Anda di halaman 1dari 4

SOP

RS. BHAYANGKARA HIPERGLIKEMIA


HASTA BRATA BATU
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN

/03/X/2O16 1/1

Ditetapkan oleh
KARUMKIT BHAYANGKARA HASTA
BRATA BATU

Tanggal terbit
Oktober 2016
STANDAR
PROSEDUR drg. WAHYU ARI PRANANTO, MARS
OPERASIONAL KOMISARIS POLISI NRP 76030927

Suatu keadaan dimana kadar glukosa darah sewaktu


Pengertian lebih dari 150mg/dl

1. Sebagai acuan dalam tindakan penanganan


Tujuan pasien dengan hiperglikemia
2. Mengembalikan kadar glukosa darah sewaktu ke
dalam rentang 80 mg/dl hingga 100 mg/dl
3. Agar prosedur terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten / seragam dan aman dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui
pelayanan standart yang berlaku.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


519/MENKES/Per/III/2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesi Dan Terapi
Intensif di Rumah Sakit
2. Keputusan Direktur RS Bhayangkara Hasta Brata
Kebijakan Batu Nomor 000/5/0000/000/ tentang
Pemberlakuan Kebijakan Pelayanan Intensif di RS
Bhayangkara Hasta Brata Batu
3. Keputusan Direktur RS Bhayangkara Hasta Brata
Batu Nomor 000/5/000/000/ tentang Kebijakan
Pelayanan Anestesi dan Rawat Intensif di RS
Bhayangkara Hasta Brata Batu

RS. BHAYANGKARA SOP


HIPERGLIKEMIA

HASTA BRATA BATU NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN

/03/X/2O16 1/2

PERSIAPAN ALAT:
Prosedur 1. Spuit 50 ml
2. Insulin
3. Syiringe Pump
4. Perfusor
5. NaCl 0,9%

RINCIAN PROSEDUR:

1. Cek gula darah sewaktu


2. Observasi tanda-tanda Hiperglikemia
3. Hindari makanan/infus yang mengandung
glukosa
4. Infus insulin sampai gula darah stabil

Gula Darah Gula Darah Dosis Insulin


(mmol/L) (mg/dl) (unit/jam)
>20 56
15-20 270-360 5
10-15 180-270 4
8-10 144-180 2
6-8 108-144 1.5
5-6 90-108 1.0
2-5 36-90 Tidak diberikan
<2 <36 Tidak diberikan
5. Buat campuran Insulin dan NaCl 0.9% dengan
perbandingan 1 : 1 dalam sepuit 50cc
6. Simpan dalam Syiringe Pump setelah
sebelumnya disatukan dengan selang perfusor
dan dikeluarkan udaranya
7. Sambungkan selang perfusor dengan line pasien
dan hidupkan Syiringe Pump, atur jumlah cairan
Insulin yang akan diberikan ke pasien
(disesuaikan dengan gula darah pasien)
8. Gula darah meningkat biasanya terjadi pada
periode dini pasca bedah, berhubungan dengan
stres pembiusan
SOP

RS. BHAYANGKARA HIPERGLIKEMIA


HASTA BRATA BATU
NO. DOKUMEN REVISI HALAMAN

/03/X/2O16 1/3

9. Pada pasien anak, Hiperglikemia tidak perlu


Prosedur dirisaukan oleh karena itu terapi Insulin
umumnya tidak perlu
10. Pada pasien anak, Hipoglikemia jauh lebih
berbahaya daripada Hiperglikemia dan
pemberian Insulin pada anak dapat dengan
cepat menyebabkan Hipoglikemia

1. Instalasi Rawat Inap.


Unit 2. Instalasi Rawat Darurat.

1. Depkes RI. 2011 Permenkes RI Nomer


519/MENKES/Per/III/2011 tentang Pedoman
penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan
Terapi Intensif di Rumah Sakit. Jakarta
2. Depkes RI. 2011 Keputusan Direktur Jendral
Bina Upaya Kesehatan No HK.03.05/I/2063/11
tentang Petunjuk Tehnik Penyelenggaraan
Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit.
Jakarta
3. Depkes RI. 2011 Keputusan Direktur Jendral
Bina Upaya Kesehatan NO HK.02.04/I/1966/11
tentang Petunjuk Tehnik Penyelenggaraan
Referensi Pelayanan Intensif Care Unit (ICU) di Rumah
Sakit. Jakarta
4. Morgan. 2007. TextBook of Anestesiologi , Third
Ed, USA
5. Peter F Dunn 2007. Guideline Of Practical
Anestesiologi Massachusette Hospital, Third Ed,
USA
6. Chynthia Wong. 2007. Spinal and Epidural
Anesthesia. USA Brunner and Sundart. 2006.
TextBook Medical Surgical Nursing, Third Ed,
USA

Anda mungkin juga menyukai