(PENYAKIT ADDISON)
A. LATAR BELAKANG
adrenokortikal.
terbilang gila karena dapat menyebabkan kematian akibat tekanan emosi yang
tubuh tidak bisa menanggapi stress yang membuat penderitanya jadi emosi
ledak, dan depresi karena penderita kekurangan garam dan menderita kadar
gula yang rendah. Jika terjadi pada anak-anak, efeknya dapat lebih parah
Kelenjar adrenal adalah sepasang organ yang terletak dekat kutub atas
ginjal, terbenam dalam jaringan lemak. Kelenjar ini ada 2 buah, berwarna
kekuningan serta berada di luar (ekstra) peritoneal. Bagian yang sebelah kanan
berbentuk pyramid dan membentuk topi (melekat) pada kutub atas ginjal
kanan. Sedangkan yang sebelah kiri berbentuk seperti bulan sabit, menempel
pada bagian tengah ginjal mulai dari kutub atas sampai daerah hilus ginjal kiri.
Kelenjar adrenal pada manusia panjangnya 4-6 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 4-6
perorangan. Kelenjar ini dikelilingi oleh jaringan ikat padat kolagen yang
oleh kapsul jaringan ikat yang cukup tebal dan membentuk sekat/septa ke
dalam kelenjar.
adalah arteri suprarenalis superior, berasal dari arteri frenika inferior; arteri
suprarenalis media, berasal dari aorta ; dan arteri suprarenalis inferior, berasal
yang mencabangkan tiga kelompok pembuluh: arteri dari simpai; arteri dari
kortex, yang banyak bercabang membentuk jalinan kapiler diantara sel-sel
parenkim (kapiler ini mengalir ke dalam kapiler medulla); dan arteri dari
medulla, yang melintasi kortex sebelum pecah membentuk bagian dari jalinan
kapiler luas dari medulla. Suplai vaskuler ganda ini memberikan medulla
dengan darah arteri (melalui arteri medularis) dan darah vena (melalui arteri
kortikalis). Endotel kapiler ini sangat tipis dan diselingi lubang-lubang kecil
yang ditutupi diafragma tipis. Di bawah endotel terdapat lamina basal utuh.
suprarenalis.
1. Medula Adrenal
terpenuhi.
Efek utama pelepasan epinephrine terlihat ketika seseorang dalam
glukosa darah.
2. Korteks Adrenal
Korteks adrenal tersusun dari zona yaitu zona glomerulosa, zona fasikulata
a. Glukokortikoid
yang mengakibatkan atrofi otot serta kesembuhan luka yang buruk dan
b. Mineralokortikoid
efek yang serupa dengan efek hormon seks pria. Kelenjar adrenal dapat
- Sindrom ”waterhouse-friericson”:
ACTH serum.
Insufisiensi adrenolortikal sekunder
D. PATOFISIOLOGI
yang tidak adekuat dari kelenjar hipofisis juga akan menimbulkan insufisiensi
minggu dapat menekan fungsi korteks adrenal. Oleh sebab itu kemungkinan
kortikosteroid.
E. MANIFESTASI KLINIK
sinar matahari) biasanya pada kulit buku jari, lutut, siku, serta membrane
mukosa
4. Hipotensi (TD: 80/50 mmHg / kurang), kadar glukosa darah dan natrium
5. Pada kasus yang berat, gangguan metabollisme natirum dan kalium dapat
ditandai oleh pengurangan natrium dan air, serta dehidrasi yang kronis dan
berat.
ditandai oleh sianosis, panas dan tanda-tanda klasik syok: pucat, perasaan
cemas, denyut nadi cepat dan lemah, pernapasan cepat serta tekanan darah
rendah. Disamping itu, pasien dapat mengeluh sakit kepala, mual, nyeri
udara dingin, infeksi yang akut atau penurunan asupan garam dapat
menimbulkan kolaps sirkulasi, syok dan kematian jika tidak segera diatasi.
F. PENATALAKSANAAN
1. Medik
pengganti kortisol
serangan akut.
- Asupan per oral dapat dimulai segera setelah pasien dapat
serta krisis addisonian pada keadaan stress atau sakit. Selain itu, pasien
garam, pada saat terjadi kehilangan cairan dari saluran cerna akibat
2. Keperawatan
- Pengukuran TTV
istirahat pasien
tungkai ditinggikan
- Kolaps sirkulasi
- Dehidrasi
- Hiperkalemia
- Sepsis
(PENYAKIT ADDISON)
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Nama
b. Jenis kelamin
c. Usia
d. Status
e. Agama
f. Alamat
g. Pekerjaan
h. Pendidikan
i. Bahasa
j. Suku bangsa
k. Dx Medis
l. Sumber biaya
2. Riwayat keluarga
a. Genogram
b. Keterangan genogram
3. Status kesehatan
- Pernah dirawat
- Alergi
kesehatan)
- Aktivitas / istirahat
Gejala – gejalanya :
yang minimal
f. Letargi
- Sirkulasi
Gejala – gejalanya :
- Integritas ego
Gejala – gejalanya :
- Eliminasi
Gejala – gejalanya :
b. Kram abdomen
Gejala – gejalanya :
b. Kekurangan zatgaram
- Neurosensori
Gejala – gejalanya :
- Nyeri/ kenyamanan
Gejala – gejalanya :
- Pernapasan
Gejala – gejalanya :
a. Dipsnea
Gejala – gejalanya :
krisis)
- Seksualitas
Gejala – gejalanya :
c. Hilangnya libido
4. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum
- TTV
- BB / TB
6. Pemeriksaan diagnostik
- ADH meningkat
- Aldosteron menurun
- Elektrolit: kadar dalam serum mungkin normal atau natrium sedikit
- Glukosa; hipoglikemi
meningkat
steroid menurun
- Pemeriksaan EKG
B. Diagnosa keperawatan
antara lain:
kekurangan aldosteron)
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat
basa
karakteristik tubuh.
glukosa
C. Rencana keperawatan
kekurangan aldosteron)
Kriteria Hasil :
- Tekanan nadi perifer jelas: kurang dari 3 detik , Turgor kulit elastis
Intervensi Rasional
1. Pantau TTV, catat perubahan 1. Hipotensi postural merupakan bagian
tekanan darah pada perubahan dari hipovolemia akibat kekurangan
posisi, kekuatan dari nadi perifer hormone aldosteron dan penurunan
curah jantung sebagai akibat dari
penurunan kortisol
2. Ukur dan timbang BB klien 2. Memberikan perkiraan kebutuhan
akan pengganti volume cairan dan
kefektifan pengobatan. Peningkatan
BB yang cepat disebabkan oleh
adanya retensi caairan dan natrium
yang berhubungnn dengan pengobatan
steroid
3. Kaji pasien mengenai ada rasa 3. Mengidentifikasi adanya hipovolemia
haus, kelelahan, nadi cepat, dan mempengaruhi kebutuhan volume
pengisian kapiler memanjang, pengganti.
turgor kulit jelek, membrane
mukosa kering. Catat warna kulit
dan temperaturnya
4. Periksa adanya perubahan status 4. Dehidrasi berat menurunkan curah
mental dan sensori. jantung berat dan perfusi jaringan
terutama jaringan otak.
5. Berikan cairan oral diatas 5. Adanya perbaikan pada saluran cerna
3000cc/hari sesegera mungkin dan kembalinya fungsi saluran cerna
sesuai dengan kemampuan klien tersebut memungkinkan untuk
memberikan cairan dan elektrolit
melalui oral
6. Kolaborasi dengan dokter untuk 6. Mungkin membutuhkan cairan
pemberian cairan NaCl 0,9% pengganti 4-6Ltr.dengan pemberian
cairan NaCl 0,9% melalui Iv 500-
1000ml/jam, dapat mengatasi
kekurangan natrium yang sudah
terjadi
7. Kolaborasi dengan dokter untuk 7. Dapat menghilangkan hipovolemia
pemberian cairan Larutan
glukosa
8. Berikan obat sesuai dosis 8. Dapat mengganti kekurangn kortison
Kortison ( ortone ) dan dalam tubuh dan meningkatkan
hidrokortison (cortef ) intravena reabsorbsi natrium sehingga dapat
setiap 6 jam selama 24 jam menurunkan kehilangan cairan dan
mempertahankan curah jantung
9. Pantau hasil laboratorium 9. Peningkatan kadar Ht darah
Hematokrit (Ht) merupakan indikasi terjadinya
hemokonsentrasi yang akan kembali
normal sesuai dengan terjadinya
dehidrasi pada tubuh
10. Pantau hasil laboratorium Ureum 10.peningkatan kadar ureum dan
atau kreatinin kreatinin darah merupakan indikasi
terjadinya kerusakan tingkat sel
karena dehidrasi atau tanda serangan
gagal ginjal
11. Pantau hasil laboratorium 11. hiponatremia merupakan indikasi
Natrium kehilangan melalui urin yang
berlebihan karena gangguan
reabsorpsi pada tubulus ginjal
12. Pantau hasil laboratorium 12.penurunan kadar aldosteron
Kalium mengakibatkan penurunan natrium
dan air sementara itu kalium tertahan
sehingga dapat menyebabkan
hiperkalemia
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat
tindakan intervensi
Kriteria Hasil :
Anoreksia (-)
Intervensi Rasional
1. Aukultasi bising usus 1. Kekurangan kortisol dapat
dan kaji apakah ada menyebabkan gejala intestinal berat
nyeri perut, mual yang mempengaruhi pencernaan dan
atau muntah absorpsi dari makanan
2. Catat adanya kulit 2. Gejala hipoglikemia dengan timbulnya
yang dingin atau tanda tersebut mungkin perlu
basah, perubahan pemberian glukosa dan
tingkat kesadaran, mengindikasikan pemberian tambahan
nadi yang cepat, glukortikoid
nyeri kepal,
sempoyongan
3. Pantau pemasukan 3. Anoreksi, kelemahan, dan kehilangan
makanan dan pengaturan metabolismr oleh kortisol
timbang BB tiap hari terhadap makanan dapat
mengakibatkan penurunan berat badan
dan terjadi malnutrisi
4. Berikan atau Bantu 4. Mulut yang bersih dapat meningkatkan
perawatan mulut nafsu makan
5. Berikan lingkungan 5. Dapat meningkatkan nafsu makan dan
yang nyaman untuk memperbaiki pemasukan makan
makna contoh bebas
dari bau tidak sedap,
tidak terlalu ramai
6. Kolaborasi : 6. Mengistirahatkan gastrointestinal,
pertahankan status mengurangi rasa tidak enak dan
puasa sesuai indikasi kehilangan
7. Berikan glukosa 7. Memperbaiki hipoglikemi, memberi
intravena dan obat sumber energi pemberian
obatan sesuai glukokortikoid akan merangsang
indikasi seperti glukoneogenesis, menurunkan
glukokortikoid pengguanaan glukosa dan membantu
penyimpanan glukosa sebagai glikogen
Kriteria Hasil :
- RR: 16-20x/mnt
- W: 12-14 gr/dl
- Ht L: 42-51%
- W: 37-47%
Intervensi Rasional
1. Pantau TTV dan status 1. Memberikan patokan untuk dasar
neurologist perbandingan atau pengenalan terhadap
temuan abnormal
2. Panggil pasien dengan 2. Menolong mempertahankan orientasi dan
namanya orientasikan pada menurunkan kebingungan
orang, tempat, dan waktu
sesuai kebutuhan
3. Tetapkan dan pertahankan 3. Meningkatkan orientasi dan mencegah
jadwal perawatan rutin untuk kelelahan yang berlebih
memberikan waktu istirahat
yang teratur
4. Sarankan pasien untuk 4. Menolong pasien dalam menjaga dan
melakukan perawatan diri memberikan sentuhan yang nyata dan
sendiri sesuai dengan mempertahankan orientasi pada
kemampuan dengan waktu lingkungan
yang cukup untuk
menjalankan seluruh
tugasnya
5. Pantau hasil pemeriksaan lab 5. Perubahan yang terus menerus pada
mis: glukosa darah, mental memerlukan evaluasi lanjut
osmolaritas serum, Hb, Ht
karakteristik tubuh
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1. Dorong pasien untuk 1. Membantu mengevaluasi berapa
mengungkapkan perasaan banyak masalah yang dapat diubah
tentang keadaannya oleh pasien
misal: perubahan
penampilan dan peran
2. Sarankan pasien untuk 2. Meminimalkan perasaan stress,
melakukan manajemen frustasi, meningkatkan kemampuan
stress misal: tehnik koping
relaksasi, visualisasi,
imaginasi
3. Dorong pasien untuk 3. Dapat membantu meningkatkan
membuat pilihan dan kepercayaan diri, memperbaiki
berpartisipasi dalam harga diri
penampilan diri sendiri
4. Fokuskan pada perbaikan 4. Ungkapkan seperti ini dapat
yang sedang terjadi dan mengangkat semangat pasien dan
pengobatan missal; meningkatkan harga diri pasien
menurnnya pigmentasi
kulit
5. Sarankan pasien untuk
mengunjungi seseorang 5. Dapat menolong pasien untuk
yang penyakitnya telah melihat hasil dari pengobatan yang
terkontrol dan gejalanya telah dilakukan
telah berkurang
6. Rujuk ke pelayanan social
konseling, dan kelompok 6. Pendekatan secara komprehensif
pendukung sesuai dapat membantu memenuhi
pendukung kebutuhan pasien untuk memelihara
tingkah laku pasien
D. Implementasi
E. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : ECG