100%(4)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (4 suara)
3K tayangan1 halaman
Dokumen tersebut menyajikan target pencapaian indikator gizi Indonesia pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2017. Beberapa indikator kinerja utama adalah persentase balita yang ditimbang berat badannya, bayi yang mendapat ASI eksklusif, dan rumah tangga yang mengkonsumsi garam iodium. Targetnya antara lain meningkatkan persentase tersebut secara bertahap hingga 2017.
Dokumen tersebut menyajikan target pencapaian indikator gizi Indonesia pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2017. Beberapa indikator kinerja utama adalah persentase balita yang ditimbang berat badannya, bayi yang mendapat ASI eksklusif, dan rumah tangga yang mengkonsumsi garam iodium. Targetnya antara lain meningkatkan persentase tersebut secara bertahap hingga 2017.
Dokumen tersebut menyajikan target pencapaian indikator gizi Indonesia pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2017. Beberapa indikator kinerja utama adalah persentase balita yang ditimbang berat badannya, bayi yang mendapat ASI eksklusif, dan rumah tangga yang mengkonsumsi garam iodium. Targetnya antara lain meningkatkan persentase tersebut secara bertahap hingga 2017.
KINERJA NO INDIKATOR KINERJA AWAL RPJMD 2015 2016 2017 1 Persentase kasus balita GIZI buruk yang mendapat perawatan. 100% 100% 100% 100% 2 Persentase balita yang ditimbang berat badannya. D/S 70,3% 73,24% 76,18% 79,12% 3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Asi Eksklusif. 57% 65% 70% 75% 3.a Bayi yang Lulus Asi Ekslusif 25% 30% 35% 40% 4 Persentase rumah tangga mengomsumsi garambe beriodium. 97,26% 98,02% 98,42% 98,82% 5 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A. 82,60% 84,08% 85,86% 87,04% 6 Persentase ibu hamil yg mendapatkan tablet tambah darah (TTD) 83,9% 84% 87% 90% minimal 90 tablet, selama masa kehamilan. 7 Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapat 50% 50% 50% 50% makanan tambahan. 8 Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan. 30% 35% 40% 45% 9 Persentase remaja putri mendapat dan mengomsumsi (TTD). 0% 10% 15% 20% 10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A. 75% 78% 81% 84% 11 Persentase bayi baru lahir yang mendapat IMD. 0% 33% 36% 39% 12 Persentase bayi baru lahir dengan berat badan rendah (berat badan 0% 9,8% 9,4% 9% <2500 gram) 13 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 100% 100% 100% 100% 14 Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya.(N/D) 80% 81% 82% 83% 15 Persentase balita yang ditimbang tidak naik berat badannya. 5,2% 4,20% 3,2% 2,2% Persentase balita yang ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali 16 berturut-turut (2T). 5,20% 4,42% 3,63% 2,85% 17 Persentase balita dibawah garis merah (BGM). 0,8% 0,75% 0,7% 0,65% 18 Persentase ibu hamil anemia. 37,1% 35,3% 33,5% 31,7% 19 prevalensi Kekurangan gizi (Underweight) pada anak balita 18.80% 18.40% 18% 17.60% 20 prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) anak balita 11.80% 11.20% 10.60% 10% 21 prevakensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta 42.60% 41.70% 40.70% 39.70%