Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN KELUARGA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Perkuliahan Keperawatan Keluarga

Disusun oleh:

Kelompok III

1. Amalia Dita Lestari (201914201004)


2. Chusniah Alda Amriilah (201914200146001)
3. Siti Zainab (20191420146012)
4. Sely Delta Surya Ningsih (201914401006)

Dosen :

Ns Achmad Wahdi, S.Kep.,M.Tr.Kep

STIKES BAHRUL ULUM TAMBAK-BERAS JOMBANG


2020-2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “TEORI DAN KONSEP
KEPERAWATAN KELUARGA” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa
dari mata kuliah keperawatan keluarga program studi ilmu keperawatan.

Penyususn menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena


itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dimasa akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.


Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan
para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.

Jombang, 05 Oktober 2021

Penyusun

ii
Daftar Isi

Cover........................................................................................................................i

Kata Pengggantar..................................................................................................ii

Daftar Isi ...............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang............................................................................................. 4


1.2. Rumusan masalah........................................................................................5
1.3. Tujuan..........................................................................................................5
1.4. Manfaat........................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Definisi.......................................................................................................................
6
2.2. Teori dan model keperawatan keluarga....................................................................
7
2.2.1 Model lingkungan dari Florence Nightingale.................................. 7
2.2.2 Teori Imogene King................................................. ........................9
2.2.3 Model Dorethea E. Orem................................................... ..............9
2.2.4 Model Sister callista Roy...................................................... .........11
2.2.5 Model Betty Neuman............................................................ .........13
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................
15
3.2 Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep adalah suatu ide/gagasan dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
adalah ide/gagasan untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena
dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud
untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam


keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan
ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan untuk menentukan model
praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat
tersebut bekerja.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu
berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada
setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam
proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai
dengan kebutuhan.

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan


memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan
sekaligus. Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).Keperawatan sebagai
disiplin ilmu memiliki teori dan model yang dapat diaplikasikan pada suatu praktek
keperawatan keluarga. Teori dan model keperawatan yang dapat diterapkan pada praktek
keperawatan keluarga antara lain: Model Lingkungan dari Nightiangle, Teori King
tentang pencapaian tujuan, Model Adaptasi Roy, Model Sistem Kesehatan dari Neuman,

4
Model Self- Care dari Orem, Teori Roger tentang manusia seutuhnya, dan Model
Friedman.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka sangatlah diperlukan dan dikembangkan


suatu teori model asuhan keperawatan keluarga di Indonesia dalam mewujudkan keluarga
yang sehat dan sejahtera untuk menunjang pembentukan masyarakat yang sehat dalam
menuju Indonesia Sehat 2010.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan teori keperawatan?
2. Apa saja jenis jenis teori keperawatan bagi keperawatan keluarga?
3. Apa tujuan dari konsep teori dan model dalam keperawatan keluarga ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai konsep teori dan model keperawatan keluarga.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan konsep teori keperawatan.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis teori model dalam asuhan keperawatan keluarga.
3. Untuk mengetahui tujuan dari konsep teori dan model dalam keperawatan
keluarga.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu Keperawatan Keluarga,
khususnya materi konsep teori dan model keperawatan keluarga.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa Jurusan Keperawatan dalam konsep teori
dan model keperawatan keluarga.
b. Memberikan pemahaman bagi mahasiswa lainnya mengenai konsep teori dan
model keperawatan keluarga.
c. Memberikan pemahaman bagi penulis mengenai konsep teori dan model
keperawatan keluarga.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Teori adalah deskripsi atau penjelasan dari suatu fenomena dan hubungan antara
fenomena-fenomena semacam itu. Secara inti, konsep seperti deskripsi simbolik dari
fenomena dihubungkan dengan preposisi yang menyatakan hubungan di antara
fenomena-fenomena tersebut (Aini Nur, 2018).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep berarti; pengertian, gambaran


mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan (cita-cita) yang telah dipikirkan.1
Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis dan lancar, dibutuhkan suatu
perencanaan yang mudah dipahami dan dimengerti. Perencanaan yang matang menambah
kualitas dari kegiatan tersebut. Di dalam perencanaan kegiatan yang matang tersebut
terdapat suatu gagasan atau ide yang akan dilaksanakan atau dilakukan oleh kelompok
maupun individu tertentu, perencanaan tadi bisa berbentuk ke dalam sebuah peta konsep.

Teori keperawatan menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha-usaha untuk


menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori
keperawatan dapat dibedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas
lainnya. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktik
keperawatan, mengingat dalam model praktik keperawatan mengandung komponen dasar
seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktik
yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan semua pasien serta
adanya pengetahuan dan ketrampilan dalam hal ini dibutuhkann oleh perawat dalam
mengembangkan tujuannya.

Model konseptual adalah struktur konsep dan teori yang secara bersama
memberikan gambaran dalam mengembangkan suatu keilmuan. Model konsptual
merupakan cara berfikir tentang individu dan lingkungannya yang dapat bermanfaat
berbagai situasi yang membantu dalam memprioritaskan pelayanan dan memberikan
tantangan kepada perawat untuk mampu merubah kondisi pasien dari sikap yang hanya
bertahan menjadi mandiri (Marilyn E. Parker, Nursing Theories, 2008).

6
2.2 Teori dan Model Keperawatan
2.2.1 Model Lingkungan dari Florence Nigthingale

Florence Nightingale tidak menyajikan teoni keperawatan keluarga


secara khusus. Konsep keperawatan yang disebutkan oleh Nightingale
menyebutkan bahwa lingkungan mendukung proses sehat dan sakit
seseorang. Nightingale mengingatkan perawat yang terlibat dalam perawatan
orang sakit, agar dapat melakukan perawatan dirumah terutama kepada
wanita yang dirumah, agar dapat merawat keluarganya dengan
memperhatikan juga kondisi lingkungan. Nightingale mendorong wanita
awam untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik pada
keluarganya (Friedman, 2003). Penekanan teori yang dikemukakan
Nightingale berupa lingkungan, yaitu konsep ventilasi, kehangatan, cahaya,
diet, kebersihan, dan kebisingan. Konsep ventilasi yang menjadi perhatian
besar Nightingale dalam proses penyembuhan pasien, dengan menitipkan
pesan kepada perawat bahwa ventilasi berguna untuk menjaga udara yang
dihirup oleh pasien agar tetap semurni udara luar (Nightingale 1969 dalam
Alligood, 2014). Dalam konsep ini, Nightingale mengemukakan bahwa
lingkungan juga berperan dalam sumber penyakit dan pemulihan penyakit.
la menyuruh perawat untuk memperhatikan lingkungan dan menata
lingkungan untuk mempertahankan ventilasi dan kehangatan pasien dengan
membuka jendela, menggunakan pemanas nuangan, serta menempatkan
pasien di dalam ruangan pasien dengan benar (Alligood, 2017).

Begitu juga dengan konsep cahaya, Nightingale menyarankan


penggunaan cahaya dalam proses penyembuhan pasien, yaitu dengan
memposisikan pasien agar terekspos dengan sinar matahari. Komponen
penting lainnya dalam teori lingkungan ini adalah kebersihan. Lingkungan
yang kotor menupakan sumber infeksi yang berasal dari bahan organik yang
terkandung di dalamya. Sehingga perlu sekali harus memperhatikan
pembuangan limbah tubuh manusia dan pabrik agar tidak mengkontaminasi
lingkungan. Pasien dan perawat juga dianjurkan untuk mandi setiap hari,
mengganti pakaian yang bersih dan mencuci tangan. Hal ini sangat penting,
dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan status ekonomi
rendah yang bertempat tinggal dalam wilayah kumuh, penanganan
pembuangan limbah dan sampah yang tidak memadai serta akses air bersih

7
yang terbatas (Nightingale 1969 dalam Alligood 2017).

Dalam teorinya, Nightingale juga memasukkan konsep mengenai


tenang dan diet. Nightingale menganjurkan perawat untuk tetap menjaga
ketenangan. Kebisingan yang terjadi di sekitar lingkungan pasien dapat
memengaruhi proses kesembuhan pasien. Begitu Juga dengan pola diet,
perawaharus memperhatikan asupan gizi yangg dikonsumsi pasien untuk
mencegah terjadinya kelaparan pada pasien dengan penyakit kronis sampai
kematian akibat kelaparan yang disebabkan ketidaksengajaan perawat
(Alligood, 2017). Komponen lain yang disebutkan oleh Nightingale, yaitu
mengenai manajemen atau administrasi keperawatan. Perawat memiliki
wewenang sebagai pengendali lingkungan baik fisik maupun administrasi.
Perawat berhak membatasi jumlah kunjungan dan adanya kabar buruk yang
didengar pasien serta hal hal lain yang memberikan efek negatif terhadap
pasien dalam proses pemulihan. Perawat juga berhak memberikan hal yang
membuat pasien nyaman, sekalipun itu merupakan kunjungan dari hewan
kesayangan pasien.

Dalam teorinya, nightingale menghubungkan antara lingkungan ke


pasien, perawat ke lingkungan dan perawat ke pasien. Lingkungan menjadi
faktor utama dalam menimbulkan penyakit, namun lingkungan juga
berperan dalam menyembuhkan penyakit pasien. Hubungan perawat ke
lingkungan dilihat dari peran perawat yang mengatur lingkungan untuk
mendukung proses kesembuhan pasien seperti mengatur hubungan
lingkungan fisik berupa udara kesembuhan pasien seperti mengatur
hubungan lingkungan fisik berupa udara segar, pencahayaan, ketenangan,
kebersihan, bahkan posisi pasien dalam ruangan. Hubungan perawat dan
pasien, dilihat dari kerjasama pasien dan perawat dalam melakukan proses
penyembuhan mulai dari pola makan, serta hal-hal yang membuat pasien
nyaman seperti kunjungan hewan kesayangan (Alligood, 2017). Asuhan
keperawatan keluarga yang dikaitkan dalam teori ini, memberikan instruksi
kepada perawat keluarga untuk dapat melakukan asuhan keperawatan dalam
keluarga, dengan memperhatikan lingkungan tempat tinggal keluarga,
berdasarkan komponen yang sudah dipaparkan Nightingale. Kemudian.
perawat keluarga dapat mengatur lingkungan yang baik untuk keluarga
tersebut, dengan kerja sama yang baik pula antara keluarga dan perawat

8
untuk dapat meningkatkan kesehatan.
2.2.2 Teori Imogene King tentang Pencapaian Tujuan (Interacting
Systems Framework and Middle Rage Theory of Goal
Attainment)
Teori king tentang pencapaian tujuan, mengacu pada empat konsep yang
berpusat pada manusia, yaitu kesehatan, hubungan interpersonal, persepsi dan
sistem sosial.keempat hal ini relevan dalam setiap situasi keperawatan. King
menggambarkan sifat interaksi antara klien dan perawat yang mengarahkan pada
pencapaian tujuan: perawat sengaja berinteraksi dengan klien untuk saling
menetapkan tujuan dan untuk menetapkan eksplorasi dan menyepakati cara cara
untuk mencapai tujuan. Pengaturan tujuan bersama didasarkan pada
penilaianperawat terhaadap kekhawatiran, masalah dan gangguan kesehatan klien,
persepsi mereka tentang masalah, dan informasi yang mereka bagiuntuk bergerak
ke arah penncapaian tujuan (king, 1981 dalam alligood, 2017).

Sistem konseptual yang dinamis menurut king dalam friedman 2003, berupa:
sistem sosial(masyarakat), sistem interpersonal (kelompok), dan sistem personal
(individu). Sistem personal merupakan sistem yangbmencakup persepsi, diri
pribadi, pertumbuhan dan perkembangan, citra tubuh atau gambaran diri,serta
waktu.sistem interpersonal atau kelompok, merupakan interaksi antara dua orang
individu atau lebih bahkan bisa disebut grup yang meliputi sistem interaksi,
komunikasi, transaksi, peran dan stres. Sistem sosial merupakan sistem pembatas
peran organisasi sosisal, perilaku, dan peraktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik dan aturan yang ada.
Seorang yang sakit, jika memiliki komunikasi yang baik dapat
memberikangambaran dirinya mengenai kondisi yang dialaminya. Dalam proses
keperawatan keluarga teori king mengemukakan adanya hubungan timbal balik
antara perawat dan yang sakit dalan suatu asuhan keperawatan sehingga dapat
memengaruhi dan memberi efek satu sama lain sehingga mencapai sau tujuan yang
disebut konsep interaksi. Perawat melakukan pengamatan dengan tujuan
mengumpulkan informasi baik itu komunikasi verbal maupun non verbal, yang
digunakan sebagai data dasar untuk melakukan proses keperawatan keluarga
(Pujiastutik & Sumaningrum, 2019).

2.2.3 Model Dorothea E. Orem tentang Perawatan Diri (Self Care Deficit
Theory of Nursing)

9
Teori ini menjelaskan beberapa teori mengenai beberapa teori yang terkait
oleh orem dalam AIIigood,2017:

1. Teori perawatan diri

Teori ini menjelaskan bagaimana orang merawat diri mereka


sendiri.perawatan ini merupakan kegiatan manusia dewasa atas kesadaran dan
nama sendiri untuk mempertahankan kehidupan dan melakukan fungsi
kesehatan.

2. Teori Ketergantungan perawatan

Teori ini menjelaskan bagaimana anggota keluarga atau orang terdekat


memberikan perawatan kepada orang yang memiliki ketergantungan sosial ,
Ketergantungan ini mengacu pada perawatan yang diberikan karena usia atau
faktor lain. Perawatan diberikan kepada orang yang tidak bisa melakukan
perawatan diri sendiri untuk mempertahankan kehidupan dan melakukan fungsi
kesehatan.

3. Teori defisit perawatan diri

Teori ini menjelaskan alasan manusia perlu dibantu untuk melalui


perawatan.Defisit perawatan diri merupakan tuntutan dari diri untuk melakukan
perawatan, namun agen perawatan diri tidak dapat melaksanakan perawatan diri
sesuai permintaan.

4. Teori sistem keperawatan

Teori ini menjelaskan hubungan yang harus dilakukan dan dipelihara


untuk menghasilkan keperawatan.sistem keperawatan merupakan rangkaian
tindakan praktis keperawatan yang dilakukan pada saat berkoordinasi dengan
pasien untuk melihat kebutuhan perawatan diri pasien.tindakan ini sudah
dirancang oleh perawat untuk orang-orang yang memiliki keterbatasan
kesehatan.

Model keperawatan orem ini merupakan asuhan keperawatan yang dibutuhkan


jika orang tersebut tidak dapat melaksanakan perawatan diri dengan optimal dalam
mempertahankan kehidupannya, memelihara kesehatan, upaya pulih dari sakit , serta
mengatasi efek dari penyakit yang didapatkan. Konsep utama Orem yaitu :
perawatan diri, agensi perawatan diri, kebutuhan perawatan diri secara terapeutik,

10
defisit perawatan diri, serta sistem keperawatan. Dalam bahasan teori orem pada
awalnya tidak membahas mengenai keluarga , namun hanya menunjukkan bahwa
perawat perlu melakukan kerjasama dengan anggota keluarga dalam melakukan
perawatan anggota keluarganya yang sakit, Sehingga menurut orem, Keluarga bukan
pemerima pelayanan kesehatan . Kemudian teori ini menjadi diperluas dengan
melihat keluarga merupakan sebuah unit perawatan yang mana anggota keluarga
merupakan agen perawatan diri yang Menunjukkan nilai-nilai pribadi dan
kepercayaan keluarga terhadap kesehatan.

2.2.4 Model Sister Callista Roy tentang Adaptasi (Adaptation Model)


Marriner- Tomey (2006) Teori Roy dikenal dengan ”Model
Adaptasi Roy”.
Menurut Roy, stimulus merupakan segala sesuatu yang mendorong
timbulnya respon, dan terdiri dari adaptasi yang muncul dari efek stimulus
diberikan, seperti fokal stimulus yaitu semua stimulus yang langsung
menyerang individu. Kemudian, kontekstual stimulus berarti semua stimulus
yang pada saat itu berkontribusi terhadap efek stimulus fokal, serta residual
stimulus yang merupakan faktor lingkungan yang memberikan efek terhadap
situasi tertentu. Level adaptasi ini menggambarkan kehidupan dalam
tingkatan, yaitu integrated, compensatory, dan compromised (Erwina, 2012).

Roy mengatakan adaptasi merupakan proses dan luaran dari manusia


melalui berpikir dan merasa baik dalam individu ataupun kelompok dengan
menggunakan kesadaran dan pilihan dalam menciptakan hubungan antara
lingkungan dan manusia. Manusia bukan hanya sebagai sistem yang berjuang
dalam mempertahankan keutuhan dirinya di alam semesta, tetapi juga
memiliki tujuan dalam setiap kehidupannya yang bersifat kreatif dan tidak
bisa dipisahkan dari lingkungan (Alligood, 2017).

Paradigma keperawatan menurut Roy, dalam Alligood (2017), yaitu;

1. Keperawatan
Keperawatan merupakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada
promosi kesehatan individu, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan.
Menghantarkan individu meninggal dalam keadaan damai merupakan
tujuan keperawatan yang dikemukakan Roy. Namun dalam mencapai
tujuan tersebut, perawat harus mengatur semua stimulus yang ada pada

11
individu dan menjadikan stimulus fokal menjadi titik tertinggi.
Keperawatan berperan menjadi fasilitator dalam mengkaji perilaku dari
mode adaptasi, serta melihat faktor yang memengaruhi adaptasi dan
melakukan intervensi yang dapat meningkatkan kemampuan individu
dalam melakukan adaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Manusia
Manusia merupakan sistem yang holistik adaptif yang
menggambarkan keseluruhan manusia memiliki bagian-bagian yang
berfungsi sebagai kesatuan yang memiliki tujuan masing-masing. Konsep
manusia disini merupakan individu yang berada pada kelompok, warga,
organisasi, komunitas, dalam masyarakat secara keseluruhan manusia
menjadi fokus utama dalam pelayanan keperawatan yang mempertahankan
adaptasi pada empat mode adaptif, yaitu fisiologis, konsep diri, fungsi
peran, dan interdependensi.
3. Kesehatan
Kesehatan mencerminkan adaptasi antara orang dan lingkungan.
Kesehatan menurut Roy, bukan hanya terbebas dari sakit, kematian, stres
namun juga meliputi kemampuan untuk menghadapi hal tersebut. Hal ini
berkaitan dengan mekanis koping, jika mekanisme koping tidak efektif,
maka penyakit akan dengan udah muncul pada seseorang. Manusia akan
tetap sehat jika terus melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi,
manusia juga bebas berespons terhadap stimulus yang terjadi.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud dalam teori Roy ini, merupakan segala
kondisi, keadaan, dan pengaruh yang memiliki dampak pada perilaku
seseorang atau kelompok yang juga memiliki hubungan timbul balik antara
manusia dengan stimulus. Faktor-faktor yang memengaruhi seseorang
dalam lingkungan berupa stimulus fokal, kontekstual, dan residual.
Dalam sistem adaptasi, manusia merupakan sistem adaptif yang
berinteraksi dengan stimulus dan memiliki cara dalam merenspon, yaitu
fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan paling ketergantungan. Dalam proses
asuhan keperawatan keluarga, teori Roy memandang keluarga sebagai ruang
lingkup individu. Kemudian Roy juga menjelaskan bahwa keluarga
merupakan sistem yang adaptif dan menjadi unit yang analisis serta fokus
ilmu keperawatan. Pola koping keluarga yang tidak efektif, dapat

12
menyebabkan masalah pada fungsi keluarga. Teori Roy menekankan, promosi
kesehatan dan pentingnya membantu klien dalam memanipulasi lingkungan,
interaksi antara lingkungan dan keluarga yang ditekankan dalam keperawatan
keluarga (Friedman, 2003).
Model adaptasi ini menguraikan cara individu agar mampu
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif dan
mengubah perilaku inadaptif (Suryanti, 2017). Pendekatan asuahan
keperawatan dengan menggunakan teori adaptasi ini, terutama dalam
keperawatan keluarga, dapat dengan ideal diterapkan dalam meningkatkan
kesehatan keluarga. Melalui pendekatan adaptasi, diharapkan perawat dapat
membuat keluarga mempertahankan perilaku adaptif terhadap kesehatan dan
mengubah perilaku tidak baik dalam kesehatan. Sehingga status kesehatan
keluarga semakin meningkat.

2.2.5 Model Betty Neuman tentang Sistem Kesehatan (System Model)


Pada teori Gestalt, terdapat beberapa kesamaan terhadap teori yang
dicetuskan oleh Betty Neuman. Teori Gestalt mengemukakan sebuah cara
yang dilakukan tubuh untuk dapat menjaga keseimbangan untuk mengubah
keadaan sakit maupun sehat yang dikenal dengan homeostatik. Selain itu,
model teori yang dikembangkan oleh Betty Neuman juga mengaplikasikan
sebuah teori sistem yang bersifat umum mengenai sistem terbuka pada sifat
dasar kehidupan. sistem terbuka adalah kumpulan keseluruha elemen yang
berhubungan dalam organisasi tubuh yang begitu kompleks. Teori lain yang
juga diadopsi oleh Neuman adalah berkaitan dengan tingkatan tindakan
pemecahan yang merupakan konsep dari G. Kaplan (Risnah, 2018).

Model Sistem Kesehatan Neuman, merupakan model yang berfokus


kepada klien merupakan sistem terbuka. Klien disini berupa individu,
keluarga, masyarakat, dan kelompok serta melihat respon kien terhadap
stresor. Sistemnya terdiri atas lima variabel, yaitu fisiologis, psikologis, sosial
budaya, tumbuh kembang, dan spiritualitas. Sementara stresor merupakan
stimulus yang menghasilkan tekanan yang bersifat interpersonal dan
ekstrapersonal (Alligood, 2017).

Tingkatan intervensi keperawatan yang dimunculkan oleh model ini


yaitu, pencegahan primer, sckunder, dan tersier.. Neuman dalam model ini
pada proses asuhan keperawatan keluarga, menganjurkan dalam proses

13
keperawataagar menempatkan keluarga sebagai penerima asuhan yang dapat
berpartisipasi aktif dalam menentukan intervensi yang sesuai kebutuhan
keluarga bersama perawat selaku pemberi asuhan. Pencegahan primer
digunakan ketika ada indikasi suatu stresor, ketika reaksi belum terjadi namun
tingkat resiko sudah bisa diperkirakan dengan tujuan agar stresor tidak terjadi.
Pencegahan sekunder merupakan intervensi yang digunakan setelah
munculnya gejala akibat stresor yang dialamı dengan cara memperkuat system
Pertahanan resistensi intemal, mengurangi reaksi dan meningkatkan factor
resistensi. Pencegahan tersier dilakukan setelah pencegahan sekunder selesai
dilakukan dengan tujuan mempertahankan kondisi optimal agar tidak terjadi
reaksi berulang yang mengarahkan klien untuk melakukan pencegakan prmer
(Alligood, 2017).

14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Asuhan Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan


melalui praktek keperawatan degan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan keluarga. ( Setiadi, 2008).

Tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga adalah
meningkatkan status kesehatan keluarga agar keluarga dapat meningkatkan produktifitas
dan kesejahteraan keluarga. Tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga adalah meningkatkan status kesehatan keluarga agar keluarga dapat
meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan keluarga. Teori Konseptual Keperawatan
Dorothea E. Orem Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus
mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon
manusia.

3.2 Saran
Penulis mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis
mengharapkan saran atau kritik yang membangun dari pembaca sehingga makalah ini
bisa mendekati kata sempurna. Opini dari para pembaca sangat berarti bagi kami guna
evaluasi untuk menyempurnakan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakrta: Balai Pustaka, 1994), h. 520

Siregar.D,Marunung.E.I, Shombing.R.M,Dkk.2020.Keperawatan Keluarga SBN 978-


6236640-139 Hal 16.Yayasan Kita Menulis;Gramedia

Siregar.D,Marunung.E.I, Shombing.R.M,Dkk.2020.Keperawatan Keluarga SBN 978-


6236640-139 Hal 18.Yayasan Kita Menulis;Gramedia

Siregar.D,Marunung.E.I, Shombing.R.M,Dkk.2020.Keperawatan Keluarga SBN 978-


6236640-139 Hal 33.Yayasan Kita Menulis;Gramedia

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik.
Jakarta: EGC. Hlm130,137

https://www.academia.edu/10107333/MAKALAH_MODEL_KONSEP_KEPERAWATAN

16

Anda mungkin juga menyukai