Anda di halaman 1dari 2

RS.

ANNA MEDIKA PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN


Jl. Perjuangan No. 45 ELEKTROLIT PEKAT
Bekasi No Dokumen No. Revisi Halaman
Utara 14.01.02 1 1/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Anna
Tanggal Terbit
18 Oktober 2014 Medika
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Elektrolit pekat adalah larutan elektrolit dengan kadar diatas normal
PENGERTIAN
atau yang umum.
Prosedur ini dibuat untuk mencegah bahaya pada pasien karena
TUJUAN
Kesalahan obat
Surat Keputusan Direktur RS. Anna Medika No.
KEBIJAKAN 21/01/VIII/SK_Dir_Keb/2012 Tentang Kebijakan Pelayanan
Farmasi.
1. Elektrolit pekat meliputi sediaan Kalsium gluconas inj, Kalsium
gluseptat inj, kalium klorida inj, NaCl3%500mL,, KCl25meq,
Kaliumasetat ≥0,4Eq/ml10,Kalium fosfat≥0,4Eq/ml10,
Magnesium sulfat>40mg/ml dalam larutan 100ml(4gdalam100
ml larutan isotonik / normal salin).
2. Penyimpanan elektrolit pekat hanya di instalasi farmasi, ruang
Perawatan tidak diperbolehkan adanya buffer stok elektrolit
pekat, kecuali ICU dan kamar operasi. Penggunaan elektrolit
pekat harus menggunakan resep.
3. Kalsium Intravena (sebagai gluceptate, gluconate, atau
chloride)
a. CaCl tidak boleh diberikan melalui IM karena bersifat sangat
iritatif terhadap jaringan
b.Faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi kalsium dalam
darah adalah kadar fosfor serum dan albumin serum
c. Efek samping yang dapat
terjadi:
PROSEDUR Interaksi obat dengan digoksin (injeksi cepat kalsium dapat
menyebabkan bradiaritmia, terutama pada pasien yang
mengkonsumsi digoksin)
Antagonis terhadap CCB (calcium - channel blocker) dan
peningkatan tekanan darah
Hipokalsemia atau hiperkalsemia akibat pemantauan kadar
Kalsium yang tidak efisien
Rasiokalsium – fosfor yang tidak tepat dalam larutan IV dan
Menyebabkan presipitasi dan kerusakan organ
Nekrosis jaringan akibat ekstravasasi kalsium klorida
d.Instruksikan pemberian kalsium dalam satuan
milligram. e. Lakukan pengecekan ganda
4. Konsentrat elektrolit :injeksi NaCl>0,9% dan injeksi Kalium
(klorida,asetat,danfosfat)≥ 0,4Eq/ml10
a. Jika KCl diinjeksi terlalu cepat (misalnya pada kecepatan
melebihi 10mEq/jam) atau dengan dosis yang terlalu tinggi,
dapat menyebabkan henti jantung.
b.KCl tidak boleh diberikan sebagai IV
bolus.
RS. ANNA MEDIKA PENYIMPAN AN DAN PENGGUNAAN
Jl. Perjuangan No. 45 ELEKTROLIT PEKAT
Bekasi Utara No Dokumen No. Revisi Halaman
14.01.02 1 2/2

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Anna
Tanggal Terbit
18 Oktober 2014 Medika
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
d.Standar konsentrasi pemberian infuse NaCl :maksimal 3%
dalam
500 mL.
e. Berikanla bel pada botol infus :‘larutan natrium hipertonik 3%’
(Tulisan berwarna merah)
f. Protokol untuk KCl:
Indikasi infuse KCl
Kecepatan maksimal infus
Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
Panduan mengenai kapan diperlukannya monitor
kardiovaskular
Penentuan bahwa semua infuse KCl harus di berikan via
PROSEDUR pompa
Larangan untuk memberikan larutan KCl multiple secara
Berbarengan (misalnya : tidak boleh memberikan KCl IV
sementara pasien sedang mendapat infuse KCl dijalur IV
lainnya)
Diperbolehkan untuk melakukan substitusi dari KCl oral
Menjadi KCl IV, jika
diperlukan
Lakukan pengecekanganda
5. Infus Magnesium Sulfat
a. Tergolong sebagai high alert medications pada pemberian
konsentrasi melebihi standar ,yaitu>40mg/ml dalam larutan
100 ml (4 g dalam 100 ml larutan isotonic / normal salin).
b.Perlu
Instalasi pengecekan ganda (perhitungan dosis, persiapan dosis,
Farmasi.
UNIT TERKAIT Komite Medik.
Instalasi Rawat

Anda mungkin juga menyukai