Jln.Adyaksa - KM 3, Waikabubak, Provinsi Nusa Tenggara Timur Telp./Fax (0387) 21701 email :rsudwkb@gmail.com
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAIKABUBAK
NOMOR : RSUD.445/887/PRM/SK/53.12/1/2018
TENTANG
KEBIJAKAN PRE CONTRUCISION RISK ASESMENT (PCRA)
PADA RUMAH SAKIT UMUM WAIKABUBAK
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAIKABUBAK
Menimbang : a Bahwa untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi
RSUD Waikabubak serta dalam rangka mengahadapi tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, antisipasi situasi kondisi yang sangat dinamis baik internal maupun eksternal maka perlu adanya kebijakan pre contrucsion Risk Asesmen dalam pelaksanaan contruksi bangunan di Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak
b Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, maka perlu di
. terbitkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak tentang Kebijakan pre contrucsion Risk Asesmen dalam pelaksanaan contruksi bangunan.
Mengingat : 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja; 2 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. . 472/Menkes/Per/V/1996 tentang pengamanan barang berbahaya bagi kesehatan;
5 Peraturan Menteri Tanaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per:01/Men/1979 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan;
6 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1333 /Menkes/SK /XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
7 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri;
8 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia
Nomor 432/Menkes/SK/IV/ 2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit;
9 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.129/Menkes/SK/II/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WAIKABUBAK TENTANG KEBIJAKAN PRE CONTRUKSION RISK ASESMENT (PCRA) PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAIKABUBAK.
dalam keputusan ini. KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal yang di tetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kesalahan akan di perbaharui sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Waikabubak Pada tanggal : 16 Januari 2018 DIREKTUR RSUD WAIKABUBAK
dr. BARINGIN PASARIBU
PEMBINA TK. I - IV/b NIP: 19770502 200501 1 015 LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD WAIKABUBAK TENTANG KEBIJAKAN PCRA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WAIKABUBAK NOMOR : RSUD.445/887/PCRA/SK/53.12/01/2018 TANGGAL : 16 Januari 2018
KEBIJAKAN PCRA
1. Pihak Manajemen Rumah Sakit menginformasikan kepada Tim
Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan setiap kali terdapat rencana pembangunan/renovasi gedung rumah sakit. 2. Setiap ada konstruksi renovasi atau pembangunan gedung harus dilakukan Pre construction risk assesment (PCRA) oleh Tim K3 RS. 3. Peninjauan atau audit kepatuhan kontaktor dilakukan oleh K3 RS bersama Manajemen Rumah Sakit selama proses pengerjaan renovasi dan pembangunan berlangsung dan audit dilakukan setiap satu kali dalam sebulan dan hasil evaluasi akan dilaporkan kepada Direktur RSUD Waikabubak 4. Setiap Lokasi / gedung yang direnovasi atau dibangun harus mematuhi rekomendasi yang ditetapkan oleh pihak manajemen dan K3 RS dalam hal : a. Kualitas Udara Dengan cara antara lain: 1) menerapkan penggunaan APD seperti Masker 2) membatasi area yang direnovasi atau pembangunan gedung dengan memasang pembatas yang sifatntya mengurangi penyebaran Debu ataupun asap dan bau yang berasal dari lokasi pembangunan b. Pengendalian Infeksi (ICRA) c. Utilitas Dengan cara antara lain 1) Selama proses renovasi atau pembangunan gedung sistem utilitas di Rumah Sakit tidak boleh terganggu 2) Koordinasi dengan unit terkait (IPSRS dan Sanitasi) sebelum pengerjaan dilakukan; pengecekan posisi kabel atau jaringan listrik,Pipa-pipa saluran Air bersih maupun IPAL. d. Kebisingan Dengan cara antara lain: Mengantisipasi/meminimalisirkan gangguan didalam pelayanan yang beerhubungan dengan kebisingan dimana adanya pemasangan barier atau pengaturan waktu dan durasi penggunaan peralatan yang menghasilkan kebisingan e. Getaran Dengan cara antara lain Mengantisipasi/meminimalisirkan gangguan didalam pelayanan yang beerhubungan dengan getaran dimana adanya pemasangan barier atau pengaturan waktu dan durasi penggunaan peralatan yang menghasilkan getaran f. Bahan Berbahaya Dengan cara antara lain 1) Mengidentifikasi adanya bahan-bahan berbahaya dan beracun yang terdapat pada area renovasi atau pembangunan gedung dan melakukan pengendalian resiko. 2) Pengendalian resiko dilakuan dengan cara pelabelan bahan berbahaya dan beracun yang teridentifikasi 3) Penyimpanan bahan B3 harus terpisah, untuk peralatan yang meenghasilkan bau atau asap B3 harus sejauh mungkin dari area pelayanan dan memperhatikan prosedure penggunaan APD 4) Tidak membuang Limbah B3 yang dihasilkan diarea pengerjaan namun harus ditempatkan pada wadah khusus kemudian di buang atau disimpan sesuai dengan ketentuan panduan pengelolaan B3 di Rumah Sakit g. Layanan darurat Dengan cara antra lain Edukasi kepada kontraktor dan pekerja proyek tentang layanan darurat yang bisa dihubungi apabila terjadi kondisi darurat dan memberitahukan tentang jalur evakuasi apabila terjadi bencana 5. Pihak manajemen dapat meninjau kembali izin pelaksanaan konstruksi/renovasi apabila dalam pekerjaannya, tim kontruksi tidak menjalankan rekomendasi yang dianjurkan.