PUSKESMAS NGRAMBE
Tahun 2020
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Kinerja
“Kinerja Program Ispa Puskesmas Ngrambe Tahun 2019”
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, baik moril
maupun materiel sehingga semua bantuan yang diterima dapat menumbuhkan semangat, sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kinerja PKM Puskesmas Ngrambe tahun 2019 tanpa ada
hambatan suatu apapun.
Kami menyadari bahwa penyusunan Kinerja ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
sangat mengharapkan masukan-masukan serta saran-saran perbaikan dari semua pihak, sehingga
nantinya penyusunan Laporan Kinerja yang akan datang lebih sempurna.
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Ngrambe Penyusun
Hingga saat ini Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), masih merupakan masalah kesehatan di
Indonesia. Pneumonia merupakan penyebab kematian balita kedua setrelah diare yaitu 23,8 %
(berdasarkan survey Riskesdes 2013). Sedangkan WHO memperkirakan kematian akibat
pneumonia mencapai 29 % pertahun dari seluruh jumlah bila tidak diberi pengobatan. Kematian
balita karena pneumonia secara nasional di perkirakan 6 per 1000 balita pertahun atau lebih dari
dua juta anak setiap tahunnya. GAPPD (WHO, UNICEF).
ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran nafas mulai
hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga, pleura ), sedangkan
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Dari permasalahan
tersebut, maka perlu diadakan pelacakan untuk menemukan kasus pneumonia agar kematian
balita akibat penyakit pneumonia dapat di cegah.
2. Tujuan Khusus:
a. Tujuan khusus.
- Mengetahui data penyebaran data Ispa di Puskesmas Ngrambe
- Dapat merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan
- Dapat membuat rencana kegiatan
- Dapat membuat rencana kerja koordinasi untk pemantauan dan evaluasi kegiatan
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan penyusunan Kinerja, Sistematika penulisan dan Waktu
Penyusunan.
Berisi tentang gambaran umum wilayah, keadaan penduduk dan potensi yang dimiliki.
Berisi tentang analisa kegiatan dengan Fishborn terhadap pencapaian kinerja ispa.
Kesimpulan
BAB II
A. GEOGRAFI
Jumlah penduduk seluruhnya 45.933 jiwa, yang terdiri dari Laki-laki 22.923 jiwa dan
Perempuan 23.010 jiwa. Jumlah kepala keluarga sebanyak 14.707 jiwa.
B. KEADAAN SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI
Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana dan prasarana kesehatan, diantaranya
Puskesmas dan jaringannya, Sarana kesehatan lain, Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) serta tenaga kesehatan.
Jumlah kader kesehatan yang cukup banyak diharapkan mampu menjadi ujung
tombak program kesehatan di tiap-tiap desa dan menjadi penggerak pembangunan
desa yang berwawasan kesehatan. Pembinaan terhadap kader dimaksudkan
memberikan bekal informasi yang cukup tentang program-program puskesmas dan
mampu melaksanakan secara mandiri di desa masing-masing. Kader tiwisada dan
guru UKS diharapkan mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat baik dari
segi fisik dan perilaku seluruh komponen di sekolah yang berwawasan sehat.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Ngrambe
berjumlah 73 Posyandu yang menyebar di 14 desa. Pelaksanaan posyandu dilakukan 1
bulan sekali pada 1 posyandu.
Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan
dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan keluarga berencana.
Jumlah Polindes di wilayah kerja Puskesmas Ngrambe tahun 2019 sebanyak 10 buah
antaralain Wakah, Giriharjo, Setono, Babadan, Sambirejo, Krandegan, Pucangan,
Mendiro, Cepoko dan Sidomulyo.
Ponkendes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan pelayanan kebidanan dan pelayanan kesehatan lainya melalui
penyediaan tempat Pelayanan kesehatan Umum, pertolongan persalinan, pelayanan
kesehatan ibu dan anak termasuk pelayanan KB. Ponkesdes merupakan
pengembangan dari polindes dengan menambah tenaga Perawat untuk kesehatan
pelayanan umum lainya. Jumlah Ponkesdes di wilayah kerja Puskesmas Ngrambe
tahun 2019 sebanyak 1 buah yaitu di Desa Hargomulyo
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya serta
kemauan dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Tujuan dibentuknya desa
siaga adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk sehat serta peduli dan
tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
Pada tahun 2010 jumlah desa/kelurahan siaga yang telah dibentuk di Kecamatan
Ngrambe sebanyak 14 desa (100%) yang berarti semua desa di Kecamatan Ngrambe
telah menjadi desa siaga belum bisa berkembang sesuai yang diharapkan.
1 Dokter umum 3
2 Dokter gigi 1
3 Perawat 33
4 Bidan 26
5 Apoteker 1
6 Perawat Gigi 1
7 Asisten apoteker 3
8 Sanitasi 1
9 Promkes 1
10 Gizi 1
11 Analis laboratorium 2
12 Fisioterapi 1
13 Rekam medik 1
14 Staf 26
Sedangkan jumlah tenaga Puskesmas sesuai dengan status kepagawaian sesuai tabel di
bawah ini :
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Puskesmas Ngrambe Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2019.
JUMLAH
NO STATUS KEPEGAWAIAN
(ORANG)
1 Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) 67
3 Tenaga BLUD 32
Total 99
Tingginya angka kejadian ispa di tiga desa yaitu desa Ngrambe sejumlah 174 kasus, desa Cepoko sejumlah 103 kasus dan desa Wakah sejumlah 86
kasus. Angka kejadian ispa tahun 2020 ini berkurang banyak dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Jumlah penemuan kasus pneumonia balita tahun 2020 ada
64 balita.
III. AKAR PENYEBAB MASALAH
MONEY MAN
Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat
untuk memeriksakan diri
Kurangnya frekuensi Pengetahuan
pelacakan kasus ispa kurang tentang
penyakit Ispa
Kasus Ispa
Penyuluhan kurang di
Pahami oleh alat bantu
Masyarakat/kader Perlu Dukungan
penyuluhan
dan koordinasi
kurang
lintas program
Score
No Akar Masalah Total Rangking
Urgency Seriasly Grouth
1. Kurangnya frekuensi pelacakan kasus ispa 3 2 3 18 II
2. Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat 3 3 3 27 I
3. Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat 2 2 2 8
4. Tingkat pengetahuan petugas Kesehatan kurang 2 2 2 8
5. Penyuluhan kurang dipahami 2 2 2 8
6. 3 2 2 12 III
Perlu dukungan dan koordinasi lintas program
7. Alat bantu penyuluhan kurang 2 2 2 8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan diatas dapat disimpulkan :