DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
1B-Keperawatan (Kelompok 2)
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Keterampilan Dasar Keperawatan, dengan judul:
“Pemeriksaan Penunjang Echocardiograpy”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pekembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6
ii
ABSTRAK
Penderita penyakit jantung di Indonesia kini diperkirakan mencapai 20 juta orang hingga
menempatkan penyakit jantung sebagai peringkat pertama penyebab kematian. Oleh karena
itu, terdapat alat yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada jantung disebut
echocardiography, suatu alat yang mengambil gambar dari hati atau jantung dengan
menggunakan gelombang suara. Terdapat tiga jenis pemeriksaan jantung menggunakan
echocardiography yaitu Trans Thoracal Echocardiography (TTE), Trans Esophageal
Echocardiography (TEE), dan Stress Echocardiography. Salah satu fungsi penting dari
echocardiography adalah memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh
besar. Echocardiography yang terbaru saat ini adalah echocardiography 3-D yang mampu
memberikan visualisasi dan analisa bersamaan. Arsitektur echocardiography (iE33
xSTREAM) terdiri dari 4 bagan utama yakni Live 3D Echo, Live xPlane imaging, SonoCT,
dan XRES image processing.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ekokardiografi atau ultrasonografi jantung (USG) adalah suatu metode atau teknis
pemeriksaan jantung dan pembuluh darah dengan menggunakan gelombang suara
(ultrasound), yang mana memiliki frekuensi yang tinggi untuk menangkap gambaran dari
struktur organ jantung tersebut dan biasanya juga dibantu dengan teknologi Doppler yaitu
untuk mengukur kecepatan dan arah aliran darah.
Doppler ini merupakan suatu teknik atau pemeriksaan untuk memberikan informasi
hemodinamik pada keadaan patologis jantung. Tujuan dari pemeriksaan tersebut untuk
mengetahui adanya kelainan pada struktur jantung dan untuk mengetahui kemampuan otot
jantung untuk memompa. Hal tersebut membuat ekokardiografi memiliki peranan penting
dalam perkembangan ilmu penyakit jantung modern. Namun untuk pada kasus obesitas,
gelombang suara tidak mampu menembus dinding dada yang tebal tersebut serta pada orang
yang sangat kurus yang dinding dadanya didominasi oleh tulang rusuk saja maka dokter
mungkin akan merekomendasikan tes lain.
4
5
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahan yang
dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi kelompok
Sebagai tambahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan
mengenai ECHOCARDIOGRAPHY dalam keperawatan.
2. Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan, memberikan informasi kepada mahasiswa lain dan
masyarakat tentang ECHOCARDIOGRAPHY dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Echocardiography
6
7
struktur pada jantung. Echocardiography dengan kombinasi Doppler dapat digunakan untuk
melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung, dan kebocoran jantung (shunt, seperti ASD
atau VSD) dalam jantung.
Gambar 3. Echocardiogram.
a) Indikasi
1. Hasil dari Transesophageal echocardiogram (TEE) biasanya karena struktur dada,
paru-paru atau lemak yang menutupi (pada penderita obesitas).
2. Memerlukan pencitraan yang lebih rinci, misalnya sebelum melakukan operasi jantung.
3. Stress Echocardiography
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung lebih akurat dengan
menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat untuk menstimulasi gerakan otot-otot
jantung, untuk membuat jantung pasien bekerja keras dan denyut jantung menjadi lebih cepat.
Dokter akan mengambil gambar jantung pasien dengan menggunakan echocardiography
sebelum pasien berolahraga dan segera setelah pasien selesai berolahraga. Beberapa masalah
jantung, seperti penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerja keras
dan denyut jantungnya lebih cepat.
a) Indikator
1. Mendeteksi gangguan jantung yang muncul saat berolahraga atau beraktivtas fisik
berat.
2. Mendeteksi penyakit jantung coroner atau kerusakan struktur jantung akibat infark
miokard (serangan jantung).
3. Memeriksa pasokan oksigen ke otot jantung saat beraktivitas.
4. Melihat batas emampuan jantung guna keoentingan program rehabilitas jantung.
10
4. Fetal Echocardiography
Gambar 8. Proses pemeriksaan secara Fetal Gambar 9. Hasil Pemeriksaan secara Fetal
Echocardiography
Echocardiography.
Hasil keluaran (output) dari alat echocardiograph dapat berupa gambar maupun
bentuk suara (audio). Pemeriksaan jantung pada echocardiography dengan menggunakan
ultrasound (gelombang suara). Secara umum proses perubahan dari ultrasound hingga
mencapai output berupa gambar atau suara dapat dilihat pada diagram blok di bawah ini.
Pada diagram di atas dijelaskan bahwa system ultrasound terdiri dari tiga bagian,
yaitu: front end, mid dan back end. Tahap Front end terletak pada probe echocardiograph,
terdiri dari 2 macam transducer, yaitu: Transmitter dan Receiver. Contoh rangkaian
tramsmitter dan receiver ultrasonic adalah sebagai berikut:
Volume sample secara spesifik dapat dipilih dalam jantung dan pembuluh darah dengan
setting kendali kedalaman dan adalah subjek dari berbagai komponen kecepatan aliran darah,
komponen gerak, turbulensi, dan laminar seperti gerakan dinding, gerakan valve. Komponen
ini diisolasi dengan filter yang cocok dalam rangkaian dan masing-masing memiliki kualitas
audiotonal dan pola spektral yang berhubungan.
Jumlah yang meningkat dari pemeriksaan yang rutin dan kemungkinan meng-extract
data kuantitatif dari echocardiograph telah menimbulkan keperluan pengembangan sistem
komputer untuk analisa semi otomatis dari echocardiograph M-mode, program rutin secara
umum tertuju pada pengukuran yang dapat dibagi 3 kelompok:
1. Dimensi ventricular
2. Dimensi aorta dan atrium kiri
3. Pengukuran valve mitral
Tiap kelompok pengukuran dimulai dengan kalibrasi, sehingga kemungkinan
untuk menggunakan rekaman yang berbeda untuk pengukuran struktur dari tiap kelompok
sistem perhitungan untuk memproses echocardiogram M-mode, sejumlah program tersedia
untuk evaluasi M-mode menggunakan komputer.
Selain alat echocardiography itu sendiri proses untuk menampilkan gambar ke
dalam suatu layar digunakan juga rangkaian real-time komputer yang berbasis scanner, gambar
ranngkaiannya dapat dilihat pada gambar 11 sebagai berikut:
Pada gambar diatas, setiap bagian dari 8 channel dipilih dan dikuatkan oleh penguatnya
sendiri dan kemudian diubah ke dalam bentuk digital oleh ADC yang menggunakan range
konversi dari 10 ns, setelah itu dari kedelapan channel ditunda dan dijumlahkan dalam sebuah
komputer berkecepatan tinggi yang menampilkan perhitungan data secara real-time
dikarenakan oleh frekuensi maksimum 7 MHZ dari transducer dan operasi dari kedelapan
channel, frekuensi clock sampai 56 MHZ, seperti operasi cepat yang ditampilkan oleh ECL
lebih baik daripada alat TTL.
Transducers (Transduser)
kamera yang berukuran kecil sangat sesuai untuk menghasilkan dan meningkatkan tampilan
image (gambar) cardiac dari pasien.
5. Teknologi OMNIPLANE TEE.
Transducer S7-2 omni trans-esophageal mempunyai cakupan frekuensi sebesar 7 MHZ
yang mampu menghasilkan luas bidang yang lebih besar.
1. Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien hanya
berbaring.
2. Tidak menimbulkan rasa sakit (non-invasive) maupun efek samping.
3. Biaya yang terjangkau.
4. Pasien tidak terpapar radiasi.
5. Dapat diaplikasikan pada pasien dengan kondisi kritis (bedside usage).
6. Hasilnya dapat langsung diketahui.
7. Lama pemeriksaan hanya sekitar 20 sampai 40 menit.
Kekurangan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography adalah:
1. Tidak mendeteksi menyempit arteri koroner bila dilakukan pada saat istirahat.
2. Terdapat kemungkin tidak akurat dalam pengukuran fungsi pompa jantung (fraksi
ejeksi) serta tes lainnya.
3. Harus berada dalam pengawasan dokter dan dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung
yang handal dibidangnya serta perawat yang terampil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Echocardiography, juga disebut suatu test gema yaitu suatu alat yang mengambil
dari hati atau jantung dengan menggunakan gelombang suara. Echocardiography
(ultrasound pengujian untuk hati atau jantung). Pengguna echocardiography lebih bagus
dibanding dengan sistem diagnose angiograph dan juga pengguna alat ini tidak
menggunakan sinar-X dalam proses pengambilan gambar (image).
Namun, pemeriksaaan dengan menggunakan echocardiography juga memiliki
kekurangan yaitu tidak mendeteksi menyempit arteri koroner bila dilakukan pada saat
istirahat. Terdapat kemungkinan tidak akurat dalam pengukuran fungsi pompa jantung
(fraksi ejeksi) serta test lainnya, serta harus berada dalam pengawasan dokter dan
dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung yang handal dibidangnya serta perawat yang
terampil.
3.2 Saran
Setelah penulis melakukan observasi terhadap asuhan keperawatan pada gagal
jantung kongestif dengan penurunan curah jantung, penulis akan memberikan usulan
yang positif khususnya di bidang kesehatan antara lain:
1. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit)
Hal ini diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dan
mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim kesehatan dan pasien sehingga
dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya
dan pasien gagal jantung kongestif khususnya.
2. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Perawat
Diharapkan selalu mendokumentasikan tindakan keperawatan secara lengkap dan
menyeluruh agar pelayanan professional dan komprehensif pada pasien lebih maksimal,
khususnya pada pasien dengan gagal jantung kongestif dengan penurunan curah jantung.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan waktu khusus untuk penelitian dan penyusunan laporan
sehingga mahasiswa dapat lebih fokus untuk melakukan penelitian tanpa dibarengi
dengan kegiatan praktik lapangan lainnya, sehingga penyusunan laporan dapat lebih
optimal.
17
DAFTAR PUSTAKA
18