KEMATIAN
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat hidayah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan penuh kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat mengenai Kematian. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Disamping itu, kami menyadari bahwa mungkin terdapat banyak
kesalahan baik dari penulisan ataupun dalam penyusunannya. Karena itu, kritikan
dan saran dari teman-teman mahasiswa dan dosen pengajar sangat diharapkan
demi penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahir, kehilangan dan kematian adalah kejadian yang universal dan
kejadian yang sifatnya unik bagi setiap individual dalam pengalaman hidup
seseorang. Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan
umum berarti sesuatu yang kurang enak atau nyaman untuk dibicarakan. Hal ini
dapat disebabkan karena kondisi ini lebih banyak melibatkan emosi/ego dari diri
yang bersangkutan atau disekitarnya. Pandangan-pandangan tersebut dapat
menjadi dasar bagi seorang perawat apabila menghadapi kondisi demikian.
Pemahaman dan persepsi diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan
asuhan keperawatan yang komprehensif.
Keterkaitan antara kematian dengan kehilangan juga memiliki keterkaitan.
Walaupun keduanya merupakan pengalaman yang universal, namun dua hal
tersebut memiliki konteks kultural. Sikap kultural dan religius inilah yang
mempengaruhi aspek psikologis dari perkembangan dari kematian. Seperti
bagaimana orang-orang yang berada di dekat orang tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kehilangan dan dampaknya?
2. Bagaimana pengertian berduka dampaknya?
3. Bagaimana pengertian kematian dan dampaknya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui arti kehilangan dan dampaknya.
2. Untuk mengetahui arti berduka dan dampaknya.
3. Untuk mengetahui arti kematian dan dampaknya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kehilangan
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat
dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik
sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi
perasaan kehilangan. Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik sebagian
atau keseluruhan (Maiti & Bidinger, 1981).
Dapat diambil kesimpulan dari definisi si atas bahwa kehilangan adalah
sebuah perasaan pada diri individu yang diakibatkan dari peristiwa menjadi tidak
adanya suatu hal baik orang atau apapun yang sebelumnya ada.
a. Jenis-jenis Kehilangan
1. Kehilangan objek eksternal, misalnya kecurian atau kehancuran akibat
becana alam.
2. Kehilangan lingkungan yang dikenal misalnya berpindah rumah,
dirawat di rumah sakit, atau berpindah pekerjaan.
3. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti misalnya pekerjaan,
anggota keluarga, dan teman dekat.
4. Kehilangan suatu aspek diri misalnya anggota tubuh dan fungsi
psikologis atau fisik.
5. Kehilangan hidup misalnya kematian anggota keluarga di rumah dan
diri sendiri.
b. Faktor-faktor Kehilangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi kehilangan, tergantung:
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. Kepercayaan/spiritual;
2
3
4. Peran seks
5. Status sosial ekonomi
6. Kondisi fisik dan psikologis individu.
c. Tipe kehilangan
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau didefinisikan oleh orang lain, misalnya amputasi,
kematian orang yang sangat berarti /dicintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan,
misalnya seseorang yang berhenti/PHK, menyebabkan perasaan
kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.
d. Jenis-jenis Kehilangan
1. Kehilangan seseorang dicintai
Kehilangan seseorang yang dicintai dan sangat bermakna atau
orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan
mengganggu dari tipe-tipe kehilangan, yang mana harus ditanggung
oleh seseorang.
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri
Bentuk lain dari kehilangan diri atau anggapan tentang mental
seseorang.
3. Kehilangan objek eksternal
Kehilangan objek eksternal misalnya kehilangan milik sendiri
atau bersama-sama, perhiasan, uang atau pekerjaan.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
Kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang
sangat dikenal termasuk dari kehidupan latar belakang dalam waktu
satu periode atau bergantian secara permanen.
5. Kehilangan kehidupan/meninggal
4
B. Berduka
Berduka adalah respon emosi yang diekspressikan terhadap kehilangan
yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah
tidur, dan lain-lain.
1. Jenis-jenis berduka
5
2. Proses Berduka
Rando (1993) mendefinisikan respon berduka menjadi 3 kategori:
a. Penghindaran
Pada tahap ini terjadi shock, menyangkal dan tidak percaya.
b. Konfrontasi
Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tingg ketika klien
secara berulang-ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan
mereka paling dalam dan dirasakan paling akut.
c. Akomodasi
Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan kedukaan akut
dan mulai memasuki kembali secara emosional dan sosial dunia
sehari-hari dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan
kehidupan mereka (Farhan, 2019).
C. Kematian
Kematian merupakan peristiwa alamiah yang dihadapi oleh manusia.
Namun,bencana terkadang memaksa anak untuk melihat atau mengalami
kematian secara tiba-tiba. Pemahaman akan kematian mempengaruhi sikap dan
tingkah laku seseorang terhadap kematian.
Berikut ini beberapa konsep tentang mati yaitu:
1. Mati sebagai berhentinya darah mengalir
2. Mati sebagai saat terlepasnya nyawa dari tubuh
6
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat
dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik
sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi
perasaan kehilangan. Berduka adalah respon emosi yang diekspressikan terhadap
kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak
nafas, susah tidur, dan lain-lain. Bila fungsi jantung dan paru berhenti, kematian
sistemik atau kematian sistem tubuh lainnya terjadi dalam beberapa menit, dan
otak merupakan organ besar pertama yang menderita kehilangan fungsi yang
ireversibel, karena alasan yang belum jelas.
7
DAFTAR PUSTAKA