Anda di halaman 1dari 54

INDIKATOR PELAYANAN

KEFARMASIAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

TAHUN 2022
Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas

adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab


kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74


tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
(Perubahan terdapat pada Permenkes
Nomor 26 Tahun 2020)
Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas bertujuan untuk :

a)meningkatkan mutu pelayanan


kefarmasian;
b)menjamin kepastian hukum bagi tenaga
kefarmasian;
c) melindungi pasien dan masyarakat dari
penggunaan obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien (patient
safety).
Pengelolaan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai
Pelayanan
kefarmasian di
Puskesmas Pelayanan Farmasi Klinik
termasuk di dalamnya
Penggunaan Obat Rasional
PENGELOLAAN OBAT &
BAHAN MEDIS HABIS
PAKAI
Tujuan Pengelolaan
Obat dan BMHP

menjamin kelangsungan ketersediaan,


pemerataan dan keterjangkauan obat dan
BMHP yang efektif, efisien dan rasional,
dengan mutu yang terjaga dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan
Tahunan

Permintaan per
Perencanaan periode

Penggunaan Hasil
Permintaan

Dukungan Pengadaan
Manajemen Pembelian

Distribusi Penerimaan
Penyimpanan

Pencatatan dan
Pelaporan

Hukum, Kebijakan, Peraturan


Pengendalian
PELAYANAN
FARMASI KLINIK
Tujuan

Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan


Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

Memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat


menjamin efektivitas, keamanan dan efisiensi
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai

Meningkatkan kerjasama dengan profesi


kesehatan lain dan kepatuhan pasien yang terkait
dalam Pelayanan Kefarmasian

Melaksanakan kebijakan Obat di Puskesmas


dalam rangka meningkatkan penggunaan Obat
secara rasional
Pelayanan Farmasi Klinik terdiri dari :

Pengkajian dan Pelayanan Resep

Pelayanan Informasi Obat

Konseling

Visite Pasien

Monitoring Efek Samping Obat

Pemantauan Terapi Obat

Evaluasi Penggunaan Obat


PUSKESMAS
(Permenkes 43 thn 2019)
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama,
Puskesmas harus menyelenggarakan :
1. Manajemen;
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.

UKM ESENSIAL UKP


a. Pelayanan Promosi
a. Rawat jalan
Kesehatan;
b. Pelayanan gawat
b. Pelayanan Kesehatan
darurat
Lingkungan;
c. Pelayanan satu hari
c. Pelayanan KIA-KB;
(one day care)
d. Pelayanan Gizi; dan
d. Home care; dan/ atau
e. Pelayanan
e. Rawat inap
Pencegahan Dan
berdasarkan
Pengendalian
UKM PENGEMBANGAN pertimbangan
Penyakit. • Inovatif, dan atau kebutuhan
• Bersifat ekstensifikasi, & pelayanan kesehatan
• intensifikasi pelayanan
• Prioritas dan kekhususan
wilayah kerja
• Berdasar kajian
PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS

Merupakan suatu upaya untuk


melakukan penilaian hasil kerja /
prestasi Puskesmas dengan cara
menilai sendiri hasil kegiatan dan
mutu pelayanan di Puskesmas
TUJUAN
Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana
kegiatan di tahun yang akan datang

Melakukan identifikasi dan analisis masalah, serta


solusi masalah kesehatan di wilayah kerjanya

Menetapkan kegiatan untuk dilaksanakan pada


tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya

Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan


urutan kategori kelompok penilaian
MANFAAT BAGI PUSKESMAS
• Mendapatkan gambaran kemampuan kinerja serta
tingkat pencapaian / prestasi Puskesmas
• Mengetahui masalah dan hambatan dalam
penyelenggaraan Puskesmas sebagai dasar
perencanaan
• Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada
penanggung jawab dan pelaksana Program serta
jaringan Puskesmas, serta koordinasi LS sehingga
pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih
terarah
MANFAAT BAGI DINAS KESEHATAN
• Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan
prestasi Puskesmas di wilayah kerjanya
• Mengetahui masalah dan hambatan dalam
penyelenggaraan Puskesmas
• Mendapatkan gambaran kemampuan
manajemen Puskesmas
• Sebagai dasar untuk melakukan pembinaan
kepada Puskesmas
INDIKATOR MANAJEMEN
PELAYANAN KEFARMASIAN
PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS
TAHUN 2022
Skala
Jenis
Definisi Operasional
Variabel Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
SOP SOP pengelolaan sediaan Tidak ada Ada SOP, Ada SOP, Ada SOP,
Pelayanan farmasi (perencanaan, SOP tidak leng- lengkap lengkap,
Kefarmasian permintaan / pengadaan, kap ada
penerimaan, penyimpanan, dokumen-
distribusi, pencatatan, tasi
pelaporan, dll) dan pelayanan pelaksa-
farmasi klinik (pengkajian dan naan SOP
pelayanan resep, penyiapan
obat, penyerahan obat,
pemberian informasi obat,
konseling, evaluasi
penggunaan obat,
pemantauan terapi obat, visite
khusus untuk puskesmas
rawat inap, dll)
Skala
Jenis
Definisi Operasional
Variabel Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
Sarana Sarana prasarana yang Tidak ada Ada sarana Ada sarana Ada sarana
Prasarana terstandar dalam pengelolaan sarana prasarana, prasarana, prasarana,
Pelayanan sediaan farmasi (adanya prasarana tidak lengkap lengkap lengkap
Kefarmasian pallet, rak obat, lemari obat, sesuai sesuai sesuai
lemari narkotika psikotropika, kebutuhan kebutuhan kebutuhan,
lemari es untuk penyimpanan penggunaan
obat, APAR, pengatur suhu, sesuai SOP
thermohigrometer, kartu stok, (kondisi
dll) dan sarana pendukung terawat,
farmasi klinik (alat peracikan bersih)
obat, perkamen, etiket, dll)
Skala
Jenis
Definisi Operasional
Variabel Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
Data dan Data dan informasi terkait Tidak ada Data tidak Data lengkap, Data ada,
informasi pengelolaan sediaan farmasi data lengkap, terarsip terarsip
pelayanan (pencatatan kartu stok / sistem tidak ada dengan baik, dengan
kefarmasian informasi data stok obat, analisa, tidak tidak ada baik, analisa
laporan narkotika psikotropika, terarsip analisa, tidak lengkap
LPLPO, laporan ketersediaan dengan baik, ada tindak dengan
obat) maupun pelayanan rencana lanjut dan rencana
farmasi klinik (dokumentasi tindak lanjut evaluasi tindak lanjut
verifikasi resep, PIO, dan evaluasi dan
konseling, EPO, PTO, MESO, belum ada evaluasi
laporan POR, kesesuaian obat
dengan Fornas) secara
lengkap, rutin dan tepat waktu
Indikator UKP Pelayanan Kefarmasian
Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2022

1.Kesesuaian item obat yang tersedia


dalam Fornas
2.Ketersediaan obat dan vaksin terhadap
45 obat indikator
3.Penggunaan obat rasional
4.Pengkajian dan Pelayanan Resep
5.Konseling
6.Pelayanan Informasi Obat
Indikator : Kesesuaian item obat yang
tersedia dalam Fornas

Definisi : Evaluasi kesesuaian item obat yang tersedia


di Puskesmas terhadap Fornas FKTP

Perhitungan : Jumlah item obat yang tersedia di


Puskesmas yang sesuai dengan Fornas FKTP dibagi
Jumlah item obat yang tersedia di Puskesmas dikali
100 %

Periode perhitungan : Setiap bulan

Target tahun 2022 : 80 %


KEBIJAKAN PENERAPAN FORNAS

1. Formularium Nasional merupakan acuan yang


digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN).
2. Formularium Nasional harus digunakan sebagai acuan
bagi :
• Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk pengadaan obat
dalam menjamin ketersediaan obat pada
penyelenggaraan dan pengelolaan Program JKN.
• FKTP dan FKRTL yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan dalam pengadaan obat untuk
kebutuhan pelayanan kesehatan.
• Dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi
spesialis dalam menulis resep.
Persentase Kesesuaian Obat untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) di Kabupaten/Kota dengan Formularium Nasional
dalam Jaminan Kesehatan Nasional

Tujuan

Mengetahui pesentase kesesuaian obat untuk FKTP di Kabupaten/Kota

dengan Formularium Nasional dalam Jaminan Kesehatan Nasional.

Manfaat

–Bagi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota

•Meningkatkan pengendalian terhadap belanja obat di Instalasi Farmasi

Kab/Kota.

•Meningkatkan penggunaan obat yang rasional.

•Mengetahui tingkat kepatuhan dokter terhadap formularium nasional.


–Bagi Dinkes Prov/Kab/Kota

•Turut berkontribusi dalam mendukung peningkatan

penggunaan obat yang rasional.

•Memperoleh gambaran penggunaan obat di puskesmas

yang berada di wilayah Kab/Kota/Prov.

–Bagi Masyarakat

•Memperoleh jaminan obat yang rasional dan cost-effective.


Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/813/2019 tentang
Formularium Nasional
Perhitungan

•  
PER PUSKESMAS
Indikator : ketersediaan obat dan vaksin
terhadap 45 obat dan vaksin indikator

Definisi : Tersedianya obat dan vaksin untuk


pelayanan kesehatan dasar terhadap 45 item obat
dan vaksin indikator

Perhitungan : Jumlah kumulatif item obat indikator


yang tersedia di Puskesmas dibagi 45 dikali 100%

Periode perhitungan : Setiap bulan

Target tahun 2022 : 85 %


Indikator UKP Pelayanan Kefarmasian terkait
Ketersediaan Obat sejalan dengan Indikator
Kinerja Kementerian yaitu Indikator
Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan
Obat dan Vaksin Esensial

Ketersediaan Obat dan Vaksin

Indikator Indikator
PKP KK
Ketersediaan Obat dan Vaksin 45 Item

 Puskesmas yang melakukan pelaporan


data ketersediaan obat dan vaksin
adalah seluruh Puskesmas
Ketersediaan Obat dan Vaksin 45 Item

 Obat yang dipilih dalam indikator obat dan


vaksin :
 Obat pendukung program Kesbu
 Obat pendukung program Kesnak
 Obat pendukung program P2
 Obat pelayanan dasar esensial dan yang
ada dalam Fornas
Data 5 item Vaksin Indikator
NO. NAMA VAKSIN SATUAN

1 Vaksin Hepatitis B Vial


2 Vaksin BCG Vial
3 Vaksin DPT-HB-HIB Vial
4 Vaksin Polio Vial
5 Vaksin Campak/Vaksin Rubella Vial
Catatan tambahan :

Jika obat yang tertulis di form Indikator 45 item


tidak dimiliki oleh Puskesmas disebabkan
karena Puskesmas memang tidak
membutuhkan obat tersebut, maka Puskesmas
dapat menuliskan N/A (bukan diisi angka 0)
pada item obat tersebut dan dalam perhitungan
nilai ketersediaannya dianggap mendapatkan
nilai 1
 Dinas Kesehatan Kab/Kota melaporkan ke
Dinas Provinsi paling lambat tanggal 5 bulan
berjalan
 Laporan yang dikirimkan ke Dinas Provinsi
sudah yang merupakan rekap dari seluruh
Puskesmas yang ada di wilayah Kab/Kota
masing-masing
 Dinas Provinsi akan merekap dari seluruh
Kab/Kota untuk dikirimkan pada Pusat
JAWA TIMUR
KOTA SURABAYA
NO. NAMA OBAT SATUAN
PKM A PKM B PKM C PKM D dst …
1 2 3 4 5
1 Albendazol tab Tablet 1 1      
2 Amoxicillin 500 mg tab Tablet 1 1      
3 Amoxicillin syrup Botol 1 1      
4 Deksametason tab Tablet 1 1      
5 Diazepam injeksi 5 mg/mL Ampul 1 1      
6 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% Ampul 0 N/A      
(sebagai HCL)
7 Fitomenadion (Vitamin K) injeksi Ampul 1 1      
Furosemid tablet 40
8 mg/Hidroklorotiazid (HCT) Tablet 1 1      
9 Garam oralit Kantong 1 1      
10 Glibenklamid/Metformin Tablet 1 1      
11 Kaptopril tab Tablet 1 1      
12 Magnesium Sulfat injeksi 20 % Vial 0 0      
Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-
13 1 ml Ampul 1 N/A      

14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Paket 1 1      


15 Oksitosin injeksi Ampul 0 0      
16 Parasetamol 500 mg tab Tablet 1 1      
17 Tablet Tambah Darah Tablet 1 1      
18 Vaksin BCG Vial 1 1      
19 Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib Vial 1 1      
20 Vaksin Td Vial 1 1      
Cara Perhitungan :

1. Puskesmas A
Ketersediaan Obat dan Vaksin = (17/20) x 100 %
= 85 %

2. Puskesmas B
Ketersediaan Obat dan Vaksin = (18/20) x 100 %
= 90 %

dst…
Indikator : Penggunaan obat rasional

Definisi : Persentase penggunaan antibiotika pada


penatalaksanaan kasus ISPA non pneumoni,
penggunaan antibiotika pada kasus diare non
spesifik, injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia
dan rerata item obat per lembar resep terhadap
seluruh kasus tersebut di atas

Periode perhitungan : Setiap bulan

Target tahun 2022 : 68 %


PRINSIP PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

PENILAIAN KONDISI
PASIEN
BIAYA
DIAGNOSIS TERJANGKAU

INDIKASI MEDICATION
SAFETY PRACTICE
TEPAT KE
A DA PAT
JENIS OBAT A SP PA UHA
W ESO SIE N
N

DOSIS, CARA & DURASI


ESO : Efek Samping Obat

INFORMASI
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM POR NASIONAL
% AB ISPA Batas
INDIKATOR
KINERJA Non toleransi
PROGRAM Pneumonia 20 %
POR % AB pada Batas
NASIONAL
Diare Non toleransi
Spesifik 8%
% Injeksi Batas
INDIKATOR
PERESEPAN
Pada Myalgia toleransi 1 %
DI % Rerata Batas
PUSKESMAS
Jumlah Item toleransi
Obat/Resep 2,6 item
*Indikator WHO lainnya tetap diukur, tapi tidak mjd indikator POR Nasional
Perhitungan : Jumlah % capaian masing-masing indikator
peresepan dibagi jumlah komponen indikator peresepan
{[(100-a)x100/80]+[(100-b)x100/92]+[(100-
c)x100/99]+[(100-d)x4/1,4]}/4
a) % Pengg. AB pada ISPA non Pneumonia = Jumlah Pengg.
AB pada ISPA non Pneumonia / Jumlah kasus ISPA non
Pneumonia x 100 %
b) % Pengg. AB pada Diare non Spesifik = Jumlah Pengg.
AB pd diare non spesifik / Jumlah kasus diare non spesifik x
100 %
c) % Pengg. Injeksi pada Myalgia = Jumlah Pengg. Injeksi
pada myalgia / Jumlah kasus myalgia x 100 %
d) Rerata item obat yang diresepkan = Jumlah item obat /
jumlah lembar resep
Untuk menghitung d = hasil rerata item obat yang diresepkan
/ 4 x 100 %
Catatan :

a) Bila % Pengg. AB pada ISPA non Pneumonia ≤ 20 %


maka capaian POR = 100 %
b) Bila % Pengg. AB pada Diare non Spesifik ≤ 8 % maka
capaian POR = 100 %
c) Bila % Pengg. Injeksi pada Myalgia ≤ 1 % maka capaian
POR = 100 %
d) Bila Rerata item obat yang diresepkan ≤ 2,6 maka capaian
POR = 100 %
Bila Rerata item obat yang diresepkan ≥ 4 maka capaian
POR = 0 %
Catatan :

a) Catatan kinerja Puskesmas untuk sub variabel % Pengg. AB


pada ISPA non Pneumonia : ≤ 20 % = 100 % ; 21-40 % =
75% ; 41-60 % = 50% ; 61-80 % = 25% ; > 80 % = 0%
b) Catatan kinerja Puskesmas untuk sub variabel % Pengg. AB
pada Diare non Spesifik : ≤ 8 % = 100 % ; 9-20 % = 75% ;
21-40 % = 50% ; 41-60 % = 25% ; > 60 % = 0 %
c) Catatan kinerja Puskesmas untuk sub variabel % Pengg.
Injeksi pada Myalgia : ≤ 1 % = 100 % ; 2-10 % = 75% ; 11-
20 % = 50% ; 21-30 % = 25% ; > 30 % = 0 %
d) Catatan kinerja Puskesmas untuk sub variabel Rerata item
obat yang diresepkan : ≤ 2,6 % = 100 % ; 2,7-4 % = 75% ;
5-7 % = 50% ; 8-9 % = 25% ; > 9 % = 0 %
No Upaya Pelayanan Target Satuan Total Target Penca- %Caku % Kinerja Puskesmas Capai Analisa Rencana
Kesehatan/ Tahun sasaran Sasaran Sasaran paian pan Riil an Akar Tindak
Program/Variabel 2022 (T) (S) (Tx (dalam Sub Variabel Rata2 Kiner- Penyebab Lanjut
/Sub Variabel dalam % S) satuan Variabel /Rata2 Progra ja Masalah
Program sasa- variabel m (Terca
ran) pai/ti-
dak)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2.3.3. Pelayanan 86,3
Kefarmasian

1.Kesesuaian 80 % Item 530 424 250 47,2 - 59


item obat yang obat
tersedia dalam
Fornas

2 .Ketersediaan 85% obat 20 17 18 90.0 - 100.0


obat dan vaksin
terhadap 20
obat indikator
3. Penggunaan 68% resep - - - 71 - 100
obat rasional
% Kinerja Puskesmas
Capai
Penca-
Upaya Pelayanan an
Target Target paian Analisa
Kesehatan/ Satuan Kiner- Rencana
Tahun Total Sasaran (dalam %Caku Akar
No Program/Variabel sasaran Variabel Rata2 ja Tindak
2019 (T) Sasaran (Tx satuan pan Riil Sub Penyebab
/Sub Variabel (S) /Rata2 Progra (Terca Lanjut
dalam % S) sasa- Variabel Masalah
Program variabel m pai/ti-
ran)
dak)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
a. Penggunaan 20% resep 25 5 3 12.0 100.0
antibiotika
pada
penatalaksanaa
n ISPA non
pneumonia
b..Penggunaan 8% resep 25 2 5 20.0 75.0
antibiotika
pada
penatalaksanaa
n kasus diare
non spesifik
c.Penggunaan 1% resep 25 0 1 3.6 75.0
Injeksi pada
Myalgia

d. Rerata item 3 resep 25 65 125 5.0 50.0


obat yang
diresepkan
Indikator : Pengkajian dan Pelayanan
Resep

Definisi : Jumlah kegiatan pengkajian dan pelayanan


resep yang terdokumentasi

Cara perhitungan : Jumlah kegiatan pengkajian dan


pelayanan resep yang terdokumentasi dibagi jumlah
resep yang diterima dikali 100%

Periode perhitungan : Setiap bulan

Target tahun 2022 : 80 %


Indikator : Konseling

Definisi : Jumlah kegiatan konseling yang dilakukan yang


terdokumentasi

Cara perhitungan : Jumlah kegiatan konseling yang


terdokumentasi dibagi jumlah pasien dikali 100%

Konseling dilakukan utamanya pada pasien kronis (sebagai


indikator PKP tahun 2022)

Periode perhitungan : Setiap bulan

Target tahun 2022 : 5 %


Indikator : Pelayanan Informasi Obat

Definisi : Jumlah kegiatan pelayanan informasi obat


yang terdokumentasi

Cara perhitungan : Jumlah kegiatan pelayanan


informasi obat yang terdokumentasi dibagi jumlah
pelayanan informasi obat yang dilakukan dikali 100%

Periode perhitungan : Setiap bulan

Target tahun 2022 : 10 %


Indikator UKM Pengembangan Pelayanan
Kefarmasian
Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2022

Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat


pada Kegiatan Gema Cermat
No Indikator Definisi Cara Perhitungan Target Keterangan
1 Kader aktif Jumlah kader yang telah Jumlah kader aktif yang telah 25% Data
pada kegiatan tersosialisasi gema cermat yang tersosialisasikan gema cermat /notulen
edukasi dan aktif menjadi fasilitator kegiatan dibagi jumlah kader yang kegiatan
pemberdayaan gema cermat kepada masyarakat mengikuti sosialisasi x 100% penyuluhan
masyarakat di wilayah kerjanya di puskesmas
tentang obat
pada Gerakan
Masyarakat
Cerdas
Menggunakan
Obat
2 Jumlah wilayah Jumlah desa/kelurahan di Jumlah desa atau kelurahan 25% Data
yang dilakukan wilayah kerja puskesmas yang yang telah tersosialisasikan /notulen
kegiatan telah tersosialisasi kegiatan gema cermat dibagi jumlah kegiatan
Gerakan gema cermat desa kelurahan di wilayah kerja penyuluhan
Masyarakat x 100% di puskesmas
Cerdas
Menggunakan
Obat
3 Jumlah Jumlah masyarakat (usia > 15 Jumlah masyarakat yang telah 25% Data
masyarakat yang tahun) yang telah tersosialisasi tersosialisasikan gema cermat /notulen
telah kegiatan gema cermat dibagi jumlah masyarakat kegiatan
tersosialisasikan (usia>15 tahun) yang penyuluhan
Gema Cermat ditargetkan di wilayah kerja di puskesmas
dikali 100%
PKP

Pencapaian Cakupan Pelaksanaan


Pelayanan Kesehatan Manajemen
Puskesmas

Kinerj
Kinerja a
Kinerja Cukup Kuran
Baik 81 - 90 g Kinerj
≤ 80 % Kinerja
> Baik a Kinerja
91 % ≥ 8,5 Cukup Kurang
5,5 < 5.5
– 8,4
53
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai