Underwei Gizi
Wasting Stunting Sifat %BGM/D 2T N
ght Lebih Total
Wilayah Masala /
Sko A/ skor
% Skor % Skor % % Skor h Gizi % Skor Skor D
r T
Bandung 8,9
6,6 1 4,6 1 3 1 1 1 0,4 0 A 1 0 6
rejo 4
Tanjungr 2, 10,
8,1 1 4,14 1 1 1 1 0,7 0 A 1 0 6
ejo 2 55
2, 10,
Sukun 7,1 1 4,46 1 1 1 1 1,1 0 A 1 0 6
9 75
Puskesm 2, 10,
7,3 1 4,4 1 1 1 1 0,73 0 A 1 0 6
as Janti 7 08
Catatan: skor pada sifat masalah gizi didapat dengan melihat prevalensi kurus dan sangat
kurus, dan pendek dan sangat pendek. Sedangkan A/T pada 2T adalah A=Ada, T=Tidak
ada yang tidak naik BB nya 2 kali berturut-turut. Sedangkan masalah gizi masyarakat sifat
masalah gizi diberikan nilai 1 karena prevalensi kurang gizi ≤20% dan prevalensi kurus ≥5%.
Berdasar data diatas diketahui dari ketiga kelurahan yaitu Bandungrejo, Tanjungrejo,
dan Sukun memiliki masalah Underweight, Wasting, Gizi lebih, dan Stunting yang mendapat
skor 1. Dimana merupakan kategori masalah gizi yang rendah atau dapat ditoleransi karena
memiliki nilai dibwah target yang ditentukan. Lalu untuk %BGM/D dimana memiliki target
1,8%, skor yang didapt dari ketiga kelurahan yaitu 0, arti dari Gap realisasinya yaitu
Achieved (Tercapai) sehingga targetnya tercapai. Juga untuk skor 2T dimana setiap
kelurahan terdapt balita gizi buruk sehingga mendapat skor 1. Secara keseluruhan dapat
dilihat dari total skor dari ketiga kelurahan memiliki besar masalah gizi yang sama yaitu
sebesar 6.
B. Hasil Kinerja Program Gizi Masyarakat Wilayah Puskesmas Janti Tahun 2019
1. Asi Eksklusif
ASI eksklusif
Wilayah
% Skor
Bandungrejo 17,78 2 (On Track)
Tanjungrejo 45,65 0 (Achieved)
Sukun 43,48 0 (Achieved)
Puskesmas Janti 35,6 0 (Achieved)
Berdasar tabel diatas diketahui target Puskesmas Janti telah tercapai. Juga bagi Kelurahan
Tanjungrejo dan Sukun. Namun untuk Kelurahan Bandungrejo memiliki skor 2 dimana On
Track (di jalur) yang dapat diartikan keberhasilan program pembinaan gizi masyarakat disini
masih cukup baik
2. KEK Bumil
Vitamin A Balita
Wilayah
% Skor
Bandungrejo 86,96 0 (Achieved)
Tanjungrejo 114,35 0 (Achieved)
Sukun 105,89 0 (Achieved)
Puskesmas Janti 102,4 0 (Achieved)
Berdasar tabel diatas diketahui target Puskesmas Janti telah tercapai. Juga bagi
Kelurahan Tanjungrejo, Bandungrejo, dan Sukun. Yang memiliki 0 (Achieved)
dimana masalah gizi Kapsul Vitamin A di Puskesmas Janti kategori rendah dan
dapat ditoleransi.
4. PMT Balita
PMT Balita
Wilayah
% Skor
Bandungrejo 100 0 (Achieved)
Tanjungrejo 100 0 (Achieved)
Sukun 100 0 (Achieved)
Puskesmas Janti 100 0 (Achieved)
Berdasar tabel diatas diketahui target Puskesmas Janti telah tercapai. Juga bagi
Kelurahan Tanjungrejo, Bandungrejo, dan Sukun. Yang memiliki 0 (Achieved)
dimana masalah gizi PMT Balita di Puskesmas Janti kategori rendah dan dapat
ditoleransi.
5. PMT Bumil
PMT Bumil
Wilayah
% Skor
Bandungrejo 100 0 (Achieved)
Tanjungrejo 100 0 (Achieved)
Sukun 100 0 (Achieved)
Puskesmas Janti 100 0 (Achieved)
Berdasar tabel diatas diketahui target Puskesmas Janti telah tercapai. Juga bagi
Kelurahan Tanjungrejo, Bandungrejo, dan Sukun. Yang memiliki 0 (Achieved)
dimana masalah gizi PMT Balita di Puskesmas Janti kategori rendah dan dapat
ditoleransi.
TTD Bumil (Fe-1) telah mencapai distribusi yang merata karena ketiga
kelurahan telah mencapai 100%. Sementara TTD Bumil (Fe-3) memiliki nilai sekitar
99,2-99,8%.
Juga Berdasar tabel diatas diketahui target Puskesmas Janti telah tercapai.
Juga bagi Kelurahan Tanjungrejo, Bandungrejo, dan Sukun. Yang memiliki 0
(Achieved) dimana masalah gizi Distribusi TTD Bumil di Puskesmas Janti kategori
rendah dan dapat ditoleransi.
7. Garam Beryodium
Berdasar tabel diatas diketahui target Puskesmas Janti telah tercapai. Juga bagi
Kelurahan Tanjungrejo, Bandungrejo, dan Sukun. Yang memiliki 0 (Achieved)
dimana masalah gizi Distribusi Garam Beryodium di Puskesmas Janti kategori
rendah dan dapat ditoleransi. Karena prevalensi yang di dapat pun telah mencapai
100%.
Tabel . Penetapan Prioritas Masalah Menurut Pendekatan (USG)
1. Pada Gizi Kurang dapat dilihat dari analisis data banyak bulan dalam 1 tahun yang
tidak mencapai target 8,2%. Dimana sangat berpengaruh pada tumbuh kembang
anak bila tidak segera ditangani
2. Pada Stunting 2T/D dapat dilihat dari analisis data bahwa ada Balita 2T di ketiga
kelurahan, dan prevalensi sebesar 2,2% di Puskesmas Janti. Ini akan sangat
berpengaruh pada status gizi balita yang akan kurang atau bahkan buruk bila tidak
segera ditangani.
3. Pada ASI Eksklusif terdapat selisih persentase antara cakupan (34,21%) dan target
yang telah ditetapkan (47%) yaitu sebesar 12,79% pada tahun 2019
Kami memilih metode USG untuk prioritas masalah karena kami memperhatikan
seberapa mendesak masalah tersebut, seberapa serius masalah tersebut dan
kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar.
Manusia Metode