Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DASAR KEPERAWATAN(KDK)

“TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN”


Tugas ini DiajukanUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan

DosenPengampu : Sofiyanti,S.Kep.Ns

DisusunOleh :

1. ADE SAUEFUL
2. ARIF.M
3. AINAMUTMAINAH
4. ALIN ARLINA DEWI
5. AYU AZHARI
6. AZIZAH WULANSARI

KELOMPOK 1

KELAS IA

AKPER MUHAMMADIYAH CIREBON


TahunAjaran 2017/2018
JalanWalet no.21 Kabupaten Cirebon
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan dengan judul “
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”.
Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Sofiyati Ners.M Kep selaku dosen mata kuliah
Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya terselesaikan
tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Kewarganegaraan dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat
kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain
dan pada waktu mendatang.

Cirebon, 29 September 2017


Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar isi............................................................................................................................... i
Kata pengantar ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1


A. Latar belakang .........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................3


A. Pengenalan Teori dan Model Keperawatan ............................................................3
B. Tujuan Teori dan Model Keperawatan ..................................................................3
C. Karakteristik Teori Model Keperawatan ................................................................4
D. Faktor yang mempengaruhi Teori Model Keperawatan .........................................5
E. Model dan Konsep Teori Keperawatan Teori Menurut Ahli Keperawatan ............5

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................13

A. Kesimpulan ............................................................................................................13
B. Saran .....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk
pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan . Pada perkembangannya ilmu
keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga
dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan
di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah
melalui proses keperawatan.
Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah
dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan .
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyat
aan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang
telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori
keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan . Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan ,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan
model praktek keperawatan . Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan yang
perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu mengaplikasikan praktek
keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai dasar keperawatan .
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teori dan
model keperawatan ?
2. Bagaimanakah karakteristik teori keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi teori keperawatan
3. Bagaimanakah pandangan beberapa ahli tentang model konsep dan teori keperawatan

C. Tujuan
1. Mengetahui model praktik keperawatan dan tujuan teori dan model keperawatan
2. Mengetahui karakteristik teori keperawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi teori
keperawatan
3. Mengetahui pandangan beberapa ahlitentang model konsep dan teori keperawatan.
BAB II
KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN

A. Pengenalan Teori dan Model Keperawatan


Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi yang
memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena –fenomena
dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat
diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan . Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.
Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena,
menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma.
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwa
atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau
keyakinan. Model konsep adalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang
menjelaskan secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan
masalah.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan.Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan
usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan .

B. Tujuan Teori dan Model Keperawatan


Tujuan teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan , baik bentuk tindakan
atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah keperawatan .
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesain masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala
bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat
terus bertambah dan berkembang.
e. Menjaga konsisten asuhan keperawatan .
f. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan
oleh tim keperawatan .
g. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan .
h. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan
i. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap
anggota tim keperawatan.

C. Karakteristik Teori Keperawatan


Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori
keperawatan :
1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan
2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan dengan alasan
atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai
dengan situasi praktek keperawatan
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang
dilakukan melalui penelitian
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek
keperawatan.

D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Teori Model keperawatan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori keperawatan, diantaranya
adalah :

1. Filososfi Florece Nightingale


Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperawatan
yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada
klien serta pentingnya pengaruh lingkungan didalam perawatan orang sakit yang dikenal dengan
teori lingkungan
2. Kebudayaan
Sebagai contoh pada zaman dahulu perawat adalah wanita dan perawat adlah anak buah
dokter, tetapi sekarang yang jadi perawat bukan hanya wanita tetapi ada juga pria, serta sekarang
perawat bukan lagi anak buah dokter tetapi mitra kerja dokter dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
3. Sistem Pendidikan
Pada mulanya keperawatan belum punya sistim kurikulum pendidikan yang akurat.
Sistem pendidikan perawat saat ini sudah bisa mengikuti perkembangan ilmu profesi lainnya
dibidang kesehatan. Pada saat ini keperawatan telah memiliki jenjang sampai tingkat S2. Ini
membuktikan ilmu keperawatan dapat bersaing dengan disiplin ilmu lain dibidang kesehatan.

E. Model dan Konsep Keperwatan teori menurut ahli keperwatan


1. Forence Nightingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperwatan yang
melalui filosofi keperawatan.yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan didalam
perawataan,dan perawatanorang sakit yang dikenal dengan teori lingkungan.Model konsep
Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit. Model Konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada yanng kuat, dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan denngan tindakan pengobatan semata.Upaya teori tersebut
dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tenpa tergantung
dengan profesi lain. Aspek teori lingkungan antara lain:
 Udara Segar
 Air Bersih
 Saluran Penghubung yang efesien
 Kebersihan
 Cahaya
Kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampuu memanfaatkan setiap daya yang
dimiliki shingga batas maksimal. Penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh
untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat.
Untuk mencapai kondisi tersebut, kondisi kesehatan perawat harus menggunakan
nalarnya,ketekunan,dan observasi.
2. Virginia Henderson (Teori Henderson)
Virginia henderson memperkenalkan defenition of nursing (defenisi keperawatan ).
Defenisinya mengenai keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya.Ia
menyatakan bahwa defenisi keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah defenisi keperawatan yang ditinjau dari
sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan
sakit maupun sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung
kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untk itu. Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of Living”.Model tersebut menjelaskan
bahwa tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat
mungkin.Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri, tidak tergantung pada dokter.Akan
tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.
Konsep Utama Teori Henderson
Konsep utama teori Henderson mencakup manusia, keperawatan , kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia. Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk
meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih
kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang
merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan tersebut adalah
sebagai berikut.
 Bernapas secara normal
 Makan dan minum dengan cukup
 Membuang kotoran tubuh
 Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
 Tidur dan istirahat
 Memilih pakaian yang sesuai
 Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan
mengubah lingkungan
 Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integument
 Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai
 Berkomunikasi dengan orang lain dalam menungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut,
atau pendapat
 Beribadah sesuai dengan keyakinan
 Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi
 Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi
 Belajar mengetahui atau memuaskan atau rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia.
Hubungan perawat dengan klien yaitu perawat sebagai pengganti (subsitute) bagi pasien dan
Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien Perawat sebagai mitra (Partner) bagi pasien.
3. Imogene King (Teori King)
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan
sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan, sehingga King
mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, King
mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal
dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain, yang dapat digambarkan
sebagai berikut:
Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana didalamnya terdapat
persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan
lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan
pasien serta hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien
dalam menegakkan system social, sesuai dengan situasi yang ada. Berdasarkan hal tersebut,
maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu:
 Informasi kesehatan
 Pencegah penyakit
 Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit.

4. Dorothe E. Orem (Teori Orem)


Pandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperewatan mandiri serta mengatur dalam
kebutuhannya. Dalam konsep keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori self care
diantaranya :
a. Perawatan Diri Sendiri (self care)
Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi : pertama, self care
itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu
itun sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, keshatan serta kesejahteraan ;
kedua,self care agency, merupakan suatu kemampuan inidividu dalam melakukan perawatan diri
sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. ;
ketiga, adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan
mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatn diri sendiri dengan menggunakan
metode dan alat dalam tindakan yang tepat ; keempat, kebutuhan self care merupakan suatu
tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan
berhubungan dengan prises kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi
tubuh, self care yang bersifat universal itu adalah aktivitas sehari-hari (ADL) dengan
mengelompokkan kedalamkebutuhan dasar manusianya.
b. Self Care Defisit
Merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan
kepereawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang dapat diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan
kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
c. Teori Sistem Keperawatan
Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri
pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan
tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri,kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam
melakukan perawatan mandiri.Dalam pandangan teori system ini Orem memberikan identifikasi
dalam system pelayanan keperawatan diantaranya :
 Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory System)
Merupakan suatu tindakan keperawatn dengan memberikan bantuan secara penuh pada
pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri
yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta adanya
manipulasi gerakan.
 Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)
Merupakan system dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan
kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi
abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka
akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan perawatan luka.
 System suportif dan edukatif
Merupakan system bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan
pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatn secar mandiri.Sistem ini
dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan
pembelajaran.Pemberian system ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi
dalam pengaturan kelahiran.1

5. Jean Watson (Teori Watson)


Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia.Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsure teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi)
yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri
Teori human caring Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan
adalah “human science and humancare”. Watson percaya bahwa focus utama dalam
keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif himanistik yang
dikombinasikan dengan dasar poengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat perlu
mengembangkan filososfi humanistic dan system nilai serta seni yang kuat.Filosofi humanistic
dan system nilai ini member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan , sedangkan dasar seni
dapat membantu perawat menbgembangkan vidsi mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan
berpikir kritis.Pengembangan keterampilan berpikir kritis.Pengembangan keterampilan berpikir
kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan , namun fokusnya lebih pada peningkatan
kesehatan, bukan pengobatan penyakit. Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson
Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:
 Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.
 Asuhan keperawat terlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan kepuasan
pada kebutuhan manusia.
 Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan
individu dan keluarga.
 Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana mereka
sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
 Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan
perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan
yang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan.
 Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) daripada curing
(mengobati).
 Praktik caring merupakan pusat keperawatan .

6. Hidegard E. Pepelau (Teori Peplau)


Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 september 1909 di Reading, Pennsylvania. Peplau
lulus dari hospital School of Nursing di Pottstown, penssyilvania pada tahun 1931. Gelar B.A.
dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington Univercity, Vermont pada
Tahun 1943. Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s
College, Columbia, New York pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang pengembangan
kurikulum pada tahun 1953.
Keperawatan Psikodinamik
Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan , khususnya keperawatan psikiatri,
sanga5t banyak. Tahun 1952, ia meluncurkan bukunya yang berjudul interpersonal relations in
Nursing. Peplau membuat model keperawatan dengan istilah keperawatan
psikodinamik.Menurutnya, keperawatan psikodinamik merupakan kemampuan seortang
perawat untuk memahami tingkah lakunya guna membantu orang lain, mengindetifikasi
kesulitan yang dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada
permasalahan yang timbul di semua level pengalaman.
Fase orientasi
Pada fase ini, perawat dank lien bertindaj sebagai dua indsividu yang belum saling kenal
mengenal. Selama fase orientasi
, koien merupakan seseorang yang memerlukan bantuan professional dan perawat berperan
membantu klien mengenali dan memahami masalahnya serat menentukan apa myang klien
perlukan saat itu. Jadi, fase orientasi ini merupakan fase untuk menetukan adanya masalah.
Fase identifikasi
Pada fase ini, klien memberikan respons atau mnegidentifikasi persoalan yang ia hadapi
bersama orang yang dianggap memahami masalahnya. Respons setiap klien berbeda satu sama
lain. Di sini perawat melakukan eksplorasi perasaan dan membantu klien menghadapi penyakit
yang ia rasakan sebagai sebuah pengalaman yang mengorientasi ulang perasaannya dan
menguatkan kekuatan positif pada pribadi klien serta memneri kepuasan yang diperlukan.
Fase eksploitasi
Pada fase 4 ini, perawat memberi layanan keperawatan berdasarkan kebutuhan klien.
Disinilah, masing-masing pihak mulai merasa menjadi bagian integral dari proses interpersonal.
Selama fase eksploitasim, klien mengambil secara penuh nilai yang ditawarkan kepadanya
melalui sebuah hubungan.Prisnsip tindakan pada fase ini adalah eksplorasi/menggali, memahami
keadaan klien, dan mencegah meluasnya masalah. Perawat mendorong klien untuk menggali dan
mengfungkapkan perasa an, emosi, pikiran, serta sikapnya tanpa paksaan dan mempertahankan
suasana terapeutik yang mendukung.
Fase resolusi/terminasi
Pada fase resolusi, tujuan bersama m perawat bdan klien sudah samapi pada tahap akhir
dan keduanya siap mengakhiri hubungan terapiutik yang selama ini terjalin.Fase resolusi
terkadang menjadi fase yang sulit bagi kedua bekah pihak, sebab disini dapat terjadi peningkatan
kecemasan dabn ketegangan jika ada hal-halk yang belum terselesaikan pada masing-masing
fase.Indicator keberhasilan untuk fase ini adalah jika klien sudah mampu mandiri dan lepas dari
bantuan perawat. Selanjutnay, baik perawat maupun klien akan menjadi individu yang matang
dan lebih berpengalaman.
Teori keperawatan Peplau dan komponen utama keperawatan
a. Keperawatan . Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang
signifikan, bersifat terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument
edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah
yang kreatif, konstruktif, produktif, personal, dan kehidupan komunitas. Profesi keperawatan
memiliki tanggung jawab legaldi dalaam pemanfaatan keperawatan secara vefektif berikut
segala konsekuensinya bagi klien.
b. Individu. Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk
berusaha mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
c. Kesehatan. Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan
secara tidak langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan
yang terus menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam
kehidupan pribadi ataupun komunitas.
d. Lingkungan. Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah
satu konsep utama dalam perawatan, ia mendorong perawat untuk memperhatikan
kebudayaan da adat istiadat klien saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah
sakit.

7. Martha E. Rogers (Teori Roger) Teori Manusia sebagai Satu kesatuan (Unitary Human
Beings)
Model Rogers pertama kali dipublikasikan pada 1970, yaitu An Introduction to the
Theoritical Basis of Nursing. Rogers kemudian memperjelas dan mendefenisikan konsep-
konsepnya, salah satunya The Science of Unitary human Beings: A Paradigm for Nursing.
Rogers mengambil pengetahuan dari antropologi, psikologi, sosiologi, astronomi, agama,
filsafat, matematika, sastra, dan sumber-sumber lain yang membangun modelnya berdasarkan
manusia sebagai suatu kesatuan (unitary human beings) dan lingkungan sebagai bidang energi
yang menyatu dengan proses kehidupan.
Dalam model keperawatan nya, Rogers meletakkan dasar-dasar yang menggambarkan proses
kehidupan manusia. Proses kehidupan manusia dicirikan oleh keseluruhan (wholeness),
keterbukaan (openness), kesatuan arah (unidirectionality), pola (pattern) dan organisasi, ilmu
pengetahuan, serta pemikiran.4
Teori Rogers dan Konsep Utama Keperawatan
a. Keperawatan . Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang menggabungkan
unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan sebagai ilmu merupakan ilmu
pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar mempertahankan dan
memulihkan kesehatan, mencegah penyakit, merawat, serta merehabilitasi individu yang
sakit dan cacat. Pada dasarnya, ilmu keperawatan mempelajari sifat dan arah
pengembangan manusia sebagai satu kesatuan yang utuh dengan lingkungan. Kaitannya
dengan proses kehidupan manusia, ilmu keperawatan merupakan ilmu pengetahuan
empiris yang menggambarkan, menerangkan, dan memprediksi proses kehidupan
manusia. Oleh sebab itu, keperawatan bersifat unik karena merupakan satu-satunya ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan manusia. Lebih lanjut,
praktik keperawatan profesional merupakan praktik yang bersifat kreatif, imajinatif, dan
eksis untuk melayani individu. Praktik keperawatan profesional tidak memiliki fungsi
dependen, melainkan bersifat kolaboratif.
b. Individu. menurut Rogers merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa disederhanakan dan
merupakan manifestasi karateristik yang melebihi dan bahkan berbeda dari bagian-
bagiannya. Manusia sebagai satu kesatuan merupakan aspek integral manusia dengan
lingkungan. Manusia berada dalam proses kehidupan yang kontinu dengan lingkungan
secara keseluruhan, yang tidak dipahami jika disederhanakan menjadi bagian-bagian
tertentu. Proses kehidupan, menurut Rogers, adalah homeodinamis yang bersifat
probalistik. Rogers mengartikan individu sebagai sistem terbuka di dalam proses kontinu
bersama sistem terbuka lingkungan.
c. Lingkungan. Rogers mendefenisikan lingkungan sebagai suatu medan energi empat
dimensi yang tidak dapat disederhanakan, yang dicirikan oleh pola dan manifestasi
karakter yang berbeda dengan bagian-bagiannya..
d. Kesehatan. Rogers banyak menggunakan kata kesehatan (health) dalam tulisan
pertamanya, namun ia tidak pernah mendefinisikan kata tersebut.

8. Sister Calista Roy (Teori Roy)


Model Adaptasi Roy berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam model adaptasi
keperawatan , yakni keperawatan , tenaga kesehatan, lingkungan, dan sehat.
a. Elemen keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam
melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983). Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat
bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi
individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan,
sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.Komponen-komponen adaptasi
mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
b. Elemen manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit yang saling
berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan umpan balik (Roy,
1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan adaptasi
secara spesifik. Manusia dalam sistem ini berperan sebagai kognator dan regulator
(pengaturan) untuk mempertahankan adaptasi.
c. Elemen lingkungan
Lingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.
d. Elemen sehat
Kesehatan didefenisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi pada
mahluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya (Roy, 1984).

Aplikasi Model Adaptasi Roy


Model ini dapat digunakan dalam penelitian keperawatan , dan sebagai pedoman dalam
memberikan perawatan pada anak-anak, lansia, dan di komunitas.Model ini lebih menekankan
pada faktor psikologis.

9. Leininger (Teori Leininger)


Teori ini diagagas pertama kali oleh Madeleine Leininger yang diinspirasi oleh
pengalaman dirinya sewaktu bekerja sebagai perawat spesialis anak di Midwestern United States
pada tahun 1950. Saat itu ia melihat adanya perubahan perilaku di antara anak yang berasal dari
budaya yang berbeda. Perbedaan ini mebuat Leinenger menelaah kembali profesi keperawatan
.ia mengedintifikasi bahwa pengetahuan perawat untuk memahami budaya anak dalam layanan
keperawatan ternyata masih kurang. Pada tahun 1960, Leinenger pertama kali menggunakan
kata trancultural nursing, ethnonursing, dan cross-cultural nursing.Akhirnya, pada tahun 1985,
Leinenger mempublikasikan teorinya untuk pertama kalinya, sedangkan ide-ide dan teorinya
mulai dipresentasikan pada tahun 1988.Teori Leinenger kemudian disebut sebagai Cultural Care
Diversity and Universality.Tetapi para ahli sering menyebutnya sebagai Trancultural Nursing
Theory atau teori perawatan transkultural.

Konsep Teori Keperawatan Transkultural


Keperawatan transkultural merupakan suatu area utama dalam keperawatan yang
berfokus pada studi komparatif dan analisis tentang budaya dan sub-budaya yang berbeda di
dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan , nilai-nilai, keyakinan tentang
sehat-sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowledge
yang ilmiah dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu
dan budaya universal (Marriner-Tomey, 1994). Teori keperawatan transkultural ini
menekankan pentingnya peran perawat dalam memahami budaya klien.
Model matahari terbit (sunrise model) ini melambangkan esensi keperawatan dalam
transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada klien
(individu, keluarga, kelompok, komunitas, lembaga), perawat terlebih dahulu harus mempunyai
pengetahuan mengenai pandangan dunia (worldview) tentang dimensi dan budaya serta struktur
sosial yang berkembang di berbagai belahan dunia (secara global) maupun masyarakat dalam
lingkup yang sempit.

10. Siti Rufaidah


Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat muslim
pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha
memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya
kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asalmiya
dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai
praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim
Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai
pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah,
seorang perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawapnan Rufaidah r verbal
diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi
dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur. Rufaidah melatih pula beberapa
kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi
Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang
terluka, dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan
pengakuan awal untuk pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun
juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti. Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim,
miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal
pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki kepribadian yang luhur dan empati sehingga
memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula.
Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi
teknologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan
dalam menentukan model praktek keperawatan. Ada beberapa yang mempengaruhi teori
keperawatan yaitu, filosofi Nightingale, kebudayaan, pendidikan, dan ilmu keperawatan.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak dan tentunya para pembaca lebih banyak mencari referensi materi dari sumber-sumber
lainnya untuk meningkankan pengetahuan mengenai Konsep dan Model Keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika

http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/17/sejarah-keperawatan-islam-rufaidah-binti-saad/

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC

http://Teori Keperawatan_ Abdellah « Elisasiregar's Blog.mht/

http://Teori Keperawatan_Ida Orlando « Elisasiregar's Blog.mht

http://Teori Keperawatan Myra Levine« Elisasiregar's Blog.mht

http://Teori Keperawatan Dorothy Johnshon « Elisasiregar's Blog.mh

Anda mungkin juga menyukai