HIGH ALERT
MEDICATION
RS.KAMAR MEDIKA
Jl. Empunala No. 351
Kota Mojokerto
Telp. (0321) 330088, 330066,
Fax. (0321) 393762
Email :rskamarmedika@yahoo.co.id
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KAMAR MEDIKA MOJOKERTO
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan maka perlu dibuatkan
panduan high alert medication guna memberikan panduan dalam pengaturan,
penyimpanan, pendistribusian, dan pemberian obat yang perlu diwaspadai
(high-alert medications) sesuai standar pelayanan farmasi dan keselamatan
pasien rumah sakit;
2. Bahwa agar pemberian pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar serta
pengambilan keputusan yang tepat maka diperlukan panduan pelaksanaan;
3. Bahwa untuk pelaksanaan butir 1 (satu) dan 2 (dua) tersebut di atas perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
MEMUTUSKAN
KESATU : Memberlakukan Panduan High Alert Medication di Rumah Sakit Kamar Medika
Mojokerto sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan Direktur;
KEDUA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penetapan
keputusan ini maka akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana
mestinya;
BAB I
DEFINISI
Salah satu dari 6 sasaran keselamatan rumah sakit adalah peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai, yaitu obat yang termasuk dalam kategori high-alert. Patient safety merupakan salah
satu parameter yang dinilai dalam pencapaian akreditasi rumah sakit. Oleh karena itu penting adanya
pengelolaan dan memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai. Instalasi Farmasi
bertanggung jawab atas pendistribusian serta penggunaan yang aman dan tepat obat high-alert di
rumah sakit. Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan kebijakan dan prosedur untuk
meningkatkan pelayanan yang aman, sehingga pasien dapat menerima obat dengan tepat dan aman,
khususnya untuk obat yang perlu diwaspadai (high-alert medication). High-alert medication adalah
obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel
event) dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD).
Kelompok Obat high-alert diantaranya:
a. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA).
b. Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya kalium klorida 2meq/ml atau yang lebih pekat, kalium
fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0,9%, dan magnesium sulfat =50% atau lebih pekat).
c. Obat-Obat sitostatika.
Medication errors dapat terjadi kapan saja dan harus dapat dicegah semaksimal mungkin,
walaupun tidak semua medication error memberikan ancaman bagi pasien, namun beberapa obat
dapat membahayakan bagi pasien khususnya obat kategori high-alert. The Institute for Safe
Medication Practices (ISMP) telah mengkategorikan 19 macam golongan obat dan 14 spesifik obat
kedalam daftar obat high-alert. ISMP menganjurkan bahwa obat kategori high-alert dalam
pengemasan, penyimpanan, dan peresepan khusus dan berbeda serta diadministrasikan secara berbeda
dibandingkan obat lainnya. Rumah Sakit Bedah telah mengkategorikan obat-obatan high-alert
medication yang digunakan kedalam suatu daftar, sehingga semua tenaga kesehatan yang mengambil
dan akan menggunakan menjadi waspada dan hati-hati dalam penggunaannya. Tujuan dari buku
Panduan High Alert Medication Rumah Sakit Kamar Medika Mojokerto antara lain:
1. Memberikan panduan dalam pengaturan, penyimpanan, pendistribusian, dan pemberian obat yang
perlu diwaspadai (high-alert medications) sesuai standar pelayanan farmasi dan keselamatan
pasien rumah sakit
Medication error dapat terjadi kapan saja dan dimana saja jika tenaga kesehatan kurang teliti dan
tidak fokus pada keselamatan pasien. Oleh karena itu perlu adanya strategi khusus dalam
meminimalkan kesalahan pemberian obat khususnya obat kategori high-alert, yaitu:
1. Informasi
a. Menyediakan akses informasi mengenai high alert medication disemua unit.
b. Standardisasi prosedur peresepan, penyimpanan, penyiapan, dan pemberian high alert
medications.
2. Penyimpanan
a. Membatasi akses terhadap high alert medications (HAM). HAM disimpan dalam lemari atau
rak terpisah dengan obat yang lain dengan akses terbatas.
b. Obat sitostatika hanya disimpan di Instalasi Farmasi bagian apotek.
c. Elektrolit pekat, obat yang termasuk inotropik, trombolitik dan penghambat neuromuskular
tidak disimpan di unit perawatan NON-ICU. Jika obat HAM harus disimpan di area
perawatan pasien maka obat HAM yang disimpan harus dalam jumlah terbatas dan akses
terbatas, tempat penyimpanan dikunci dan diberikan label peringatan ‘high alert, double
check!’ pada bagian luar tempat penyimpanan.
d. Khusus narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari dengan kunci ganda, dimana anak
kunci dikuasai dan disimpan oleh penanggung jawab tiap shift/petugas yang ditetapkan.
Apoteker mendelegasikan kunci rak narkotika/psikotropika kepada asisten apoteker yang
telah ditetapkan diluar jam kerja apoteker.
e. Obat HAM disimpan dalam rak persediaan obat khusus terpisah dengan obat lain, rak khusus
penyimpanan obat HAM diberikan tanda khusus stiker berwarna merah yang mengelilingi
seluruh rak obat HAM.
f. Obat HAM disimpan menurut stabilitasnya, bentuk sediaan, urut alfabetis, FIFO dan FEFO.
g. Penyimpanan obat HAM di unit didalam trolley emergency yang memiliki kunci.
h. Infus intravena high alert medicine harus diberikan label yang jelas dengan menggunakan
huruf/tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.
i. Penyimpanan obat Look-alike Sound-alike (LASA) tidak boleh diletakkan berdekatan,
walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama harus diselingi dengan minimal 2 (dua)
obat dengan kategori LASA diantara atau ditengahnya.
3. Pelabelan
a. Obat HAM diberi label segi empat berwarna merah yang bertuliskan “High Alert!, double
check” pada setiap rak/lemari, jolly box, hingga kemasan terkecil obat.
b. Obat LASA diberikan label LASA berwarna kuning pada setiap jolly box obat.
Panduan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dan dilakukan evaluasi tiap 6 bulan dan tiap
bulan dilakukan pengecekan terhadap penyimpanan obat High Alert tersebut di masing-masing unit.
Daftar obat High Alert terlampir dalam Surat Keputusan Direktur (SK).
Pelayanan peresepan yang aman, tepat, dan berkualitas harus selalu diutamakan sehingga
pasien mendapatkan pengobatan yang optimal dan bermutu. Panduan peresepan obat ini dibuat untuk
menjadi pembelajaran bagi dokter, perawat, maupun tenaga kesehatan lainnya dalam menerapkan
peresepan maupun pemesanan obat dengan baik agar tujuan utama peresepan dapat tercapai.
Demikian panduan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dan dilakukan evaluasi tiap 6 bulan.
HIGH
ALERT
Minggu ke -
No. Unit / Lokasi Materi Supervisi
1 2 3 4
1. Instalasi Gawat Darurat √ Troli emergensi, pemantauan suhu kulkas dan suhu
ruangan, penyimpanan perbekalan farmasi
2. Apotek √ Pemantauan suhu kulkas dan suhu ruangan,
penyimpanan perbekalan farmasi
3. Gudang Farmasi √ Pemantauan suhu kulkas dan suhu ruangan,
penyimpanan perbekalan farmasi
4. Unit Kamar Operasi √ Pemantauan suhu kulkas dan suhu ruangan
5. Intensive Care Unit √ Troli emergensi, pemantauan suhu kulkas dan suhu
ruangan, penyimpanan perbekalan farmasi
6. Unit Rawat Inap lt. 2 √ Troli emergensi, pemantauan suhu kulkas dan suhu
ruangan, penyimpanan perbekalan farmasi
7. Unit Rawat Inap lt. 3 √ Troli emergensi, pemantauan suhu kulkas dan suhu
ruangan, penyimpanan perbekalan farmasi
8. Tempat penyimpanan gas √ Penyimpanan gas medis
medis