(RESPIRATORY DISTRESS
SYNDROME)
Disusun oleh :
1. Anik Wahyunita (2001004)
2. Ida Fatmasari (2001017)
3. Triyas Arun Clandia (2001041)
4. Puji Larasati (2001047)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, ridho, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Adapun makalah tentang telaah jurnal “Respiratory Distress Syndrome ”
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan pembimbing kepada
penulis.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari
Allah SWT. Saran dan kritik sangat diterima karena penulis menyadari makalah
ini jauh dari kata sempurna. Mohon maaf bila ada kesalahan kata dari penulis. Akhir
kata semoga ilmu dalam makalah ini dapat bermanfaat dan diterapkan secara efektif.
Terimakasih
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A. Definisi.........................................................................................................................6
B. Etiologi.........................................................................................................................6
C. Patofisiologi.................................................................................................................7
D. Fathway.......................................................................................................................7
E. Manifestasi Klinik.......................................................................................................9
F. Penatalaksanaan Medis..............................................................................................9
G. Pemeriksaan Diagnostic............................................................................................11
H. Homplikasi.................................................................................................................11
I. Pragnosis....................................................................................................................11
J. Tinjauan Teori..........................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................15
ASUHAN KEPERAWATAN...............................................................................................15
A. Pengkajian.................................................................................................................15
B. Diagnosis Keperawatan............................................................................................16
C. Intervensi...................................................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
A. Kesimpulan................................................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
4
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah
penelitian “Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan pada bayi
respiratory distress
syndrome dengan pola napas tidak efektif.
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Etiologi
6
gangguan paru-paru, juga dikenal sebagai Adult Respiratory Distress
Syndrome
C. Patofisiologi
Pada bayi dengan RDS, dimana tidak adanya kemampuan paru untuk
mengembang dan alveoli terbuka. RDS pada bayi yang belum matur
menyebabkan gagal pernafasan karena immaturnya dinding dada,
parenchimparu, dan immaturnya endotellium kapiler yang menyebabkan
kolaps paru pada akhir ekspirasi.
Pada kasus yang terjadi akibat tidak adanya atau kurangnya, atau
berubahnya komponen surfaktan pulmoner. Surfaktan suatu kompleks
lipoprotein, adalah bagian dari permukaan mirip film yang ada di alveoli,
untuk mencegahnya kolapsnya alveolus tersebut. surfaktan dihasilkan oleh
sel-sel pernafasan tipe II di alveoli. Bila surfakatan tersebut tidak adekuat,
akan terjadi kolaps alveolus dan mengakibatkan hipoksia dan retensi CO2
mengakibatkan asidosis Kemudian terjadi konstriksi vaskuler pulmoner dan
penurunan perfusi pilmoner, yang berakhir sebagai gagal nafas progresif,
terjadi hipoksemia progresif yang dapat menyebabkan kematian.
( Nelson,2000).
D. Fathway
Kehamilan
Perkemban
gan Pada
Sistem
Usia
Kehamilan
Tidak
Adekuatny
a Jumlah
7
Cairan
Terbentuk
di
Perkemban
gan Imature
Pada
Inflamasi
Timbul Serangan
8
E. Manifestasi Klinik
F. Penatalaksanaan Medis
9
Terapi ventilasi :
Terapi lain :
1. Memberikan lingkungan yang optimal.Suhu tubuh harus selalu
diusahakan agar tetap dalam batas normal ( 36,50-370C)
dengan cara meletakkan bayi dalam inkubator. Kelembapan
ruangan juga harus adekuat ( 70-80%)
2. Pemberian oksigen .
Pemberian oksigen harus hati-hati karena berpengaruh kompleks
terhadap bayi prematur. Untuk mencegah timbulnya komplikasi
tersebut pemberian O2 sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan
analisa gas darah.Rumatan PaO2 antara 50-80mmHg dan PaCO2
antara 40 dan 50 mmHg, dengan rumatan O2 2L.
3. Pemberian cairan dan elektrolit.
Pada permulaan diberikan glukose 5-10% 60-125
ml/kgBB/hari. Asidosis yang selalu dijumpai Harus segera
dikoreksi dengan NaHCO3 secara intravena, dengan rumus
pemberian :NaHCO3( mEq ) =Defisit basa X 0.3 X BB bayi.
10
4. Pemberian antibiotik, untuk mnecegah infeksi sekunder. Dapat
diberikan penissilin dengan dosis 50000-100000 U/kgBB/hari
dengan atau tanpa gentamicin3-5/kgBB/hari.
G. Pemeriksaan Diagnostic
1. Foto thoraks
a. Pola retikulogranular difus bersama bronkhogram udara yang saling
tumpah tindih.
b. Tanda paru sentral batas jantung sukar dilihat, inflasi paru buruk.
c. Kemungkinan terdapat kardiomegali bila sistem lain juga terkena
(bayi dari ibu diabetes, hipoksia, gagal jantung kongestif )
d. Bayangan timus yang besar.
e. Bergranul merata pada bronkhogram udara, yang menandakan
penyakit berat jika terdapat pada beberapa jam pertama.
2. Gas Darah Arteri menunjukan asidosis respiratory dan metabolik yaitu
adanya penurunan pH, penurunan PaO2, dan peningkatan paCO2,
penurunan HCO3.
3. Hitung darah lengkap
4. Perubahan Elektrolit, cenderung terjadi penurunan kadar: kalsium,
natrium, kalium dan glukosa serum.
H. Homplikasi
1. Pneumothorak
2. Pneumomediastinum
3. Hipotensi
4. Menurunya pengeluaran urine
5. Asidosis
6. Hiponatremi
7. Hipernatremi
8. Hipokalemi
9. Disseminated intravaskuler coagulation ( DIC )
10. Kejang
11. Intraventricular hemorhagi
12. Infeksi sekunder
13. Murmur
I. Pragnosis
11
yang secara permanen mengubah paru –paru. Pasienmungkin
memerlukanventilasi tiruan jangka panjang.
J. Tinjauan Teori
1. Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan
struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya
multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena
bertambah besarnya sel, seperti pertambahan ukuran berat badan,tinggi
badan, dan lingkar kepala (Nursalam, et al., 2005, p.32)
Ciri-Ciri Pertumbuhan :
1. Perubahan ukuran
2. Perubahan proporsi
3. Hilangnya ciri-ciri lama
4. Timbulnya ciri-ciri baru
Pola Pertumbuhan
Pola pertumbuhan umum
Yang khas pada pertumbuhan umum ialah tinggi
badan. Sampai usia 2 tahun, pertambahan tinggi badan
berlangsung cepat, setelah itu pertumbuhan berlangsung stabil
di bawah pengaruh hormon pertumbuhan sampai pubertas.
Pola pertumbuhan organ limfoid
Organ limfoid secara cepat mengalami pertumbuhan,
sehingga pada usia sekitar 12 tahun mencapai 200% dan
berangsur menurun lagi sampai usia dewasa menjadi 100%.
Pola pertumbuhan otak dan kepala
Pertumbuhan otak dan kepala terjadi paling cepat
dibanding bagian tubuh lain sejak kehidupan intrauterin,
bahkan berlanjut sampai tahun-tahun pertama kehidupan,
sehingga pada usia 6 tahun pertumbuhannya telah mencapai
hamper 90% otak orang dewasa (Narendra, et al., 2002, p.7).
Pola pertumbuhan organ reproduksi
Selama masa anak, pertumbuhan dan perkembangan
organ kelamin sangat lambat, baru pada masa pubertas terjadi
percepatan yang luar biasa mengejar ketinggalannya di masa
anak,
Deteksi Pertumbuhan
Ukuran antropometri
Berat badan
Kenaikan berat badan normal bayi pada triwulan I adalah sekitar
750-1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500-600
gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350-450 gram/bulan, dan
pada triwulan IV sekitar 250-350
12
Tinggi badan
Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut
dengan panjang badan. Pada bayi baru lahir, panjang badan rata-
rata adalah sebesar + 50 cm
Lingkar kepala
Secara normal, ukuran lingkar kepala adalah 34-35 cm. Kemudian
akan bertambah sekitar 0,5 cm/bulan
Lingkar lengan atas (Lila)
Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun
pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm.
Keseluruhan fisik
Hal-hal yang dapat diamati dari pemeriksaan fisik meliputi
keseluruhan fisik, jaringan otot, jaringan lemak, rambut, dan gigi
(Nursalam, et al., 2005, p.54)
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis baru dilakukan di klinik
apabila terdapat gejala atau tanda akan adanya suatu
gangguan/penyakit
b. Perkembangan
Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks, mengikuti pola yang teratur, dan dapat diramalkan sebagai
hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2002, p.32).
1) Ciri-ciri perkembangan
a) Perkembangan melibatkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi.
b) Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Perkembangan awal merupakan masa kritis, karena hal
tersebut akan menentukan perkembangan selanjutnya.
c) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang
teratur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak dapat terbalik,
d) Perkembangan berhubungan dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat,
perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental,
ingatan, dan juga daya nalar (Narendra, et al., 2002, p.8).
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
a) Hereditas (Keturunan/pembawaan)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi
perkembangan individu.
b) Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
13
3) Penilaian perkembangan
Terkait dengan upaya memberikan asuhan Kesehatan pada
balita supaya dapat melakukan deteksi perkembangan anak,
c. Tumbuh kembang
1) Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi
a) Faktor dalam (Internal)
(1) Genetika
Faktor genetis akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
dan kematangan tulang, alat seksual, serta saraf
(2) Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa pranatal, yaitu
saat janin berusia 4 bulan
b) Faktor luar (Lingkungan)
(1) Faktor pra natal (selama kehamilan)
a) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan
janin, terutama selama trimester akhir kehamilan.
b) Infeksi Menular Seksual (IMS)
c) Psikologis ibu
2) Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga berisiko
terjadinya kerusakan jaringan otak (Nursalam, et al., 2005, p.41).
14
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Gejala:
a. Kekurangan energy/kelelahan
b. Insomnia
2. Sirkulasi
Gejala :
Riwayat adanya trauma pada paru dan syok, fenomena embolik (darah,
udara, lemak)Tanda :
a. TD: dapat normal atau meningkat pada awal (berlanjut menjadi
hipoksia): hipotensi terjadi pada tahap lanjut (syok) atau dapat factor
pencetus seperti pada eklampsia.
b. Frekuensi jantung : takikardia biasanya ada.
c. Bunyi jantung : normal pada tahap dini: S2(komponen paru) dapat
terjadi.
d. Disritmia dapat terjadi, tetapi EKG sering normal.
e. Kulit dan membrane mukosa: pucat, dingin. Sianosis biasanya terjadi
(tahap lanjut).
3. Integritas EGO
Gejala :
a. Ketakutan
b. Ancaman perasaan takut.
Tanda :
a. Gelisah
b. Agitasi
c. Gemetar
d. Mudah terangsang
e. Perubahan mental
4. Makanan/cairan
Gejala :
a. kehilangan selera makan
b. mual/muntah
Tanda :
a. Edema
b. Perubahan berat badan
c. Berkurangnya bunyi usus.
15
5. Neurosensori
Gejala/tanda :
a. Adanya trauma kepala.
b. Mental lamban, disfungsi motor.
6. Pernapasan
Gejala :
a. Adanya aspirasi, inhalasi asap/gas, infeksi disfus paru.b.Timbul tiba-
tiba atau bertahap, kesulitan napas, lapar udara.Tanda :a.Pernapasan:
cepat, mendengkur, dangkal.
b. Peningkatan kerja napas; penggunaan otot aksesori pernapasan,
contoh retraksi interkostal atau substernal, pelebaran nasal,
memerlukan oksigen konsentrasi tinggi.
c. Bunyi napas : pada awal normal. Krekels, ronki, dan dapat
terjadi bunyi napas bronchial.
d. Perkusi dada: bunyi pekak di atas area konsolidasi.
e. Ekspansi dada menurunatau tak sama.
f. Peningkatan fremitus (getar vibrasi pada dinding dada dengan
palpatasi).
g. Sputum sedikit, berbusa.
h. Pucat atau sianosis.
i. Penurunan mental, bingung.
B. Diagnosis Keperawatan
C. Intervensi
Diagnosis Intervensi
Gangguan Pertukaran Pemantauan respirasi
Gas Observasi
Memonitor frekuwensi, irama,
kedalaman dan upaya nafas, monitor
pola nafas ( bradipneu, takipnea,
hiperventilasi, kussmaul, chynr –stroks,
biot, ataksis)
Monitor kemampuan batuk efektif
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Auskultasi bunyi nafas
16
Monitor saturasi oksigen -Monitor nilai
AGD
Monitor hasil x –ray
Teurapeutik
Atur interval pemantauan respirasi sesuai
kondisi pasien
Dokumentasi hasilpemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-rds-42353124
https://www.nursemedia.info.com
https://askep.blogspot.com
https://tiaraaskep.blogspot.com/2008/11asuhan-keperawatan-klien-rds.html
https://www.dut4diagnosa.blogspot.com
19