PENYIMPANAN SEDIAAN
FARMASI, ALAT KESEHATAN
DAN BAHAN MEDIS HABIS
PAKAI
31
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul Panduan ............................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
Keputusan Direktur RSUD Kota Kendari .................................................... iii
Lampiran Keputusan Direktur RSUD Kota Kendari ................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………… 1
B. Pengertian ……………………………………… 2
BAB II RUANG LINGKUP ………………………..………... 4
BAB III KEBIJAKAN ……….................................................. 5
BAB IV TATA LAKSANA ……………………………………. 6
BAB V DOKUMENTASI …………………..……………...… 10
32
PEMERINTAH KOTA KENDARI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI
JL. Brigjen Z.A Sugianto No 39 Kendari, Sulawesi Tenggara
Email : rsudkotakendari@gmail.com
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Kendari
Pada tanggal : 20 Januari 2020
Direktur,
-1-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Panduan Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan BMHP
(Bahan Medis Habis Pakai) Rumah Sakit Kota Kendari ini dibuat berdasarkan
Peraturan Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat Rumah Sakit Kota
Kendari Nomor 442/827 tahun 2020. Oleh karena itu Rumah Sakit Kota
Kendari mendukung peningkatan kualitas mutu pelayanan keselamatan pasien
yang berorietasi kepada Patient Center Care (PCC) demi terwujudnya standar
Nasional Akreditasi Rumah Sakit dan mencapai Rumah Sakit sebagai Rumah
Sakit Prima Bagi Masyarakat.
Pengelolaan obat di rumah sakit sangat penting karena
ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit, baik
secara medis maupun ekonomis (Anonim, 1994). Pengelolaan obat tidak
hanya mencakup aspek logistik saja, tetapi juga mencakup aspek informasi
obat, supervisi dan pengendalian menuju penggunaan obat yang rasional.
Dalam pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit tahapan yang
penting adalah proses penyimpanan. Penyimpanan merupakan kegiatan
pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang telah ditetapkan
disertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan
perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. Tujuan dari manajemen penyimpanan
obat adalah untuk melindungi obat-obat yang disimpan dari kehilangan,
kerusakan, kecurian, terbuang sia-sia, dan untuk mengatur aliran barang dari
tempat penyimpanan ke pengguna melalui suatu sistem yang terjangkau.
Definisi Penyimpanan perbekalan farmasi secara umum adalah suatu
kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan perbekalan
farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta
gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Penyimpanan perbekalan
farmasi dimaksudkan juga untuk pengaturan tempat penyimpanan perbekalan
farmasi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memudahkan dalam
pengontrolan ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
Dalam upaya terciptanya sistem penyimpanan perbekalan farmasi
yang baik, BLUD Rumah Sakit Kota Kendari secara kolaboratif
mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk mengatur tempat
penyimpanan menurut bentuk sediaan dan jenisnya, suhu dan kestabilannya,
-2-
sifat bahan (b3, mudah tidaknya meledak atau terbakar), tahan tidaknya
terhadap cahaya, tingkat kewaspadaan (obat-obat kewaspadaan tinggi ).
B. Pengertian
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk
obat tradisional.
Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, serta
pemulihan kesehatan, pada manusia dan atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
Bahan medis habis pakai/BMHP adalah alat kesehatan yang ditujukan
untuk penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
High-Alert Medication atau obat dengan kewaspadaan tinggi adalah
obat-obat yang secara signifikan berisiko membahayakan pasien bila
digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat.
LASA atau merupakan kepanjangan dari Look Alike Sound
Alike atau (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM) adalah obat yang
memiliki kemasan yang terlihat mirip atau obat yang memiliki nama yang
terdengar mirip. Obat yang terindikasi merupakan LASA harus menjadi
perhatian khusus terutama pada saat dispensing obat karena bisa saja terjadi
kesalahan dalam pengambilan obat yang dapat berakibat fatal bagi pasien.
Elektrolit konsentrat adalah cairan yang ion-ionnya dapat
menghantarkan listrik.
Bahan Berbahaya dan Beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau
bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan
hidup manusia, makhluk lain, dan atau lingkungan hidup pada umumnya.
Karena sifat-sifatnya itu, bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya
memerlukan penanganan yang khusus.
Gas Medis Rumah Sakit Adalah Unsur Jenis Gas Dengan Spesifikasi
Khusus Yang Di Pergunakan Untuk Pelayanan Sarana Kesehatan/ Medis.
-3-
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.
Penyimpanan perbekalan farmasi secara umum adalah suatu kegiatan
menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan perbekalan farmasi
yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan
fisik yang dapat merusak mutu obat. Penyimpanan perbekalan farmasi
dimaksudkan juga untuk pengaturan tempat penyimpanan perbekalan farmasi
sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memudahkan dalam pengontrolan
ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
-4-
BAB II
RUANG LINGKUP
Cara penyimpanan yang tepat bagi sediaan farmasi yang meliputi logistik
perbekalan farmasi.
1) Instalasi farmasi.
2) Gudang farmasi.
3) Unit keperawatan.
4) UGD
5) Unit laboratorium
6) IBS
-5-
BAB III
KEBIJAKAN
1. Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi khusus (obat yang dibawa oleh
pasien, obat emergency, obat program kesehatan) dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
2. Rumah sakit menetapkan proses dan peralatan untuk pengamanan obat dan
perbekalan farmasi lainnya.
3. Perbekalan farmasi khusus meliputi obat-obat narkotik dan psikotropik, obat-
obat High Alert, elektrolit pekat, obat-obat emergency, dikelola dengan
prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
4. Sistem penarikan obat telah diatur sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan rumah sakit.
5. Obat-obat yang kadaluarsa, disimpan dan dimusnahkan sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit.
-6-
BAB IV
TATA LAKSANA
a. Terima dan pisahkan sediaan farmasi yang termasuk dalam obat narkotik
dan psikotropik.
b. Ijin pada petugas yang diberi tanggung jawab pemegang kunci lemari
narkotik dan psikotropik.
c. Buka pintu lemari
d. Simpan obat pad arak yang sudah disediakan.
e. Susun obat mengikuti prinsip FIFO dan FEFO
f. Catat jumlah, no batch dan tanggal ED obat pada kartu stok.
g. Jumlahkan setiap penerimaan obat pada kartu stok.
h. Catat namam pasien, tanggal dikeluarkannya obat, jumlah yang
dikeluarkan, dan sisa obat pada kartu stok.
- 10 -
Obat emergensi selain pada instalasi juga tersedia pada IGD, ICU, ICCU, IBS
dan kamar bersalin. Instalasi farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan,
menyimpan dan melindungi obat emergensi dari kehilangan atau pencurian.
Obat-obatan emergensi disimpan dalam troli emergensi dengan akses terdekat
dan selalu siap pakai. Troli emergensi dikunci dan disegel kunci disposable
dengan nomor seri. Troli emergensi dicek setiap 1 bulan sekali terkait jumlah
perbekalan, waktu kadaluarsa, serta penggantian perbekalan yang mendekati
waktu kadaluarsa.
a. Siapkan obat yang akan disimpan dalam kotak emergensi, sesuai dengan
daftar obat emergensi yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
b. Susun obat emergensi dalam kotak emergensi.
c. Kunci kotak emergensi menggunakan kunci plastic dengan nomor register.
d. Distribusikan kotak emergensi pada unit pelayanan yang membutuhkan
obat emergensi.
e. Kotak emergensi disimpan di tempat yang tersendiri, mudah dilihat,
terdekat dan siap dipakai.
f. Penyimpanan kotak disertai dengan daftar nama obat, jumlah, tanggal
kadaluarsa, dan kartu stok.
g. Inspeksi dilakukan setiap 1 bulan.
- 11 -
BAB V
DOKUMENTASI
Direktur,
- 12 -
KARTU GRAFIK SUHU LEMARI ES
SUHU TA NGGA L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
ºC
P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
+19
+18
+17
+16
+15
+14
+13
+12
+11
+10
+9
+8
+7
+6 DAERAH SUHU
+5 YANG PALING
TEPAT
+4
+3
+2
+1
0
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
Keterangan
1 P = Pagi Keadaan Lemari Nama Penanggung
Kendari,
Mengetahui Kepala Instalasi Farmasi
Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Medik RSUD Kota Kendari
1 1-Apr-19
2 2-Apr-19
3 3-Apr-19
4 4-Apr-19
5 5-Apr-19
6 6-Apr-19
7 7-Apr-19
8 8-Apr-19
9 9-Apr-19
10 10-Apr-19
11 11-Apr-19
12 12-Apr-19
13 13-Apr-19
14 14-Apr-19
15 15-Apr-19
16 16-Apr-19
17 17-Apr-19
18 18-Apr-19
19 19-Apr-19
19 19-Apr-19
21 21-Apr-19
22 22-Apr-19
23 23-Apr-19
24 24-Apr-19
25 25-Apr-19
26 26-Apr-19
27 27-Apr-19
28 28-Apr-19
29 29-Apr-19
30 30-Apr-19
Kendari,
Mengetahui Kepala Instalasi Farmasi
Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Medik RSUD Kota Kendari