Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PENYAKIT BRONKITIS
SCABIEI”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran IPPD.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan saya terima, Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Timika, 14 Januari 2021

Penulis

DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Bronkitis................................................................................................. 2
B. Etiologi................................................................................................................. 2
C. Klasifikasi.............................................................................................................. 3
D. Manifestasi Klinis................................................................................................. 3
E. Patofisiologi.......................................................................................................... 4
F. Komplikasi............................................................................................................ 4
G. Pemeriksaan Penunjang........................................................................................ 5
H. Penatalaksanaan................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................................... 6
B. Saran.................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bronkitis  adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang
bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan
dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis dan otot polos bronkus. Bronkus yang
terkena biasanya bronkus kecil (medium side), sedangakan bronkus besar jarang terjadi.
Bronkitis dan emfisiema paru sering terdapat bersamaan pada seorang pasien dalam keadaan
lanjut, penyakit ini sering menyebabkan obstruksi saluran nafas yang menetap yang dinamakn
kronik obstruksi pulmonary disease.
Penyebab  utama adalah merokok  yang berat dan berjangka panjang, yang mengititasi
tabung bronkial dan menyebabkan mereka menghasilkan lendir yang berlebihan.penyakit ini  di
temukan di klinik dan di derita oleh  laki-laki dan dapat di derita mulai dari anak bahkan dapat
merupakan kelainan kongenital .

B.     Rumusan Masalah
1.    Apa yang menyebabkan timbulnya penyakit Bronchitis ?
2.    Gejala apa saja yang dapat ditemukan pada penderita penyakit Bronkhitis ?
3.    Apakah penyakit Bronkitis bisa dicegah ?
4.    Bagaimana cara mengobati penyakit Bronkitis ?

C.    Tujuan
1.    Tujuan secara umum
Mengerti tentang bronkitis dan memahami apa yang harus di lakukan untuk menangani bronkitis
2.    Tujuan khusus :
a.    Untuk mengetahui Bronkitis Akut
b.    Mengetahui penyebab dari Bronkitis
c.    Mengetahui patofisiologi Bronkitis Akut
d.   Mengetahui gejala orang yang terkena penyakit Bronkitis
e.    Mengetahui cara pengobatan penyakit Bronkitis
  

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Defenisi Bronkhitis
Bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamsi pada pembuluh
bronkus, trakea dan bronchial. inflamsi menyebabkan bengkak pada permukaannya,
mempersempit ruang pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan inflamsi.Bronchitis juga
ditandai dengan adanya dilatasi (pelebaran) pada bronkus local yang bersifat patologis.dilatasi
bronkus disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen –elemen
elastic dan otot-otot polos bronkus . pada umumnya bronkus berukuran kecil yang diserang.   
Hal ini dapat menghalangi aliran udara ke paru-paru dan dapt merusaknya.
Secara klinis para ahli mengartikan  bronchitis sebagai suatu penyakit atau gangguan respiratorik
dengan batuk merupakan gejala utama dan dominan . ini berati bahwa bronchitis bukan
merupakan penyakit berdiri sendiri melainkan dari berbagai penyakit lain juga.
Definisi bronchitis menurut beberpa sumber adalah hipersekresi mukus dan batuk
produktif kronis berulang ulang  minimal selam3 bulan pertahun atau paling sedikit 2 tahun
berturut turut pada pasien yang diketahui tidak terdapatpenyebab lain.

B.     Etiologi
1. Rokok
Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok adalah
penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara merokok dan
penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok berhubungan dengan
hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus epitel saluran pernafasan juga dapat
menyebabkan bronkostriksi akut.
2. Infeksi
Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang kemudian
menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling banyak adalah Hemophilus
influenza dan streptococcus pneumonie

2
3. Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila ditambah
merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat juga menyebabkan bronchitis adalah zat
– zat pereduksi seperti O2, zat – zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.
4. Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak, kecuali pada
penderita defisiensi alfa – 1 – antitripsin yang merupakan suatu problem, dimana kelainan ini
diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim ini menetralisir enzim proteolitik yang sering
dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan, termasuk jaringan paru.
5. Faktor sosial ekonomi
Kematian pada bronchitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah,
mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih jelek.

C.    Klasifikasi
1. Bronkitis Akut
Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis, merupakan
penyakit saluran napas akut (ISNA) yang sering dijumpai. (berakhir dalam masa 3 hari hingga 3
minggu)
2. Bronkitis Kronik dan atau Batuk Berulang.
Bronkitis Kronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang disebabkan oleh berbagai
sebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu berturut-turut
dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan dengan atau tanpa disertai gejala
respiratorik dan non respiratorik lainnya (Konika, 1981).

D.    Manifestasi Klinis
1. Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
2. Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
3. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
4. Bengek
5. Lelah
6. Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan

3
7. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
8. Pipi tampak kemerahan
9. Sakit kepala
10. Gangguan penglihatan
11. Sedikit demam.
12. Dada merasa tidak nyaman.

E.     Patofisiologi
Penemuan patologis dari bronchitis adalah hipertropi dari kelenjar mukosa bronchus dan
peningkatan sejumlah sel goblet disertai dengan infiltrasi sel radang dan ini mengakibatkan
gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik yang disertai peningkatan sekresi bronkus
tampaknya mempengaruhi bronchiolus yang kecil – kecil sedemikian rupa sampai bronchioles
tersebut rusak dan dindingnya melebar.
            Faktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara lain yang biasa terdapat pada
daerah industri. Polusi tersebut dapat memperlambat aktifitas silia dan pagositosis, sehingga
timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri melemah. Mukus yang
berlebihan terjadi akibat displasia. Sel – sel penghasil mukus di bronkhus. Selain itu, silia yang
melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau disfungsional serta metaplasia.
           Perubahan – perubahan pada sel – sel penghasil mukus dan sel – sel silia ini mengganggu
sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus dalam jumlah besar yang
sulit dikeluarkan dari saluran nafas.

F.     Komplikasi
a. Bronkitis Akut yang tidak ditangani cenderung menjadi Bronkitis Kronik.
b. Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang dapat
terjadi Othithis Media, Sinusitis dan Pneumonia
c. Bronkitis Kronik menyebabkan mudah terserang infeksi.
d. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau Bronkietaksis

4
G.    Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan radiologisTubular shadow atau traun lines terlihat bayangan garis yang paralel,
keluar dari hilus menuju apeks paru. bayangan tersebut adalah bayangan bronchus yang
menebal.Corak paru bertambah
2) Pemeriksaan fungsi paru
3) Analisa gas darah antaralain :
a.     Pa O2 : rendah (normal 25 – 100 mmHg)
b.    Pa CO2 : tinggi (normal 36 – 44 mmHg).
c.     Saturasi hemoglobin menurun.
d.    Eritropoesis bertambah.

H.    Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Bronkitis kronis juga dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk
mencegah timbulnya penyulit, meliputi:
 Edukasi, yakni memberikan pemahaman kepada penderita untuk mengenali gejala dan faktor-
faktor pencetus kekambuhan Bronkitis kronis.
 Sedapat mungkin menghindari paparan faktor-faktor pencetus.
 Rehabilitasi medik untuk mengoptimalkan fungsi pernapasan dan mencegah kekambuhan,
diantaranya dengan olah raga sesyuai usia dan kemampuan, istirahat dalam jumlah yang
cukup, makan makanan bergizi.
 Oksigenasi (terapi oksigen)
 Obat-obat bronkodilator dan mukolitik agar dahak mudah dikeluarkan.

5
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Bronkitis kronis adalah penyakit yang diakibatkan karena adanya peradangan pada bronkus
yang di sebabkan oleh infeksi, polutan udara, dan asap rokok, tanda dan gejala pada bronchitis
kronis adalah batuk, diikuti dengan sesak napas, bisa dengan atau tanpa dahak, setelah beberapa
hari dahak akan bisa bercampur dengan nanah (mucopurulent). Pada tahap ini biasanya akan
diikuti dengan demam, nyeri otot dan sendi serta sesak nafas yang lumayan hebat.

B.       Saran
Bagi penderita Bronkhitis diharapkan dapan mengetahui penyebab penyakit tersebut
sehingga dapat mengobati penyakitnya dengan tepat, sehingga dapat sembuh maksimal.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi referensi
bagi para mahasiswa keperawatan maupun pembacanya dalam pembuatan Asuhan Keperawatan
tentang penyakit Bronkitis Kronis.
Kami sebagai penyusun menyadari adanya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembacanya bagi kami sebagai
penyusun makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://victoryableszhan.blogspot.com/2011/12/contoh-makalah-bronkhitis.html Diakses pada
tanggal 9 November 2014 pukul 13.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai