Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sesuai Dengan Pemenkes nomor 75 Tahun 2014 Disebutkan Prinsip
Penyelanggaraan Puskesmas Meliputi : Paradigma Sehat, Pertanggung jawaban
Wilayah, Kemandirian Masyarakat, Pemerataan, Pemanfaatan Teknologi tepat guna,
keterpaduan dan Kesinambungan Program dengan tujuan tercapainya tujuan
Kecamatan Sehat Diwilayah Kerjanya.
Dalam Melaksanakan Fungsinya, Puskesmas berwenang Menyelengarakan
Pelayanan Kesehatan secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu,
Puskesmas Mengutamakan upaya Promotiv Dan Preventif, Berorientasi Pada Keamanan
Dan Keselamatan Baik Untuk Pasien, Petugas Ataupun Pengunjung. Menjalankan Prinsip
Koordinasi Dan kerjasama llintas Program Dan Lintas Sektoral, Melakukan Pencatatan
baik rekam medic dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan system rujukan dan senantiasa meningkatkan kopetensi
petugas.Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan
tenaga lain baik Administrasi maupun Fungsional Terkait.
Sehingga Penerapan Sistem Manajemmen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam
manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan puskesmas
yang bermutu sesuai dengan harapan. Manual ini menjelaskan garis besar system
manajemen mutu puskesmas Kotabunan. Penyusunan Manual Mutu ini digunakan
sebagai panduan dalam proses pelaksanaan Akreditasi di Puskesmas Kotabunan.
Manual ini juga sebagai basis mutu seemua kegiatan dan pelaksanaan Program di
Puskesmas Kotabunan.
Profil Puskesmas Nuangan disusun untuk memberikan gambaran informasi
secara lengkap mengenai Sistem Pelayanan, Kegiatan program serta fasilitas sarana
dan prasarana yang ada di Puskesmas Nuangan.
1. Profil Puskesmas
Profil Puskesmas Nuangan disusun dengan tujuan :
Sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi dan
perencanaan tahunan program / kegiatan dan dapat digunakan sebagai acuan
dalam pengambilan keputusan
Sebagai bahan promosi bagi setiap kegiatan program yang ada di Puskesmas
Nuangan.

a. Data Umum
Nama Puskesmas : Puskesmas Nuangan
Kecamatan : Nuangan
Kabupaten : Bolaang Mongondow Timur
Propinsi : Sulawesi Utara
Email : Id.P7111010101.e-mail:uptd.puskesmasnuangan.@gmail.
com.

b. Data Wilayah Kerja


UPTD Puskesmas Nuangan Merupakan satu-satunya Puskesmas yang ada di Kecamatan
Nuangan yang Terletak di Desa Nuangan 1, Jalan Trans Lingkar Selatan
Kabupaten.Bolaang Mongondow Timur dengan Luas wilayah : 337,80 km2. UPTD
Puskesmas Nuangan Juga terletak strategis yaitu di jalan utama trans selatan sehingga
dapat memudahkan pengunjung dengan menggunakan kendaraan roda empat ataupun
roda dua dalam memanfaatkan akses pelayanan kesehatan.Wilayah Kerja Puskesmas
terletak di sebagian besar Pesisir Pantai Selatan Kab. Bolaang Mongondow Timur
dengan batas-batas :

 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kec. Modayag

 Sebelah Timur : berbatasan dengan Kec.Tutuyan

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kec.Pinolosian Kab.Bol-Sel

 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Maluku.

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Nuangan Kecamatan Nuangan meliputi 21 Desa


yang terbentuk dari hasil pemekaran desa yang pada tahun 2013 sebelumnya
berjumlah 13 Desa dengan pusat pemerintahan didesa Nuangan 1. Setiap Desa
Dipimpin atau dikepalai oleh Sangadi/ Kepala Desa yang dibantu oleh perangkat
desa .Adapun desa yang menjadi wilayah kerja UPTD Puskesmas Nuangan adalah :

1) Desa Bai
2) Desa Jiko
3) Desa Jiko Utara
4) Desa Jiko Belanga
5) Desa Atoga
6) Desa Atoga Timur
7) Desa loyow
8) Desa Iyok
9) Desa Nuangan I
10)Desa Nuangan Induk
11)Desa Nuangan Barat
12)Desa Nuangan Selatan
13)Desa Molobog Barat
14)Desa Molobog Induk
15)Desa Idumun
16)Desa Matabulu Timur
17)Desa Matabulu
18)Desa Motongkad Induk
19)Desa Motongkad Tengah
20)Desa Motongkad Utara
21)Desa Motongkad Selatan

Wilayah Kecamatan Nuangan berada pada ketinggian antara 3 - 450 mtr diatas
permukaan laut dengan suhu relatif tinggi dengan kelembaban rendah.Untuk sarana
transportasi umumnya seluruh desa dapat di jangkau melalui perhubungan darat
karena jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan
sarana transportasi.
Tahun 2017 Ini Juga Salah satu desa terpencil yaitu Desa Jiko Belanga Sudah bisa
diakses dengan jalur perhubungan darat yang pada tahun sebelumnya Desa Ini hanya
bisa dilalui dengan jalur perhubungan laut.Kepadatan Penduduk diwilayah kerja UPTD
Puskesmas Nuangan belum merata karena disebabkan kondisi Geografis yang masih
banyak Perkebunan dan Hutan.
Masyarakat di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nuangan sebagian besar adalah
penduduk asli Bolaang Mongondow dengan berbagi macam suku seperti suku Bolaang
Mongondow, Minahasa, Gorontalo, Sanger, Jawa, Bugis, Bali dan lain lain. Masyarakat
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nuangan Umumnya Ber-Mata Pencaharian Sebagai
petani dan nelayan tradisional, hasil dari perkebunan yaitu :Kelapa,cengkih, Kopi dan
lain – lain. Sedangkan untuk pertanian adalah padi, jagung dan sayur – mayur. Untuk
Hasil Perikanan berpa Tangkapan Laut seperti Ikan Laut dan Rumput Laut. Selain
sebagai petani dan nelayan, penduduk juga bekerja sebagai Buruh Pabrik, wiraswasta
dan sisanya sebagai PNS.
Penduduk pada wiayah kerja UPTD Puskesmas Nuangan mayoritas menganut
agama Islam (80%) sisanya adalah Kristen Protestan, Katolik, dan Hindu
Keanekaragaman yang ada ini tidak menganggu harmoni yang ada di masyarakat. ini
terlihat dari kerukunan umat beragama yang tetap menjunjung tinggi motto “Torang
Samua Basudara” dan menjaga nilai-nilai budaya yang menjadi ciri khas masyarakat
wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur lebih khusus di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Nuangan. Kegiatan Pelayanan Kesehatan juga tidak terhambat oleh karena
keanekaragaman yang ada sebaliknya Masyarakat sangat antusias dengan pelayanan
kesehatan UPTD Puskesmas Nuangan.

Gambar 1 : Peta Wilayah Kerja Puskesmas Nuangan


c. Data Kependudukan
Total Jumlah penduduk kecamatan Nuangan tahun 2016 berjumlah
15.453 Jiwa yang terdiri dari : Laki – laki 7.724 Jiwa dan Perempuan bejumlah
7.729 Jiwa dengan Jumlah Rumah Tangga terdiri dari 4.549 RT. Rincian Jumlah
Penduduk Kecamatan Nuangan dapat dilihat pada table 1 sebagai berikut :
Table 1 : Rincian Jumlah Penduduk Kecamatan Nuangan Tahun 2016

1. Jumlah Penduduk 15.453 jiwa

2. Jumlah KK 4.549 RT

3. Jumlah Balita 1.364 Balita

4. Jumlah Wus

5. Jumlah Ibu Hamil 283 Ibu hamil

6. Jumlah Ibu Bersalin 209 Ibu bersalin

7. Jumlah Ibu Nifas 209 Ibu nifas

8. Jumlah Usila

Sumber : Data Penduduk dan Laporan Puskesmas tahun 2016

d. Data ketenagaan
Jumlah Ketenagaan yang ada di Puskesmas Nuangan pada Tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2 : Jumlah Ketenagaan Puskesmas Nuangan Tahun 2016
1. Dokter Spesialis 0
2. Dokter Umum 2 PNS, 2 PTT
3. Dokter Gigi 0
4. Bidan Puskesmas 4 PNS, 4 CPNS, 5 HONDA
5. Perawat 11 PNS, 3 CPNS 1 HONDA
6. Perawat Gigi 1 PNS
7. Apoteker 1 PNS
8. Asisten Apoteker 2 PNS
9. Kesehatan Masyarakat 2 PNS
10 Sanitarian 1 HONDA
.
11 Nutrisionist 3 PNS
.
12 Pekarya Kesehatan 1 PNS
.
13 Fisioterapi 1 PNS
.
14 Analis Kesehatan 1 CPNS
.
15 Administrasi 1 CPNS, 1 HONOR
. Kesehatan
16 Administrasi Umum 1 HONDA
.
18 Sopir 1 HONDA
.
19 Cleaning Servis 2 HONDA
.
Sumber : Data Kepegawaian Tahun 2016

1. Strutur Organisasi Puskesmas


2. Struktur Organisasi Unit Kerja

e. Data Sarana danPrasarana


- Puskesmas : 1 Buah
- Puskesmas Pembantu : 1 Buah
- Poskesdes : 2 Buah
- Puskesmas Keliling : -
- Praktek Dokter Umum : 2 Buah
- Praktek Dokter Spesialis : -
- Praktek Dokter Gigi : 1 Buah
- Desa Siaga : 8 Desa
f. Data Bangunan Fisik
Bangunan Fisik Puskesmas Rawat Inap Nuangan terdiri dari :
- Ruangan Kepala Puskesmas
- Ruang TU
- Ruang SP2TP dan SIMPUS
- Ruang Petugas Program
- Ruang Vaksin
- Ruang Petugas Jaga
- Ruang Dokter
- Ruang VK
- Ruang Rawat Inap
- Ruang Poli Gigi
- Ruang Tunggu Pasien
- Ruang Laboratorium
- Ruang UGD
- Ruang Apotik
- Gudang Obat
- Ruang Loket
- Ruang Komputer
- Ruang Poliklinik Umum
- Ruang Poli KIA
- Rumah Dinas Dokter
- Rumah Dinas Paramedis
- Toilet

Dalam menjalankan fungsinya Puskesmas Nuangan melaksanakan program –


program yang meliputi :
- Program KIA/KB
- Program Gizi
- Program Imunisasi
- Program Usila
- Program PTM
- Program P2M
- Sedangkan Upaya penunjang meliputi Laboratorium.

g. VISI, MISI, Motto Tujuan dan Tata Nilai Puskesmas Nuangan.


Puskesmas Nuangan mempunyai visi dan misi, yaitu :
VISI : Pemantapan Puskesmas yang berkualitas daya saing menuju kecamatan
nuangan yang cerdas, sehat, kreatif berwawasan lingkungan, mandiri dan
sejahtera berbasis pedesaan.

MISI :
1) Meningkatkan profesionalisme SDM Puskesmas,
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat,
3) Menggerakan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan kesehatan,
dan memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan
keluarga sehat dan mandiri.

MOTO : “ KESEHATAN ANDA TUJUAN KAMI, KEPUASAN ANDA KEBANGGAAN KAMI


Tujuan :
1) Mewujudkan Kecamatan Nuangan yang Sehat, Kuat dan Berdaya Saing.
2) Mewujudkan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat yang Merata dan
Berkeadilan melalui Pemberdayaan Masyarakat.
3) Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Paripurna melalui pencapaian Standar
Pelayanan Minimal Kesehatan sesuai dengan Standar Kesehatan.
TATA NILAI :
P: Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
R: Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat
dan rekan sekerja.
I: Inisiatif dan Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan
ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan
kesehatan.
M : Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya.
A : Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar
pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.

2. Kebijakan Mutu
Seluruh Karyawan Puskesmas Nuangan bertekad / berjanji menjalankan system
manajemen mutu secara konsisten dan akuntabel untuk mendukung
pencapaian sasaran yang diharapkan baik Program maupun Pelayanan
Puskesmas.

3. Proses Pelayanan ( Proses Bisnis )


a. Pelayanan Klinis atau UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan )
1) Dalam Gedung
 Pendaftaran
 IGD
 Poli Umum
 Poli Gigi
 PROMKES
 Klinik Sanitasi
 Poli KIA
 Poli KB
 Kliinik Gizi
 Poli Penyakit Menular
 Persalinan dan Nifas
 Apotik
 Laboratorium
2) Luar Gedung
 Posyandu Balita
 Posyandu Lansia
 Posbindu PTM

b. Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )


1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ( P2P)
4) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )
5) Upaya Gizi

B. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup penerapan system manajemen mutu di Puskesmas Nuangan,
Lingkup pedoman Mutu ini di susun berdasarkan standar Persyaratan akreditasi
Puskesmas yang meliputi persyaratan umum system manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya dan Proses pelayanan baik di dalam gedung
maupun pelayanan di luar gedung.

C. TUJUAN
Pedoman mutu disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Nuangan dalam
membangun system manajemen mutu baik untuk penyelengaraan upaya kesehatan
perseorangan ( UKP ) maupun upaya kesehatan masyarakat ( UKM ).

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


1. Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Pedoman mutu adalah :
a. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Permenkes Nomor Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
a. Standar Akreditasi Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktur Bina Upaya
Kesehatan Dasar ral Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI tahun 2015
b. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
diterbitkan oleh Direktorat jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan
RI tahun 2015.

E. ISTILAH DAN DEFINISI

NO ISTILAH DEFINISI OPERASIONAL

1. Dokumen Catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan


bukti dalam suatu Kegiatan
2. Efektifitas Pengukuran Keberhasilan dalam pencapaian
tujuan yang telah ditentukan. Penncapaian
tujuan secara tepat
3. Kebijakan Mutu Maksud dan Arahan secara menyeluruh sebuah
Organisas / Institusi seperti yang dinyatakan
secara resmi oleh puncak manajemen
4. Kepuasan Tingkat Perasaan Emosional yang menjadi
Pelangan perbandingan kinerja atau hasil yang dirasakan
selama memakai produk atau jasa dibandingkan
dengan segi harapanya
5. Koreksi Pembetulan / perbaaikan
6. Pasien Orang / Individu yang mencari atau menerima
perawatan medis
7. Pedoman Mutu Dokumen yang merincikan sytem manajemen
mutu sesuai standar
8. Pelanggan Orang yang menggunakan / memanfaatkan
layanan Puskesmas
9. Perencanaan Perencanaan program manajemen untuk
Mutu penerapan system manajemen mutu.
10. Prasarana Barang / benda tidak bergerak yang dapat
menunjang / mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi unit kerja.
11. Proses Serangkaian langkah sistematis atau tahapan yng
jelas yang dapat ditempuh berulang kali untuk
mencapai hsil yang diharapkan
12. Rekaman Bagian dari dokumen yang merupakan bukti
bahwa suatu kegiatan sudah dilakukan.
13. Sarana Barang / benda bergera yang dapat sebagai alat
yang dapat dipakai dalam pelaksanaan tugas /
fungsi unit kerja.
14. Sasaran Mutu Tujuan yang akan dicapai dalam melakukan
proses
15. Tindaakan Tindakan yang dilakukan setlah terjadi suatu
Korektif kegatan.
16. Tindakan Tindakan yang dilakukan sebelum munculnya
Preventif suatu kegiatan.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menetapkan,
mendokumentasikan, mengimplementasikan dan memelihara sistem manajemen
mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifan sebagai alat untuk menjamin
bahwa proses yang berkaitan dengan kesehatan dapat memenuhi persyaratan
akreditasi sesuai Permenkes Nomor 75 tahun 2014 dan harapan masyarakat.
Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas Nuangan dilakukan secara
sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan
proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor,
dianalisa dan dilakukan tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA
(Plan, Do, Cek/ Study, Action).
Puskesmas Nuangan memastikan tersedianya sumberdaya dan informasi
yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk
sumberdaya untuk mendukung pencapaian sasaran – sasaran mutu yang ingin
dicapai dan juga senantiasa memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses
dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk dikembangkan dalam
mencapai peningkatan mutu pelayanan yang berkesinambungan.
Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan memelihara
dan memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas,
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan
aplikasinya,
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses
pelayanan
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik
operasi maupun pengendalian proses – proses berjalan efektif.
4) Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan untuk
mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.
5) Memantau, mengukur, dan menganalisa proses – proses dan hasilnya.
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai denga yang
direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7) Menerapkan seluruh persyaratan sistem Manajemen Mutu Puskesmas.

Dokumen terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
Akreditasi Puskesmas

B. PENGENDALIAN DOKUMEN
1. Secara umum dokumen – dokumen dalam sistim manajemen mutu yang
disusun meliputi :
a. Dokumen level 1 : Kebijakan
b. Dokumen level 2 : Pedoman
c. Dokumen level 3 : Standar operasional
d. Dokumen level 4 : Rekaman – rekaman sebagai catatan akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur.
2. Dokumen meliputi :
a. Dokumen eksternal yang merupakan regulasi - regulasi atau
kebijakan – kebijakan yang terkait, maupun input atau masukan
dari masyarakat yang berupa harapan – harapan terhadap produk
atau output penyelenggaraan puskesmas.
b. Dokumen internal, berupa dokumen perencanaan, surat keputusan
pimpinan, pedoman kerja, kerangka acuan, SOP , instruksi kerja,
rekaman, dokumen hasil audit dan upaya perbaikan.
c. Semua dokumen ini harus terkendali.

3. Cara Pengendalian :
a. Kode Klasifikasi Surat keputusan (SK)
1. Kesehatan : 440
2. Kepegawaian : 800
3. Keuangan : 900
b. Pengkodean Dokumen
1) Administrasi Manajemen dengan kode : A
b) Bab I : A(I)
c) Bab II, A (II)
d) Bab III, A(III)

a. SPO
Kode Surat/ PKM-N/SOP/Nomor Urut Penomoran/Bulan / tahun
b. Surat Keputusan
Kode Surat/ PKM-N/SK Nomor Urut Penomoran /Bulan/ tahun
c. Kebijakan
Kode Surat/ PKM-N/KB/ Nomor Urut Penomoran /Bulan/ tahun
d. Karangka Acuan
Kode Surat/ PKM-N/KA/ Nomor Urut Penomoran / Bulan/ tahun

SPO :440/PKM-N/SOP/ 001A(1) / I / 2017

Keterangan : 440 : Kode Kesehatan, PKM-N : Puskesmas Nuangan, 001 :


Nomor urut penomoran, A : Admen, I : Bab I, I /2017 : Bulan Dan Tahun
mulai berlaku.

SK :440/PKM-N/SK/ 001A(1I) / I / 2017


Keterangan : 440 : Kode Kesehatan, PKM-N : Puskesmas Nuangan 001 :
Nomor urut penomoran, A : Admen, I : Bab II, I /2016 : Bulan Dan Tahun
mulai berlaku.

2) Upaya Kode : B
a) Bab IV, B (IV)
b) Bab V, B ( V )
c) Bab VI, B (VI)
d) Apabila dari upaya puskesmas dengan ditambahkan nama
upayanya
e) Untuk urutan penomoran dokumen Upaya dimulai dari upaya
Promkes dilanjutkan Upaya Kesling, Upaya KIA, Upaya Gizi dan
Upaya P2P.
Contoh :
SPO Upaya KIA : SOP/B/IV.KIA/011/01/2017
SK Upaya Gizi : 440/SK/B/IV.Gizi/004/01/2017
3) Pelayanan Klinis kode : C
a) Bab VII, (C/VII)
b) Bab VIII, (C/VIII)
c) Bab IX, (C/IX)
Contoh :
SPO : 440/PKM-N/SOP/ 38C(VII) / III / 2017
SK : 440/PKM-N/SK/ 22 C(VII) / III / 2017
4) Standar Operasional Prosedur, disingkat SOP
5) Daftar tilik disingkat DT
Penomoran seperti SOP hanya mengganti SOP menjadi DT
6) Surat Keputusan disingkat SK.
7) Kebijakan disingkat Kb
8)
c. Penyimpanan dokumen / arsip
1) Dokumen rekam klinik / medic inatif wajib disimpan sekurang-kurangnya
lima tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah batas
waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam klinis dapat
dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus
disimpan jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya.
2) Rekam medis pasien dimasukkan kedalam map masing-masing pasien dan
disimpan kedalam rak penyimpanan di loket pendaftaran. Sistem
penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal tiga tahun.
3) Dokumen akreditasi dibuat rangkap 2, yang asli disimpan di secretariat
akreditasi dibawah kendali administrasi manajemen, yang fotocopy
dengan cap terkendali didistribusikan di unit – unit yang memerlukan.
4) Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing – masing kelompok
pelayanan, sedangkan di administrasi dan manajemen (admen)
menyimpan master dokumen semua kelompok pelayanan dan upaya.

d. Sistem penomoran surat masuk / keluar


Surat masuk dan keluar sesuai dengan daftar relatif indeks klasifikasi
kearsipan pemerintah daerah provinsi Sulawesi Utara.
e. Pengendalian rekam implementasi
Semua rekam implementasi (dokumentasi hasil audit, upaya perbaikan dll)
merupakan rekaman ada di masing – masing upaya.
f. Penataan dokumen
Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas
dikelompokkan masing – masing / bab kelompok pelayanan dan upaya
dengan diurutkan setiap urutan criteria dengan dipilah – pilah dalam
bentuk tata dokumentasi. Apabila dokumen tersebut direkam dalam buku,
maka urutan dokumen tersebut diberi lembar penjelasan bahwa dokumen
tersebut didalam buku. Dokumen Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur berlaku bagi semua
personil yang mempengaruhi mutu kinerja proses yang berkaitan dengan
kesehatan. Semua personil bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
meninjau dokumen yang terkait dengan tugasnya masing – masing.

C. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


1. Komitmen Manajemen
Manajemen bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu
secara konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran –
sasaran yang diinginkan. Untuk itu maka diwajibkan kepada semua Pejabat
Struktural dan semua karyawan Puskesmas Nuangan Kabupaten Boltim untuk
:
a. Memahami konsep sistem manajemen mutu sebagai landasan dalam
merubah pola pikir dan pola kerja yang terfokus pada mutu;
b. Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu
Puskesmas Nuangan , sasaran mutu pelayanan klinis dan program upaya
akan dicapai;
c. Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing – masing sesuai
dengan komitmen manajemen mutu secara konsisten dengan cara
mentaati pedoman manajemen mutu, Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja
yang ada, serta sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku;
d. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan telah diupayakan
dipenuhi;
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian sasaran manajemen utu
secara konsisten;
f. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek
kegiatan.

Dokumen terkait
SOP Pengendalian Dokumen
2. Komitmen Manajemen Puskesmas Nuangan
a. Kepala Puskesmas :
1) Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja;
2) Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala;
3) Menyediakan sumber daya dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu;
4) Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait
dengan pelayanan telah dipahami oleh puhak terkait;
5) Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan
di dalam Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
b. Ketua Tim Mutu
Memastikan kebijakan dan sasaran mutu kinerja Puskesmas dipahami oleh
karyawan.
c. Koordinator administrasi, Koordinator Upaya, Koordinator Pelayanan Klinis
Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada
karyawan terkait, baik lintas program maupun lintas sektoral.
d. Kebijakan
1) Kepala Puskesmas memiliki komitmen terhadap pengembangan
penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya.
2) Mengkomunikasikan kepada seluruh kepala unit kerja terkait dan
seluruh karyawan tentang pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan dan persyaratan lain;
3) Menetapkan kebijakan Mutu Puskesmas dan memastikan sasaran
mutu kinerja dipenuhi;
4) Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan rapat
tinjauan manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan;
5) Memastikan tersedianya sumber daya manusia, peralatan kesehatan
dan pengobatan, obat-obatan, dan infrastruktur.

Dokumen terkait

Prosedur kepuasan pelanggan


SOP Rapat Tinjauan Manajemen

3. Fokus Kepada Sasaran/Pasien


a. Pimpinan dan karyawan khususnya coordinator dan penanggungjawab
upaya terkait dengan pelanggan berkewajiban memiliki pengetahuan yang
baik tentang pelanggan Puskesmas Nuangan;
b. Secretariat Puskesmas Nuangan untuk memungkinkan karyawan
memahami profil setiap pelanggan;
c. Pimpinan dan karyawan khususnya coordinator dan penanggung jawab
upaya terkait senantiasa menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan
memastikan seluruh kebutuhan pelanggan terpenuhi.

Dokumen terkait
Prosedur Kepuasan Pelanggan
Prosedur Penanganan Pengaduan

1. Kebijakan Mutu

Kebijakan Mutu Puskesmas Nuangan Kabupaten Boltim adalah seluruh


jajaran Puskesmas Kotabunan Kabupaten Boltim berkkomitmen untuk
menjalankan sistem manajemen mutu secara berkesinambungan kepada
masyarakat Kotabunan yang maksimal sesuai peraturan dan perundang-
undangan dan mencapai standar pelayanan minimal dibidang Kesehatandalam
upaya meningkat yang berlaku.
Kebijakan mutu digunakan sebagai kerangka kerja dalam menetapkan dan
meninjau sasaran mutu Puskesmas Nuangan yang dikomunikasikan dan
diterapkan oleh semua unit kerja dan ditinjau kesesuaian pencapaiannya secara
berkjala. Kebijakan Mutu Puskesmas Nuangan Kabupaten Boltim dilaksanakan
dengan :

a) Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan serta menjaga hubungan kerja


yang baik dengan mitra lintas program dan lintas sektoral;
b) Menerapkan kepemimpinan yang efektif dan dalam pengambilan keputusan
berdasarkan fakta;
c) Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan melibatkan
personil;
d) Menerapkan sistem manajemen mutu dalam menjalankan tugas menuju
peningkatan secara berkesinambungan.

Dokumen terkait

Kebijakan mutu Puskesmas

2. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja / Mutu


Manajemen puskesmas menjamin bahwa Sasaran Mutu ditetapkan
berdasarkan standar kinerja / standar pelayanan minimal yang meliputi indicator
pelayanan klinis, indicator penyelenggara an upaya puskesmas. Perencanaan
disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan
kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan. Dalam mencapai Sasaran Mutu tersebut seluruh kegiatan Puskesmas
Kotabunan dibuat dalam bentuk rencana kerja yang berupa Rencana Kerja,
Waktu Pelaksanaan, dan Anggarannya, yang ditetapkan secara tahunan yang
bersifat dinamis dan senantiasa dikembangkan untuk mempercepat pencapaian
sasaran mutu. Rencana kerja tersebut dilaksanakan dengan Kerangka Acuan
yang jelas, dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan penyesuaian yang
diperlukan untuk menjamin bahwa kinerja proses sesuai dengan Rencana yang
telah ditetapkan. Perencanaan mutu puskesmas dan keselamatan pasien berisi
program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
a) Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKP maupun UKM.
b) Upaya pencapaian 6 (enam) sasaran keselamatan pasien.
c) Penerapan manajemen resiko pada area prioritas
d) Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e) Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f) Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g) Peningkatan mutu penilaian obat
h) Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien.

Ruang Lingkup

Pedoman ini menjelaskan perencanaan program manajemen untuk penerapan


Sistem Manajemen Mutu

3. Tanggung Jawab Wewenang


a. Kepala Puskesmas
1) Mengesahkan sasaran mutu disetiap program/ upaya atau unit kerja
2) Memeriksa dan meninjau rencana manajemen mutu disetiap bagian
untuk mencapai sasaran mutu kinerja yang telah ditetapkan.
b. Ketua Tim Mutu
Memastikan rencana manajemen mutu dilaksanakan oleh masing – masing
fungsi atau unit kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran Puskesmas.

c. Koordinator Administrasi, Koordinator Upaya, Koordinator Pelayanan Klinis


Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada dibawah tanggung jawabnya
sesuai dengan kebijakan mutu Puskesmas,
1) Menyusun rencana manajemen mutu sesuai sasaran mutu kinerja;
2) Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas waktu
yang direncanakan;
3) Memantau pelaksanaan rencana manajemen mutu di unit kerjanya.

4. Kebijakan
a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara rencana
manajemen mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan
kebijakan Puskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada disetiap unit kerja meliputi :
1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran
pada setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.
2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada
perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru,
atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan Puskesmas.

Dokumen terkait

Rencana Strategi
Rencana Usulan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
BAB III
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan Pasien / Pelanggan.


Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan
maupun penyelenggara pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu
indikator kualitas pelayanan dan banyaknya kunjungan pasien ke puskesmas tidak lepas
dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan.

Kualitas Pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun
ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu
dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahtraan tenaga pelaksana
pelayanan. Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas
pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan
pelaksanaan pelayanan yang tidak bisa menyesuaikan.

Tujuan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur adalah


pengembangan masyarakat, meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal
melalui terciptanya masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang hidup
dalam lingkungan sehat, berperilaku sehat dan memiliki kemampuan menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Berdasarkan tujuan
tersebut maka berbagai upaya dan kegiatan dilakukan oleh Puskesmas Nuangan
sebagai Unit pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
sebagai berikut.

A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Neonatal
Kematian Neonatal adalah Kematian yang terjadi pada bayi usia 0 - 28 hari. Ada
banyak yang mempengaruhi tingkat kematian neonatal tetapi tidak mudah untuk
menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya fasilitas kesehatan dan tenaga
kesehatan yang terampil serta keterbukaan masyarakat terhadap kesehatan secara
modern dan pengaruh adat istiadat yang tidak bertolak belakang dengan kesehatan
masa kini.
Pada tahun 2016 di Wilayah kerja Puskesmas Nuangan terdapat 2 kasus
kematian Neonatal. (Sumber : Laporan KIA/KB Puskesmas Nuangan)

2. Angka Kematian Bayi


Angka kematian bayi adalah kematian pada bayi sebelum mencapai usia satu
tahun.

Kematian bayi bisa terjadi karena berbagai faktor seperti gizi ibu yang
mengandung kurang baik sehingga bayi yang lahir memiliki berat badan rendah atau
ANC ibu hamil tidak terdeteksi. Selain itu perlunya ketersediaan berbagai fasilitas atau
faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta
pengetahuan dan perilaku masyarakat terutama untuk ibu hamil mengenai kehamilan.
Pada Tahun 2015 tidak terdapat Kasus Kematian bayi. (Sumber : Laporan KIA).

3. Angka Kematian Balita


Angka kematian balita (AKABA) adalah kematian yang terjadi pada anak usia 12-
59 bulan. Pada Tahun 2016 tidak terdapat kasus kematian Balita.

4. Angka Kematian Ibu


Angka kematian ibu maternal (AKI) adalah angka kematian pada ibu karena
peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Pada tahun 2016 terdapat 1 kasus
kematian Ibu diwilayah kerja Puskesmas Kotabunan.
Grafik 1 : Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Balita dan Ibu Hamil Tahun 2016

Jumlah AKN, AKB, AKABA, AKI


1.2
1 11
1 AKN
0.8
0.6 AKB
Jumlah

0.4
0.2 AKABA

n
ad U h
Se ra
Te uk

n
lo u T uk

o lob In r

ta
a
o n g uk

o ka In t
00 00 0 00 0 00 00 0

ga n B uk

la t
u

ta
M g ad ra

Se ra
ga

n ka ng
Ti k

ta
d d

N an n I 1
la
ko U k

0
la a

im
u
u

u Ind

m to o d

an ga d
n

n a
u

ab u w
B ar
m

n
ga d

n
k
u

to gk B
to Inai

Ji Ind

N ga a
at ul yo
o

t
m

gk d

g
gaB

M o og AKI
e
ko y

an n
u

M abLo
Ji I

l
ko

u a
Id

M b

to g

N Nu
to

o n
n
M to
at
A

Ji

u
M

u
M

Desa

Sumber : Laporan KIA 2016

B. ANGKA KESAKITAN
1. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit bersifat akut yang dapat
menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk. Jumlah kasus Demam berdarah Dengue sebanyak 16 kasus
dengan 8 suspek dan 8 kasus DBD (+).
Grafik 2 : Distribusi Kasus DBD Tahun 2015
30
8
25

20

16
15
DBD (+)
4
10 SUSPEK DBD

2 6 2
5
04
2 2
01 01
0 0 0 0 0 0 0
EI

AG LI
NI
RIL
ET
FE ARI

m
M I

VE R
S

To BER
OK R

DE BER
R

JU

SE STU
M

NO OBE
BE
JU

Pk
UA

AR
AP
NU

M
M
EM
U
BR

tal
T

SE
JA

PT

Sumber : Laporan Bulanan Surveilans

2. Angka Kesakitan Hipertensi /Tekanan Darah Tinggi


Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, namun memiliki bahaya yang
tidak bisa dipandang sebelah mata. Komplikasi Hipertensi dengan penyakit lainnya
dapat menyebabkan kematian. Kasus Hipertensi pada tahun 2016 berjumlah 119
kunjungan puskesmas.

3. Angka Kesakitan Diare

Diare merupakan penyakit menular yang cukup berbahaya karena dapat


berdampak pada kematian apabila tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan
tepat, serta dapat menimbulkan komplikasi pada penderita, terutama pada anak –
anak. Dibawah ini penyabaran Kasus Diare di wilayah kerja Puskesmas Nuangan.

Grafik 3 : Distribusi Kasus Diare (Tahun 2014 s/d Tahun 2016)

278
300
242
250
191
200

150

100

50

0
2014 2015 2016
Sumber : Laporan Bulanan Diare
4. Angka Kesakitan ISPA

Penyakit ISPA biasanya disebut sebagai Penyakit Infeksi Saluran Atas atau
acut. Penyakit ini sering meningkat pada kondisi tertentu misalnya pada musin
kemarau yang berkepanjangan seperti yang terjadi pada tahun 2016 dimana terjadi
peningkatan kasus. Penyakit ini tidak boleh di anggap remeh karena jika tidak
mendapat perawatan yang baik bisa berakibat lebih buruk, ada yang berlanjut
menjadi penyakit Pneumonia, yang bisa berakibat pada kematian.

Grafik 4. Distribusi Kasus ISPA (Tahun 2014 s/d Tahun 2016

Penderita ISPA

2150 2105

2100 2060

2050

2000 pend

1950
1877
1900

1850
1800

1750
2014 2015 2016

Sumber : Laporan Bulanan ISPA


5. Presentase Penyakit Pneumoni
Grafik 5 : Penyakit Pneumoni

3
3

2.5
2 2
2

1.5

1
0.5

0
2014 2015 2016

Sumber : Laporan Bulanan Pneumoni

6. Presentasi Penyakit Malaria

Grafik 6 : Grafik Penderita Malaria bulanan Thn 2014 s/d sept. 2017
Sumber : Laporan Bulanan Malaria

BAB IV

UPAYA KESEHATAN
Pencapaian pembangunan daerah berwawasan kesehatan bertolak dari kesadaran
masyarakat dan keyakinan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan bahwa
masyarakat adalah penggerak dan pelaku dari pembangunan daerah tersebut.
Pencapaian hasil berdasarkan indikator dari berbagai upaya kegiatan yang
dilaksanakan, dapat dilihat dari uraian Upaya Kesehatan yang diuraikan pada bagian
berikut ini.

A. Pelayanan Kesehatan
1. Situasi Kesehatan Ibu

Grafik 7 : Analisis Situasi Kesehatan Ibu di Puskesmas Nuangan Tahun 2016


250

198
200
173
157
150 133.00
105.00 116.10
100
JUMLAH
60 62
53 %
50 40.30 41.60 35
35.60 23
23.50 15.40
0
K1 K4 TT 1 TT 2 TT 3 TT4 TT5 TT2+

Sumber : Laporan Bulanan KIA/KB


2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu

Grafik 8 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu di Puskesmas Nuangan

350 Tahun 201


300 286.00
250 Sumber : Laporan Bulanan KIA/KB
200 181 181 181 181 181
156.00
150
105
3. Presentase
100 Bayi yang
53.03
127.00 mendapatkan ASI127.00
127.00 Ekslusif127.00
dan Ibu
83 Hamil Yang Dapat
81.37 Tablet FE
127.00 47
50 25
u

0
na

Grafik 9 : Persentase Asi esklusif, Bumil, Bufas, Balita Tahun 2015


ka
Ib

es
as
es

er
ra
ak
s

if
Kl

ak

at
ya
1

N
N

M
N

KF

KF

KF
ti

as
h
A
ku

e
an

ti
in

ol
gi

es
l in

am

h
en

ti

le

R
a

es
M

it

O
rs

us
R
V
Pe

ti

s
yg

s
h

Ka
es
ek
Jl
il

an
et
um

s
D

ek

uk
B

et

uj
h
Jl

132.8

140 101.3
120
100
80
60 27.6
40
20
0
Asi ekslusif(80%) bumil dpt FE1(100%) bumil dpt FE3(95%)
Sumber : Laporan Bulanan KIA/KB

4. Cakupan Status Gizi

Grafik 10 : Status Gizi Puskesmas Nuangan Tahun 2016

GIBUR 2

BGM 10

BGT 15

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Sumber : Laporan Bulanan Gizi


5. Cakupan Desa Universal Child Imunization

Grafik 11 : Analisa Desa UCI tahun 2016


100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
90
80
70
60
50
40
30 Desa Uci %
20 8
10 1 1 1 1 1 1 1 1
0

Sumber : Laporan Bulanan Imunisasi

6. Presentase Cakupan Imunisasi Bayi


Grafik 12 : Imunisasi Dasar Lengkap Bulan Jan-Des 2015
180 166.7
149
160 126.7
128.6 131.6
140
103.8 123.1 110.4
120
100 83.3
80 72.2
60
40 27 25 21
18 16 13 19
10
20
0

Sumber : Laporan Bulanan Imunisasi

7. Cakupan Gizi
a. Presentase Cakupan Gizi
Grafik 13.Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita
Bulan Februari dan Agustus Tahun 2017
288
300

250

200
JUMLAH BAYI (6-11 Bln)

150 Dpt VIT A(%)

87 94.1 JLH BALITA (12-59 Bln)


100 77.01
Dpt Vit A (%)

50

0
PKM

Sumber : Laporan Bulanan Gizi

b. Cakupan Gizi (Balita Yang Ditimbang)

Grafik 14 : Cakupan Balita Yang Ditimbang Bulan Jan-Des 2016

800
764
700
600 536

500
400
300 Jumlah Balita
Jumlah (D)
200 123 89 108 98112 80 89
85 64 65 78 69 71 % (D/S)
100 51 54 64
69.171.9 78.5 72.270.463.467.571.970.2
0
on ad ah

n
se ra
uk

n
r

ng n B k
se at
ta
a
ga uk

um r

on ad ra
M bog u

ta
nu an n 1
ot bo du
a

u
Be k

ad ta
ot ngk ng
u

un

Jik ang

M gka Ind
M ulu yow
m

an ar
la
o du

N ng nd
o k
i

ot ngk Ba

la
to ind

ta
ga a

U
Jik Iyo

M lo In

e
Ti

ng ga
to B

Ti

Jik In

I
U
l

g
ab o

ua n
d
o

ua a
at L
Id

N ua
gk
o

a
ol
A

o
o
o

ot
M

M
M

Sumber : Laporan Bulanan Gizi 2016

c. Presentase Cakupan Gizi Buruk


Grafik 15 : Cakupan Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Tahun 2015
11 1
1 1
0.9 100% 100%
0.8
0.7
GIZI BURUK
0.6
0.5
0.4
YANG MEN-
0.3 DAPAT PER-
0.2 AWATAN
0.1 00 00 00 00 00 00
0

ah

an

n
ur

k
a
ur

ra

ta
du
ng

at
un

ng

m
ul w
%

Ba
m

la
ga i
Ba

el
o

Te

In
Ti
la
um

se
Ti

s
og
Be

Lo

n
ad
ad

an
ga
Id

ob
o

gk
gk
to

ab

ng
an
Jik

ol

on
A

on
at

ua
nu
M
M

ot
ot

N
M
M

Sumber : Laporan Bulanan Gizi

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


1. Kunjungan Puskesmas

Grafik 16 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
tahun 2016
RAWAT JALAN RAWAT INAP

6944

3607
3337

220 346
126

LAKI - LAKI PEREMPUAN TOTAL

Sumber : Laporan Kunjungan Puskesmas

Kunjungan rawat jalan adalah Pelayanan keperawatan kesehatan perorangan


yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di
ruang rawat inap pada sarana kesehatan

Kunjungan rawat inap adalah Pelayanan keperawatan kesehatan perorangan


yang meliputi observasi, iagnose, pengobatan, rehabilitasi medic dan tinggal di ruang
rawat inap pada sarana kesehatan.
2. Angka Kematian Pasien di Puskesmas Rawat Inap

Grafik 17 : Total Kematian Laki – Laki Dan Perempuan Tahun 2016


1.2

1 1 1 1
1

0.8

0.6

0.4

0.2

R
I

R
S

E
I

E
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
R

U
T

E
B

L
A

B
IL

0
E
A

B
I

A
T

M
I

I
N

M
U

L
E
R
R
U

O
S

T
JU
M

JU

E
R

E
A

O
N

T
T

P
B

A
M

S
G

T
JA

P
E

E
O
A

E
F

D
N
S
LAKI-LAKI PEREMPUAN

Sumber : Laporan Kematian

C. Perilaku Hidup Masyarakat dan Lingkungan


1. Cakupan Rumah Sehat
Grafik 18 : Presentase Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Tahun 2015
1931
2000
1800
1886
1600 Jlh Seluruh
1400 Rumah

1200
1000
Jlh Rumah
800 Memenuhi
Syrat
600 244
371
288 199 284 210 185
400
366
283
239 274150 205
200 194 145 180 97.7
97.9 96.7
%
98.7 98.3 97.5 96.5 97.6
h

n
k

n
r
k

0 97.3
k

ga

ta

k
t

t
u

r
u

ta
u
ga

ad ra
r

ra
k

ad t a

u
1
B uk

ra

d
u

la
u

en
n

d
lu w

la
a
In

ga Ba
U
an
m

ga an
d

Id ok

In
ta
ko u

se
In

In
Ti
In i

n gB
ko n d
ga Ba

M b u yo

se
T
Ji m
Ti

an n g
U
el

an an
Iy

g
lu

ad

n
ka
I

to o
a Lo
u

n
o
ga

ko

gk

n ua
u

g
b
b

gk

gk
o ng
ab
to

an
to

M lo
lo
Ji

N
n

n
to
A

o
Ji
A

at

at

u
o

to

to

u
M

u
M

N
o
o
M

N
o

M
M

Sumber : Laporan Bulanan Kesling


2. Akses Air Minum

Grafik 19 : Presentasi Rumah Yang Memiliki Akses Air Minum tahun 2015
400 371

350
288 284
300
244 JLH Rumah
250 199 210
185
200 167 170
204 150
119 131
150 136 134 127
83.6
100 68.3 Jlh Penduduk
59.01 84.7 70.8 Yang Memiliki
50 45.01 47.2 56.7 Akses Air Minum
0

Sumber : Laporan Bulanan Kesling


3. Akses Jamban

Grafik 20 : Presentasi Rumah Yang Memiliki Jamban Sehat Tahun 2015

400 371
350
288 284
300 244
250 199 210
170 185
200 146 150
146 134
150 120 175
96 76 83.3
100 59.02 59.8 72.4
48.2
50 39.4 42.3 50.7

Jumlah Rumah Jlh memiliki Jamban %

Sumber : Laporan Bulanan Kesling


BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN
1. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
Pada tahun 2016 Kecamatan Nuangan telah memiliki 1 buah Puskesmas 1
Puskesmas Rawat inap di Desa Nuangan 1. Jumlah Puskesmas Pembantu 1 dan
jumlah poskesdes 7 sampai dengan tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas
Nuangan hanya berjumlah 7 buah
2. Posyandu menurut Strata
Jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Nuangan sampai dengan
tahun 2016 baru berjumlah 21 buah dengan strata Posyandu Purnama.
( Lampiran Tabel 70).
3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat menjadi tujuan utama
program kesehatan yang dilaksanakan selain itu perlu adanya partisipasi dari
masyarakat sebagai sumberdaya kesehatan selain tenaga kesehatan. Jumlah
Poskesdes.

Grafik 21. Jumlah Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja


Puskesmas Nuangan
1.2

1 1 1 1
1

0.8

PUSKESMAS
0.6 PUSKESMAS PEMBANTU
POSKESDES

0.4

0.2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Sumber : Data Sarana dan Prasarana PKM Nuangan 2016

B. Tenaga Kesehatan
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Puskesmas Nuangan
Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Kotabunan berjumlah 9 orang yang
terdiri dari 1 dokter Specialis, 6 dokter umum 2 dokter gigi. Rasio tenaga dokter
spesialis terhadap 100.000 penduduk adalah 8.54, Rasio Tenaga dokter umum
terhadap 100.000 penduduk adalah 51.2 sedangkan rasio tenaga dokter gigi
terhadap 100.000 penduduk adalah 17.1 (Lampiran Tabel 73 ). (Sumber Data
Nominatif Pegawai 2015).
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Puskesmas Nuangan
Jumlah tenaga bidan adalah 13 dan jumlah perawat 18 orang terdidri dari
15 perawat dan 3 perawat gigi, dengan rasio tenaga bidan terhadap 100.000
penduduk adalah 236.66 dan rasio perawat terhadap 100.000 penduduk adalah
128.08 dan rasio perawat gigi terhadap 100.000 penduduk adalah 25.62.
(Lampiran Tabel 74). (Sumber Data Nominatif Pegawai 2015).

Grafik 22. Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis di Wilayah Kerja


Puskesmas Kotabunan Tahun 2015
16 15
14 13
12

10

8
6
6

2 1 1
0
Dokter Umum Dokter Gigi Bidan Perawat Perawat Gigi

Sumber : Data Nominatif Pegawai 2016

3. Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Nuangan


Jumlah Tenaga kefarmasian yang terdiri dari tenaga teknis kefarmasian
berjumlah 2 orang, Apoteker berjumlah 1 orang dengan rasio terhadap 100.000
penduduk adalah 25.61 ( Lampiran Tabel 75 ). (Sumber data Nominatif Pegawai
2016).

4. Jumlah dan rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Nuangan


Jumlah tenaga Kesehatan masyarakat tahun 2016 berjumlah 2 orang
dengan rasio jumlah tenaga kesehatan masyarakat terhadap 100.000 penduduk
adalah 17.07 dan Tenaga kesehatan lingkungan berjumlah 1 orang dengan
rasio jumlah tenaga kesehatan lingkungan adalah 8.5 (Lampiran Tabel 76).
(Sumber data Nominatif Pegawai 2015).
5. Jumlah dan Rasio tenaga Gizi di Puskesmas Nuangan
Jumlah tanaga gizi tahun 2015 berjumlah 3 orang. Rasio jumlah tenaga
gizi terhadap 100.000 penduduk adalah 25.61 (Lampiran Tabel 77). (Sumber
Data Nominatif Pegawai 2015).

6. Jumlah dan Rasio tenaga Teknisi Medis di Puskesmas Nuangan


Jumlah tenaga Fisioterapi dan analisis kesehatan tahun 2015 berjumlah 1
orang dengan rasio tenaga fisioterapi dan analisis kesehatan terhadap 100.000
penduduk adalah 8.5 (Lampiran Tabel 78 dan 79) .
(Sumber Data Nominatif Pegawai 2015).

Grafik 22. Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis di Wilayah Kerja


Puskesmas Nuangan Tahun 2015

2.5

2
2

1.5

1 1 1
1

0.5

0
Teknis Kefarmasian Apoteker Kesetahan Masyarakat Gizi

Sumber : Data Nominatif Pegawai 2016


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Profil diatas dapat ditarik kesimpulan :

1. Peningkatan pelayanan kesehatan tahun 2016 dapat dilihat dari keberhasilan


capaian tiap program serta peningkatan fasilitas kesehatan seperti penambahan
jumlah sarana kesehatan terutama fasilitas kesehatan di desa seperti Poskesdes
untuk meningkatkan pelayanan dasar di semua wilayah kerja Puskesmas.
2. Penambahan tenaga kesehatan melalui pengangkatan CPNS dan PTT terutama
tenaga Administrasi Kesehatan yang masih sangat minim sehingga terjadi beban
kerja bagi tenaga kesehatan lainnya.
3. Masih terdapat beberapa program yang belum dapat dilaksanakan akibat tidak
adanya dana, dikarenakan penyusunan rencana anggaran yang hanya berpihak
pada sebagian program sehingga masih ada kasus – kasus tertentu yang
pelaporannya tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

B. Saran
1. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang perlu ditingkatkan disesuaikan
dengan kebutuhan jumlah penduduk yang semakin bertambah dan diikuti
pelayanan kesehatan yang maksimal dan prima.
2. Pemerataan dana untuk semua program perlu dilakukan demi meningkatkan
pelayan kesehatan sehingga dapat berjalan sesuai dengan harapan seperti pada
program yang kasusnya harus di lacak untuk memutus mata rantai penularan
(Kusta, TB Paru ataupun penyakit lainnya yang dapat meningkatkan derajat
kesakitan).
3. Peningkatan Kewaspadaan Dini terhadap kasus penyakit yang berpotensial KLB
seperti pada kasus DBD yang terjadi peningkatan kasus di tahun 2015 dengan
cara peningkatan promosi kesehatan melalui sosialisasi mengenai kesehatan
lingkungan (3M Plus) dan PHBS kepada masyarakat.
4. Pembenahan data setiap awal tahun terutama data penduduk untuk memenuhi
kebutuhan program sebagai dasar untuk melakukan analisa dari setiap masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerja.
5. Pembenahan Sistem dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi dari
Puskesmas, khususnya Sistem Informasi Kesehatan melalui pencatatan dan
pelaporan yang masih manual diganti dengan sistem komputerisasi agar data
yang didapatkan lebih akurat, cepat didapat dan mudah untuk digunakan sesuai
keperluan.

Ditetapkan : Di Nuangan
Tanggal : Januari 2017
Kepala UPTD Puskesmas Nuangan

VIERA PAPUTUNGAN, Amd.keb


NIP : 19810501 200501 2 027

Anda mungkin juga menyukai