0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan3 halaman
(1) Perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi di rumah sakit meliputi review kebutuhan berdasarkan pola penyakit, kemampuan masyarakat, dan analisis prioritas kebutuhan. (2) Petugas gudang farmasi membuat rencana kebutuhan obat bulanan dan tahunan berdasarkan rekapitulasi penggunaan sebelumnya. (3) Rencana kebutuhan obat diserahkan ke bagian pengadaan untuk diproses sesuai peratur
Deskripsi Asli:
perencanaan
Judul Asli
1. SPO PERENCANAAN DAN PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI
(1) Perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi di rumah sakit meliputi review kebutuhan berdasarkan pola penyakit, kemampuan masyarakat, dan analisis prioritas kebutuhan. (2) Petugas gudang farmasi membuat rencana kebutuhan obat bulanan dan tahunan berdasarkan rekapitulasi penggunaan sebelumnya. (3) Rencana kebutuhan obat diserahkan ke bagian pengadaan untuk diproses sesuai peratur
(1) Perencanaan dan pengadaan perbekalan farmasi di rumah sakit meliputi review kebutuhan berdasarkan pola penyakit, kemampuan masyarakat, dan analisis prioritas kebutuhan. (2) Petugas gudang farmasi membuat rencana kebutuhan obat bulanan dan tahunan berdasarkan rekapitulasi penggunaan sebelumnya. (3) Rencana kebutuhan obat diserahkan ke bagian pengadaan untuk diproses sesuai peratur
PERBEKALAN FARMASI, OBAT DAN VAKSIN PROGRAM No. Dokumen No. Revisi Halaman
BLU RSUD /SPO/JANGMED/2022 02 1/2
DR.AGOESDJAM Jl. D.I. PANJAITAN NO. 51 KABUPATEN KETAPANG Tanggal terbit Ditetapkan Oleh STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. Feria Kowira, MM Pembina TK I NIP. 19730507 200212 2 005 PENGERTIAN - Perencanaan sediaan farmasi adalah salah satu fungsi yang menentukan dalam proses pengadaan sediaan farmasi di rumah sakit - Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui pembelian, produksi/pembuatan sediaan farmasi, maupun sumbangan/droping/hibah. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan. KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang nomor /BLU-RSUD/ 2022 Tentang Manajemen dan Penggunaan Obat-Obatan (Medication Management And Use ) di RSUD Dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang PROSEDUR 1. Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan daya masyarakat serta kebiasaan masyarakat setempat. 2. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan diadakan. 3. Petugas Gudang Farmasi membuat rata – rata penggunaan bulanan dan tahunan pengeluaran sediaan farmasi dan alat kesehatan sebulan dan setahun sebelumnya dalam bentuk Rencana Kebutuhan Obat (RKO). 4. Petugas Gudang Farmasi memasukkan data rata – rata rekapitulasi bulanan dan tahunan ke form perencanaan. 5. Petugas Gudang farmasi mengolah data perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan selama sebulan, tiga bulan dan setahun. 6. Petugas Gudang Farmasi menyerahkan dan mengusulkan perencanaan bulanan dan tahunan kepada Kepala Instalasi Farmasi. 7. Jumlah pengadaan sesuai dengan kebutuhan dengan lead time 7 (tujuh) hari. 8. Perencanaan yang telah dibuat oleh Ka. Gudang Farmasi diserahkan kepada Ka. IFRS. Oleh Ka. IFRS perencaaan diserahkan kepada bagian pengadaan di Gudang Farmasi untuk diproses sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku tentang Pengadaan Barang/Jasa. 9. Bagian Pengadaan Gudang Farmasi membuat Surat Pesanan untuk Perbekalan Farmasi yang akan dipesan dan ditanda tangani oleh Direktur RSUD dr. Agoesdjam, Apoteker Penanggung Jawab (Kepala Instakasi Farmasi) dan Kabid Penunjang Medis dan Non Medis. 10. Surat Pesanan disampaikan ke distributor. 11. Pengadaan obat dan vaksin program, Surat Pesanan dibuat oleh Bagian Pengadaan Gudang Farmasi dan ditanda tangani oleh Kepala Instalasi Farmasi. 12. Surat Pesanan disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang bagian P2P untuk dibuat surat kepada Instalasi Farmasi Kabupaten. 13. Obat dan Vaksin Program diambil di Instalasi Farmasi Kabupaten dengan penyerahan LPLPO. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi 2. Pejabat Pembuat Komitmen 3. Bagian pengadaan barang Gudang Farmasi