I. PENDAHULUAN
A. UMUM
Menurut Komisi A DPRD Riau Masnur mengatakan bahwa tidak ada alasan
bagi rumah sakit atau klinik kesehatan untuk membedakan kelas maupun golongan
untuk sebuah pelayanan, karena CCTV merupakan bagian dari pelayanan yang
prima pada setiap pasien. Beliau juga menambahkan bahwa, tugas pokok dari
rumah sakit selain memberikan pelayanan adalah mengontrol dan mengawasi.
Kutipan dari Komisi A DPRD Riau Masnur yang kami ambil dari dari website
tribun Pekanbaru telah membuktikan bahwa semua fasilitas rumah sakit itu
seharusnya memang digunakan untuk melayani, mengontrol dan juga mengawasi
semua masyarakat atau semua pasien dari berbagai golongan dan tidak hanya
diterapkan pada kelas VVIP maupun VIP saja.
2
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini ini meliputi Pendahuluan, Pelaksanaan, dan Hasil kegiatan.
C. Hasil Identifikasi
PEMASANGAN CCTV
NO UNIT DAMPAK PROBABILITAS TOTAL
1 ANGGREK 2 3 6
2 KASIR 4 4 16
3 RAWAT INAP 3 3 9
4 DAPUR 2 2 4
5 GUDANG RM 4 4 16
6 GUDANG OBAT 4 4 16
7 KOPERASI 2 4 8
8 FARMASI 4 4 16
9 BENSAT 4 4 16
10 DEPAN IGD 2 2 4
11 RUANG TAHANAN 4 1 4
12 POLIKLINIK 3 3 9
13 LINEN 1 1 1
14 SAKURA 4 3 12
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan maka untuk unit yang
berisiko tinggi dan membutuhkan pemasangan CCTV adalah:
1. Kasir
2. Gudang RM
3. Gudang Obat
4. Farmasi
5. Bensat
6. Ruang Sakura
7. Poliklinik
8. Ruang Rawat Inap
9. Koperasi
IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi pemasangan CCTV RS Bhayangkara Hasta Brata Batu terdapat
beberapa CCTV yang tidak berfungsi dikarenakan area di renovasi, sehingga
pengawasan rumah sakit berkurang di area beresiko. Sehingga dengan ini
direkomendasikan untuk penambahan pemasangan CCTV pada tahun 2022.
5
V. PENUTUP
Demikian Laporan Analisa Dan Evaluasi pemasangan CCTV RS
Bhayangkara Hasta Brata Batu. Laporan ini dibuat untuk dijadikan dasar atau
pedoman dalam pelaksanaan tugas sehari-hari guna meningkatkan keamanan dan
keselamatan pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Batu.
SURIPTO
PENATA NIP 196308291990031001