Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM

KERJA
INSTALASI
FARMASI

I
TIM PENYUSUN

PROGRAM KERJA INSTALASI FARMASI


RSUD PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMBINA :
dr. H. Muhammad Ihkwan (Direktur RSUD ProvinsiSulawesi Barat)

PENGARAH :
Nurwardi Nur, S.Si, M.Kes., Apt (Kepala Bidang Pelayanan)

TIM TEKNIS :

Hj. Sunar, SKM Kepala subbidang Penunjang


Medik
Irmawati, S.Si, Apt. Kepala Instalasi Farmasi
Hj. Zakiah Nur, S.Si, Apt. Staf Instalasi Farmasi
Hj. Rita Irawanni, S.Si, Apt. Staf Instalasi Farmasi
Andi Rita Marzuki, S.Si, Apt. Staf Instalasi Farmasi
Rachmawati, S.Si. Apt. Staf Instalasi Farmasi
Muh. Syahrir, S.Farm.Apt Staf Instalasi Farmasi
Widya Winarni, S.Farm.Apt Staf Instalasi Farmasi
Amalia Angraieni, Amd. Farm Staf Instalasi Farmasi
Lily Azdalia, Amd. Farm Staf Instalasi Farmasi

I
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat, hidayah, dan karuniaNya, sehingga
buku Program Kerja Instalasi Farmasi RS Umum Daerah
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2023 ini berhasil disusun.

Buku ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi Instalasi


Farmasi dalam menjalankan kegiatan pelayanan farmasi baik
dari aspek pengelolaan perbekalan farmasi maupun pelayanan
farmasi klinik yang bertujuan pada optimalisasi kemanfaatan
terapi obat pasien. Adanya buku ini diharapkan visi untuk
menjadi Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang memenuhi standar
mutu internasional, serta berorientasi pada keselamatan pasien,
dapat segera terwujud.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan


kepada Direksi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi
Barat yang telah memberikan dukungan moril dan meteril dalam
pembuatan pedoman ini. Tak lupa kami sampaikan terima kasih
kepada pejabat struktural dan tenaga fungsional di lingkungan
RS Umum Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang telah
memberikan masukan dalam proses penyususnan pedoman ini,
serta seluruh staf di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Sulawesi Barat yang telah dan akan selalu
berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan
sampai pada proses monitoring dan evaluasi pedoman ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Mamuju, 9 Januari 2023

Penyusun
II
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ................................................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................iii
BAB. I PENDAHULUAN .................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ..........................................................................................................................1
B. TUJUAN ..................................................................................................................................................2
BAB II PROGRAM KERJA INSALASI FARMASI .............................................................................3
A. KEGIATAN POKOK ..........................................................................................................................3
B. RINCIAN KEGIATAN.......................................................................................................................4
BAB III JADWAL KEGIATAN...................................................................................................................... 7
BAB IV. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN................................ 8
BAB V. PENUTUP............................................................................................................................................ 9

III
BAB. I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomo 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kesehatan
Di Rumah Sakit. Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada
pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan
dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau
bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan armasi
klinik. Apoteketr khususnya yang bekerja di Rumah Sakit
dituntut untuk merealisasikan perluasan paradigma Pelayanan
Kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi pasien.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009


tentang pekerjaan kefarmasian juga dinyatakan bahwa
menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan Standar Pelayanan
Kefarmasian yang diamanahkan untuk diatur dengan peraturan
menteri kesehatan. Berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan tersebut dan perkembangan konsep
Pelayanan Kefarmasian.

Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan


medis habis pakai harus dilaksanakan secara multidisiplin,
terkoordinir dan menggunakan proses yang efektif untuk
menjamin kendali mutu dan kendali biaya.

Undang-Undang nomor 44 Tahun 2009 tenang Rumah


Sakit pada Pasal 15 ayat (3) menyatakan bahwa pengelolaan
Alat Kesehatan, Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi

1
sistem satu pintu. Alat Kesehatan yang dikelola oleh Instalasi
Farmasi sistem satu pintu berupa alat medis habis pakai/
pralatan non elektromedik, antara lain alat kontrasepsi (IUD),
alat pacu jantung, implan dan stent. Sistem satu pintu adalah
satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuaan formularium /
seleksi, perencanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian sediaan farmasi, alat kesehatan dan abahan
medis habis pakai yang betujuan untuk menjamin mutu sediaan
yang digunakan pasien.

B. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Program Kerja Instalasi farmasi memiliki tujuan umum


agar terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang optimal
sesuai visi misi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Sulawesi Barat.

b. Tujuan Khusus

Tujuan ksusu dari program kerja instalasi farmasi adalah


sebagai berikut :

1. Terselenggaranya pelayanan kefarmasian sesuai


Standar Permenkes No. 72 Tahun 2016.

2. Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan


kefarmasian di RSUD, Provinsi Sulawesi Barat.

3. Sebagai pedoman kerja bagi apoteker dan tenaga teknis


kefarmasian dalam mendukung pelayanan kesehatan.

4. Meningkatkan mutu pelayanan farmasi.

5. Pelayanan farmasi yang efektif, efisisendan terjakau.

6. Meningkatkan dan mengutamakan keselamatan pasien.

2
BAB II PROGRAM KERJA INSALASI FARMASI

A. KEGIATAN POKOK

1. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis


pakai
 Pemilihan/Seleksi
 Perencanaan
 Pengadaan
 Penerimaan
 Penyimpanan
 Pendistribusian
 Pemusnahan dan Penarikan
 Pengendalian
2. Pelayanan Resep
 Penerimaan resep
 Penyediaan obat
 Peracikan obat
 Penulisan etiket
 Penyerahan obat dan pemberian informasi
 Pendokumentasian
3. Farmasi Klinik
 Rekonsiliasi
 Penelusuran Riwayat Pengobatan
 Visite
 Konseling obat
 Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 EPO
 MESO
4. Pengembangan SDM
 Orientasi pegawai baru
 Bimbingan siswa/mahasiswa PKL

3
 Diklat
 Evaluasi kinerja
5. Peningkatan Mutu
 Rapat Instalasi Farmasi
 Indikator Mutu
6. Pelaporan
 Narkotika
 Psikotropika
 Insiden Medication Error
 Kegiatan pelayanan farmasi
7. Supervisi

B. RINCIAN KEGIATAN

a. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai


1. Pemilihan atau seleksi dilakukan oleh Komite Farmasi dan Terapi
(KFT). KFT akan merevisi Formularium RS jika terdapat banyak
perubahan peresepan atau banyak usulan obat baru.
2. Perencanaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan oleh Kepala Instalasi Farmasi dengan metode konsumsi.
3. Pengadaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan dengan cara e-purchasing atau melalui pembelanja
langsung / metode lainnya dengan harga e-katalog atau
penyesuaian harga.
4. Penerimaan, penyimpanan dan distribusi Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai dilakukan oleh petugas gudang farmasi.
5. Pendistribusian dilakukan dengan cara:
a. Floor stock di ruang depo farmasi dan troly emergency
b. Resep perorangan untuk pasien rawat jalan
c. Resep unit dosis atau one daily dose untuk pasien rawat inap
6. a. Pemusnahan
Pemusnahan dilakukan untuk dokumen-dokumen di atas 3

4
tahun dan untuk obat/BMHP yang kadaluarsa atau rusak.
a. Penarikan / recall
Penarikan dilakukan jika ada obat yang izin edarnya dicabut
oleh BPOM. Penarikan dapat dilakukan oleh Pabrik obat
tersebut atau BPOM.
7. Stok opname secara berkala (tiap bulan) dilakukan untuk
mengendalikan sediaan farmasi, alkes dan Bahan Medis Habis
Pakai.
b. Pelayanan resep dilakukan oleh pegawai Instalasi Farmasi bagian
pelayanan yang terdiri dari Apoteker dan Asisten Apoteker selama 24
jam yang terbagi dalam 3 shif.
c. Kegiatan Farmasi klinik di Rumahsakit merupakan pelayanan langsung
yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan
outcam terapi dan meminimalkan resiko terjadinya efek samping karena
obat, untuk tujuan keselamatan pasien .
d. Pengembangan SDM
1. Orientasi dilakukan jika ada pegawai baru yang masuk yang
dibimbing langsung oleh masing-masing apoteker penanggung
jawab.
2. Mahasiswa/siswa yang melaksanakan PKL di Instalasi Farmasi
dibimbing/diarahkan oleh bagian diklat.
3. Pendidikan dan pelatihan untuk pengembangan SDM di Instalasi
Farmasi terdiri dari:
a. Pendidikan S2 Farmasi Klinik
b. Pelatihan:
1) Pelatihan Aseptik Dispensing Obat Sitostatika dan Non
Sitostatika
c. Pertemuan ilmiah yang diadakan berbagai Instansi Kesehatan,
Perguruan Tinggi dan organisasi profesi kesehatan utamanya
IAI, Hisfarsi dan PAFI.
4. Evaluasi Kinerja dilakukan oleh kepala Instalasi Farmasi secara
berkala berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh kepegawaian.
5
e. Peningkatan Mutu
1. Rapat Instalasi Farmasi dilakukan secara berkala setiap bulan atau
insidentil.
2. Indikator mutu yang dilakukan di Instalasi Farmasi adalah:
a. Waktu pelayanan resep racikan dibawah atau sama dengan 60
menit
b. Waktu pelayanan resep obat jadi dibawah atau sama dengan 30
menit
c. Penulisan resep sesuai Formularium
d. Tidak terjadi kesalahan dalam pelayanan kefarmasian
e. Kepuasan Pelanggan
f. Pelaporan
Laporan Harian :
1. Laporan obat kosong
2. Laporan jumlah pelayanan resep
Laporan Bulanan :
1. Laporan Narkotika dan Psikotropika
2. Laporan stok opname
3. Laporan Mutasi Persediaan Tiap Depo
4. Laporan Indikator Mutu Kepatuhan Penggunaan Formularium
5. Laporan Indikator Mutu Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi
6. Laporan Indikator Mutu Waktu Tunggu Pelayanan Resep Racikan
7. Laporan Indikator Mutu Tidak Adanya Kesalahan Dalam Pemberian
Obat
Laporan Tahunan :
1. Laporan RKO
2. Laporan Stok obat
3. Laporan Hasil Evaluasi Pelayanan Kefarmasian
g. Supervisi
1. Supervisi tahunan terhadap tahapan Pelayanan kefarmasian
2. Supervisi penyimpanan obat di depo dan ruang perawatan.
3. Supervisi troli emergensi
6
BAB III JADWAL KEGIATAN

KEGIATAN BULAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PengelolaanSediaan Farmasi/BMHP
a. Pemilihan/seleksi V V
b. Perencanaan V V V V V
c. Pengadaan V V V V
V V V V V V V V
d. Penerimaan V V V V
V V V V V V V V
e. Penyimpanan V V V V
V V V V V V V V
f. Pendistribusian V V V V
V V V V V V V V
g. Pemusnahan dan Penarikan V V V
h. Pengendalian V V V V V V V V V V V V
2 Pelayanan Resep
a. Penerimaan resep V V V V V V V V V V V V
b. Penyiapan obat V V V V V V V V V V V V
c. Peracikan obat V V V V V V V V V V V V
d. Penulisan etiket V V V V V V V V V V V V
e. Penyerahan obat V V V V V V V V V V V V
3 Farmasi Klinik
a. Visite mandiri V V V V V V V V V V V V
b. Konseling obat V V V V V V V V V V V V
c. PIO V V V V V V V V V V V V
d. Rekonsiliasi V V V V V V V V V V V V
e. Riwayat Penggunaan Obat V V V V V V V V V V V V
f. EPO V V V V V V V V V V V V
g.MESO V V V V V V V V V V V V
4 Pengembangan SDM
a. Orientasi pegawai baru V V V V V V V V V V V V
b. Bimbingan Siswa/Mahasiswa PKL V V V V V V V V V V V V
c. Diklat V V V
d. Evaluasi kinerja V V V V V V V V V V V V
5. Peningkatan Mutu
a. Rapat Instalasi Farmasi V V V V V
b. Indikator Mutu V V V V V V V V V V V V
6. Pelaporan
a. Narkotika V V V V V V V V V V V V
b. Psikotropika V V V V V V V V V V V V
c. Insiden Medication Error V V V V V V V V V V V V
d. Kegiatan Instalasi Farmasi V V V V V V V V V V V V
7. Supervisi V V V V V V V V V V V V

7
BAB IV. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi dilakukan secara berkala (bulan, triwulan) dengan


tujuan untuk perbaikan berkesinambungan. Evaluasi dilakukan melalui
penilaian terhadap :
1. Apakah program dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal ?
2. Apakah ditemui kendala ?
3. Penyebab tidak terlaksananya rencana kegiatan
4. Kapan organisasi harus mencapai tujuan‐tujuan dari rancangan
ulang dengan jangka waktu yang jelas?
5. Siapa pihak yang paling terkait dengan proses dan bertanggung
jawab terhadap setiap kegiatan tersebut?
Jika pencapaian tidak sesuai dengan target atau ekspektasi yang
diharapakan, maka pihak yang berwewenang mengambil tindakan
yang diperlukan, termasuk didalamnya melakukan perubahan terhadap
program ataupun proses / SPO yang ada saat ini.

8
BAB V. PENUTUP

Dalam rangka untuk dapat tercapainya pelaksanaan pelayanan


kefarmasian dengan baik maka diperlukan suatu uraian tugas yang
dapat dijadikan pedoman bagi petugas farmasi dalam melakukan
pekerjaan kefarmasian.
Pelaksanaan kegiatan kefarmasian dilakukan evaluasi secara
menyeluh dan berkala periodik, bulanan, triwulan, semister dan tahunan,
agar menjamin keselamatan pasien dan meningkatkan kualitas hidup
pasien.
Demikian Program kerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Sulawesi Barat disusun untuk dipergunakan sebagai
pedoman dlam pelaksanaan tugas Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Sulawesi Barat, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan dilakukan perubahan.

Mamuju, 9 Januari 2023


Mengetahui,
Kepala Instalasi Farmasi

IRMAWATI, S.Si., Apt


NIP. 198208012009022004

Anda mungkin juga menyukai