Anda di halaman 1dari 27

RENCANA USULAN TAHUN

KEGIATAN (RUK)
PROGRAM PELAYANAN
9
KEFARMASIAN

PUSKESMAS KREJENGAN
JALAN RAYA KREJENGAN NO. 82
TELP : ( 0335 ) 842503

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pelayanan kefarmasian merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan,termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di puskesmas. Dengan makin
kompleksnya upaya pelayanan kesehatan khususnya masalah terapi obat, telah menuntut
kita untuk memberikan perhatian dan orientasi pelayanan farmasi kepada pasien.
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di
wilayah kecamatan Krejengan pada khususnya,serta perlunya menjamin ketersediaan obat
yang aman,berkhasiat,bermutu dan terjangkau dalam jenis dan jumlah yang cukup maka
perlu dilakukan perencanaan dalam kegiatan pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
yang sesuai dengan standar yang ada.

Penyusunan RUK (Rencana Usulan Kegiatan) pelayanan kefarmasian


merupakan bagian dari perencanaan tingkat puskesmas,sebagai bentuk pengelolaan
managemen puskesmas yang terdiri dari 3 hal pokok yang harus dilaksanakan oleh puskesmas
yakni perencanaan (P1) ,penggerakan pelaksanaan(P2),seta Pengawasan pengendalian dan
penilaian(P3).Penyusunan RUK pelayanan kefarmasian disusun sebagai upaya untuk
mengatasi masalah kesehatan khususnya kefarmasian yang ada di wilayah kerja,.Perencanaan
disusun sebagai kebutuhan satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakannya secara
terarah,efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Perencanaan didukung oleh data dasar dan permasalahan kesehatan yang valid
yang menjadi proiritas untuk segera diatasi dan menghasilkan output dan outcome yang sesuai
dengn target pada PKP (Penilaian Standard Puskesmas),dan Standard Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan

Demikian harapan kami semoga RUK pelayanan kefarmasian di krejengan tahun 2019
dapat memberikan arah dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan 1 tahun kedepan.

1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah
kecamatan Krejengan pada khususnya,serta menjamin ketersediaan obat yang
aman,berkhasiat,bermutu dan terjangkau dalam jenis dan jumlah yang yang bersifat
promotif dan preventif dalam mencapai masyarakat yang sehat.

2. Tujuan khusus
1. Tersedianya alokasi anggaran untuk upaya kesehatan masyarakat baik program
essential maupun pengembangan.
2. Tersusunnya perencanaan tingkat Puskesmas untuk penyelenggaran upaya
kesehatan di wilayah kerja.
1.3. MANFAAT RUK
1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efisien dan profesional.
2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif,
preventif di Puskesmas dan jejaringnya.

1.4. VISI, MISI, TUJUAN, TATA NILAI dan BUDAYA Puskesmas Krejengan
VISI :

TERWUJUDNYA KECAMATAN KREJENGAN SEHAT.

MISI :

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau oleh


masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat dengan menggerakkan partisipasi aktif
masyarakat.
3. Mewujudkan tata kelola puskesmas yang profesional dan akuntabel.
TUJUAN :

1. Puskesmas terbaik pilihan masyarakat


2. Mewujudkan layanan kesehatan yang berorientasi pada partisipasi aktif masyarakat,
3. Menjadikan puskesmas dengan tata kelola yang profesional
TATA NILAI :

SIIPLAH (SMART, INISIATIF dan INOVATIF, INDAH, PROFESIONAL,


LOYAL, AKUNTABILITAS, HARMONIS)
BUDAYA :
3S (Senyum, Sapa, Salam)

BAB 2
ANALISIS SITUASI

2.1. DATA UMUM


2.1.1 Keadaan Geografi
Puskesmas Krejengan terletak di wilayah Kecamatan Krejengan Kabupaten
Probolinggo yang berada di sebelah tenggara Kecamatan Krejengan serta berada pada
ketinggian 10 sampai 50 meter diatas permukaan air laut.Kecamatan Krejengan berada di
wilayah timur Kabupaten Probolinggo dengan luas sebesar 34,458 km2 dan memiliki batas
:
 Barat dengan Kecamatan Pajarakan
 Utara dengan Kecamatan Kraksaan
 Timur dengan Kecamatan Besuk
 Selatan dengan Kecamatan Gading
Seperti dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Krejengan
2.1.2 Jumlah Penduduk dan perkembangan penduduk

Kependudukan dikaitkan dengan kepadatan (per km2 dan per RT) serta Sex Ratio di
Kecamatan Krejengan, dengan rincian sebagai berikut:

No Desa Luas Pendudu Kepadata Rumah L P Sex


(km2) k n Tangga Ratio
1 Opo-opo 4,49 4.568 1.018 1.321 2.265 2.303 98,3
2 Rawan 1,33 1.290 974 339 620 670 92,5
3 Seboroh 1,37 1.443 1.054 393 716 727 98,5
4 Karangren 1,86 1.904 1.023 542 910 994 91,5
5 Kedung Caluk 3,44 3.274 952 850 1.605 1.669 96,2
6 Sokaan 3,04 4.389 1.443 1.091 2.187 2.202 99,3
7 Dawuhan 1,92 2.635 1.369 715 1.297 1.338 96,9
8 Gebangan 2,42 2.484 1.027 642 1.209 1.275 94,8
9 Widoro 0,91 1.153 1.267 288 569 584 97,4
10 Sbr. Katimoho 2,48 2.745 1.108 743 1.348 1.397 96,5
11 Krejengan 1,49 2.284 1.529 665 1.094 1.190 91,9
12 Kamal Kuning 1,18 1.522 1.292 453 734 788 93,1
13 Tanjung Sari 0,81 1.503 1.858 408 759 744 102,0
14 Patemon 1,64 3.167 1.935 922 1.595 1.572 101,5
15 Temenggunga 1,76 2.576 1.462 685 1.224 1.352 90,5
n
16 Jati Urip 3,04 2.904 956 866 1.416 1.488 95,2
17 Sentong 1,59 2.615 1.641 754 1.290 1.325 97,4
Total 34,77 42.456 1.221 11.677 20.83 21.618 96,4
8
Sumber Data : Dokumen Kecamatan Krejengan Dalam Angka Tahun 2013

Dapat disimpulkan dari table diatas desa yang paling luas wilayahnya adalah Desa
Opo-opo dengan luas 4,49 KM2 sedangkan yang paling kecil daerahnya adalah Desa
Tanjungsari dengan luas 0,81 KM2. Untuk kepadatan penduduk terdapat 1.221 jiwa
dengan kepadatan tertinggi di desa Patemon (1985 jiwa) dan terendah di desa Kedung
Caluk (952 jiwa). Sedangkan untuk jumlah penduduk 42.456 jiwa dengan jumlah
penduduk tertinggi di desa Opo-opo (4.568 jiwa) dan terendah di desa Widoro (1.153
jiwa).

2.1.3 Jumlah Penduduk dan Perkembangan Penduduk

Jumlah penduduk tiap golongan umur di Kecamatan Krejengan dapat dilihat


pada gambar berikut:
75+ 640
-295
70-74 554
-308
65-69 640
-549
60-64 721
-733
55-59 955
-1,027
50-54 1,262
-1,243
45-49 1,539
-1,571
40-44 1,824
-1,784
35-39 1,701
-1,779
30-34 1,851
-1,605
25-29 1,634
-1,582
20-24 1,572
-1,411
15-19 1,533
-1,616
10-14 1,905
-1,903
5-9 1,672
-1,775
0-4 1,615
-1,657
-2,500 -2,000 -1,500 -1,000 -500 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500

Sumber Data : Dokumen Kecamatan Krejengan Dalam Angka Tahun 2013

Bentuk piramida penduduk mendekati stationer, meskipun demikian masih cukup


banyak usia muda pada dasar piramida yang menyatakan bahwa penduduk di Kecamatan
Krejengan lebih banyak pada usia muda dan usia dewasa.

2.1.4 Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kematian Kasar (CDR)

Angka kelahiran kasar dan angka kematian kasardi Kecamatan Krejengan dapat
dilihat pada tabel berikut:
No Desa Penduduk( Jumlah CBR Jumlah CDR
Juni 2014) Kelahiran Kematian
1. Opo-opo 4.568 42 9,19 29 6,35
2. Rawan 1.290 13 10,08 13 10,08
3. Seboroh 1.443 12 8,32 12 8,32
4. Karangren 1.904 16 8,40 17 8,93
5. Kedung Caluk 3.274 36 11,00 25 7,64
6. Sokaan 4.389 42 9,57 31 7,06
7. Dawuhan 2.635 25 9,49 17 6,45
8. Gebangan 2.484 30 12,08 19 7,65
9. Widoro 1.153 10 8,67 12 10,41
10. Sumber Katimoho 2.745 30 10,93 20 7,29
11. Krejengan 2.284 32 14,01 18 7,88
12. Kamal Kuning 1.522 13 8,54 10 6,57
13. Tanjung Sari 1.503 15 9,98 12 7,98
14. Patemon 3.167 31 9,79 24 7,58
15. Temenggungan 2.576 28 10,87 23 8,93
16. Jati Urip 2.904 32 11,02 26 8,95
17. Sentong 2.615 28 10,71 21 8,03
KECAMATAN 42.456 435 10,25 329 7,75

Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) sebesar 10,25 dalam 1000 penduduk,
tertinggi di desa Krejengan 14,01 permil dan terendah di desa Seboroh 8,32 permil.
Sedangkan Angka kematian kasar (Crude Death Rate) sebesar 7,75 dalam 1000 penduduk
tertinggi di desa Widoro 10,41 permil dan terendah di desa Opo-opo 6,35 permil.

2.1.5 Angka Tingkat Pendidikan

Masih banyak penduduk di Kecamatan Krejengan yang belum mengenyam bangku


Tamat SD
sekolah (3791 jiwa, 21,01%) dan yang belum menamatkan SD sebanyak 4105 jiwa
36,03%
(22,75%), seperti dapat dilihat pada diagram berikut:

SMP
15,16%
Tidak Tamat SD
22,05%

SMA
Belum Tamat SD 11,48%
14,91% Akademi/PT
0,37%
2.1.6 Mata Pencaharian Penduduk Krejengan

Pertanian mendominasi mata pencaharian penduduk kecamatan krejengan, baik


bagi yang menggarap sendiri lahan miliknya maupun yang bekerja sebagai buruh
(82,17%), seperti dapat dilihat pada diagram berikut:

Pedagang
6,64%

T. Kayu / T.
Bangunan
3,24%

Jasa Angkutan
3,53%

Jasa
2,14%

Pensiunan
0,64%
Petani + Buruh
82,17%

TNI / POLRI
0,20%
PNS
1,44%

2.1.7 Tingkat Kesejahteraan Penduduk Krejengan

Angka keluarga pra sejahtera masih cukup tinggi 43,31% ditambah yang mendekati
kemiskinan (near poor) Keluarga Sejahtera I (29,38%). Sehingga hampir 75% penduduk
berada di bawah garis kemiskinan, seperti dapat dilihat pada diagram berikut:

KS I
29,38%

praKS
43,31%

KS II
18,42%

KS III+ KS III
1,46% 7,43%
Sedangkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berada di Pra Keluarga Sejahtera
dan Keluarga Sejahtera I (dibawah garis kemiskinan) di Kecamatan Krejengan dilihat dari
jumlah masyarakat di tiap desa, dapat dilihat pada diagram batang berikut:

700

Pra KS
638

600
KS-1
500
459

459

444

400
387

300
309

311
307

298
291
286

284
243

200
233

229

228

227
212
208

190

147

145

145
146

145

132
100

129
127

127
113
108
102

82
62
0
Jati Urip
Temenggungan
Kedung Caluk

Tanjung Sari
Sokaan

Gebangan

Kamal Kuning
Opo-opo

Krejengan
Karangren

Sentong

Seboroh

Widoro
Patemon

Dawuhan

Sumber Katimoho

Rawan

Tingkat kemiskinan di Kecamatan Krejengan masih berkisar 60-70%.Pada grafik di


atas tidak dipisahkan antara KS1 yang dengan alasan ekonomi dan tidak.PraKS paling banyak
berada di desa Opo-opo (639 jiwa) dan paling sedikit di desa Widoro (127 jiwa)

Selain itu, tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Krejengan juga dapat dilihat
dari jumlah penduduk yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat atau yang lebih
dikenal Jaminan Kesehatan Nasional, seperti dapat dilihat dari tabel berikut:
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin

4500
4000 3896

3357
3500

2972
2961

2684
2657
3000

2408
2361

2298
2500

2093

2065
2052

1997
1911
1853

1795
1723

1657
1636
2000

1591
1527

1482
1380
1332
1289
1261

1260
1123
1500

866
859
847

833

737
1000

360
500
0
PA PB PC PD PE PF PG PH PI PJ PK PL PM PN PO PP PQ

2.1.9 PERAN SERTA MASYARAKAT


Peran serta masyarakat yang tampak dalam mendukung pelaksanaan program
kesehatan lingkungan antara lain :
1. Jumlah Dukun Bayi : 18 orang
2. Jumlah kader Posyandu : 252 orang
3. Jumlah Kader Poskesdes : 20 orang
4. Jumlah kader Tiwisada : 60 orang
5. Jumlah Guru UKS : 6 orang
6. Jumlah Santri Husada : 10 orang
7. Jumlah Kader Lansia : 206 orang
8. Jumlah kelompok Usia lanjut : 19 kelompok
9. Jumlah kelompok batra : 0 kelompok
10. Jumlah Posyandu : 50 Pos
11. Jumlah Polindes : 2 Pos
12. Jumlah Poskesdes : 17 Pos
13. Jumlah Poskestren : 2 Pos
14. Jumlah Pos UKK : 4 Pos
15. Jumlah Saka Bhakti Husada : 0 SBH
16. Jumlah Panti Asuhan : 0 buah
17. Jumlah Panti Wreda : 0 buah
18. Jumlah Posyandu Lansia : 54 buah
19. Jumlah UKBM lainnya : 0 Pos
20. Jumlah Kader Kes.jiwa : 4 orang

2.1.10 DATA SEKOLAH


Jumlah sekolah
1. PAUD : 21
2. TK / RA : 17 / 25
3. SD / MI : 23 / 25
4. SMP / MTs : 10 / 11
5. SMK / MA / SMA : 0 / 11 / 5
Jumlah Murid yang ada
1. PAUD : 423
2. TK / RA : 446 / 456
3. SD / MI : 2296 / 1378
4. SMP / MTs : 885 / 1277
5. SMK / MA / SMA : 0 / 633 / 379
2.3 SUMBER DAYA

2.3.1 Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Puskesmas Krejengan

Jenis dan jumlah ketenagaan yang ada di Puskesmas Krejengan tahun 2015
dapat dilihat pada tabel berikut :

JUMLAH
NO
JENIS TENAGA KESEHATAN PNS NON PNS JUMLAH
.
L P L P
1 Dokter 1 1 0 0 2
2 Perawat 1 1 0 0 2
3 Dokter Gigi dan perawat gigi 0 1 0 1 2
4 Bidan 0 4 0 0 4
5 Sanitarian 0 0 0 0 0
6 Nutrisionis 0 0 0 1 1
7 Pembantu Bidan 0 0 0 0 0
8 Pelaksana Imunisasi 0 0 0 0 0
9 Pelaksana loket 1 0 0 1 2
10 Pranata Labkes 1 0 0 0 1
11 Pranata Komputer 0 0 0 0 0
12 Apoteker dan Pelaksana obat 0 2 0 0 2
13 Tata Usaha 1 1 1 1 4
14 Pramu 0 0 2 3 5
15 Perawat UGD dan Ranap 0 2 7 2 11
16 Perawat PUSTU 1 1 0 4 6
17 Bidan di Desa 0 10 0 5 15
JUMLAH : 0 0 0 0 0

JUMLAH
JUMLAH
KEBUTU
NO JENIS TENAGA KESEHATAN JUMLAH
PNS NON PNS HAN
. FARMASI
PUSKES
MAS
L P L P
12 Apoteker dan Pelaksana obat 0 1 0 1 2 3
JUMLAH : 0 1 0 1 2 3

2.3.2 DATA SARPRAS KEFARMASIAN


No Jenis Peralatan sesuai Jumlah KONDISI KEBUTUHAN
standart per menkes no Minimal puskesma
75 2016 sesuai s
standart krejengan
Set Farmasi
1 Analitical Balance 1 buah Tidak ada -
(Timbangan Mikro)
2 Batang Pengaduk 1 buah 1 -
3 Corong 1 buah 1
4 Cawan Penguap Porselen 1 buah 1
(d.5-15cm)
5 Gelas Pengukur 10ml, 1 buah 2
100ml dan 250ml
6 Gelas Piala 100ml, 500ml 1 buah 1
dan 1L
7 Higrometer 1 buah 1
8 Mortir (d.5-10cm dan d.10- 1 buah 2
15cm) + stamper
9 Pipet Berskala 1 buah 1
10 Spatel Logam 1 buah 1
11 Shaker 1 buah -
12 Termometer skala 100 1 buah 1
Bahan Habis Pakai
1 Etiket 1 buah Ada
2 Kertas Perkamen 1 buah Ada
3 Wadah Pengemas dan 1 buah Ada
Pembungkus untuk
Penyerahan Obat
Perlengkapan
1 Alat Pemanas Yang 1 buah -
Sesuai
2 Botol Obat dan Labelnya 1 buah Ada
3 Lemari Pendingin 1 buah Ada
4 Lemari dan Rak untuk 1 buah Ada 1
Menyimpan Obat
5 Lemari untuk 1 buah 1 2
Penyimpanan Narkotika,
Psikotropika dan Bahan
Obat Berbahaya Lainnya
6 Rak Tempat Pengeringan 1 buah - 1
Alat
Meubelair
1 Kursi Kerja 2 2 1
2 Lemari Arsip 1 buah 1 1
3 Meja Tulis ½ biro 1 buah 1 1
Pencatatan dan
Pelaporan
1 Blanko LPLPO 1 ada
2 Blanko Kartu Stok Obat 1 Ada
3 Blanko Copy Resep 1 Ada
4 Buku Penerimaan 1 Ada
5 Buku Pengiriman 1 Ada
6 Buku Pengeluaran Obat 1 Ada
Bebas, Bebas Terbatas
dan Keras
7 Buku Pencatatan 1 Ada
Narkotika dan Psikotropika
8 Form Laporan Narkotika 1 Ada
dan Psikotropika
9 Formulir dan Surat Sesuai -
Keterangan lain sesuia Kebutuhan
Kebutuhan Pelayanan
yang diberikan

2.3.3 DANA.
SUMBER DANA YANG DIGUNAKAN UNTUK PELAYANAAN
KEFARMASIAN DIPUSKEMAS KREJENGAN

BERASAL DARI :
1. JKN
2. BOK
3. DAK
4. PAD
5. TK 1

2.3.4. CAPAIAN PROGRAM


2.3.4.1 Ketersediaan item obat yang ada di puskemas dibandingkan dengan formularium
puskesmas krejengan.
JUMLAH JUMLAH ITEM %
ITEM OBAT OBAT YANG KESESUAIAN
YANGA TERSEDIA OBAT YANG
TERSEDIA JUMLAH ITEM DAN SESUAI TERSEDIA
TRIBULAN DI OBAT DI DENGAN DENGAN
PERIODE PUSKESMA FORMULARIU FORMULARIU FORMULARIU
BULAN S M M M
         
TRIBULAN
I (JANUARI-
MARET) 296 321 296 92.21183801
TRIBULAN
II (april-juni) 295 321 295 91.90031153
TRIBULAN
III (JULI -
SEPTEMBE
R) 297 321 297 92.52336449
JUMLAH 888 963 888 276.635514
RATA-
RATA 296 321 296 92.21183801

Dari tabel diatas diperoleh rata-rata kesesuain item obat yang tersedia dibanding
formularium puskesmas krejengan thn 2017 adalh 92,21 % sudah sesuai dengan data
yang dipersyaratkan pada Penilaian Kinerja Puskesmas yakni > 80 %.

2.3.4.2 DATA INDIKATOR PENGGUNAAN OBAT RASIONAL TH 2017


Data Penggunaan Obat Rasional pada tahun 2017 di puskesmas krejengan dan
jaringannya adalah sebagai berikut:

% AB ISPA NON % AB DIARE NON % INJ PADA RERATA ITEM LBR


PNEMONIE SPESIFIK MIALGIA R/
DATA PKM TH
2017 12.16915 15.27743118 1.659313725 4.615615249
BATAS
TOLERANSI WHO 20 8 1 2.6

DATA INDIKATOR PENGGUNA AN OBAT RASIONAL TAHUN 2017


PKM KREJENGAN DAN JARINGANNYA
25
20
15
10
5 DATA PKM
0 Column1

Dari grafik diatas terlihat bahwa penggunaan obat di puskesmas krejengan


masih belum memenuhi indikator penggunaan obat rasional yang ditetapkan oleh
WHO. Dari tabel diatas terlihat bahwa pemakain antibiotik untuk penderita diare yang
non spesifik masih cukup tinggi yakni 15 %,sedangkan standard yang ditetapkan WHO
tidak boleh lebih dari 8% . Begitu juga pemakaian injeksi pada pasien dengan keluhan
mialgia masih 1,65 %,lebih besar dari ketentuan yang ditetapkan WHO yakni maksimal
1%.Rerata item obat dalam tiap lembar resep dengan diagnosa ISPA non pnemonie,
Diare non spesifik dan mialgia masih diatas standar yang ditetapkan WHO yakni 4,6 .
Sedangkan standar WHO tidak boleh > 2,6 dalam tiap lembar resep.
2.3.4.3 Kesean itesuaian obat yang ada di puskemas dibandingkan dengan formularium
puskesmas krejengan.
JUMLAH JUMLAH ITEM %
ITEM OBAT OBAT YANG KESESUAIAN
YANGA TERSEDIA OBAT YANG
TERSEDIA JUMLAH ITEM DAN SESUAI TERSEDIA
TRIBULAN DI OBAT DI DENGAN DENGAN
PERIODE PUSKESMA FORMULARIU FORMULARIU FORMULARIU
BULAN S M M M
         
TRIBULAN
I (JANUARI-
MARET) 296 321 296 92.21183801
TRIBULAN
II (april-juni) 295 321 295 91.90031153
TRIBULAN
III (JULI -
SEPTEMBE
R) 297 321 297 92.52336449
JUMLAH 888 963 888 276.635514
RATA-
RATA 296 321 296 92.21183801

Dari tabel diatas diperoleh rata-rata kesesuain item obat yang tersedia dibanding
formularium puskesmas krejengan thn 2017 adalh 92,21 % sudah sesuai dengan data
yang dipersyaratkan pada Penilaian Kinerja Puskesmas yakni > 80 %.
BAB III

ANALISA MASALAH

3.1 CAPAIAN INDIKATOR

Indikator yang digunakan untuk menilai capaian pelayanan kefarmasian di wilayah


Puskesmas Krejengan dan jaringannya antara lain berdasarkan output dan outcome yang sesuai
dengn target pada PKP (Penilaian Standard Puskesmas) tahun 2017, dan Standard Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
. Capaian tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Kegiatan Indikator Proses Indikator Output Capaian 2017

Penyusunan formularium Tersedia Formularium Tersedia


puskesms krejengan sesuai formularium obat dan
puskesmas formularium obat
dengan pola penyakit bhp puskesmas
krejengan th 2017
Penyusunan Rencana
% ketersediaan
Kebutuhan Obat sesuai % Ketersediaan obat
obat terhadap
dengan formularium terhadap formularium Target Tercapai
formularium > 80
puskesmas yang diadopsi 92,2 %
%
dari Fornas

Penyimpanan obat dan Penyimpanan sesuai


Sesuai SOP Sesuai Standard
BMHP SOP penyimpanan

Distribusi Obat dan Tersedia SOP Sesuai SOP Sesuai standard


distribusi obat dan
BMHP di unit layanan dan BMHP
jaringan
,tersedia SBBK

1.Tersedia SOP
pengendalian obat dan
BMHP, 2.Dilakukan
Masih dijupai obat
pengendalian
Pengendalian Obat dan ED di jaringan pkm
persediaan dan Sesuai SOP
BMHB krejengan yang
penggunaan obat dan
kadaluarsa
BHP,3. Ada
Pencatatan obat yang
rusak dan kadaluarsa

Dari hasil Indikator


1.Ada SOP Dilakukan
Pengunaan obat
Pemantauan dan evaluasi pemantauan obat2. pemantauan dan
rasional diketahui
pemakaian obat di sub unit Dilakukan pemantauan pendokumentasian
bahwa pemakaian
layanan dan jaringannya pekaian obat dan bhp pelaporan evaluasi
obat masih belum
di sub unit layanan hasil pemantauan
rasional

1. Melakukan
pengkajian resep,2.
Melakukan peracikan
1.Pendokumentasian
dan pengemasan
kegiatan konseling
obat.3.Melakukan
belum dilakukan
Penyerahan Obat dan
Dilakukan kegiatan rutin.2. Belum
KIE 4. Melakukan
pelayanan farmasi melakukan visite
PIO.Melakukan
Pelayanan farmasi klinik klinik secara mandiri secara
Konseling pada pasien
keseluruhan (6 rutin3.Belum
hipertensi,DM
item) melakukan
5.Belum melaksanakan
pemantauan terapi
visite rutin pada pasien
obat pada pasien
Rawat Inap.6 Belum
rawat inap
melakukan
pemantauan terapi obat
pada pasien rawat inap

Melakukan Pengadminstrasian
pengadministrasian resep,kartu Pengadministrasian
Pengadministrasian
resep, kartu stok stok,LPLPO sudah sesuai
pengelolaan obat
LPLPO dan pencatatan dilakukan sesuai standard
narkotik dan psiktropik SOP
3.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil capaian indikator kesehatan yaitu, Penilaian Kinerja Puskesmas
tahun 2017 , dapat dilakukan identifikasi masalah program pelayanan kefarmasian Tahun
2017 di wilayah Puskesmas Krejengan, antara lain :
Kegiatan Indikator Proses target Capaian 2017 Masalah
% AB Kurang Sosialisasi
pada penggunaan obat rasional
ISPA non ke unit layanan dan
pnemonie jaringan
% AB pada ISPA
20 % AB
Pemantauan non pnemonie
pada diare
dan evaluasi Dari hasil % POR 12,17, % AB
non
pemakaian diketahui bahwa pemakaian pada diare non
spesifik
obat di sub obat di unit layanan dan spesifik 15,28%,
8%, % inj
unit layanan jaringannya masih belum % inj pada
pada
dan rasional mialgia 1,66%,
mialgia <
jaringannya rerata item obat /
1%,
lembar R/ 4,66
rerata
item obat /
lembar R
2,6

Tidak Masih dijupai obat ED di


ditemui jaringan pkm krejengan
Masih terddapat
Pengendalian Monitoring Obat kadaluarsa obat yang kadaluarsa dan
obat ED yan
Obat dan di pkm krejengan dan kadaluarsa belum diakukan
belum dikebalikan
BMHB jaringannya belum optimal di gudang pengembalian ke GFK
ke GFK
dan di unit
layanan

Melakukan pengkajian
resep,2. Melakukan 1.Pendokumentasi
peracikan dan pengemasan an kegiatan
Dilakukan
obat.3.Melakukan konseling belum
kegiatan
Penyerahan Obat dan KIE dilakukan rutin.2.
pelayanan
4. Melakukan Belum melakukan
farmasi
Pelayanan PIO.Melakukan Konseling visite mandiri Pelayanan Farmasi klinik
klinik
farmasi klinik pada pasien hipertensi,DM secara belum optimal
secara
5.Belum melaksanakan rutin3.Belum
keseluruh
visite rutin pada pasien melakukan
an (6
Rawat Inap.6 Belum pemantauan terapi
item)
melakukan pemantauan obat pada pasien
terapi obat pada pasien rawat inap
rawat inap

3.3 MENENTUKAN SKALA PRIORITAS (USG)


Masalah U S G TOTAL
Kurang Sosialisasi 10
penggunaan obat rasional
3 3 4
ke unit layanan dan
jaringan

Masih dijupai obat ED di 9


jaringan pkm krejengan
yang kadaluarsa dan 4 3 2
belum diakukan
pengembalian ke GFK

Pelayanan Farmasi klinik 7


2 2 3
belum optimal
3.3 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM ISHIKAWA ATAU TULANG IKAN (FISH BONE )

Manusia
Lingkungan Sarana
1 Petugas medis kurang memahami
kriteria Penggunaan obat secara
Perlu di lakukan Pertemuan
rasional,
Tingkat kesadaran petugas rutin untuk sosialisasi dan
dan masyarakat tentang evaluasi POR
Prilaku masyarakat 2. Petugas medis kurang memahami
bahaya pemakaian obat
yang merasa tidak standar pengobatan di puskesmas
yang tidak rasional masih
sembuh jika tidak
rendah Petugas tidak pernah membaca pedoman
disuntik
pengobatan dasar di puskesmas
Perlu ada buku pedoman
petugas medis salah dalam
standart pelayanan klinis
memilih diagnosa
Penggunaan obat
belum memenuhi
indikator POR

Diusulkan perencanaan
kegiatan evaluasi dan
sosialisasi POR yang didanai
bok
Perlu di lakukan Pertemuan Sosialisasi dan Evaluasi
rutin untuk sosialisasi dan Rutin tentang POR
evaluasi Pengobatan dasar
puskesmas
Metode
Money
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN TAHUN 2017
INDIKA
SUMBER
KEBUTUHAN TOR
WAKTU PELAKSANAAN PEMBIAYA
PENAN ANGGARAN KINERJ
UPAYA KEBUTUHAN AN
N TARGET GGUN MITRA A
KESEH KEGIATAN  TUJUAN SASARAN SUMBER
O SASARAN G KERJA
ATAN DAYA J
JAWAB FE AP MA JU JU SE OC NO DE
A MAR AUG
B R Y N L P T V C
N

1 Pelaya Untuk
nan
kefarm menjamin
asian ketersedi
aan obat
yang Dokter
Penyusunan aman,ber fsional,kepala
puskesmas,pen
formularium mutu,ber angung jawab
LAPTOP,Print Tim
er penyusu
puskesms khasiat,te pengelola obat Terbentuk
Kepala ,LCD,Formula n
unit layanan formulariu
krejengan rjangkau dan m
puskes rium formulari   v                  Rp.300.000,-  100% BOK
mas kab,fornas,ko um
dalam jaringan,pemeg puskesmas
sesuai dengan ang program
nsumsi puskesm
jenis dan pertemuan as
pola penyakit jumlah
sebagai tim
penyusun
yang formularium
cukup.

    Penyusunan MEMENU PENDUDUK Tersusun Apotek LPLPO total Tim     v             RP. 287366300,00 100% JKN/DAK
RKO er puskesmas th pengada (JKN)
Rencana HI DI pengel 2017,rekap an dinkes
Kebutuhan KEBUTUH WILAYAH ola penerimaan
obat pengeluaran
AN OBAT KECAMATA
Obat sesuai DAN BHP N
obat th 2017
RKO
dengan DI KREJENGA terlampir
formularium WILAYAH N
puskesmas
PKM
yang diadopsi KREJENGP
dari Fornas AN
Untuk
Penyimpanan menjamin
Lemari
kualitas obat Tidak ada Lemari
obat dan tetap terjaga
Obat tersimpan
obat rusak
apotek
narkotik,lema
Petugas
v v v v v v v v v v v v
narkotik,lemari
100%
sesuai standard er obat arsip
BMHP selama dan hilang ri arsip
Rp.3000.000,00
pemyimpana
n
Tersedia
Distribusi obat dalam
Untuk Tersedia obat
jenis dan
Obat dan menjamin dalam jenis dan
jumlah Kertas 6 rim u/
ketersediaan jumlah ynag
BMHP di obat dalam cukup di
ynag cukup apotek Laptop,printe
apoteker v v v v v v v v v v v v
Sbbk,kantong
100%
di seluruh er r,Kertas plastik besar 2 pak
unit layanan jumlah dan seluruh unit
unit (400.000,00)
jenis yang layanan dan
dan jaringan cukup jaringan
layanan
dan
jaringan
Agar tidak
terjadi Petugas
kekosongan penangg
Pengendalian obat,kehilang
Seluruh LaptopPrinter
ung
Seluruh unit unit ,stiker
Obat dan an obat,
layanan dan layanan
apotek
penandaan
jawab
V V v v v v v v v v v v 100%
menjaga agar er unit
BMHB tidak ada
jaringan dan obat ED
layanan
jaringan Simpus Evo
obat ED yang dan
diberikan ke jaringan
pasien

Agar obat Seluruh Petugas


Pemantauan digunakan Seluruh unit unit Laptop LCD, penangg Rp. 500000
apotek
dan evaluasi secara layanan dan layanan
er
pertemuan ung v v (konsumsi 100% BOK
tepat:tepat jaringan dan evaluasi jawab pertemuan)
pemakaian dosis,tepat jaringan unit
   
obat di sub
unit layanan aturan layanan
dan pakai,tepat
inadikasi
dan
jaringan 
jaringannya
    ETKET 2
RIM,KERTAS CETK
R/ 15 RIM/TH
,CARDRIDG 6
BJ/TH,PLASTIK KLIP
6 slop,PLASTIK ¼ KG
Laptop,Printe
Untuk PELAYANAN 12 pak,1/2 kg 12
r,ETKET
menjamin R/,PERACIKAN pak PLASTIK
,lembar
Pelayanan keamanan OBAT,PENGEM
SELURUH konseling,,bu
KRESEK kecil 5
dan ASAN,PENYERA APOTE v ikat,isolas 1 rol
farmasi klinik keselamatan HAN OBAT,kiE
PASEN
Rj/RI
KER
ku tulis
3,buku
 
√  √  √  v  v  v  v  v  v  v  v 
,fulpen 2 pak ,isi
40% BOK
pasien saat KE teples kecil 2
kegitan
menjalani PASIEN,KONSEL pak,spidol
harian
pengobatan ING, permanent besar
12 bj,buku tulis
3,buku kegitan
harian 2 pak

Rp. 3.100.000,00
Pengadminist sebagai bukti SEMUA RESEP SEMUA APOTK Laptop,printe V v v v v v v v v v v v LEMARI ARSIP
pengeluaran DIARSIP RESEP ER r,LEMARI 1,KERTAS CETAK
rasian obat,memud HINGGA 5 DIARSIP ARSIP, lplpo 2 rim,BUKU
ahkan dalam TH,lplpo INDUK HINGGA 5 ,lplpo ,BUKU pengeluaran
pengelolaan menyusun DAN JARINGAN TH,lplpo pengeluaran Narkotik dan
obat perencanaan DISIMPAN INDUK DAN Narkotik dan psikotropik
kebutuhan HINGGA 3 JARINGAN psikotropik Rp.2000.000,00
obat TH, ,KARTU DISIMPAN
STOK OBAT HINGGA 3
DIARSIP BUKU TH, ,KARTU
CATATAN STOK OBAT
PENGELUARAN
NARKOTIK DAN DIARSIP
PSIKOTROPIK BUKU
DIARSIP,BUKTI CATATAN
KONSELING PENGELUA
RANNARKO
TIK DAN
PSIKOTROP
IK
DIARSIP,BU
KTI
KONSEING
BAB V

PENUTUP

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini disusun sebagai bahan bagi Puskesmas Krejengan
untuk menyusun rencana Usulan Kegiatan tahun 2019. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas
tahun 2019 setelah ada penetapan DPA dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.

Dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami
dapatkan.

Demikian harapan kami semoga perencanaan puskesmas krejengan tahun 2019 dapat
memberikan arah dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan 1 tahun kedepan.

Anda mungkin juga menyukai