Anda di halaman 1dari 3

Nama : Melina Cecilia Tarigan

NIM : 032017065

Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat II

Dosen : Jagentar Pane, S. Kep., Ns., M. Kep

SOP TINDAKAN KUBAH LAMBUNG (GASTRIC LAVAGE)

Pengertian Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan


cara memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan
menggunakan NGT (Naso Gastric Tube). Menurut Smelltzer dan Bare
(2001:2487), Bilas lambung (gastric lavage) adalah aspirasi isi lambung
dan pencucian lambung dengan menggunakan selang lambung.
Tujuan a. Untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan
absorpsi sistemik
b. Untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik
c. Untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan
hemoragi.
Indikasi a. Keracunan obat
b. Keracunan makanan
c. Hematemesis
d. Untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik
Kontraindikasi a. Pasien dengan keracunan bahan toksik (resiko perforasi
esophageal) dan keracunan bahan korosif (hidrokarbon,
peptisida, halogen)
b. Pasien tanpa gangguan relfleks atau pasien pingsan
membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah
inspirasi
Persiapan alat 1. Selang lambung (sesuai ukuran yang diperlukan).
2. Spuit 50cc
3. Perlak dan handuk
4. Ember penampung
5. NaCl 0,9% atau air dengan suhu 37oC
6. Handscoon steril
7. Corong
8. Pelican/ jelly
9. Stetoskop
10. Plester
11. Gunting
Persiapan pasien dan A. Pasien
lingkungan 1. Keluarga diberikan penjelasan tentang tindakaan yang
dilakukan
2. Pasien pada posisi lateral kiri
B. Lingkungan
Jaga privasi pasien dengan mengkondisikan ruangan tertutup.
Pelasanaan 1. Meletakkan alat didekat pasien
2. Memasang perlak dibawah kepala pasien sampai sebatas bahu
3. Meletakkan handuk didada pasien
4. Meletakkan bengkok dikanan pasien
5. Meletakkan ember didekat pasien
6. Peraat mencuci tangan dan memakai handscoon
7. Menentukan panjang selang NGT yang dimasukkan kedalam
lambung dari telinga ke pangkal hidung sampai ke procecus
xypoideus atau dari Os frontal ke procesus sypoideus dan diberi
batas/ tanda dengan plester.
8. Memebrikan pelican/ jellu pada ujung NGT lambung
9. Menutup pangkal sleang NGT dengan menekuk/ diklem
10. Memasukkan slang NGT pelan-pelan kedalam hidung melalui
hidung. Bagi pasien dasar dianjurkan untuk menelan selang NGT
perlahan-lahan sambil menarik nafas dalam
11. Menyakinkan selang NGT masuk kedalam lubang dengan cara:
a. Sambungkan spuit yang sudah berisi udara skitar 10cc ke
ujung NGT. Letakkan stetoskop diatas kuardan kiri abdomen
tpat dibawah garis costae. Masukkan udara dan auskultasi
sampai terdengar suara brus.
b. Masukkan ujung selang NGT sampai terendam dalam
mangkok berisi air dan tidak dampak gelembung udara dan
air.
c. Mengambil cairan didalm almbung kemudian memasukkan
kedalam tabung specimen untuk dibuat sampel laboratorium.
12. Setelah yakin selang NGT masuk ke lambung pasien, fiksasi
secara melingkar dengan menggunakan plester.
13. Lipat/ klem ujung selang NGT lalu sambungkan dengan spuit
50cc atau boleh menggunakan corong.
14. Posisikan ujung NGT lebih rendah dari lambung, injeksikan
normal salin/ air dengan perlahan tapi pasti dan jangan
memasksa (masukkan 200-300cc)
15. Setelah sairan dimasukkan, aspirasi cairan sebanyak kurang
lebih 20 cc, kemudian dilanjutkan dengan membiarkan cairan
keluar sendiri karena gravitasi, tamping cairan didalam Waskom
16. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai cairan yang
keluar dari lambung bewarna jernih. Tidak berbau racun
17. Setelah selesai, rapikan alat
18. Cuci tangan
Dokumentasi 1. Mengobservasi TTV dan respon pasien
2. Jumlah cairan yang masuk dan keluar
3. Jenis cairan yang digunakan
4. Tindakan yang telah dilakukan
5. Observasi warna dan bau cairan

Anda mungkin juga menyukai