Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE (SOP)

TRANSPORTASI DAN EVAKUASI


Di Buat Oleh : Di Revisi Oleh : Tanggal Revisi :
Ns. Rahmawati Dian Ns.Rahmawati Dian Nurani,M.Kep 20 Maret 2021
Nurani, M.Kep

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Pembuatan DI TETAPKAN OLEH :


PROSEDUR 8 Oktober 2019 Akper Bunda Delima Bandar Lampung

Pengertian Evakuasi merupakan kegiatan memindahkan korban dari lokasi tidak aman ke
tempat lain yang lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di
daerah-daerah yang sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat untuk
mendapatka perawatan dan pengobatan lebih lanjut

Tujuan a. Evakuasi
Untuk meminimalkan terjadinya kematian dan menghindari kecacatan
yang tidak perlu pada pasien dalam keadaan gawat darurat

Syarat Korban untuk di a. Penilaian awal sudah dilakukan lengkap, dan keaadan umum korban
evakuasi dipantau terus.
b. Denyut nadi dan napas korban stabil dan dalam batas normal.
c. Perdarahan yang ada sudah diatasi dan dikendalikan.
d. Patah tulang yang ada sudah ditangani.
e. Mutlak tidak ada cidera.
f. Rute yang dilalui memungkinkan dan tidak membahayakan penolong dan
korban

Prinsip transportasi - Setelah menemukan korban dan melakukan pertolongan pertama, langkah
selanjutnya adalah membawa korban ke fasilitas kesehatan.
- Nyeri pinggang (low back pain) merupakan hal yang paling sering
dikeluhkan oleh tenaga medis dilapangan: perhatikan cara mengangkat.

Hal yang perlu di perhatikan:


- Jangan menambah cidera kepada korban.
- Hindari pemindahan korban jika tidak stabil.
- Jangan membahayakan diri penolong.
- Jelaskan apa yang akan anda lakukan kepada korban.
- Jangan pernah lakukan sendiri.
- Satu komando/aba-aba

Fase Pre Interaksi a. Persiapkan alat dan tahu cara penggunaannya


Fase Interaksi a. Amankan diri, pasien dan lingkungan
b. Cek respon
c. Atasi permasalahan terlebih dahulu (pembalutan, pembidaian, neck colar,
dll)
Fase Kerja d. Rencanakan setiap gerakan
e. Pertahankan sikap tegak saat berdiri, berlutut maupun duduk, jangan
bungkuk.
f. Konsentrasikan beban pada otot paha, bukan pungung.
g. Gunakan otot fleksor (otot untuk menekuk, bukan otot untuk meluruskan).
h. Saat mengangkat dengan tangan, telapak tangan menghadap ke arah depan.
i. Jaga titik beban sedekat mungkin ke tubuh anda.
j. Gunakan alat bantu
k. Jaga jarak antara kedua lengan dan tungkai adalah selebar bahu.
l. Terlalu rapat dapat mengurangi stabilitas.
m. Terlalu lebar dapat mengurangi tenaga

FaseTerminasi 1) Mengevaluasi respon klien


2) Pendokumentasian

Referensi Pusponegoro, Soedarmo, Suhartono & Isma. 2019. Basic Trauma Cardiac Life
Support. Jakarta: Yayasan AGD 118
Theresia, Trisyani, & Kurniati. 2018. Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana, 1 st
Indonesia Edition.Singapore: Elsevier
Sartono, Masudik & Suhaeni. 2019. Basic Trauma Cardiac Life Support. Bekasi:
Gadar Medik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai