peningkatan pelayanan
Penyakit Dalam.
Semoga keberadaan buku Panduan Praktik Klinis ini bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Padang Panjang, April 2019


Mengetahui,

KETUA KOMITE MEDIK KA SMF IP. DALAM


RSI IBNU SINA PADANG PANJANG RSI IBNU SINA PADANG PANJANG

(dr. Yenny Muchtar, Sp.P) (dr. Sri Anggraini, Sp.PD)

Mengesahkan,

DIREKTUR
RSI IBNU SINA PADANG PANJANG

dr. Fair Ruza

4
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
ISLAM IBNU SINA PADANG PANJANG
NOMOR :
TENTANG
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU PENYAKIT DALAM
DI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG PANJANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG PANJANG

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang
Panjang.
perlu
disusun panduan praktik klinis bagi dokter di Rumah Sakit
Islam Ibnu Sina Padang Panjang.
b. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Padang Panjang bertujuan untuk memberikan
acuan bagi
Dokter dalam memberikan pelayanan dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan sekaligus menurunkan
angka rujukan.
c. Bahwa buku Panduan Praktik Klinis tersebut digunakan
sebagai bahan acuan kegiatan pelayanan medis sehari hari.
d. Bahwa untuk kepentingan tersebut di atas perlu
MENGINGAT : 1. ditetapkan dalam surat
Undang-Undang keputusan
Republik .
Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang praktek kedokteran.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 / PER/ Menkes
/IX / 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
5. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor : 417/Menkes/
Per/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
HK.07.06/III/2371/09 tentang Ijin Penyelenggaraan RS.
Islam

5
7. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam
Sumatera Barat Nomor : 090/SK/YBW-SA/XII/2009 tentang
Pengangkatan Direksi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Padang Panjang ) Masa Bakti 2016 - 2019.
8. Surat Keputusan Pengurus YARSI SUMBAR
Nomor : 68/SK/YBW-SA/V/2018 tentang Pengesahan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Islam
Ibnu Sina Padang Panjang.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Panduan Praktik Klinis Smf Ilmu Penyakit Dalam Di Rumah
Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini.
KEDUA : Panduan Praktik Klinis dibuat oleh masing masing SMF
dibantu oleh Staf Bidang pelayanan medik dan Komite medis
RS Islam Ibnu Sina Padang Panjang atas perintah Direktur.
KETIGA : Panduan Praktik Klinis merupakan standar pelayanan yang
harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam
menyelenggarakan praktik kedokteran
KEEMPAT : Komite medis membuat kebijakan untuk menugaskan kepada
tiap SMF untuk membuat pendataan PPK yang akan dibuat.
Setiap SMF melakukan pemilahan penyakit berdasarkan
jenis yang termasuk High Cost , High Risk , dan High Volume
KELIMA : Panduan Praktik Klinis bersumber dari Panduan Nasional
Praktik Klinis Indonesia sesuai bagian displin ilmu masing
masing atau sesuai dengan Kesepakatan yang dikeluarkan oleh
kolegium masing-masing disiplin ilmu atau dapat juga dari
kepustakaan yang telah diakui secara evidence-based atau dari
literature terkini.
KEENAM : Dalam setiap dokumen PPK serta perangkat implementasi nya
mutlak harus dituliskan bab tentang disclaimer ( wewanti /
penyangkalan ) yang mencakup untuk average patient , untuk
penyakit / kondisi patologis tunggal, Reaksi individual
terhadap prosedur diagnosis dan terapi bervariasi , dianggap
valid pada saat dicetak ,Praktek Kedokteran modern harus
lebih mengakomodasi preferensi pasien dan keluarga
Dalam menggunakannya pada pelayanan PPK dibantu dengan
alat bantu berupa Clinical Pathways, Algoritme, Protokol,
Prosedur tindakan, Standing Order.

6
KETUJUH : Pelaksanaan Evaluasi PPK berupa Audit Klinis dan atau
Pembahasan Kasus sesuai PPK di Rumah Sakit oleh SMF terkait
bersama Komite Medik .
KEDELAPAN : Panduan Praktik Klinis berlaku selama dua tahun serta
berlaku sejak tanggal diterbitkan , di evaluasi minimal
setahun sekali dan dilakukan revisi apabila telah tidak sesuai
dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini. Revisi dapat
juga dilakukan lebih cepat apabila diperlukan
KESEMBILAN : Anggaran untuk segala keperluan yang berhubungan dengan
PPK dibebankan oleh Rumah Sakit
KESEPULUH Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan dan
perbaikan, maka akan dilakukan perubahan dan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Padang Panjang


Tanggal : 7JumadilTsani1435.H
7April 2019.M

RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA


PADANG PANJANG

Dr. Fair Ruza


Direktur

7
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA
PADANG PANJANG.
NOMOR : 71/PER/RSI-ISPP/IV/2019
TANGGAL : 7 APRIL 2019

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan perorangan; lingkup


pelayanan adalah segala tindakan atau perilaku yang diberikan kepada pasien dalam
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Substansi pelayanan medis adalah
pratik ilmu pengetahuan dan teknologi medis yang telah ditapis secara sosio –
ekonomi –budaya yang mengacu pada aspek pemerataan, mutu dan efsiensi, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat akan pelayanan medis.
Untuk menyelenggarakan pelayanan medis yang baik dalam arti efektif,
efisien dan berkualitas serta merata dibutuhkan masukan berupa sumber daya
manusia, fasilitas, prafasilitas, peralatan, dana sesuai dengan prosedur serta metode
yang memadai
Saat ini sektor kesehatan melengkapi peraturan perundang-undangannya
dengan disahkannya Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
pada bulan Oktober 2004 yang diberlakukan mulai bulan Oktober 2005. Pengaturan
praktik kedokteran bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pasien,
mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh
dokter/dokter gigi, serta memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan
dokter/dokter gigi
Panduan praktik klinis (Clinical practice guidelines) merupakan panduan
yang berupa rekomendasi untuk membantu dokter atau dokter gigi dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Panduan ini berbasis bukti (berdasarkan penelitian
saat ini) dan tidak menyediakan langkah-pendekatan untuk perawatan dan
pengobatan, namun memberikan informasi tentang pelayanan yang paling efektif.
Dokter atau dokter gigi menggunakan panduan ini sesuai dengan pengalaman dan
pengetahuan mereka untuk menentukan rencana pelayanan yang tepat kepada pasien

8
B. Dasar Hukum
1. Undang – Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran pasal 44
ayat ( 1 ) , pasal 50 dan 51
2. Undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang – undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 147 / MENKES / PER / 2010 tentang Perizinan RS
5. PERMENKES No 1438 / MENKES / PER / IX / 2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran

A. Tujuan
1. Meningkatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan lingkungan tertentu
2. Mengurangi jumlah intervensi yang tidak perlu atau berbahaya
3. Memberikan opsi pengobatan terbaik dengan keuntungan maksimal
4. Memberikan opsi pengobatan dengan risiko terkecil
5. Mamberikan tata laksana dengan biaya yang memadai

9
10
10
11
11
DISCLAIMER
PANDUAN PRAKTIK KLINIS ILMU PENYAKIT DALAM

Dokumen tertulis PPK Ilmu penyakit Dalam serta perangkat implementasinya ini
disertai dengan disclaimer (wewanti/penyangkalan) untuk :
1. Menghindari kesalah-pahaman atau salah persepsi tentang arti kata standar, yang
dimaknai harus melakukan sesuatu tanpa kecuali
2. Menjaga autonomi dokter bahwa keputusan klinis merupakan wewenangnya
sebagai orang yang dipercaya pasien

Adapun disclaimer tersebut :


1. Disclamer Utama yaitu :
a. PPK dibuat untuk average patient
b. PPK dibuat untuk penyakit / kondisi patologis tunggal
c. Reaksi individual terhadap prosedur diagnosis dan terapi bervariasi
d. PPK dianggap valid pada saat dicetak
e. Praktek Kedokteran modern harus lebih mengakomodasi preferensi pasien dan
keluarga
2. Disclaimer tambahan, yang dapat disertakan pada disclaimer :
a. PPK dimaksudkan untuk tatalaksana pasien sehingga tidak berisi informasi
lengkap tentang penyakit
b. Dokter yang memeriksa harus melakukan konsultasi bila merasa tidak
menguasai atau ragu dalam menegakkan diagnose dan memberikan terapi
c. Penyusun PPK tidak bertanggung jawab atas hasil apapun yang terjadi akibat
penyalah gunaan PPK dalam tatalaksana pasien

12
12
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya Panduan Praktik Klinis ini diharapkan dapat menjadi Standar
Prosedur Operasional bagi Staf Medis Fungsional (SMF) Ilmu Penyakit Dalam yang sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan SMF dan fasilitas pelayanan kesehatan di RSI Ibnu
Sina Padang Panjang.

Melalui panduan ini diharapkan terselenggara pelayanan medis yang efektif, efisien ,
bermutu dan merata sesuai sumber daya dan fasilitas di RSI Ibnu Sina Padang Panjang.

Wassalam.

13
13

Anda mungkin juga menyukai