Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Alur masuknya vaksin palsu ke rumah sakit tidak sesuai dengan pedoman
pengadaan logistik obat yang ada.
2. Dalam sistem pengawasan vaksin terdapat hambatan yang dikarenakan
kualitas Sumber Daya Manusia yang masih lemah, kurangnya pengawasan
regulasi atau kebijakan tentang sistem pengawasan kurang relevan, serta
kurangya pengawasan terhadap pengolahan limbah botol vaksin bekas
rumah sakit.
3. Upaya yang dilakukan pemerintah terkait peredaran vaksin palsu di rumah
sakit sudah cukup baik yaitu dengan mengadakan vaksin ulang bagi
korban yang mendapatkan vaksin palsu dan memperkuat regulasi yang
sudah ada.

4.2 Saran
Adapun saran dari permasalahan diatas adalah sebagai berikut:
1. Kementerian Kesehatan sebaiknya memastikan vaksin hanya didistribusi
oleh pedagang besar farmasi (PBF) yang telah mendapatkan izin dari
Kementerian Kesehatan sebelumnya dan sebaiknya Kementrian Kesehatan
membuat sistem yang dikenal dengan Supply Chain Management untuk
meningkatkan produktivitas pendistribusian vaksin dalam rantai
penyediaan obat di Rumah Sakit yang melibatkan pihak Kemenkes, PBF,
dan Rumah Sakit. Selain itu, sebaiknya rumah sakit dan klinik
mengendalikan sistem pengadaan vaksin ditempatnya secara satu pintu
lewat instalasi farmasi rumah sakit.
2. Rumah sakit sebaiknya meningkatkan sistem pengawasan terkait obat atau
vaksin yang masuk ke rumah sakit untuk menghindari terjadinya kasus
yang sama dikemudian hari. Selain itu, Kemenkes RI sebaiknya

38
39

menginstruksikan kepada rumah sakit untuk menyediakan alat


(incenerator) untuk membakar limbah-limbah farmasi yang ada dirumah
sakit.

Anda mungkin juga menyukai