Anda di halaman 1dari 10

PARADIGMA

KEPERAWATAN MANUSIA
DALAM PANDANGAN
ISLAM
Kelompok 3:

Heny Manora
Indah Permata Sartika
Joni Mahendra
Linda Rusmawati
Nyayu Uswatun Hasanah
Vanny Yoriko
P E N G E RT I A N PA R A D I G M A
K E P E R AWATA N I S L A M

Paradigma keperawatan Islam adalah cara


pandang, persepsi, keyakinan, nilai-nilai dan
konsep-konsep dalam menyelenggarakan profesi
keperawatan yang melaksanakan sepenuhnya
prinsip dan ajaran Islam.
PENGERTIAN MANUSIA

Secara bahasa manusia berasal dari


kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai
makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain
al-insaan, al-naas, al-abd, bani adam, dan sebagainya. Al-insaan berarti
suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas
berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah.
Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan Nabi
Adam.

ْ‫ن تَق ِويم‬ َ ْ‫ان ِفي أَح‬


ِْ ‫س‬ َْ ‫س‬ ِ ‫لَقَدْ َخلَقنَا‬
َ ‫اْلن‬
Artinya: “ Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin: 4)
Berdasarkan dalil diatas , maka manusia adalah mahluk ciptaan
Allah yang terbaik bentuknya dan dimuliakan Allah, terdiri dari :
Jasad, Ruh, dan Psikologis,
Tujuan penciptaan Manusia : Kata “Abdi” berasal dari kata
bahasa Arab yang artinya “memperhambakan diri”, ibadah
(mengabdi/memperhambakan diri). Manusia diciptakan oleh Allah
agar ia beribadah kepada-Nya.
F U N G S I DA N K E D U D U K A N
MANUSIA

Bahwa manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikologis


dan sosial yang memiliki dua predikat statusnya dihadapan Allah
sebagai Hamba Allah dan fungsinya didunia sebagai khalifah
serta, mengatur alam dan mengelolanya untuk mencapai
kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat
dengan tetap tunduk dan patuh kepada sunnatullah.
H A K E K AT M A N U S I A
M E N U RU T A L - QU R ’ A N
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya

untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah

laku intelektual dan sosial.

c. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang

d. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha

e. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan

ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas


P E R A N DA N TA N G G U N G J AWA B
M A N U S I A DA L A M I S L A M

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan


amanat Allah dan harus dipertanggungjawabkan di
hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia
di muka bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu
tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi,
serta pengelolaan dan pemeliharaan alam
Kekuasaan manusia sebagai wakil Allah dibatasi oleh aturan-
aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh
yang diwakilinya, yaitu hukum-hukum Allah baik yang tertulis
dalam kitab suci (al-Qur’an), maupun yang tersirat dalam
kandungan alam semesta (al-kaun). Seorang wakil yang
melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang
mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati
kepercayaan yang diwakilinya. Oleh karena itu, ia diminta
pertanggungjawaban terhadap penggunaan kewenangannya di
hadapan yang diwakilinya.

Anda mungkin juga menyukai