Disusun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Model
Konseptual Keperawatan Keluarga”. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga.Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien
keperawatanatau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam
menentukancara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilankeperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak
dilanjutkan olehkeluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluargadan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat
berhubungan atau signifikan.Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu
kuat terhadap perkembanganseorang individu yang dapat menentukan berhasil
atau tidaknya kehidupanindividu tersebut. Keluarga memiliki pengaruh yang
penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu dan perasaan
harga diri. Prioritastertinggi keluarga biasanya adalah kesejahteraan anggota
keluarganya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Yang Dibahas Didalam Model Konseptual Keperawatan
Keluarga?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan keluarga.
b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang model konsep
keperawatank eluarga dari materi yang dicari diluar bangku kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Teori ini sangat luas dan umu, harus disusun konsep danpedoman
praktik yang lebih spesifik di luar teori.
b) Pendekatan ini mungkin tidak terlalu membantu seperti teori yang
ditujukan untuk individu guna membahas masalah klien individu.
4. Teori Perkembangan Keluarga
Teori perkembangan adalah suatu upaya untuk memperluas kerangka
structural-fungsional (analisis berskala besar) dan interaksional (analsisis
berskala kecil). Tujuannya adalah untuk menggabungkan analisis berskala
kecil dan analisis berskala besar dari dua buah pendekatan lainya pada saat
memandang keluarga sebagai sebuah sistem terbuka dalam hubungannya
dengan konfigurasi lain di masyarakat (Jones & Dimond, 1982).
Dalam melaksanakan pengkajian keluarga menggunakan model
perkembangan, beberapa pertanyaan dapat diajukan, salah satunya: apa
tugas perkembangan yang telah di capai dan yang belum di capai?. Jenis
strategi intervensi keperawatan menggunakan persepektif yang dapat
membantu keluarga memahami tahap tumbuh kembang individu dan
keluargaserta membantu keluarga menghadapi normalnya masa transisi
yang terjadi di anatara periode perkembangan.
Perawat keluarga harus mengenali bahwa setiap keluarga
terdapat tugas perkembangan individu dan keluarga yang perlu di
capai pada setiap tahap siklus kehidupan individu/keluarga. Asumsi
dasar ini terdiri dari:
a. Keluarga berubah dan berkembang dalam cara yang berbeda karena
stimulasi/tuntutan internal dan lingkungan.
b. Setiap keluarga memiliki komposisi dan kompleksitas yang unik dalam
hal harapan peran dan posisi menurut usia.
c. Keluarga dapat mencapai tingkat perkembangan yang sama melalui
proses yang cukup berbeda.
5. Teori Interaksional Keluarga
Pendekatan interaksional keluarga berasal dari sebuah teori dalam
psikologi dsosial dan psikologi, yang merupakan simbolik, interaksi
simbolik mewakilkan bermacam-macam teori keluarga. Interaksi simbolik
berasal dari filosof pragmatis dan psikologi sosial yaitu Georfe Herbert
Mead. Inti pemikiran Mead adalah dengan membagi simbol yang sudah
umu, manusia beradaptasi dan bertahan dalam lingkungannya. Blumer
(1969) membuta 3 buah asumsi teori interaksi simbolik, yaitu;
a. Manusia melakukan tindakan berdasarkan pada makna hal tersebut bagi
mereka.
b. Makna dari tindakan tersebut berasal dari interaksi sosial yang dimiliki
seseorang dengan kawannya.
c. Makna yang ditangani dan di modifikasi melalui sebuah proses
interpretasi yang digunakan seseorang dalam mengahadapi sesuatu yang
di temui.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Fungsi teori adalah untuk membedakan, menjelaskan , atau
memperkirakan kejadian yang terjadi dalam keperawatan. Oleh karena itu,
teori keperawatan idealnya menggambarkan pola yang logis dan mudah
dimengerti untuk observasi dalam praktik keperawatan (Fawcett & downs,
1992).
Florence Nightingale sebemarnya tidak menyajikan suatu teori
keperawatan keluarga. Meskipun begitu, ia menyebtkan keluarga di sebagian
besar tulisannya dan dikebanyakan praktik keperawatnnya (Nightingale,
1859).
King mengembangkan model sistem yang saling memengaruhi dan
memasukkan pendekatan keluarga sebagai ruang lingkup. Newman
membahas keluarga sebagai klien dari awal pengembangan modelnya, dengan
keluarga dipandang sebagai sistem yag terdiri atas anggota keluarga sebagai
subsistem. Orem menggambarkan Keluarga sebagai unit pengondisian
landaasan dan sebagai runag lingkup bagi klien individu. Model adaptasi
suster calista roy (1976) menjabarkan konsep individu sebagai suatu sistem
yang adaptif yang saling memngaruhi dengan stimulus melalui 4 model
respon : fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
Keluarga dapat menjadi ruang lingkuo klien dan diarahkan pada peningkatan
adaptasi positif terhadap stimulus foka, kontekstual, dan sisa atau residual
melalui proses regulator dan kognator.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, MF (1998). Family Nursing, Research Teori and Practice 4th Edition.
Appletonj & Large USA Harmon H, Shirley May & Sherly Thalman B (1996),
Family Health Care Nursing – Theory Practica & Research. F.A. Davis
Company Philadelphia