Anda di halaman 1dari 9

RESUME

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen Pembimbing : Ns. Debbie Nomiko, M.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Desmalinda Ramadhani
NIM : PO71200190071
Tingkat / Prodi : 1A /DIII Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN

A. Pengertian Sistem Imun

Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia
sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam
perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas,
dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor. (Wikipedia.com)

Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan
bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus,
serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistemkekebalan
melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan
patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh.
Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem
ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.

Sistem imun merupakan sistem koordinasi respons biologik yang bertujuan


melindungi integritas dan identitas individu serta mencegah invasi organisme dan zat yang
berbahaya di lingkungan yang dapat merusak dirinya.
B. Fungsi Sistem Imun
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor)
yang masuk ke dalam tubuh.
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
C. Letak Sistem Imun

Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena itu organ
organ yang berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi menjadi dua, yaitu :
 Organ limfatik primer
1. Timus

Glandula thymus memproduksi dan mematurasi/mematangkan  T limfosit yang


kemudian bergerak  ke jaringan limfatik yang lain,dimana T limfosit dapat berespon terhadap
benda asing. Thymus mensekresi 2 hormon thymopoetin dan thymosin yang menstimulasi
perkembangan  dan aktivitas T limfosit.

1) Limfosit T sitotoksik
limfosit yang  berperan  dan imunitas yang diperantarai sel. Sel T sitotoksik
memonitor sel di dalam tubuh  dan menjadi aktif  bila menjumpai sel dengan  antigen
permukaan yang abnormal. Bila telah aktif sel T sitotoksik  menghancurkan sel
abnormal.
2) Limfosit T helper
Limfosit  yang dapat meningkatkan respon sistem imun  normal. Ketika distimulasi 
oleh antigen presenting sel sepeti makrofag, T helper melepas faktor yang  yang
menstimulasi  proliferasi sel B limfosit.
3) Limfosit B
Tipe sel darah putih ,atau leukosit  penting untuk imunitas yang diperantarai
antibodi/humoral. Ketika  di stimulasi  oleh antigen spesifik limfosit B akan  berubah
menjadi sel memori dan sel plasma  yang  memproduksi antibodi.
4) Sel plasma
Klon limfosit  dari sel B yang terstimulasi. Plasma sel berbeda dari limfosit lain
,memiliki  retikulum endoplamik kasar dalam jumlah yang banyak ,aktif memproduksi
antibodi
2. Sumsum Tulang

Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang.
Sumsum tulang adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih, (termasuk limfosit dan
makrofag) dan platelet. Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.

 Organ limfatik sekunder


1. Tonsil

Tonsil adalah sekumpulan besar limfonodi terletak pada rongga mulut dan nasofaring.

Tonsil terletak pada :

1) Dinding dalam nosopharynx (tonsila pharingea )


2) Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
3) Di bawah lidah (tonsila liqualis)

Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam cairan
lymph.

2. Limpa

Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen
di daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan sebelas. Limpa berdekatan
pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma. Limpa menyentuh ginjal kiri,
kelokan kolon di kiri atas, dan ekor pankreas.

Limpa terdiri atas struktur jaringan ikat . Diantara jalinan-jalinan itu terbentuk isi
limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel darah. Limpa
dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastis yang terdiri dan beberapa
serabut otot halus. Serabut otot halus ini berperram- seandainya ada- sangat kecil bagi limpa
manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk trabekulae yang masuk ke dalam jaringan limpa
dan membaginya ke dalam beberapa bagian.

Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di permukaan
dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke dalam pulpa, sehingga
darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan tidak seperti pada organ-organ
yang lain dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini tidak terdapat sistem kapiler biasa. Tetapi
langsung berhubungan dengan sel-sel limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan
lagi oleh sistem sinus yang bekerja seperti vena dan yang mengantarkannya ke dalam cabang-
cabang vena. Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini
membawa darahnya masuk ke peredaran gerbang (peredaran portal) dan diantarkan ke hati.
Fungsi limpa :

1) Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang
dewasa juga masih mengerjakannya bila sumsum tulang rusak.
2) Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
3) Limpa juga menghasilkan limfosit.
4) Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
5) Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat dalam perlindungan
terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat antibodi.
3. Nodus Limfa

Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang
mengandung limfosit dan makrofag. Nodus limfa berfungsi sebagai Penyaring
mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut melewati nodus. Jadi bila jaringan
terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan nyeri bila ditekan. Apabila infeksinya
ringan, imfeksi tersebut akan diatasi oleh sel-sel nodus sehinggar nyeri serta bengkak mereda.
Apabila infeksinya berat, organesme penyebab infeksi akan menyebabkan peradangan akut
dan destruksi sehingga terbentuklah abses di dalam nodus tersebut. Apabila bakteri tidak
berhasil dirusak oleh nodus, bakteria tersebut dapat masuk ke dalam aliran limfe dan
menginfeksi sirkulasi sistemik dan menimbulkan septikemia.
D. Sistem Pertahanan Tubuh

a. Mekanisme Pertahanan Non Spesifik

Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan  non spesifik disebut juga
respons imun alamiah. Yang merupakan mekanisme pertahanan non spesifik tubuh
kita adalah kulit dengan kelenjarnya, lapisan mukosa dengan enzimnya, serta kelenjar lain
dengan enzimnya seperti kelenjar air mata.

Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen
merupakan komponen mekanisme pertahanan non spesifik.

Imunitas non spesifik merupakan respon awal terhadap mikroba untuk


mencegah,mengontrol dan mengeliminasi terjadinya infeksi pada host, merangsang terjadinya
imunitas spesifik untuk mengoptimalkan efektifitas kerja dan Hanya bereaksi terhadap
mikroba ,bahan bahan akibat kerusakan sel (heat shock protein) dan memberikan respon yang
yang sama untuk infeksi yang berulang

a) pertahanan fisik : kulit, selaput lendir, silia saluran pernafasan


b) pertahanan kimia : bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit,
kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang dikeluarkan oleh
makrofag menghancurkan kuman gram – dengan bantuan komplemen, keringat, ludah,
air mata, dan air susu.
c) Pertahanan Humoral
- Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit
( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag
ke tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk
mengenal dan memakannya.
- interferon – suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus dan
dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.
b. Sistem Pertahanan Spesifik

Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi mikroorganisme, maka
imunitas spesifik akan terangsang.  Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme
pertahanan yg diperankan oleh limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun
lainnya seperti sel makrofag dan komplemen. Dilihat dari cara diperolehnya, mekanisme
pertahanan spesifik disebut juga sebagai respons imun didapat.

1. Imunitas humoral adalah imunitas yg diperankan oleh limfosit B dengan atau tanpa
bantuan dari imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh
imunoglobulin yg disekresi oleh plasma. Terdapat 5 kelas imunoglobulin yg kita kenal,
yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, dan IgE.
Pembagian Antibody (Imunoglobulin)
Antibodi (antibody,  gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang
disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai
respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Pembagian
Immunglobulin.

a)   Antibodi A (Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang memainkan peran


penting dalam imunitas mukosis.
b)    Antibodi D (Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah monomer dengan fragmen
yang dapat mengikat 2 epitop.
c)    Antibodi E (antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi yang hanya
dapat ditemukan pada mamalia.
d)   Antibodi G (Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi monomeris yang terbentuk
dari dua rantai berat dan rantai ringan, yang saling mengikat dengan ikatan disulfida,
dan mempunyai dua fragmen antigen-binding.
e)    Antibodi M (Immunoglobulin M, IgM,  macroglobulin) adalah antibodi dasar yang
berada pada plasma B.

2. Imunitas seluler didefinisikan sbg suatu respon imun terhadap suatu antigen yg
diperankan oleh limfosit T dg atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya.
E. Jenis Imun
1. Imunitas Humoral
Diproduksi limfosit yang berasal dari sum-sum tulang (Sel B) dengan perantara antibodi.
2. Imunitas Selular
Diperantarai limfosit yang berasal dari timus (Sel T).

Anda mungkin juga menyukai