Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TOPIK: PEMERIKSAAN PENUNJANG ECHOCARDIOGRAPHY

Diajukan untuk Memenuhi Penugasan Mata Kuliah:

Keterampilan Dasar Keperawatan

DOSEN PENGAMPU:

Rizky Gumilang Pahlawan, S.Kep., Ners, M.Kep.

DISUSUN OLEH:

1B-Keperawatan (Kelompok 2)

Jemima Aurellia Paulus 1121151 Zhafira Zahra 1121166


Arie Ananta Fauzi 1121154 Humayroh 1121167
Anggit Erika Noviana 1121155 Alda Lipiyanti Pratiwi 1121168
Agistina Permata Arum 1121157 Putri Apriliani 1121169
Soina Lariva R 1121161 Nopita Nur Salamah 1121173
Nurul Aeni 1121162 Rahma Sukma Dewi 1121175
Anisa Aulia Rahmawati 1121163 Resa Sundari 1121178
Mita Cahya Nurpitri 1121164

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Keterampilan Dasar Keperawatan, dengan judul:
“Pemeriksaan Penunjang Echocardiograpy”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pekembangan dunia pendidikan.

Bandung, 25 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 5

1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6

2.1 Pengertian Echocardiography.................................................... 6

2.2 Pemeriksaan Echocardiography ................................................ 7

1. Trans Thoracal Echocardiography (TTE) ............................. 7

2. Trans Esophageal Echocardiography (TEE) ......................... 8

3. Stress Echocardiography ........................................................ 9

4. Fetal Echocardiography ......................................................... 10

2.3 Fungsi Echocardiography .......................................................... 11

2.4 Sistem Kerja Alat ...................................................................... 11

2.5 Kelebihan dan Kekurangan dari

Pemeriksaan Echocardiography ..................................................... 16

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 17

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 17

3.2 Saran .......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18

ii
ABSTRAK

Penderita penyakit jantung di Indonesia kini diperkirakan mencapai 20 juta orang hingga
menempatkan penyakit jantung sebagai peringkat pertama penyebab kematian. Oleh karena
itu, terdapat alat yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada jantung disebut
echocardiography, suatu alat yang mengambil gambar dari hati atau jantung dengan
menggunakan gelombang suara. Terdapat tiga jenis pemeriksaan jantung menggunakan
echocardiography yaitu Trans Thoracal Echocardiography (TTE), Trans Esophageal
Echocardiography (TEE), dan Stress Echocardiography. Salah satu fungsi penting dari
echocardiography adalah memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh
besar. Echocardiography yang terbaru saat ini adalah echocardiography 3-D yang mampu
memberikan visualisasi dan analisa bersamaan. Arsitektur echocardiography (iE33
xSTREAM) terdiri dari 4 bagan utama yakni Live 3D Echo, Live xPlane imaging, SonoCT,
dan XRES image processing.

Kata Kunci: echocardiography, jantung, anatomi.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan ekokardiografi merupakan salah satu prosedur utama pencitraan yang


paling banyak digunakan dalam pemeriksaan diagnostic menilai fungsi dan struktur jantung.
Ekokardiografi secara umum memiliki peranan penting dalam diagnosis, memperkirakan
derajat berat penyakit jantung, pemantauan efek terapi dan untuk menentukan prognosis.

Ekokardiografi atau ultrasonografi jantung (USG) adalah suatu metode atau teknis
pemeriksaan jantung dan pembuluh darah dengan menggunakan gelombang suara
(ultrasound), yang mana memiliki frekuensi yang tinggi untuk menangkap gambaran dari
struktur organ jantung tersebut dan biasanya juga dibantu dengan teknologi Doppler yaitu
untuk mengukur kecepatan dan arah aliran darah.

Doppler ini merupakan suatu teknik atau pemeriksaan untuk memberikan informasi
hemodinamik pada keadaan patologis jantung. Tujuan dari pemeriksaan tersebut untuk
mengetahui adanya kelainan pada struktur jantung dan untuk mengetahui kemampuan otot
jantung untuk memompa. Hal tersebut membuat ekokardiografi memiliki peranan penting
dalam perkembangan ilmu penyakit jantung modern. Namun untuk pada kasus obesitas,
gelombang suara tidak mampu menembus dinding dada yang tebal tersebut serta pada orang
yang sangat kurus yang dinding dadanya didominasi oleh tulang rusuk saja maka dokter
mungkin akan merekomendasikan tes lain.

Dengan melakukan pemeriksaan ekokardiografi kita dapat mengevaluasi morfologi


ruang-ruang dan katup-katup jantung, serta fungsi dan kondisi hemodinamik (tanpa
memasukkan alat ke dalam tubuh), sehingga relative tidak memiliki risiko atau efek samping.
Beberapa tindakan intervensi dan non bedah jantung memerlukan monitoring dan evaluasi
ekokardiografis, baik selama tindakan sebagai pemandu prosedur dan membantu strategi yang
akan dilakukan, juga untuk menilai keberhasilan pasca intervensi secara tepat dan akurat.

Ekokardiografi berperan dalam evaluasi pada hampir keseluruhan penyakit jantung.


Indonesian Society of Echocardiography (ISE) berupaya membuat kriteria kepantasan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan penyakit kardiovaskular yang
sesuai dengan guideline universal sekaligus berkaitan dengan penggantian biaya yang cost
effective sesuai Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

4
5

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari Echocardiography?


2. Apa saja jenis-jenis dari pemeriksaan Echocardiography?
3. Apa saja fungsi dari Echocardiography?
4. Bagaimana sistem kerja alat Echocardiography?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari pemeriksaan Echocardiography?

1.3 Tujuan Penulisan

Ditulis makalah ini, untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:

1. Melihat kemampuan otot jantung dalam memompa darah.


2. Melihat adakah penyumbatan darah pada ruang-ruang jantung.
3. Sebagai evaluasi hasil pembedahan dan terapi medis.
4. Menilai cara kerja jantung.
5. Melihat apakah ada kelainan pada katup.
6. Untuk mengetahui apakah ada infeksi pada jantung.
7. Mendeteksi apakah ada penyakit jantung bawaan pada bayi.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahan yang
dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi kelompok
Sebagai tambahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan
mengenai ECHOCARDIOGRAPHY dalam keperawatan.
2. Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan, memberikan informasi kepada mahasiswa lain dan
masyarakat tentang ECHOCARDIOGRAPHY dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Echocardiography

Echocardiography merupakan pemeriksaan jantung dengan menggunakan


ultrasound (gelombang suara) frekuensi 2-6 MHz. Nama lain echocardiography adalah
USG jantung atau test gema. Echocardiography adalah suatu alat yang dapat mengambilb
gambar (citra) dari jantung dengan menggunakan gelombang suara, sehingga untuk menguji
struktur, fungsi, dan aliran darah jantung tidak perlu menggunakan sinar-x.
Echocardiography dilakukan dengan penggunaan suatu tongkat plastik yang lembut (echo-
transducer) untuk memancarkan gelombang suara ke abdomen.

Gambar 1. Gambaran proses echocardiography.

Gambar 2. Alat echocardiography.

Pemeriksaan echocardiography juga dapat melihat fungsi ventrikel, kelainan


jantung kongenital, kelainan katup jantung, kardiomiopati, adanya tumor, dan gangguan pada
aorta proksimal. Karena echocardiography mampu menghasilkan gambar dengan inherensi
(jumlah potongan) yang tinggi, maka alat ini dapat digunakan untuk melihat pergerakan

6
7

struktur pada jantung. Echocardiography dengan kombinasi Doppler dapat digunakan untuk
melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung, dan kebocoran jantung (shunt, seperti ASD
atau VSD) dalam jantung.

Gambar 3. Echocardiogram.

2.2 Pemeriksaan Echocardiography

Terdapat empat jenis pemeriksaan menggunakan echocardiography, yaitu:

1. Trans Thoracal Echocardiography (TTE)

Merupakan pemeriksaan standar echocardiography, tidak menimbulkan nyeri, tanpa


efek radiasi, dan non-invasif. Non-invasif berarti tidak ada operasi yang dilakukan dan tidak
ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien, alat hanya diletakkan pada bagian luar tubuh
pasien, yaitu tranduser yang diletakkan pada abdomen dengan menggunakan gel. Proses
pemeriksaan jantung pada jenis pemeriksaan ini cukup mudah. Tranduser diletakkan di dada
pasien dan mengirim gelombang suara ultrasound melalui dinding dada dan jantung pasien.
Telinga manusia tidak dapat mendengar gelombang ultrasound sehingga kita tidak merasakan
apapun. Gelombang ultrasound tersebut memantul dari struktur jantung dan kemudian
ditangkap oleh penangkap gelombang pada mesin echocardiography. Gelombang tersebut
kemudian dikonversi oleh mesin yang terkomputerisasi menjadi gambar pada layar. Hasil
analisa kemudian dapat dilihat yang disebut dengan echocardiog
terkomputerisasi menjadi gambar pada layar. Hasil analisa kemudian dapat dilihat yang disebut
dengan echocardiog
a) Indikasi
1. Sakit katup jantung atau bagi pasien yang pada pemeriksaan fisik ditemukan
adanya bising jantung (murmur jantung).
8

2. Kondisi dimana ada dugaan adanya penyakit jantung bawaan.


3. Evaluasi kondisi orta.
4. Demam rematik.
5. Pernah mengalami serangan jantung.
6. Dugaan adanya hipertensi pulmonal, emboli paru, pembesaran jantung pada
pemeriksaan toraks foto atau pada pemeriksaan fisik, dugaan adanua efusi perikard.
7. Gagal jantung.
8. Evaluasi fungsi jantung pada pemakaian obat.
9. Sebagai guidance/pemandu dalam tindakan fungsi perikar, pemasangan alat pacu
jantung dan lain sebagainya.

Gambar 4. Pemeriksaan jantung secara Trans Thoracal Echocardiography (TTE)

2. Trans Esophageal Echocardiography (TEE)

Merupakan pemeriksaan jantung yang menggunakan alat transduser yang dimasukkan


melalui tenggorokan menuju esophagus (saluran cerna atas yang letaknya dekat dengan
jantung), sehingga penampilan bagian-bagian tertentu jantung akan lebih jelas. Jenis
pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat aorta dan bagian lain dari jantung pasien secara
langsung. Dalam pemeriksaan ini, transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. Tabung
kemudian dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke kerongkongan, sehingga
memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rinci dari jantung pasien.
9

Gambar 5. Tabung fleksibel yang digunakan saat pemeriksaan Trans Esophageal


Echocardiography (TEE).

Gambar 6. Proses pemeriksaan secara Trans Esophageal Echocardiography


(TEE).

a) Indikasi
1. Hasil dari Transesophageal echocardiogram (TEE) biasanya karena struktur dada,
paru-paru atau lemak yang menutupi (pada penderita obesitas).
2. Memerlukan pencitraan yang lebih rinci, misalnya sebelum melakukan operasi jantung.
3. Stress Echocardiography
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung lebih akurat dengan
menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat untuk menstimulasi gerakan otot-otot
jantung, untuk membuat jantung pasien bekerja keras dan denyut jantung menjadi lebih cepat.
Dokter akan mengambil gambar jantung pasien dengan menggunakan echocardiography
sebelum pasien berolahraga dan segera setelah pasien selesai berolahraga. Beberapa masalah
jantung, seperti penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerja keras
dan denyut jantungnya lebih cepat.

a) Indikator

1. Mendeteksi gangguan jantung yang muncul saat berolahraga atau beraktivtas fisik
berat.
2. Mendeteksi penyakit jantung coroner atau kerusakan struktur jantung akibat infark
miokard (serangan jantung).
3. Memeriksa pasokan oksigen ke otot jantung saat beraktivitas.
4. Melihat batas emampuan jantung guna keoentingan program rehabilitas jantung.
10

5. Mengevaluasi keberhasilan pengobatan dan Tindakan medis, seperti pemberian obat


antiagina, obat antiaritmia, operasi bypass, dan pemasanga ring.

Gambar 7. Proses pemeriksaan secara Stress Echocardiography.

4. Fetal Echocardiography

Fetal Echocardiography juga sering disebut dengan echocardiography janin karena


jenis pemeriksaan ini digunakan untuk melihat jantung bayi yang belum lahir. Pemeriksaan ini
dapat dilakukan selama kehamilan sekitar 18 - 22 minggu. Untuk pemeriksaan ini, tranduser
diletakkan di atas perut ibu hamil.

Gambar 8. Proses pemeriksaan secara Fetal Gambar 9. Hasil Pemeriksaan secara Fetal
Echocardiography
Echocardiography.

Selama pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography, terdapat


beberapa prosedur yang harus dilakukan. Selama pemeriksaan, pasien akan diminta untuk
melepaskan pakaian dari pinggang ke atas. Tiga elektroda (kecil, datar, patch lengket) akan
diletakkan di dada pasien. Elektroda tersebut akan mengirimkan gelombang ultrasound ke
monitor. Kemudian pasien diminta untuk berbaring pada sisi kiri ranjang periksa. Tongkat
plastik (yang disebut transduser suara-gelombang) akan ditempatkan pada beberapa daerah di
abdomen. Pemeriksaan akan berlangsung selama kurang lebih 40 menit.

Echocardiography dapat menunjukkan dan memberikan gambaran mengenai:


11

1. Ukuran dan bentuk dari jantung.


2. Seberapa baik jantung bekerja secara keseluruhan.
3. Jika suatu bagian dari otot jantung lemah dan tidak bekerja secara tepat.
4. Jika anda mempunyai permasalahan dengan katup (valves) jantung.
5. Jika anda mempunyai suatu gumpalan darah.

Gambar 10. Penggunaan echocardiography secara umum.

2.3 Fungsi Echocardiography

Echocardiography memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. Memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh besar.


b. Berperan dalam diagnosa kelainan jantung bawaan (congenital).
c. Mendeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya kekakuan,
gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya, serta apakah ada
perlekatan.
d. Membantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot-otot dinding jantung akibat
penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy),
dan penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy) yang disebabkan hipertensi
dan kelainan otot jantung bawaan.
e. Melihat massa tumor seperti thrombus, vegetasi atau cairan perikad.
2.4 Sistem Kerja Alat
Echocardiography digunakan secara luas untuk menampilkan bagian dalam dari
tubuh manusia terutama serta dapat mendeteksi beberapa penyakit jantung, dengan
menggunakan alat ini juga memungkinkan untuk mendeteksi struktur bagian dalam dari
jantung. Pergerakan dari struktur tersebut juga dapat direkam dengan resolusi yang baik
dibanding dengan teknik diagnosa menggunakan x-ray ataupun angiografik.
12

Hasil keluaran (output) dari alat echocardiograph dapat berupa gambar maupun
bentuk suara (audio). Pemeriksaan jantung pada echocardiography dengan menggunakan
ultrasound (gelombang suara). Secara umum proses perubahan dari ultrasound hingga
mencapai output berupa gambar atau suara dapat dilihat pada diagram blok di bawah ini.

Gambar 11. Blok diagram system ultrasonik.

Pada diagram di atas dijelaskan bahwa system ultrasound terdiri dari tiga bagian,
yaitu: front end, mid dan back end. Tahap Front end terletak pada probe echocardiograph,
terdiri dari 2 macam transducer, yaitu: Transmitter dan Receiver. Contoh rangkaian
tramsmitter dan receiver ultrasonic adalah sebagai berikut:

Gambar 12. Rangkaian transmitter ultrasonik

Gambar 13. Rangkaian receiver ultrasonik


13

Transmitter berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonic yang di pantulkan ke


tubuh pasien, dalam hal ini bagian dada (jantung). Kemudian setelah dipantulkan,
gelombang ultrasonic diterima dan diteruskan ke tahap mid. Tahap mid ini gelombang
ultrasonic diproses menjadi bentuk tegangan dan kemudian diteruskan ke bagian Back end.
Pada bagian Back end, tegangan keluaran diubah ke bentuk gambar atau suara.

Gambar blok diagram secara spesifik dari echocardiography adalah ditunjukkan


oleh gambar di bawah ini:

Gambar 14. Blok diagram rangkaian echocardiography.

Gambar di atas menunjukkan blok diagram dari echocardiography, beberapa blok


merupakan rangkaian umum pada instrumen pengukuran gema, kecuali untuk penambahan
rangkaian sweep lambat dan pengaturan modulasi pencahayaan CRT. Untuk
echocardiography, transducer ditempatkan di antara ribs ketiga dan keempat pada dinding dada
luar dimana tidak ada paru-paru antara kulit dengan jantung. Dari probe ini sinyal ultrasonik
intensitas rendah diarahkan pada area jantung dan sinyal gema diperoleh. Posisi probe
dimanipulasi untuk memperoleh gema dari area yang diinginkan pada jantung.
14

Echocardiograph Pulsed Doppler tergantung pada penemuan kecepatan aliran darah


yang kontras dengan echocardiograph M-mode yang berdasarkan properti anatomi dari
jantung, teknik ini digunakan sebagai penyesuaian ke echocardiograph M-mode konvensional
dan informasi banyak diperoleh dari komplemen pemeriksaan pulsed Doppler atau dengan
melaksanakan prosedur M-mode. Dalam banyak kasus penemuan pulsed Doppler memberikan
informasi diagnosa yang berguna dimana penemuan M-mode adalah normal atau sugestif,
sistem beroperasi pada prinsip ultrasound yang memantul dan menemukan kecepatan aliran
darah dalam volume, yang disebut dengan volume sample.

Volume sample secara spesifik dapat dipilih dalam jantung dan pembuluh darah dengan
setting kendali kedalaman dan adalah subjek dari berbagai komponen kecepatan aliran darah,
komponen gerak, turbulensi, dan laminar seperti gerakan dinding, gerakan valve. Komponen
ini diisolasi dengan filter yang cocok dalam rangkaian dan masing-masing memiliki kualitas
audiotonal dan pola spektral yang berhubungan.

Jumlah yang meningkat dari pemeriksaan yang rutin dan kemungkinan meng-extract
data kuantitatif dari echocardiograph telah menimbulkan keperluan pengembangan sistem
komputer untuk analisa semi otomatis dari echocardiograph M-mode, program rutin secara
umum tertuju pada pengukuran yang dapat dibagi 3 kelompok:

1. Dimensi ventricular
2. Dimensi aorta dan atrium kiri
3. Pengukuran valve mitral
Tiap kelompok pengukuran dimulai dengan kalibrasi, sehingga kemungkinan
untuk menggunakan rekaman yang berbeda untuk pengukuran struktur dari tiap kelompok
sistem perhitungan untuk memproses echocardiogram M-mode, sejumlah program tersedia
untuk evaluasi M-mode menggunakan komputer.
Selain alat echocardiography itu sendiri proses untuk menampilkan gambar ke
dalam suatu layar digunakan juga rangkaian real-time komputer yang berbasis scanner, gambar
ranngkaiannya dapat dilihat pada gambar 11 sebagai berikut:

Gambar 15. Bagan prinsip dari real-time computer based scanne


15

Pada gambar diatas, setiap bagian dari 8 channel dipilih dan dikuatkan oleh penguatnya
sendiri dan kemudian diubah ke dalam bentuk digital oleh ADC yang menggunakan range
konversi dari 10 ns, setelah itu dari kedelapan channel ditunda dan dijumlahkan dalam sebuah
komputer berkecepatan tinggi yang menampilkan perhitungan data secara real-time
dikarenakan oleh frekuensi maksimum 7 MHZ dari transducer dan operasi dari kedelapan
channel, frekuensi clock sampai 56 MHZ, seperti operasi cepat yang ditampilkan oleh ECL
lebih baik daripada alat TTL.

Transducers (Transduser)

Alat echocardiography menggunakan transducer yang berfungsi untuk mengubah


suatu besaran dalam bentuk lain menjadi besaran lainnya, dalam hal ini berupa pancaran sinyal
ultra high frequency menjadi besaran suara dalam bentuk pergerakan yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk gambar.

Transducers high-performance yang secara khusus dirancang untuk menghasilkan


efisiensi suara (akustik) yang maksimum, dengan suatu desain lensa low-loss yang memberikan
tingkat resolusi yang tinggi dan proses penetrasi sinyal ultra yang lebih besar dengan tingkat
gangguan yang kecil. Dengan desain yang ekonomis dengan kabel yang ringan sehingga dapat
mengurangi kelelahan dan ketegangan dari para pengguna transducer ini (operator). Untuk
penggunaan echo-transducer ini, terdiri dari bermacam-macam transducer, diantaranya yaitu:

1. Teknologi Pure Wave Kristal.


Struktur Piezocrystal mempunyai kelebihan dalam hal proses penerimaan sinyal
akustik (suara) dibanding dengan PZT keramik yang bersifat tradisional.
2. S5-1 transducer.
S5-1 transducer dalam penggunaannya menggunakan luas bidang dari dua high-
performance yang digunakan pada transducer konvensional. Kelebihannya dibanding dengan
teknologi Pure Wave kristal adalah transducer ini membentuk image (gambar) 2D dengan
tingkat kepekaan warna yang lebih tinggi.
3. x-MATRIX transducer.
Transducer x-MATRIX menggunakan rangkaian micro-beamforming yang
didalamnya terintegrasi sampai 3000 jenis rangkaian filter aktif.
4. X3-1 transducer.
X3-1 transducer merupakan teknologi xMATRIX yang menggunakan sistem array
yang cocok untuk menghasilkan gambar 3D serta xPlane imaging. Dengan lubang bidik
16

kamera yang berukuran kecil sangat sesuai untuk menghasilkan dan meningkatkan tampilan
image (gambar) cardiac dari pasien.
5. Teknologi OMNIPLANE TEE.
Transducer S7-2 omni trans-esophageal mempunyai cakupan frekuensi sebesar 7 MHZ
yang mampu menghasilkan luas bidang yang lebih besar.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan dari Pemeriksaan Echocardiography

Kelebihan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography:

1. Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien hanya
berbaring.
2. Tidak menimbulkan rasa sakit (non-invasive) maupun efek samping.
3. Biaya yang terjangkau.
4. Pasien tidak terpapar radiasi.
5. Dapat diaplikasikan pada pasien dengan kondisi kritis (bedside usage).
6. Hasilnya dapat langsung diketahui.
7. Lama pemeriksaan hanya sekitar 20 sampai 40 menit.
Kekurangan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography adalah:
1. Tidak mendeteksi menyempit arteri koroner bila dilakukan pada saat istirahat.
2. Terdapat kemungkin tidak akurat dalam pengukuran fungsi pompa jantung (fraksi
ejeksi) serta tes lainnya.
3. Harus berada dalam pengawasan dokter dan dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung
yang handal dibidangnya serta perawat yang terampil.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Echocardiography, juga disebut suatu test gema yaitu suatu alat yang mengambil
dari hati atau jantung dengan menggunakan gelombang suara. Echocardiography
(ultrasound pengujian untuk hati atau jantung). Pengguna echocardiography lebih bagus
dibanding dengan sistem diagnose angiograph dan juga pengguna alat ini tidak
menggunakan sinar-X dalam proses pengambilan gambar (image).
Namun, pemeriksaaan dengan menggunakan echocardiography juga memiliki
kekurangan yaitu tidak mendeteksi menyempit arteri koroner bila dilakukan pada saat
istirahat. Terdapat kemungkinan tidak akurat dalam pengukuran fungsi pompa jantung
(fraksi ejeksi) serta test lainnya, serta harus berada dalam pengawasan dokter dan
dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung yang handal dibidangnya serta perawat yang
terampil.
3.2 Saran
Setelah penulis melakukan observasi terhadap asuhan keperawatan pada gagal
jantung kongestif dengan penurunan curah jantung, penulis akan memberikan usulan
yang positif khususnya di bidang kesehatan antara lain:
1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)
Hal ini diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dan
mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim kesehatan dan pasien sehingga
dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya
dan pasien gagal jantung kongestif khususnya.
2. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat
Diharapkan selalu mendokumentasikan tindakan keperawatan secara lengkap dan
menyeluruh agar pelayanan professional dan komprehensif pada pasien lebih maksimal,
khususnya pada pasien dengan gagal jantung kongestif dengan penurunan curah jantung.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan waktu khusus untuk penelitian dan penyusunan laporan
sehingga mahasiswa dapat lebih fokus untuk melakukan penelitian tanpa dibarengi
dengan kegiatan praktik lapangan lainnya, sehingga penyusunan laporan dapat lebih
optimal.

17
DAFTAR PUSTAKA

Edler I. 2004. The History of Echocardiography. Departemen Kardiologi, Universitas


Hospital, Lund, Sweden.

Jurnal dokter online. 2008. Doppler Echocardiography. http://www.jdokter.com.

Krishnamoorthy. 2007. History of Echocardiography and its Future Applications in


Medicine. Critical Care Medicine. Volume 35. Issue 8.

McGraw-Hill Science & Technology Encyclopedia: Echocardiography,


http://www.surgeryencyclopedia.com/Ce-Fi /Echocardiography.html. Diakses
pada tanggal 17 Desember 2011.

Saleh. 2009. Elektronika Kedokteran. http://www.unhas.ac.id . Diakses pada tanggal


18 Desember 2011.

Wikipedia. Echocardiography. http://en.wikipedia.org/wiki/Echocardiography.


Diakses pada tanggal 17 Desember 2011.

18

Anda mungkin juga menyukai