Anda di halaman 1dari 4

STUDY KASUS

MPI. 2

Nama : Febri Novianto, S.Farm., Apt.


No. Presensi : 13
Angkatan I

Kasus a
Seorang pasien mendapat resep obat paracetamol generik, tetapi karena obat
paracetamol merek dagang Y jumlahnya digudang masih banyak dan kecenderungan
mendekati tahun ED, maka obat paracetamol generik di dalam resep diganti dengan obat Y
yang kandungannya sama. Harga obat Y lebih mahal dibandingkan obat generik, tetapi
dengan informasi ke pasien bahwa efek obat Y lebih cepat maka pasien menerimanya.
1) Identifikasi masalah yang terjadi
2) Dasar hukum apa yang digunakan oleh Apoteker dalam melakukan kegiatannya?
3) Solusi atau apa yang seharusnya dilakukan oleh apoteker?

JAWAB:

A. Identifikasi Masalah
Apoteker telah melanggar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, pada Pasal 24 poin b yang menyebutkan
bahwa dalam melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian
Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen
zat aktifnya atau obat merek dagang lain tetapi harus persetujuan dokter dan/atau pasien.
Namun, dalam kasus ini Apoteker tidak meminta persetujuan dokterp embuat resep
terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada pasien

B. Dasar Hukum yang digunakan oleh apoteker


Pasal 5 yang berbunyi ‘di dalam menjalankan tugasnya seorang Apoteker
harus menjauhkan diri dari usaha mencari keuntungan diri semata yang bertentangan
dengan martabat dan tradisiluhur jabatan kefarmasian’ namun yang dilakukan apoteker
dalam kasus tersebut bertentangan dengan kode etik tersebut. Dalam kasus apoteker
mencarikeuntungan dengan mengganti dan lebih menekankan penawaran produk
Y kepada pasien agar pasien membeli produk tersebut dan untuk menutupi kelebihan tok
obat Y yang akan kadaluarsa. Seharusnya apoteker tetap profesional dalam memberikan
pilihan obat kepada pasien
kode etik apoteker pada Pasal 6 menyebutkan seorang Apoteker harusberbudi luhur
dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain dan dijelaskan dalamimplementasi pasal
tersebut yaitu seorang Apoteker harus menjaga kepercayaan masyarakat atas profesi yang
disandangkan dengan jujur dan penuh integritas. Haltersebut tidak ditunjukan oleh Apoteker
dalam kasus ini karena Apoteker dalamkasus ini tidak jujur kepada pasien bahwa obat
yang akan digantikan tersebut memiliki efek yang lebih cepat agar pasien mau menerimanya
padahal Apotekeringin mengganti obat pada resep atas dasar stok obat merek
dagang Y yangberlebih di gudang dan cenderung mendekati tahun ED

C. Solusi yang dilakukan oleh apoteker


Seharusnya Apoteker sebelum memberikan obat kepada pasien, apabilaakan
mengganti obat pada resep maka Apoteker harus berkomunikasi danmeminta
persetujuan terlebih dahulu kepada dokter pembuat resep setelah ituApoteker dapat
memberikan penjelasan kepada pasien terkait penggantian obatpada resep dengan jujur dan
tanpa melebih-lebihkan yang sebenarnya selain ituApoteker juga perlu mengkonfirmasi
harga obat kepada pasien apakah pasienbersedia menebusnya apabila harga obat
yang akan diterima lebih mahal.

Kasus b
Pak Anton mendapatkan resep dari Poliklinik Anak Rumah Sakit “Amanah”
untuk putranya yang berusia 8 tahun berupa Amoxicillin Dry syrup. Menurut
petugas yang menyerahkan obat tersebut syrup ini habis dalam 4 hari dan
harus diminum terus selama 4 hari 3 x sehari 1 sendok obat (5ml), tetapi
ternyata setelah 2 hari penyakitnya malah tambah parah sehingga harus
opname.
1) Identifikasi masalah yang terjadi
2) Pelanggaran etik dan legal manakah yang dilakukan oleh Apoteker
dalam melakukan kegiatannya?
3) Apa yang seharusnya dilakukan oleh apoteker?

JAWAB
A. Identifikasi Masalah
kasus diatas apoteker belum memenuhi hak-hak pasien karena belum memberikan
infomasi yang tepat dan benar mengenai obat tersebut yang diberikan atau diresepkan oleh
dokter dari cara pemakaian, penyimpanan, efek samping dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan penggunaan obat yang dikonsumsi sehingga memberi efek yang fatal atau buruk
karena pasien tidak mendapatkan kenyamanan dan keselamatan dalam penggunaan obat
(produk).

B. Pelanggaran etik dan legal manakah yang dilakukan oleh Apoteker

1. kode etik apoteker indonesia

Pasal 7 : Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan


profesinya

Pasal 9 : Seorang Apoteker melakukan praktik kefarmasian harus mengutamakan


kepentingan masyarakat, menghormati hak azasi pasien dan melindungi makhluk
hidup insan

2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan


farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan
obat,

pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan
obat, bahan obat, dan obat tradisional

C. Yang harus dilakukan oleh apoteker

Dalam pencegahan pelanggaran kode etik apoteker diperlukan strategi antara lain:

1. Adanya kebijakan tentang pelayanan farmasi klinis dari

pemerintah maupun pimpinan rumah sakit bersangkutan

2. Adanya dalam praktek KIE dalam pelayanan dfarmasi di rumah

sakit.

3. Adanya kegiatan riset dan pengembangan yang dilaksanakan

serta pendidikan dan pelatihan

4. Adanya auditing sebagai proses umpan balik untuk perbaikan

dan memberi jaminan kualitas yang dikehendaki

5. Mempertinggi kemampuan untuk memberdayakan farmasi rumah

sakit
Kasus c

Apoteker B mengelola apotek yang cukup ramai. Suatu saat, ia menerima resep
racikan berisi campuran 2 tube salep masing-masing 5 gram. Di apotek tersebut
tersedia salep dimaksud 10 gram. Salep racikan tetap dibuat namun dengan
pertimbangan bahwa separo dari persediaan nanti tidak dapat digunakan (kecuali ada
resep yang sejenis maka apoteker B menggunakan salep sesuai resep) tetapi harga
menggunakan salep 10 gram

1) Pelanggaran etik manakah yang dilakukan oleh Apoteker pada kegiatannya?

2) Solusi atau apa yang seharusnya dilakukan oleh Apoteker?

JAWAB

A. Pelanggaran etik manakah yang dilakukan oleh apoteker B

Apoteker B telah merugikan pasien karena pasien harus membayar obat lebih
mahal dari yang diterimanya.

B. Solusi atau apa yang seharusnya dilakukan oleh Apoteker

Racik obat sesuai dengan resep, lalu komunikasikan kepada pasien, resep dibuat
sekian tapiharga tetap 1 tube, sisanya bisa pasien bawa, nanti kalau ada resep
serupa bawa aja lagi tubenya jadi tidak perlu bayar lagi dengan catatan
penyimpanannya benar dan belum ED.

Anda mungkin juga menyukai