RUMKIT SPO/234/IV/2022/RUMKIT 01 1 dari 5 BHAYANGKARA TK.III KENDARI Tanggal Terbit Di tetapkan oleh : Karumkit Bhayangkara kendari 19 April 2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr.SUKARDI YUNUS,Sp.An,M.Kes Ajun Komisaris Besar Polisi NRP 77040990
Merupakan kegiatan pelaporan dan pemantauan setiap kejadian
PENGERTIAN Medication Error
1. Menurunkan tingkat Insiden KTD dan KNC yang terkait
medication error di rumah sakit 2. Meningkatkan mutu pelayanan farmasi dan keselamatan pasien TUJUAN 3. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit 4. Meningkatkan akuntabilitas farmasi rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat 5. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan insiden tidak diharapkan. 1. Keputusan Karumkit Bhayangkara TK III Kendari Nomor : KEP/08/I/2022 tentang Pengorganisasian dan Pelayanan Kefarmasian di Instalasi Farmasi KEBIJAKAN 2. Keputusan Karumkit Bhayangkara TK III Kendari Nomor : KEP/18/I/2022 tentang Medication Error dan Keselamatan Pasien
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) INSTALASI FARMASI RS BHAYANGKARA TK III KENDARI
PELAPORAN MEDICATION ERROR
No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
RUMKIT BHAYANGKARA TK.III SPO/234/IV/2022/RUMKIT 01 2 dari 5 KENDARI
1. Petugas pelapor petugas penerima laporan:
a. KNC/ kejadian nyaris cidera: diselesaikan terlebih dahulu sesegera mungkin dengan instalasi farmasi sebelum melaporkan kepada atasan langsung untuk mencegah dan mengurangi dampak/cidera yang tidak diharapkan. a. Setelah ditindak lanjuti segera membuat laporan insiden dengan mengisi formulir Laporan Insiden kepada tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menanda tanganinya. b. Menyerahkan laporan insiden kepada atasan langsung petugas pelapor maksimal pada akhir shiftnya. PROSEDUR 2. Atasan langsung petugas pelapor / kepala instalasi memeriksa laporan dan melaporkan kepada DPJP apabila insiden tersebut menyangkut pasien secara langsung. 3. Kepala instalasi melakukan asesmen/grading risiko insiden. 4. Grading risiko menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan dilakukan sebagai berikut: a. Grade biru: investigasi sederhana oleh atasan langsung maksimal b. Grade hijau: investigasi sederhana oleh atasan langsung maksimal waktu adalah 2 minggu setelah insiden ditemukan.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) INSTALASI FARMASI RS BHAYANGKARA TK III KENDARI
PELAPORAN MEDICATION ERROR
RUMKIT No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BHAYANGKARA TK.III SPO/234/IV/2022/RUMKIT 01 3 dari 5 KENDARI c. Grade kuning: investigasi komperhensif/akar masalah PROSEDUR oleh Tim Keselamatan Pasien (waktu maksimal 45 hari) d. Grade orange: investigasi/akar masalah oleh TKP-RS (waktu maksimal 45 hari) e. Grade merah: investigasi komperhensif/akar masalah oleh TKP-RS (waktu maksimal 45 hari) 5. Apabila grading risiko kuning, orange dan merah maka atasan langsung petugas segera melaporkan insiden kepada Tm Keselamatan Pasien maksimal 1 minggu dan melaporkan laporan insiden yang telah ditandatangani. 6. Apabila grading biru dan grading hijau maksimal 2 minggu setelah selesai melakukan investigasi sederhana segera melaporkan laporan insiden dan hasil investigasi sederhana kepada Tim keselamatan Pasien. 7. Petugas instalasi farmasi melakukanan alisis dan identifikasi kejadian medication error, analisa eror / kesalahan pada fase: - Tahapan perencanaan dan pengadaan - Tahapan peresepan - Tahapan pembacaan resep - Tahapan penyiapan obat - Tahapan pengiriman obat - Tahapan pemberian obat - Tahapan penyimpanan obat - Tahapan pemantauan terapi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) INSTALASI FARMASI RS BHAYANGKARA TK III KENDARI
PELAPORAN MEDICATION ERROR
RUMKIT No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BHAYANGKARA TK.III SPO/234/IV/2022/RUMKIT 01 4 dari 5 KENDARI 8. Petugas instalasi farmasi melakukan analisa dan identifikasi tipe medication error yang terjadi: - E1 = resep tidak terbaca - E2 = salah pasien - E3 = salah obat - E4 = salah dosis - E5 = salah peracikan/bentuk sediaan - E6 = salah rute/ cara pemberian E7 = salah waktu pemberian - E8 = salah kuantitas - E9 = salah label/instruksi - E10 = kontraindikasi - E11 = salah penyimpanan - E12 = tidak mendapat obat/kepatuhan PROSEDUR - E 13 = obat kadaluarsa - E14 = reaksi efek samping obat - E15 = interaksi obat - E16 = duplikasi - E17 = tidak ada indikasi - E18 = tidak sesuai kebijakan - E19 = lainnya 9. Petugas instalasi farmasi mendokumentasikan kejadian medication error dan segera melaporkan (1 x 24 jam atau dalam shift kerjanya) kepada apoteker 10. Tim Keselamatan Pasien segera mengevaluasi dan menganalisis kembali laporan insiden dan laporan hasil investigasi untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) INSTALASI FARMASI RS BHAYANGKARA TK III KENDARI
PELAPORAN MEDICATION ERROR
RUMKIT No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :
BHAYANGKARA TK.III SPO/234/IV/2022/RUMKIT 01 5 dari 5 KENDARI 11. Setelah melakukan investigasi akar masalah, TKP-RS akan membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa: petunjuk/ safety alert untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. 12. Mengidentifikasi unit atau bagian lain yang mungkin terkena dampak di masa depan. 13. Hasil investigasi akar masalah, rekomendasi dan rencana PROSEDUR kerja dilaporkan secara berkala (maksimal 3 bulan) kepada pimpinan. 14. Rekomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait. 15. Unit kerja membuat analisis dan trend kejadian di satuan kerjanya masing-masing. 16. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh TKP-RS. - Instalasi Farmasi UNIT TERKAIT - Rawat inap - Rawat jalan - IGD - Ruang bedah
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) INSTALASI FARMASI RS BHAYANGKARA TK III KENDARI