Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia.
Sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, dewasa sampai
usia lanjut, memerlukan kesehatan dan gizi yang optimal. Karena
itu, setiap kegiatan yang mengupayakan agar orang tetap sehat dan
bergizi baik, merupakan kegiatan mulia dan memiliki dampak besar
terhadap kesejahteraan umat manusia.
Masa balita merupakan masa yang paling penting dan perlu
untuk mendapatkan perhatian dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anak. Unutk itu dalam masa ini, perlu untuk selalu
melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Posyandu merupakan tempat bagi balita untuk mendapatkan
pelayanan, baik untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
maupun memperoleh kapsul vitamin A dan imunisasi, serta
mendapatkan konseling gizi sesuai masalahnya.
Pada pelaksanaan kegiatan posyandu, kader merupakan
penggerak kelancaran jalannya kegiatan ini. Untuk itu, kader perlu
untuk mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang
benar dalam melakukan penimbangan maupun pelayanan seperti
memberikan kapsul vitamin A dan konseling/ penyuluhan gizi.
Masih adanya masalah gizi di masyarakat, diperlukan
intervensi perbaikan program gizi, karena masalah gizi yang terjadi
begitu komplek dipengaruhi banyak faktor misalnya dari pola asuh,
pelayanan kesehatan, penyakit infeksi, krisis ekonomi, pengetahuan
masyarakat, dan ketersediaan pangan di rumah tangga.
Melalui laporan ini kami menginformasikan hasil-hasil
kegiatan yang telah dicapai oleh  program gizi UPT Puskesmas
Nyompok pada tahun 2022, sebagai bahan kajian dan evaluasi yang
objektif dalam rangka peningkatan kinerja program gizi
kedepannya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penyusunan laporan tahunan ini bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan program gizi sesuai target dan dapat
menganalisa terjadinya masalah gizi di Masyarakat.

1
2. Tujuan Khusus
a. Membuat analisa masalah dan pemecahan masalah gizi di
wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas atau
Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) di lapangan
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program Gizi
tahun 2023 dan RUK 2024

2
BAB II

PROFIL DASAR WILAYAH KERJA


UPT PUSKESMAS NYOMPOK

A. Visi Puskesmas
Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok dirumuskan sebagai berikut
"Menjadikan UPT Puskesmas Nyompok dengan Pelayanan
Kesehatan yang Berkualitas Optimal, dan Bermutu Menuju
Masyarakat Sehat".
Melalui visi tersebut diharapkan gambaran masyarakat yang
berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok di masa depan
ditandai dengan penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang
kondusif dan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki
kemampuan yang menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memperoleh derajat kesehatan yang
optimal.
B. Misi Puskesmas
Untuk mewujudkan Visi di bidang kesehatan tersebut, maka
UPT Puskesmas Nyompok menetapkan 3 misi pembangunan
kesehatan sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,
merata, dan professional
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
C. Moto Kerja
“ Kepuasan Pasien Tujuan Kami ”.
D. Letak dan Luas Wilayah
Wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok memiliki luas wilayah
1.759 Km² terdiri dari 5 Desa yang merupakan bagian dari
Kecamatan Kopo yang berlokasi kurang lebih 35 KM dari Kabupaten
Serang, yaitu :

1. Desa Nyompok
2. Desa Cidahu
3. Desa Carenang Udik
4. Desa Gabus
5. Desa Babakan Jaya

3
Batas - batas wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok sebagai
berikut :
1. Sebelah Utara : Kec. Cikande Kab. Serang
2. Sebelah Timur : Kec. Solear Kab. Tangerang
3. Sebelah Selatan : Desa Ranca Sumur Kec. Kopo
4. Sebelah Barat : Kec. Jawilan Kab. Serang

Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok

Tabel Wilayah Desa di Wilayah Kerja


UPT Puskesmas Nyompok Tahun 2022
Nama Desa Luas Wilayah ( Km² )
Nyompok 3.45
Cidahu 5.83
Carenang Udik 3.14
Gabus 3.06
Babakan Jaya 2.11
Jumlah 17.59
Sumber data : BPS Kecamatan Kopo 2021
E. Data Demografi
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat
Statistik) Kabupaten Serang Tahun 2021 jumlah penduduk di
wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok berjumlah 25.106 jiwa
(Estimasi).

4
Tabel Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Nyompok Tahun 2022
Nama Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
Nyompok 3.419 3.713 7.132
Cidahu 3.527 3.251 6.778
Carenang Udik 4.342 4.231 8.573
Gabus 2.365 2.157 4.522
Babakan Jaya 1.124 1.197 2.321
Jumlah 14.777 14.549 29.326

Sumber data: BPS Kabupaten Serang 2022 (estimasi)


- Jumlah RT : 77 RT
- Jumlah RW : 22 RW
a. Sosial Ekonomi dan Budaya
- Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok berlatar
belakang Suku Jawa dan Sunda
- Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas
Nyompok berada di :
 Sektor Pertanian
 Sektor Perdagangan
 Sektor Jasa
 Sektor Angkutan
b. Sarana Pendidikan, Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, dan
Tempat Ibadah
- Sarana Pendidikan di wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok
adalah sebagai berikut :
1. PAUD : 28 bh
2. SD/MI : 15 bh
3. SMP/MTS : 7 bh
4. SMA/MA : 7 bh
- Sarana Kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Nyompok
adalah sebagai berikut :
1. Puskesmas : 1 bh
2. Polindes : 1 bh
3. Posyandu : 22 bh
4. Posbindu : 5 bh
- Sarana Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Nyompok adalah sebagai berikut:
1. Rumah Sehat : 2936

5
2. Sarana Sanitasi Sekolah : 24
3. Jamban Keluarga : 4890
4. SPAL : 3667
5. SAB : 4784
c. Sarana tempat ibadah di wilayah UPT Puskesmas Nyompok
adalah : 92 buah
F. Gambaran Umum UPT Puskesmas Nyompok
UPT Puskesmas Nyompok merupakan unit pelaksana teknis
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang yang dibangun dan
diresmikan pada tahun 2009 menggunakan dana APBD Provinsi
Banten. UPT Puskesmas Nyompok dibangun di Desa Nyompok
Kecamatan Kopo dimana sebagai puskesmas pemekaran menyusul
UPT Puskesmas Kecamatan Kopo yang sudah terlebih dahulu ada.
UPT Puskesmas Nyompok memiliki wilayah kerja sebanyak 5
(lima) desa di Kecamatan Kopo, yaitu Desa Cidahu, Desa
Nyompok, Desa Carenang Udik, Desa Gabus, dan Desa Babakan
Jaya. UPT Puskesmas Nyompok merupakan Puskesmas dengan
tempat perawatan yang memberikan pelayanan kesehatan baik di
dalam gedung maupun luar gedung, baik Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
UPT Puskesmas Nyompok per Desember 2022 didukung
oleh Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 47 orang, yaitu:
1. Kepala Puskesmas : 1 orang
2. Kepala TU : 1 orang
3. Dokter Umum : 1 orang
4. Dokter Gigi : 1 orang
5. Perawat : 9 orang
6. Bidan : 16 orang
7. Apoteker : 1 orang
8. Nutrisionis / Gizi : 2 orang
9. Sanitarian / Kesling : 1 orang
10. Analis Laboratorium : 1 orang
11. Promkes : 1 orang
12. IT / P Care : 1 orang
13. Akuntan : 1 orang
14. Asisten Apoteker : 1 orang
15. Supir Ambulan : 2 orang
16. Tenaga Kebersihan : 4 orang
17. Satpam : 2 orang
6
18. Juru Masak : 1 orang
UPT Puskesmas Nyompok memiliki Kendaraan Dinas
Operasional Puskesmas sebanyak 8 Unit, yaitu :
1. Mobil Ambulan Puskesmas : 1 Unit
2. Mobil Ambulan Puskesmas Keliling : 1 Unit

Sarana Penunjang yang ada di UPT Puskesmas Nyompok :


1. Sumber Tenaga Listrik PLN
2. Sumber Air Bersih Pompa Air
3. CCTV
4. Gen Set
5. IPAL
G. Ijin Operasional Puskesmas
UPT Puskesmas Nyompok mempunyai Surat Izin Operasional
Puskesmas dengan Nomor: 440/013/I/Puskesmas/DPMPTSP/2020
yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang Pada Tanggal 24 Januari
2020 sebagai Penanggung Jawab Puskesmas yaitu Kepala
Puskesmas, yang beralamat Jl. Raya CIkande – Kopo Desa Nyompok
Kecamatan Kopo Kabupaten Serang. Adapun jenis pelayanan
puskesmas :
1. Rawat Inap
2. UGD 24 Jam
3. Persalinan 24 Jam
Dengan Kategori Puskesmas termasuk kedalam kategori
Pedesaan dan nilai retribusi sebesar Rp. 0,- (Nol Rupiah).
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
sesuai standar profesi;
2. Surat Izin Operasional Puskesmas berlaku sampai dengan 24
Januari 2025;
3. Mengajukan permohonan kembali 2 (dua) bulan sebelum Surat
Izin habis;
4. Surat Izin Operasional Puskesmas Nomor :
870/7666/Dinkes/PKM/013/PSDK/2016 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

7
BAB III

HASIL KEGIATAN PROGRAM GIZI

A. Indikator Kinerja Gizi Masyarakat

No Kegiatan/Kinerja Target Capaian


1 Hasil Penimbangan
K/S 75 % 87,2 %
D/S 75 % 72,8 %
N/S 60 % 64 %
N/D 84 % 88%
2 Pemberian Vitamin A
Biru 88 % 88,7 %
Merah 88 % 86,3 %
3 EPPGBM 80 % 91,4 %
4 Pemberian Tablet Tambah 54 % 77,1 %
Darah Remaja Putri
5 Pemberian Tablet Tambah 82 % 100 %
Darah Ibu Hamil
6 Inisiasi Menyusui Dini 62 % 86,35 %
7 ASI Ekslusif 50 % 86 %
8 Ibu Hamil Kekurangan Energi 80 % 100 %
Kronik mendapat Makanan
Tambahan
9 Balita Gizi Kurang mendapat 85 % 100%
Makanan Tambahan
10 Balita Gizi Buruk Mendapat 86 % 100 %
Perawatan
11 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 76 89.2
12 Klinik Gizi 60 Orang 190

B. Hasil Penimbangan
Berdasarkan kegiatan penimbangan Posyandu dengan
sasaran proyeksi sekitar 2565 anak dan sasaran riil sekitar 1918
anak maka hasil dari kegiatan penimbangan tersebut sebagai
berikut.
1. Berdasarkan sasaran proyeksi :
 K/S : 70 %
 D/S : 50,33 %

8
 N/S : 40 %
2. Berdasarkan sasaran riil :
 K/S : 87,2 %
 D/S : 72,8 %
 N/S : 64 %
 N/D : 88 %

Data di atas ada kesenjangan disebabkan sasaran


proyeksi lebih besar dari sasaran riil yang ada, disini penulis
akan memakai data berdasarkan sasaran riil. Berdasarkan
data di atas untuk cakupan program gizi (K/S) sudah sesuai
dengan target, untuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan
posyandu (D/S) belum sesuai target, untuk sasaran balita
yang mengalami kenaikan berat badan (N/S) sudah sesuai
target, dan untuk keberhasilan program yang telah
dilaksanakan (N/D) juga sudah sesuai target. Data dalam
bentuk table sebagai berikut:

Tabel Hasil Kegiatan Penimbangan

Cakupan Target (%) S. Riil (%)


K/S 75 % 87,2 %
D/S 75 % 72,8 %
N/S 60 % 64 %
N/D 84 % 88%

C. Hasil Kegiatan Pemberian Vitamin A


Pemberian kapsul vitamin A tahun 2022 dilaksanakan dalam 1
tahun 2 kali, yaitu pada bulan Februari 2022 dan bulan Agustus
2022 di Posyandu dan PAUD. Sasarannya adalah bayi umur 6 – 11
bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna biru (100.000 IU) dan
balita umur 12 - 59 bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna
merah (200.000 IU). Selain itu, vitamin A dapat diberikan bila
terjadi KLB (kejadian Luar Biasa) penyakit infeksi campak, rabun
senja sebanyak 3 kapsul sesuai dosis umur. Pemberian vitamin A
pada balita sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit mata.
Hasil kegiatan pemberian kapsul vitamin A di posyandu pada tahun
2022 adalah sebagai berikut:

9
Tabel Hasil Kegiatan Pemberian Vitamin A Bayi dan Balita

Vitamin A Target (%) Februari (%) Agustus (%)


Biru 88% 88,7 87,6
Merah 88% 85,4 87,3

D. Hasil Pemantauan EPPGBM


Kegiatan desiminasi Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi
Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Puskesmas Nyompok dilakukan
entry data status gizi bulan Agustus 2022 untuk semua sasaran
bayi dan balita yang datang ke Posyandu atau pun yang tidak
datang ke Posyandu (Kunjungan rumah) dilakukan penimbangan
atau pengukuran BB dan TB untuk menentukan status gizi
berdasarkan BB/U, TB/U, dan BB/TB. Berdasarkan hasil kegiatan
desiminasi e-PPGBM bulan agustus 2022 yang telah dilakukan,
didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel Status Gizi Berdasarkan BB/U

Status Gizi
No Sangat Risiko
Desa Kurang Normal
. Kurang Lebih
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Nyompok 2 0,11 17 0,94 273 15,12 3 3,1
2 Cidahu 0 0 18 0,99 303 16,78 2 0,11
3 Carenang 3 3,1 23 1,27 342 18,94 1 0,05
4 Gabus 1 0,05 5 0,27 657 36,39 2 0,11
5 Babakan 7 0,38 43 2,38 103 5,70 0 0
Puskesmas 13 0,72 106 5,8 1678 92,96 8 0,44

Tabel Status Gizi Berdasarkan TB/U

Status Gizi
Sangat
No. Desa Pendek Normal Tinggi
Pendek
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Nyompok 32 1,77 68 3,76 195 10,80 0 0
2 Cidahu 6 0,33 14 0,77 301 16,6 1 0,05
3 Carenang 5 0,27 26 1,44 335 18,55 3 0,16

10
4 Gabus 9 0,49 1 0,05 655 36,28 0 0
5 Babakan 6 0,33 16 0,88 128 7,09 3 0,16
Puskesmas 48 2,65 125 6,9 1614 89,41 7 0,38

Tabel Status Gizi Berdasarkan BB/TB

Status Gizi
Gizi Risiko Gizi
No. Desa Gizi Buruk Normal Obesitas
Kurang Gizi Lebih Lebih
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 Nyompok 0 0 3 0,16 269 14,90 18 0,99 5 0,27 0 0
2 Cidahu 0 0 29 1,6 293 16,23 1 0,05 0 0 0 0
3 Carenang 4 0,22 52 2,8 310 17,17 3 0,16 0 0 0 0
4 Gabus 1 0,05 3 0,16 658 36,45 3 0,16 0 0 0 0
5 Babakan 10 0,55 74 4,09 68 3,76 1 0,05 0 0 0 0
Puskesmas 15 0,83 161 8,9 1598 88,53 26 1,44 5 0,27 0 0

E. Hasil Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Pada


Remaja Putri
Remaja putri diharuskan mengonsumsi tablet tambah darah
karena mengalami menstruasi setiap bulan. Tablet tambah darah
berguna untuk mengganti zat besi yang hilang karena menstruasi
dan untuk memenuhi kebutuhan zat besi yang belum tercukupi
dari makanan. Zat besi pada remaja putri juga bermanfaat untuk
meningkatkan konsentrasi belajar, menjaga kebugaran dan
mencegah terjadinya anemia (Dieny, 2014).
Pemberian tablet tambah darah sebagai salah satu upaya
penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia yang
merupakan cara yang efektif karena dapat mencegah dan
menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi dan atau asam
folat. Tablet tambah darah merupakan tablet yang diberikan kepada
wanita usia subur dan ibu hamil. Bagi wanita usia subur diberikan
sebanyak 1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama
haid. Adapun jumlah siswi yang menerima dan mengonsumsi tablet
tambah darah sebagai berikut:

11
Tabel Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan


Targe Capaian
No. Sekolah
t Terima Minum
1 SMPN 2 KOPO 112 112
2 MTs Baitul Hikmah 1 1
3 MTs Darun Niam 138 138
4 MTs Darus Salam 62 62
5 MTs Darul Falah 279 279
6 MTs Al Amin 180 180
7 MTs Mathlaul Anwar 22 22
8 SMK Tama Mandiri 78 78
54 %
9 MA Darus Salam 21 21
10 MA Darun Niam 78 78
11 MA YAPISA 140 140
12 MA Mathlaul Anwar 15 15
13 MA Darul Falah 265 265
14 MA Baitul Hikmah 3 3
Puskesmas 1394 1394
Presentase (%) 77,10% 77,10%
pemberian dan minum tablet tambah darah pada remaja putri sudah
mencapai target.

F. Hasil Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Ibu


Hamil
Wanita usia subur cenderung menderita anemia dikarenakan
wanita mengalami menstruasi setiap bulan, dan ini akan diperberat
jika asupan zat besi dari makanan sehari-hari rendah. Wanita usia
subur yang mengalami anemia akan mudah sakit karena daya
tahan tubuh yang rendah sehingga produktivitas kerja rendah.
Pada ibu hamil anemia akan meningkatkan risiko melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, lahir sebelum
waktunya, risiko pendarahan sebelum dan/ atau pada saat
persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. Pada
bayi dalam kandungan dapat mengalami hal-hal seperti gangguan
pertumbuhan dan perkembangan, tidak dapat mencapai tinggi yang
optimal atau stunting, dan anak menjadi kurang cerdas. Adapun
12
jumlah ibu hamil yang menerima dan mengonsumsi tablet tambah
darah sebagai berikut:
Tabel Kegiatan Pemberian Tablet Tambah Darah Ibu Hamil

No
Desa Target (%) Capaian (%)
.
1 Nyompok 100
2 Cidahu 100
3 Carenang Udik 100
82
4 Gabus 100
5 Babakan Jaya 100
Puskesmas 100

G. Hasil Kegiatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi menyusui
segera setelah dilahirkan. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu
sendiri dan tidak disodorkan langsung ke putting susu ibu. Inisiasi
Menyusui Dini sangat membantu dalam keberlangsungan
pemberian ASI Eksklusif dan lama menyusui. IMD bermanfaat
untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO (Organisasi
Kesehatan Dunia) dan UNICEF yang merekomendasikan Inisiasi
Menyusui Dini sebagai tindakan penyelamatan kehidupan, karena
Inisiasi Menyusui Dini dapat menurunkan presentasi bayi yang
meninggal sebelum usia satu bulan.

Tabel Kegiatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

No. Desa Target (%) Capaian (%)

1 Nyompok 84,68
2 Cidahu 94,50
3 Carenang Udik 85,57
62
4 Gabus 90,73
5 Babakan Jaya 80,85
Puskesmas 86,35

H. Hasil Kegiatan Bayi 0 – 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif


13
Pemberian ASI eksklusif akan sangat bermanfaat bagi
kesehatan bayi. Dengan mengonsumsi ASI, bayi terlindungi dari
risiko infeksi akut seperti diare, pneumonia, infeksi telinga,
haemophilus influenza, meningitis, dan infeksi saluran kemih.
Sementara itu, menyusui juga sangat bermanfaat bagi kesehatan
Ibu. Dengan memberikan ASI eksklusif, dapat mengurangi risiko
perdarahan setelah melahirkan dan juga menunda kembalinya
kesuburan Ibu.
Tabel Kegiatan Bayi 0 – 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif

No
Desa Target (%) Capaian (%)
.
1 Nyompok 87,86
2 Cidahu 82,76
3 Carenang Udik 92,5
50
4 Gabus 98,46
5 Babakan Jaya 83,33
Puskesmas 89,83

I. Hasil Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)


Salah satu kebijakan dan upaya yang ditempuh pemerintah
untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada balita dan ibu
hamil Kurang Energi Kronis (KEK), dilakukan dengan Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. Pemberian PMT Pemulihan
dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti
makanan utama sehari-hari pada sasaran. Adapun hasil dari
kegiatan pemeberian makanan tambahan pada balita dan ibu hamil
sebagai berikut.
Tabel Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

No
Kegiatan Target (%) Capaian (%)
.
1 PMT Ibu hamil KEK 80 100
2 PMT Balita Gizi Kurang 85 100

J. Hasil Kegiatan Gizi Buruk Mendapat Perawatan


Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah
bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat,
cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan sumber daya manusia
14
yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan
anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan
perawatan yang baik. Dengan lingkungan keluarga yang sehat,
maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit masyarakat
lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat faktor-faktor seperti
lingkungan yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh
terhadap anak, dan pelayanan kesehatan primer sangat
menentukan dalam membentuk anak yang tahan gizi buruk.
Tabel Kegiatan Gizi Buruk Mendapat Perawatan

No
Desa Target (%) Capaian (%)
.
1 Cidahu 100
2 Carenang Udik 100
3 Gabus 86 100
4 Babakan Jaya 100
Puskesmas 100

K. Hasil Kegiatan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas


Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas diberikan
sebanyak 2 kapsul, satu kapsul diberikan setelah melahirkan dan
satu kapsul diberikan setelah 24 jam kemudian atau selama masa
nifas. Cakupan vitamin A ibu nifas 89,2% dari target 76%, jadi
mencapai target. Manfaat pemberian vitamin A pada ibu nifas untuk
mencukupi kebutuhan vitamin A pada saat menyusui ASI eksklusif
selama 6 bulan. Hasil kegiatan pemberian kapsul vitamin A pada
ibu nifas sebagai berikut:
Tabel Kegiatan Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas

No
Desa Target (%) Capaian (%)
.
1 Nyompok 85,7
2 Cidahu 86,9
3 Carenang Udik 88,7
76
4 Gabus 91,6
5 Babakan Jaya 85,1
Puskesmas 89,2

L. Hasil Kegiatan Kunjungan di Klinik Gizi


15
Klinik gizi bertujuan untuk memantau kesehatan dan
memberikan Konsultasi, Edukasi, dan Informasi (KIE) terkait status
gizi atau diet yang akan diberikan kepada pasien agar dapat
memperbaiki atau mempertahankan status gizi pasien. Dalam klinik
gizi, tenaga pelaksana gizi memberikan PMT dan KIE. Klinik gizi di
puskesmas dilaksanakan pada hari senin dan kamis.
Kegiatan klinik gizi tidak hanya untuk pasien balita dengan
status gizi buruk tetapi untuk pasien yang status gizinya stunting
atau gizi kurang juga dapat berkunjung ke klinik gizi serta pasien
dewasa dengan berbagai penyakit dan ibu hamil yang anemia atau
kekurangan energi kronik. Selain melakukan kegiatan pemeriksaan,
pasien pada umumnya juga perlu pengkajian status gizi dalam
rangka preventif atau pencegahan penyakit. Berikut ini hasil
kunjungan di klinik gizi:
Tabel Hasil Kunjungan Klinik Gizi

No
Pemeriksaan Jumlah
.
1 Balita 84 Orang
2 Ibu Hamil 84 Orang
3 Dewasa dengan Penyakit 22 Orang
TOTAL 190 Orang

16
BAB IV

ANALISIS KEGIATAN

A. Identifikasi Masalah

No Kegiatan/Kinerja Target Capaian Masalah


1 Hasil Penimbangan
K/S 75 % 87,2 %
D/S 75 % 72,8 % Masih ada balita
yang tidak
datang ke
posyandu
N/S 60 % 64 %
N/D 84 % 88%
2 Pemberian Vitamin A Masih ada balita
Biru 88 % 88,7 % yang belum
Merah 88 % 86,3 % mendapatkan
vitamin A warna
merah
3 EPPGBM 80 % 91,4 %
4 Pemberian Tablet 54 % 77,1 %
Tambah Darah
Remaja Putri
5 Pemberian Tablet 82 % 100 %
Tambah Darah Ibu
Hamil
6 Inisiasi Menyusui Dini 62 % 86,35 %
7 ASI Ekslusif 50 % 86 %
8 Ibu Hamil Kekurangan 80 % 100 %
Energi Kronik
mendapat Makanan
Tambahan
9 Balita Gizi Kurang 85 % 100%
mendapat Makanan
Tambahan
10 Balita Gizi Buruk 86 % 100 %

17
Mendapat Perawatan
11 Ibu Nifas Mendapat 76 89.2
Vitamin A
12 Klinik Gizi 60 190
Orang Orang

B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

No. Masalah U S G Total


1 Masih ada balita yang tidak
4 4 5 13
datang ke posyandu
2 Masih ada balita yang belum
mendapatkan vitamin A warna 4 4 3 11
merah

C. Mencari Akar Masalah (Fishbone Diagram)

Kurangnya pengetahuan
Ibu atau keluarga balita
tentang pentingnya
datang ke posyandu

Lingkungan Manusia Uang

Masih ada Balita


yang tidak datang ke
posyandu

Metode Sarana
Belum maksimalnya
penyuluhan tentang gizi
(pentingnya memantau
pertumbuhan balita di
posyandu) pada ibu atau
keluarga balita

18
Kurangnya pengetahuan
Ibu atau keluarga balita
tentang pentingnya
mengonsumsi vit A

Lingkungan Manusia Uang

Masih ada Balita


yang belum
mendapatkan
Vit A Merah

Metode Sarana
- Belum optimalnya penyuluhan
terkait pentingnya vitamin A untuk
balita

- Adanya pemikiran ibu atau


keluarga balita yang beranggapan
tidak mendapatkan vitamin A di
posyandu, nanti akan diberikan
oleh kader ke rumah atau sweeping

D. Menetapkan Cara – Cara Pemecahan Masalah


Tabel Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan
Prioritas Penyebab
No. Pemecahan Masalah Ket
Masalah Masalah
Masalah Terpilih
1 Masih ada -Kurangnya - Penyuluhan - Penyuluhan
balita yang pengetahuan tentang tentang
tidak datang Ibu atau pentingnya pentingnya
ke posyandu keluarga datang ke datang ke
balita tentang posyandu untuk posyandu
pentingnya memantau untuk
datang ke pertumbuhan memantau
posyandu balita pertumbuhan
-Belum - Memberikan balita
maksimalnya leaflet atau
penyuluhan lembar balik

19
tentang gizi pada ibu atau
(pentingnya keluarga balita
memantau tentang
pertumbuhan pentingnya
balita di datang ke
posyandu) posyandu untuk
pada ibu atau memantau
keluarga pertumbuhan
balita balita
2 Masih ada -Kurangnya - Penyuluhan - Penyuluhan
balita yang pengetahuan pentingnya pentingnya
belum Ibu atau pemberian pemberian
mendapatkan keluarga kapsul vitamin A kapsul vitamin
vitamin A balita tentang untuk balita A untuk balita
warna merah pentingnya - Memberikan - Membuat tim
mengonsumsi leaflet atau dengan kader
vit A lembar balik untuk
-Belum pada ibu atau melakukan
optimalnya keluarga balita kunjungan
penyuluhan tentang rumah
terkait pentingnya (sweeping) pada
pentingnya vitamin A untuk balita yang
vitamin A balita belum
untuk balita - Membuat tim mendapatkan
-Adanya dengan kader vitamin A,
pemikiran ibu untuk kunjungan
atau keluarga melakukan rumah hanya
balita yang kunjungan dilakukan
beranggapan rumah sekali
tidak (sweeping) pada
mendapatkan balita yang
vitamin A di belum
posyandu, mendapatkan
nanti akan vitamin A,
diberikan oleh kunjungan
kader ke rumah hanya
rumah atau dilakukan sekali
sweeping

20
BAB V

PENUTUP

Syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas


rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan tahunan program gizi ini dapat
Penulis selesaikan dengan baik. Semoga laporan program gizi tahun 2022
dapat menjadi acuan untuk kegiatan program gizi yang akan datang dan
bermanfaat bagi semua pihak atau pihak yang membutuhkan.

Tidak lupa Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menjalankan kegiatan – kegiatan program gizi dan
Penulis ucapkan terima kasih pula kepada semua pihak yang telah
mendukung terselesaikannya laporan tahunan program gizi.

21

Anda mungkin juga menyukai