Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN DAN PENGADAAN

PERBEKALAN FARMASI,
OBAT DAN VAKSIN PROGRAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman

BLU RSUD /SPO/JANGMED/2022 02 1/2


DR.AGOESDJAM
Jl. D.I. PANJAITAN NO. 51
KABUPATEN KETAPANG
Tanggal terbit Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Feria Kowira, MM
Pembina TK I
NIP. 19730507 200212 2 005
PENGERTIAN - Perencanaan sediaan farmasi adalah salah satu fungsi
yang menentukan dalam proses pengadaan sediaan
farmasi di rumah sakit
- Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan
kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui
pembelian, produksi/pembuatan sediaan farmasi, maupun
sumbangan/droping/hibah.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang
sesuai dengan kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten
Ketapang nomor /BLU-RSUD/ 2022 Tentang Manajemen
dan Penggunaan Obat-Obatan (Medication Management And
Use ) di RSUD Dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang
PROSEDUR 1. Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan daya masyarakat serta
kebiasaan masyarakat setempat.
2. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan
jumlah sediaan yang akan diadakan.
3. Petugas Gudang Farmasi membuat rata – rata
penggunaan bulanan dan tahunan pengeluaran sediaan
farmasi dan alat kesehatan sebulan dan setahun
sebelumnya dalam bentuk Rencana Kebutuhan Obat
(RKO).
4. Petugas Gudang Farmasi memasukkan data rata – rata
rekapitulasi bulanan dan tahunan ke form perencanaan.
5. Petugas Gudang farmasi mengolah data perencanaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan selama sebulan, tiga
bulan dan setahun.
6. Petugas Gudang Farmasi menyerahkan dan
mengusulkan perencanaan bulanan dan tahunan kepada
Kepala Instalasi Farmasi.
7. Jumlah pengadaan sesuai dengan kebutuhan dengan
lead time 7 (tujuh) hari.
8. Perencanaan yang telah dibuat oleh Ka. Gudang Farmasi
diserahkan kepada Ka. IFRS. Oleh Ka. IFRS perencaaan
diserahkan kepada bagian pengadaan di Gudang Farmasi
untuk diproses sesuai dengan peraturan pemerintah
yang berlaku tentang Pengadaan Barang/Jasa.
9. Bagian Pengadaan Gudang Farmasi membuat Surat
Pesanan untuk Perbekalan Farmasi yang akan dipesan
dan ditanda tangani oleh Direktur RSUD dr. Agoesdjam,
Apoteker Penanggung Jawab (Kepala Instakasi Farmasi)
dan Kabid Penunjang Medis dan Non Medis.
10. Surat Pesanan disampaikan ke distributor.
11. Pengadaan obat dan vaksin program, Surat Pesanan
dibuat oleh Bagian Pengadaan Gudang Farmasi dan
ditanda tangani oleh Kepala Instalasi Farmasi.
12. Surat Pesanan disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Ketapang bagian P2P untuk dibuat surat
kepada Instalasi Farmasi Kabupaten.
13. Obat dan Vaksin Program diambil di Instalasi Farmasi
Kabupaten dengan penyerahan LPLPO.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi
2. Pejabat Pembuat Komitmen
3. Bagian pengadaan barang Gudang Farmasi

Anda mungkin juga menyukai