PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai Dengan Pemenkes nomor 75 Tahun 2014 Disebutkan Prinsip
Penyelanggaraan Puskesmas Meliputi : Paradigma Sehat, Pertanggung jawaban
Wilayah, Kemandirian Masyarakat, Pemerataan, Pemanfaatan Teknologi tepat guna,
keterpaduan dan Kesinambungan Program dengan tujuan tercapainya tujuan
Kecamatan Sehat Diwilayah Kerjanya.
Dalam Melaksanakan Fungsinya, Puskesmas berwenang Menyelengarakan
Pelayanan Kesehatan secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu,
Puskesmas Mengutamakan upaya Promotiv Dan Preventif, Berorientasi Pada Keamanan
Dan Keselamatan Baik Untuk Pasien, Petugas Ataupun Pengunjung. Menjalankan Prinsip
Koordinasi Dan kerjasama llintas Program Dan Lintas Sektoral, Melakukan Pencatatan
baik rekam medic dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan system rujukan dan senantiasa meningkatkan kopetensi
petugas.Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan
tenaga lain baik Administrasi maupun Fungsional Terkait.
Sehingga Penerapan Sistem Manajemmen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam
manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan puskesmas
yang bermutu sesuai dengan harapan. Manual ini menjelaskan garis besar system
manajemen mutu puskesmas Kotabunan. Penyusunan Manual Mutu ini digunakan
sebagai panduan dalam proses pelaksanaan Akreditasi di Puskesmas Kotabunan.
Manual ini juga sebagai basis mutu seemua kegiatan dan pelaksanaan Program di
Puskesmas Kotabunan.
Profil Puskesmas Nuangan disusun untuk memberikan gambaran informasi
secara lengkap mengenai Sistem Pelayanan, Kegiatan program serta fasilitas sarana
dan prasarana yang ada di Puskesmas Nuangan.
1. Profil Puskesmas
Profil Puskesmas Nuangan disusun dengan tujuan :
Sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi dan
perencanaan tahunan program / kegiatan dan dapat digunakan sebagai acuan
dalam pengambilan keputusan
Sebagai bahan promosi bagi setiap kegiatan program yang ada di Puskesmas
Nuangan.
a. Data Umum
Nama Puskesmas : Puskesmas Nuangan
Kecamatan : Nuangan
Kabupaten : Bolaang Mongondow Timur
Propinsi : Sulawesi Utara
Email : Id.P7111010101.e-mail:uptd.puskesmasnuangan.@gmail.
com.
1) Desa Bai
2) Desa Jiko
3) Desa Jiko Utara
4) Desa Jiko Belanga
5) Desa Atoga
6) Desa Atoga Timur
7) Desa loyow
8) Desa Iyok
9) Desa Nuangan I
10)Desa Nuangan Induk
11)Desa Nuangan Barat
12)Desa Nuangan Selatan
13)Desa Molobog Barat
14)Desa Molobog Induk
15)Desa Idumun
16)Desa Matabulu Timur
17)Desa Matabulu
18)Desa Motongkad Induk
19)Desa Motongkad Tengah
20)Desa Motongkad Utara
21)Desa Motongkad Selatan
Wilayah Kecamatan Nuangan berada pada ketinggian antara 3 - 450 mtr diatas
permukaan laut dengan suhu relatif tinggi dengan kelembaban rendah.Untuk sarana
transportasi umumnya seluruh desa dapat di jangkau melalui perhubungan darat
karena jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal dan mudah dijangkau dengan
sarana transportasi.
Tahun 2017 Ini Juga Salah satu desa terpencil yaitu Desa Jiko Belanga Sudah bisa
diakses dengan jalur perhubungan darat yang pada tahun sebelumnya Desa Ini hanya
bisa dilalui dengan jalur perhubungan laut.Kepadatan Penduduk diwilayah kerja UPTD
Puskesmas Nuangan belum merata karena disebabkan kondisi Geografis yang masih
banyak Perkebunan dan Hutan.
Masyarakat di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nuangan sebagian besar adalah
penduduk asli Bolaang Mongondow dengan berbagi macam suku seperti suku Bolaang
Mongondow, Minahasa, Gorontalo, Sanger, Jawa, Bugis, Bali dan lain lain. Masyarakat
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nuangan Umumnya Ber-Mata Pencaharian Sebagai
petani dan nelayan tradisional, hasil dari perkebunan yaitu :Kelapa,cengkih, Kopi dan
lain – lain. Sedangkan untuk pertanian adalah padi, jagung dan sayur – mayur. Untuk
Hasil Perikanan berpa Tangkapan Laut seperti Ikan Laut dan Rumput Laut. Selain
sebagai petani dan nelayan, penduduk juga bekerja sebagai Buruh Pabrik, wiraswasta
dan sisanya sebagai PNS.
Penduduk pada wiayah kerja UPTD Puskesmas Nuangan mayoritas menganut
agama Islam (80%) sisanya adalah Kristen Protestan, Katolik, dan Hindu
Keanekaragaman yang ada ini tidak menganggu harmoni yang ada di masyarakat. ini
terlihat dari kerukunan umat beragama yang tetap menjunjung tinggi motto “Torang
Samua Basudara” dan menjaga nilai-nilai budaya yang menjadi ciri khas masyarakat
wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur lebih khusus di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Nuangan. Kegiatan Pelayanan Kesehatan juga tidak terhambat oleh karena
keanekaragaman yang ada sebaliknya Masyarakat sangat antusias dengan pelayanan
kesehatan UPTD Puskesmas Nuangan.
2. Jumlah KK 4.549 RT
4. Jumlah Wus
8. Jumlah Usila
d. Data ketenagaan
Jumlah Ketenagaan yang ada di Puskesmas Nuangan pada Tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2 : Jumlah Ketenagaan Puskesmas Nuangan Tahun 2016
1. Dokter Spesialis 0
2. Dokter Umum 2 PNS, 2 PTT
3. Dokter Gigi 0
4. Bidan Puskesmas 4 PNS, 4 CPNS, 5 HONDA
5. Perawat 11 PNS, 3 CPNS 1 HONDA
6. Perawat Gigi 1 PNS
7. Apoteker 1 PNS
8. Asisten Apoteker 2 PNS
9. Kesehatan Masyarakat 2 PNS
10 Sanitarian 1 HONDA
.
11 Nutrisionist 3 PNS
.
12 Pekarya Kesehatan 1 PNS
.
13 Fisioterapi 1 PNS
.
14 Analis Kesehatan 1 CPNS
.
15 Administrasi 1 CPNS, 1 HONOR
. Kesehatan
16 Administrasi Umum 1 HONDA
.
18 Sopir 1 HONDA
.
19 Cleaning Servis 2 HONDA
.
Sumber : Data Kepegawaian Tahun 2016
MISI :
1) Meningkatkan profesionalisme SDM Puskesmas,
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat,
3) Menggerakan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan kesehatan,
dan memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan
keluarga sehat dan mandiri.
Tujuan :
1) Mewujudkan Kecamatan Nuangan yang Sehat, Kuat dan Berdaya Saing.
2) Mewujudkan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat yang Merata dan
Berkeadilan melalui Pemberdayaan Masyarakat.
3) Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Paripurna melalui pencapaian Standar
Pelayanan Minimal Kesehatan sesuai dengan Standar Kesehatan.
TATA NILAI :
P: Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
R: Ramah : Memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat
dan rekan sekerja.
I: Inisiatif dan Inovatif : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan
ide-ide kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayanan
kesehatan.
M : Malu : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya.
A : Akuntabel : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standar
pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.
2. Kebijakan Mutu
Seluruh Karyawan Puskesmas Nuangan bertekad / berjanji menjalankan system
manajemen mutu secara konsisten dan akuntabel untuk mendukung
pencapaian sasaran yang diharapkan baik Program maupun Pelayanan
Puskesmas.
B. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup penerapan system manajemen mutu di Puskesmas Nuangan,
Lingkup pedoman Mutu ini di susun berdasarkan standar Persyaratan akreditasi
Puskesmas yang meliputi persyaratan umum system manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya dan Proses pelayanan baik di dalam gedung
maupun pelayanan di luar gedung.
C. TUJUAN
Pedoman mutu disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Nuangan dalam
membangun system manajemen mutu baik untuk penyelengaraan upaya kesehatan
perseorangan ( UKP ) maupun upaya kesehatan masyarakat ( UKM ).
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menetapkan,
mendokumentasikan, mengimplementasikan dan memelihara sistem manajemen
mutu dan terus-menerus memperbaiki keefektifan sebagai alat untuk menjamin
bahwa proses yang berkaitan dengan kesehatan dapat memenuhi persyaratan
akreditasi sesuai Permenkes Nomor 75 tahun 2014 dan harapan masyarakat.
Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas Nuangan dilakukan secara
sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan
proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor,
dianalisa dan dilakukan tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA
(Plan, Do, Cek/ Study, Action).
Puskesmas Nuangan memastikan tersedianya sumberdaya dan informasi
yang diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk
sumberdaya untuk mendukung pencapaian sasaran – sasaran mutu yang ingin
dicapai dan juga senantiasa memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses
dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan untuk dikembangkan dalam
mencapai peningkatan mutu pelayanan yang berkesinambungan.
Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan memelihara
dan memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas,
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan
aplikasinya,
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses
pelayanan
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik
operasi maupun pengendalian proses – proses berjalan efektif.
4) Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan untuk
mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.
5) Memantau, mengukur, dan menganalisa proses – proses dan hasilnya.
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai denga yang
direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7) Menerapkan seluruh persyaratan sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
Dokumen terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
Akreditasi Puskesmas
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
1. Secara umum dokumen – dokumen dalam sistim manajemen mutu yang
disusun meliputi :
a. Dokumen level 1 : Kebijakan
b. Dokumen level 2 : Pedoman
c. Dokumen level 3 : Standar operasional
d. Dokumen level 4 : Rekaman – rekaman sebagai catatan akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur.
2. Dokumen meliputi :
a. Dokumen eksternal yang merupakan regulasi - regulasi atau
kebijakan – kebijakan yang terkait, maupun input atau masukan
dari masyarakat yang berupa harapan – harapan terhadap produk
atau output penyelenggaraan puskesmas.
b. Dokumen internal, berupa dokumen perencanaan, surat keputusan
pimpinan, pedoman kerja, kerangka acuan, SOP , instruksi kerja,
rekaman, dokumen hasil audit dan upaya perbaikan.
c. Semua dokumen ini harus terkendali.
3. Cara Pengendalian :
a. Kode Klasifikasi Surat keputusan (SK)
1. Kesehatan : 440
2. Kepegawaian : 800
3. Keuangan : 900
b. Pengkodean Dokumen
1) Administrasi Manajemen dengan kode : A
b) Bab I : A(I)
c) Bab II, A (II)
d) Bab III, A(III)
a. SPO
Kode Surat/ PKM-N/SOP/Nomor Urut Penomoran/Bulan / tahun
b. Surat Keputusan
Kode Surat/ PKM-N/SK Nomor Urut Penomoran /Bulan/ tahun
c. Kebijakan
Kode Surat/ PKM-N/KB/ Nomor Urut Penomoran /Bulan/ tahun
d. Karangka Acuan
Kode Surat/ PKM-N/KA/ Nomor Urut Penomoran / Bulan/ tahun
2) Upaya Kode : B
a) Bab IV, B (IV)
b) Bab V, B ( V )
c) Bab VI, B (VI)
d) Apabila dari upaya puskesmas dengan ditambahkan nama
upayanya
e) Untuk urutan penomoran dokumen Upaya dimulai dari upaya
Promkes dilanjutkan Upaya Kesling, Upaya KIA, Upaya Gizi dan
Upaya P2P.
Contoh :
SPO Upaya KIA : SOP/B/IV.KIA/011/01/2017
SK Upaya Gizi : 440/SK/B/IV.Gizi/004/01/2017
3) Pelayanan Klinis kode : C
a) Bab VII, (C/VII)
b) Bab VIII, (C/VIII)
c) Bab IX, (C/IX)
Contoh :
SPO : 440/PKM-N/SOP/ 38C(VII) / III / 2017
SK : 440/PKM-N/SK/ 22 C(VII) / III / 2017
4) Standar Operasional Prosedur, disingkat SOP
5) Daftar tilik disingkat DT
Penomoran seperti SOP hanya mengganti SOP menjadi DT
6) Surat Keputusan disingkat SK.
7) Kebijakan disingkat Kb
8)
c. Penyimpanan dokumen / arsip
1) Dokumen rekam klinik / medic inatif wajib disimpan sekurang-kurangnya
lima tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah batas
waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, rekam klinis dapat
dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus
disimpan jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya.
2) Rekam medis pasien dimasukkan kedalam map masing-masing pasien dan
disimpan kedalam rak penyimpanan di loket pendaftaran. Sistem
penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal tiga tahun.
3) Dokumen akreditasi dibuat rangkap 2, yang asli disimpan di secretariat
akreditasi dibawah kendali administrasi manajemen, yang fotocopy
dengan cap terkendali didistribusikan di unit – unit yang memerlukan.
4) Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing – masing kelompok
pelayanan, sedangkan di administrasi dan manajemen (admen)
menyimpan master dokumen semua kelompok pelayanan dan upaya.
Dokumen terkait
SOP Pengendalian Dokumen
2. Komitmen Manajemen Puskesmas Nuangan
a. Kepala Puskesmas :
1) Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja;
2) Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala;
3) Menyediakan sumber daya dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu;
4) Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait
dengan pelayanan telah dipahami oleh puhak terkait;
5) Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan
di dalam Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
b. Ketua Tim Mutu
Memastikan kebijakan dan sasaran mutu kinerja Puskesmas dipahami oleh
karyawan.
c. Koordinator administrasi, Koordinator Upaya, Koordinator Pelayanan Klinis
Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada
karyawan terkait, baik lintas program maupun lintas sektoral.
d. Kebijakan
1) Kepala Puskesmas memiliki komitmen terhadap pengembangan
penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya.
2) Mengkomunikasikan kepada seluruh kepala unit kerja terkait dan
seluruh karyawan tentang pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan dan persyaratan lain;
3) Menetapkan kebijakan Mutu Puskesmas dan memastikan sasaran
mutu kinerja dipenuhi;
4) Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan rapat
tinjauan manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan;
5) Memastikan tersedianya sumber daya manusia, peralatan kesehatan
dan pengobatan, obat-obatan, dan infrastruktur.
Dokumen terkait
Dokumen terkait
Prosedur Kepuasan Pelanggan
Prosedur Penanganan Pengaduan
1. Kebijakan Mutu
Dokumen terkait
Ruang Lingkup
4. Kebijakan
a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara rencana
manajemen mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan
kebijakan Puskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada disetiap unit kerja meliputi :
1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran
pada setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.
2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada
perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru,
atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan Puskesmas.
Dokumen terkait
Rencana Strategi
Rencana Usulan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
BAB III
PENUTUP
Kualitas Pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun
ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu
dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahtraan tenaga pelaksana
pelayanan. Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas
pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan
pelaksanaan pelayanan yang tidak bisa menyesuaikan.
A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Neonatal
Kematian Neonatal adalah Kematian yang terjadi pada bayi usia 0 - 28 hari. Ada
banyak yang mempengaruhi tingkat kematian neonatal tetapi tidak mudah untuk
menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya fasilitas kesehatan dan tenaga
kesehatan yang terampil serta keterbukaan masyarakat terhadap kesehatan secara
modern dan pengaruh adat istiadat yang tidak bertolak belakang dengan kesehatan
masa kini.
Pada tahun 2016 di Wilayah kerja Puskesmas Nuangan terdapat 2 kasus
kematian Neonatal. (Sumber : Laporan KIA/KB Puskesmas Nuangan)
Kematian bayi bisa terjadi karena berbagai faktor seperti gizi ibu yang
mengandung kurang baik sehingga bayi yang lahir memiliki berat badan rendah atau
ANC ibu hamil tidak terdeteksi. Selain itu perlunya ketersediaan berbagai fasilitas atau
faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta
pengetahuan dan perilaku masyarakat terutama untuk ibu hamil mengenai kehamilan.
Pada Tahun 2015 tidak terdapat Kasus Kematian bayi. (Sumber : Laporan KIA).
0.4
0.2 AKABA
n
ad U h
Se ra
Te uk
n
lo u T uk
o lob In r
ta
a
o n g uk
o ka In t
00 00 0 00 0 00 00 0
ga n B uk
la t
u
ta
M g ad ra
Se ra
ga
n ka ng
Ti k
ta
d d
N an n I 1
la
ko U k
0
la a
im
u
u
u Ind
m to o d
an ga d
n
n a
u
ab u w
B ar
m
n
ga d
n
k
u
to gk B
to Inai
Ji Ind
N ga a
at ul yo
o
t
m
gk d
g
gaB
M o og AKI
e
ko y
an n
u
M abLo
Ji I
l
ko
u a
Id
M b
to g
N Nu
to
o n
n
M to
at
A
Ji
u
M
u
M
Desa
B. ANGKA KESAKITAN
1. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit bersifat akut yang dapat
menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk. Jumlah kasus Demam berdarah Dengue sebanyak 16 kasus
dengan 8 suspek dan 8 kasus DBD (+).
Grafik 2 : Distribusi Kasus DBD Tahun 2015
30
8
25
20
16
15
DBD (+)
4
10 SUSPEK DBD
2 6 2
5
04
2 2
01 01
0 0 0 0 0 0 0
EI
AG LI
NI
RIL
ET
FE ARI
m
M I
VE R
S
To BER
OK R
DE BER
R
JU
SE STU
M
NO OBE
BE
JU
Pk
UA
AR
AP
NU
M
M
EM
U
BR
tal
T
SE
JA
PT
278
300
242
250
191
200
150
100
50
0
2014 2015 2016
Sumber : Laporan Bulanan Diare
4. Angka Kesakitan ISPA
Penyakit ISPA biasanya disebut sebagai Penyakit Infeksi Saluran Atas atau
acut. Penyakit ini sering meningkat pada kondisi tertentu misalnya pada musin
kemarau yang berkepanjangan seperti yang terjadi pada tahun 2016 dimana terjadi
peningkatan kasus. Penyakit ini tidak boleh di anggap remeh karena jika tidak
mendapat perawatan yang baik bisa berakibat lebih buruk, ada yang berlanjut
menjadi penyakit Pneumonia, yang bisa berakibat pada kematian.
Penderita ISPA
2150 2105
2100 2060
2050
2000 pend
1950
1877
1900
1850
1800
1750
2014 2015 2016
3
3
2.5
2 2
2
1.5
1
0.5
0
2014 2015 2016
Grafik 6 : Grafik Penderita Malaria bulanan Thn 2014 s/d sept. 2017
Sumber : Laporan Bulanan Malaria
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
Pencapaian pembangunan daerah berwawasan kesehatan bertolak dari kesadaran
masyarakat dan keyakinan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia dan bahwa
masyarakat adalah penggerak dan pelaku dari pembangunan daerah tersebut.
Pencapaian hasil berdasarkan indikator dari berbagai upaya kegiatan yang
dilaksanakan, dapat dilihat dari uraian Upaya Kesehatan yang diuraikan pada bagian
berikut ini.
A. Pelayanan Kesehatan
1. Situasi Kesehatan Ibu
198
200
173
157
150 133.00
105.00 116.10
100
JUMLAH
60 62
53 %
50 40.30 41.60 35
35.60 23
23.50 15.40
0
K1 K4 TT 1 TT 2 TT 3 TT4 TT5 TT2+
0
na
es
as
es
er
ra
ak
s
if
Kl
ak
at
ya
1
N
N
M
N
KF
KF
KF
ti
as
h
A
ku
e
an
ti
in
ol
gi
es
l in
am
h
en
ti
le
R
a
es
M
it
O
rs
us
R
V
Pe
ti
s
yg
s
h
Ka
es
ek
Jl
il
an
et
um
s
D
ek
uk
B
et
uj
h
Jl
132.8
140 101.3
120
100
80
60 27.6
40
20
0
Asi ekslusif(80%) bumil dpt FE1(100%) bumil dpt FE3(95%)
Sumber : Laporan Bulanan KIA/KB
GIBUR 2
BGM 10
BGT 15
0 2 4 6 8 10 12 14 16
7. Cakupan Gizi
a. Presentase Cakupan Gizi
Grafik 13.Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita
Bulan Februari dan Agustus Tahun 2017
288
300
250
200
JUMLAH BAYI (6-11 Bln)
50
0
PKM
800
764
700
600 536
500
400
300 Jumlah Balita
Jumlah (D)
200 123 89 108 98112 80 89
85 64 65 78 69 71 % (D/S)
100 51 54 64
69.171.9 78.5 72.270.463.467.571.970.2
0
on ad ah
n
se ra
uk
n
r
ng n B k
se at
ta
a
ga uk
um r
on ad ra
M bog u
ta
nu an n 1
ot bo du
a
u
Be k
ad ta
ot ngk ng
u
un
Jik ang
M gka Ind
M ulu yow
m
an ar
la
o du
N ng nd
o k
i
ot ngk Ba
la
to ind
ta
ga a
U
Jik Iyo
M lo In
e
Ti
ng ga
to B
Ti
Jik In
I
U
l
g
ab o
ua n
d
o
ua a
at L
Id
N ua
gk
o
a
ol
A
o
o
o
ot
M
M
M
ah
an
n
ur
k
a
ur
ra
ta
du
ng
at
un
ng
m
ul w
%
Ba
m
la
ga i
Ba
el
o
Te
In
Ti
la
um
se
Ti
s
og
Be
Lo
n
ad
ad
an
ga
Id
ob
o
gk
gk
to
ab
ng
an
Jik
ol
on
A
on
at
ua
nu
M
M
ot
ot
N
M
M
Grafik 16 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
tahun 2016
RAWAT JALAN RAWAT INAP
6944
3607
3337
220 346
126
1 1 1 1
1
0.8
0.6
0.4
0.2
R
I
R
S
E
I
E
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
R
U
T
E
B
L
A
B
IL
0
E
A
B
I
A
T
M
I
I
N
M
U
L
E
R
R
U
O
S
T
JU
M
JU
E
R
E
A
O
N
T
T
P
B
A
M
S
G
T
JA
P
E
E
O
A
E
F
D
N
S
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1200
1000
Jlh Rumah
800 Memenuhi
Syrat
600 244
371
288 199 284 210 185
400
366
283
239 274150 205
200 194 145 180 97.7
97.9 96.7
%
98.7 98.3 97.5 96.5 97.6
h
n
k
n
r
k
0 97.3
k
ga
ta
k
t
t
u
r
u
ta
u
ga
ad ra
r
ra
k
ad t a
u
1
B uk
ra
d
u
la
u
en
n
d
lu w
la
a
In
ga Ba
U
an
m
ga an
d
Id ok
In
ta
ko u
se
In
In
Ti
In i
n gB
ko n d
ga Ba
M b u yo
se
T
Ji m
Ti
an n g
U
el
an an
Iy
g
lu
ad
n
ka
I
to o
a Lo
u
n
o
ga
ko
gk
n ua
u
g
b
b
gk
gk
o ng
ab
to
an
to
M lo
lo
Ji
N
n
n
to
A
o
Ji
A
at
at
u
o
to
to
u
M
u
M
N
o
o
M
N
o
M
M
Grafik 19 : Presentasi Rumah Yang Memiliki Akses Air Minum tahun 2015
400 371
350
288 284
300
244 JLH Rumah
250 199 210
185
200 167 170
204 150
119 131
150 136 134 127
83.6
100 68.3 Jlh Penduduk
59.01 84.7 70.8 Yang Memiliki
50 45.01 47.2 56.7 Akses Air Minum
0
400 371
350
288 284
300 244
250 199 210
170 185
200 146 150
146 134
150 120 175
96 76 83.3
100 59.02 59.8 72.4
48.2
50 39.4 42.3 50.7
A. SARANA KESEHATAN
1. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya
Pada tahun 2016 Kecamatan Nuangan telah memiliki 1 buah Puskesmas 1
Puskesmas Rawat inap di Desa Nuangan 1. Jumlah Puskesmas Pembantu 1 dan
jumlah poskesdes 7 sampai dengan tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas
Nuangan hanya berjumlah 7 buah
2. Posyandu menurut Strata
Jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Nuangan sampai dengan
tahun 2016 baru berjumlah 21 buah dengan strata Posyandu Purnama.
( Lampiran Tabel 70).
3. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat menjadi tujuan utama
program kesehatan yang dilaksanakan selain itu perlu adanya partisipasi dari
masyarakat sebagai sumberdaya kesehatan selain tenaga kesehatan. Jumlah
Poskesdes.
1 1 1 1
1
0.8
PUSKESMAS
0.6 PUSKESMAS PEMBANTU
POSKESDES
0.4
0.2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
B. Tenaga Kesehatan
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Medis di Puskesmas Nuangan
Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Kotabunan berjumlah 9 orang yang
terdiri dari 1 dokter Specialis, 6 dokter umum 2 dokter gigi. Rasio tenaga dokter
spesialis terhadap 100.000 penduduk adalah 8.54, Rasio Tenaga dokter umum
terhadap 100.000 penduduk adalah 51.2 sedangkan rasio tenaga dokter gigi
terhadap 100.000 penduduk adalah 17.1 (Lampiran Tabel 73 ). (Sumber Data
Nominatif Pegawai 2015).
2. Jumlah dan Rasio Bidan dan Perawat di Puskesmas Nuangan
Jumlah tenaga bidan adalah 13 dan jumlah perawat 18 orang terdidri dari
15 perawat dan 3 perawat gigi, dengan rasio tenaga bidan terhadap 100.000
penduduk adalah 236.66 dan rasio perawat terhadap 100.000 penduduk adalah
128.08 dan rasio perawat gigi terhadap 100.000 penduduk adalah 25.62.
(Lampiran Tabel 74). (Sumber Data Nominatif Pegawai 2015).
10
8
6
6
2 1 1
0
Dokter Umum Dokter Gigi Bidan Perawat Perawat Gigi
2.5
2
2
1.5
1 1 1
1
0.5
0
Teknis Kefarmasian Apoteker Kesetahan Masyarakat Gizi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang perlu ditingkatkan disesuaikan
dengan kebutuhan jumlah penduduk yang semakin bertambah dan diikuti
pelayanan kesehatan yang maksimal dan prima.
2. Pemerataan dana untuk semua program perlu dilakukan demi meningkatkan
pelayan kesehatan sehingga dapat berjalan sesuai dengan harapan seperti pada
program yang kasusnya harus di lacak untuk memutus mata rantai penularan
(Kusta, TB Paru ataupun penyakit lainnya yang dapat meningkatkan derajat
kesakitan).
3. Peningkatan Kewaspadaan Dini terhadap kasus penyakit yang berpotensial KLB
seperti pada kasus DBD yang terjadi peningkatan kasus di tahun 2015 dengan
cara peningkatan promosi kesehatan melalui sosialisasi mengenai kesehatan
lingkungan (3M Plus) dan PHBS kepada masyarakat.
4. Pembenahan data setiap awal tahun terutama data penduduk untuk memenuhi
kebutuhan program sebagai dasar untuk melakukan analisa dari setiap masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerja.
5. Pembenahan Sistem dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi dari
Puskesmas, khususnya Sistem Informasi Kesehatan melalui pencatatan dan
pelaporan yang masih manual diganti dengan sistem komputerisasi agar data
yang didapatkan lebih akurat, cepat didapat dan mudah untuk digunakan sesuai
keperluan.
Ditetapkan : Di Nuangan
Tanggal : Januari 2017
Kepala UPTD Puskesmas Nuangan