Anda di halaman 1dari 16

TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

oleh

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018
TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Falsafah Dan Teori Keperawatan
dengan dosen PJMK Ns. Alfid Tri Afandi, M.Kep

oleh

KELOMPOK 5

Iif Adwiyatu ‘Iffa NIM 152310101061


Desi Trisari NIM 152310101116
Siti Aldina NIM 152310101124
Wilda Al Aluf NIM 152310101154

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan
ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia, diharapkan harus mampu memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Keperawatan menurut Virginia Henderson dapat didefinisikan membantu
individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki
kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhan. Dimana individu tersebut
akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan halini dilaksanakan dengan
cara membantu mendapatkan kembali kemandiriaannya secepat mungkin.
Teori Virginia Henderson berfokus pada individu yang berdasarkan
pandangannya yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat
dipisahkan. Menurut Virgia Henderson manusia adalah unik yang di pandang
sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat
belas kebutuhan dasar.
Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana latar belakang kehidupan dan prestasi tokoh
keperawatanVirginia Hendersen?
1.2.2 Apa sumber-sumber teoritis dalam pengembangan teori Virginia
Hendersen?
1.2.3 Bagaimana pengaruh teori Virginia Hendersen ?
1.2.4 Bagaimana aplikasi teori Virginia Hendersen dalam keperawatan ?
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui model
konseptual ilmu keperawatan dari tokoh keperawatan Virginia Herdersen.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui latar belakang dan prestasi tokoh keperawatan Virginia
Hendersen
2. Mengetahui sumber-sumber teoritis dalam pengembangan teori Virginia
Henderson ilmu keperawatan.
3. Mengetahui pengaruh teori Virginia Henderson.
4. Mengetahui tentang aplikasi teori Virginia Henderson dalam
keperawatan.

1.3 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang telah ditulis, maka manfaat yang penulis harapkan
kepada pembaca yaitu mampu:
1. Menambah wawasan mengenai teori keperawatan Virginia Henderson.
2. Mengaplikasikan teori keperawatan Virginia Henderson.

BAB 2. TELAAH LITERATUR


2.1. Latar Belakang Virginia Henderson

Virginia Henderson lahir pada tanggal 30 November 1897 di Kansas City,


Missouri, Amerika Serikat. Merupakan anak ke 5 dari 8 bersaudara. Ia dibesarkan
di Virginia dan mendapatkan pendidikan awal dari kakeknya. Virginia Henderson
mulai tertarik dengan keperawatan selama Perang Dunia I saat melihat korban
terluka dan berkeinginan untuk membantu personel militer yang sakit atau terluka.

Virginia Henderson mulai belajar keperawatan pada tahun 1918 di Sekolah


Perawat Militer di Washington D.C dan lulus dari sekolah perawat pada tahun
1921 dengan gelar Diploma Keperawatan. Setelah lulus, ia bekerja di Henry
Street Visiting Nurse Service pada tahun 1921-1923, kemudian pada tahun 1923
mengajar keperawatan di Rumah Sakit Protestan Norfolk. Pada tahun 1929,
Virginia Henderson melanjutkan pendidikannya dan masuk di Sekolah Pengajar
di Columbia University dan mendapat gelar sarjana dibidang keperawatan pada
tahun 1931 serta mendapat gelar master dibidang keperawatan pada tahun 1934.
Virginia Hederson menjadi anggota fakultas di Columbia pada tahun 1948. Sejak
1953, ia menjadi asosiet riset di Yale University School of Nursing. Virgina
Henderson menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University of
America, Pace University, University of Rochester, University of Western
Ontario, dan Yale University. Pada tahun 1985, Virginia Henderson mendapatkan
kehormatan dalam pertemuan tahunan perawat dan Asosiasi Perpustakaan
Kesehatan. Virginia Henderson meninggal pada 19 Maret 1196.

Semasa hidupnya, Virginia Henderson juga menulis beberapa buku.


Bukunya yang dipublikasikan antara lain, The Nature of Nursing (1960), Basic
Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice of Nursing
(1939).

Virginia Henderson adalah seorang legenda modern dalam dunia


keperawatan. Dia mendapat gelar “Perawat Utama di abad 20”. Kontribusinya
sering dibandingkan dengan Florence Nightingale karena pengaruh mereka
terhadap komunitas keperawatan internasional. Dikenal sebagai The First Lady of
Nursing, Henderson telah memberi definisi tentang konsep kunci dari kesehatan
dan pencegahan penyakit : Pendampingan, individualitas, pengembangan
individu, pendekatan usia dan individualitas yang disinggung ketika melaporkan
kondisi sehat, sakit dan meninggal. Definisi Keperawatan Henderson merupakan
definisi klasik yang sering menjadi rujukan dalam program pendidikan dan
pelatihan keperawatan.

2.2. Teori Keperawatan Virginia Henderson

Virginia Henderson mengemukakan sebuah defenisi keperawatan yang


ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya, tugas unik perawat adalah membantu
individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat, melalui upayanya
melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan
individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan, atau
pengetahuan untuk melakukan suatu hal. Di samping itu, Henderson juga
mengembangkan sebuah model keperawatan yang dikenal dengan “The Activities
of Living”. Model tersebut menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu
individu dalam meningkatkan kemandiriannya (Asmadi, 2002)

Virginia Henderson memandang pasien sebagai individu yang


membutuhkan bantuan untuk menjadi mandiri dan terpenuhi kebutuhan fisik dan
psikologisnya. Teori Virginia Henderson berfokus pada pentingnya meningkatkan
kemandirian pasien untuk mendapatkan kemajuan selama di rumah sakit. Teori
Virginia Henderson menekankan pada kebutuhan dasar manusia dan bagaimana
perawat bisa membantu memenuhinya.

Beberapa asumsi dari Virginia Henderson :

1. Perawat merawat pasien sampai pasien bisa mandiri untuk merawat diri
mereka sendiri

2. Pasien memiliki keinginan yang kuat untuk kembali sehat


3. Perawat memberikan pelayanan dan mendedikasikan diri mereka pada pasien
siang dan malam

4. Percaya bahwa psikologis dan fisik tidak terpisahkan dan saling berhubungan.

Virginia Henderson membagi aktivitas keperawatan dalam 14 kategori


berdasarkan kebutuhan manusia dan mendeskripsikan peran perawat sebagai
pengganti (sustitutif), penambah (suplementer), penunjang (complementer)
dengan tujuan utama untuk membantu pasien menjadi mandiri.

14 komponen dari Teori Kebutuhan Virginia Henderson:

1. Bernafas secara normal

2. Makan dan minum yang adekuat

3. Menghilangkan kotoran kotoran pada tubuh

4. Bergerak dan menjaga postur yang diinginkan

5. Istirahat dan tidur

6. Memilih pakaian yang sesuai

7. Mempertahankan suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan penyesuaian


pakaian dan lingkungan

8. Menjaga agar tubuh tetap bersih dan rapi

9. Menghindari bahaya didalam lingkungan dan menghindari cedera

10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan,


rasa takut atau pendapat

11. Menghormati keyakinan orang lain

12. Bekerja untuk mencapai hasil yang baik

13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi


14. Belajar, mencari dan memuaskan rasa keingintahuan yang menuntun kepada
perkembangan dan kesehatan yang normal dan menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia

14 komponen kebutuhan manusia yang telah disebutkan dalam teori


kebutuhan Virginia Henderson terbagi dalam :

1. Aspek fisik : komponen nomor 1 sampai nomor 9

2. Aspek psikologis dari komunikasi dan pembelajaran : komponen nomor 10


dan nomor 14

3. Aspek moral dan spiritual : komponen nomor 11

4. Aspek pencapaian sosial dan rekreasi : komponen nomor 12 dan nomor 13

Konsep utama teori Virginia Henderson mencakup Manusia, Keperawatan,


Kesehatan dan Lingkungan.

1. Manusia

Virginia Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan


bantuan untuk mencapai kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai
serta bantuan untuk meraih kemandirian. 14 komponen kebutuhan dasar
manusia merupakan komponen penanganan perawatan. Virginia Henderson
juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan
satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka
merupakan satu kesatuan (unit). Setiap manusia harus berupaya untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional.

2. Keperawatan

Inti dari fungsi keperawatan menurut Virginia Henderson adalah membantu


pasien untuk mencapai kemandirian dalam melakukan dan memenuhi 14
komponen kebutuhan dasar manusia baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi independence
dalam penanganan perawatan berdasarkan 14 komponen kebutuhan dasar
manusia. Untuk mencapai fungsi ini, perawat harus memiliki keterampilan
dan pengetahuan yang memadai baik pengetahuan biologis dan sosial.

3. Kesehatan

Sehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi
kemanusiaan. Kesehatan menurut Virginia Henderson didasarkan pada
kemandirian dalam melakukan 14 aktivitas kebutuhan dasar manusia.
Memperoleh dan mempertahankan kesehatan lebih baik daripada mengobati
penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan saling ketergantungan
dan kemandirian. Individu akan memperoleh dan mempertahankan kesehatan
apabila memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.
Kesehatan yang baik dipengaruhi oleh umur, latar belakang budaya, kondisi
fisik, intelektual, dan keseimbangan emosi.

4. Lingkungan

Virginia Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor


eksternal dan kondisi yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia. Konsep ini menekankan perlunya penciptaan kondisi yang membuat
individu dapat menjalankan 14 komponen aktivitas kebutuhan dasar manusia.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan :

1. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun


kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut

2. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis

3. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan

4. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar


dalam memberikan resep

5. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran


tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya
6. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan untuk
memperkirakan adanya bahaya.

Keyakinan dan tata nilai Teori Virinia Henderson

Perawat Pasien

Dokter

Gambar 1.3. Hubungan Perawat, pasien dan dokter

Fokus keperawatan pada teori Virginia Henderson adalah individu yang


memiliki ketertarikan untuk hidup secara individual selama daur kehidupan dari
fase ketergantungan hingga menjadi mandiri sesuai dengan usia, keadaan dan
lingkungan. Perawat merupakan penolong utama individu dalam melaksanakan
aktivitas untuk memelihara dan memulihkan kesehatan individu atau mencapai
kematian yang damai. Bantuan diberikan oleh perawat karena kurangnya
pengetahuan, kekuatan atau kemauan individu dalam melaksanakan 14 komponen
kebutuhan dasar manusia.

2.3 Pengaruh Teori Henderson dalam Keperawatan

Teori Henderson telah memberi pengaruh yang besar terhadap dunia


keperawatan dan profesi perawat. Ia membuat model konseptualnya pada awal
1960-an, ketika profesi keperawatan mulai mencari jati diri profesi seorang
perawat. Berawal dari munculnya pertanyaan apakah profesi perawat memiliki
perbedaan dengan profesi kesehatan yang lainnya dalam hal kinerja. Pada saat itu
perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Kemudian Virginia Henderson
adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dalam keperawatan yang
membuat ciri yang berbeda dengan profesi layanan kesehatan yang lainnya. Ia
menulis pada 1960-an berdasarkan pada latar belakang aspek negatif dan positif
dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup antara lain:

a. Authoritarian dan struktur hirarki di rumah sakit


b. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi
fisik semata.
c. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan
hal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu.
d. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan, perubahan


sosial tidak diragukan lagi untuk memainkan peranan besar dalam perkembangan
pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu kebetulan bahwa ilmu
perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan pendapat kita tentang
masyarakat pada tahun 1960-an. Oleh karena itu, inisiatifnya diarahkan untuk
memberikan perhatian yang lebih pada aspek-aspek psikososial dari perawatan
pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model konseptual
oleh International Council of Nurses (ICN).

Konstribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan


berikut yang saat ini menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :
“Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk membantu individu sehat atau sakit,
dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang
dapat dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan atau
pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin”.

Teori Henderson sangat dipengaruhi Edward Thorndyke, yang banyak


melakukan penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori
Thorndyke dan definisinya sendiri tentang keperawatan Henderson memberi tugas
keperawatan menjadi 14 tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Pembagian asuhan keperawatan menjadi 14 kebutuhan manusia ini
menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa :

1. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan


klien yang harus dipenuhi.
2. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi
pasien semaksimal mungkin.

Tetapi, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang untuk menempatkan


diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal tersebut tidak selalu
sama. Pada situasi seperti itu kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi. Ketika
Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua kebutuhan
dasar dari setiap individu. Agar perawat dapat membantu pasien memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar. Oleh karena
itu, Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar harus ada pada
setiap proses asuhan keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah :

a. Rumah sakit umum


b. Rumah sakit jiwa
c. Institusi untuk penderita cacat mental
d. Rumah perawatan
e. Perawatan di rumah

Jadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di


rumah sakit umum saja tetapi juga bisa bekerja di intitusi kesehatan lainnya.
Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan keperawatan.
Dalam modelnya ia menggambarkan model rencana asuhan keperawatan, metode
eskematik untuk pengawasan pola asuhan. Perencanaan yang cermat dan baik
akan mengklarifikasi hal-hal berikut :

a. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.


b. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
c. Perubahan-perubahan yang harus dibuat
2.4 Aplikasi Teori Virginia Henderson dalam Proses Keperawatan
Pengertian ilmu keperawatan menurut Henderson yang kaitannya dengan
praktik keperawatan mengatakan bahwa perawat mempunyai tugas utama sebagai
pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan dengan model tersebut dapat melihat kondisi pasien yang semula
bergantung pada orang lain menjadi mandiri. Perawat mampu membuat pasien
beralih dari kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent)
dengan mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
dengan menggunakan 14 komponen penanganan perawatan dasar.
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen. Dalam mengumpulkan data perawat mengobservasi
dengan indera penciuman, peraba, dan pendengaran. Setelah data terkumpul,
perawat menganalisis data dan membandingkan dengan perngetahuan dasar
tentang teori sehat-sakit. Hasil analisis tersebut akan memunculkan diagnosis
keperawatan. Diagnosis keperawatan menurut Henderson, dibuat dengan
mengidentifikasi kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya, dengan
atau tanpa bantuan, serta dengan mempertimbangkan kekuatan, keinginan dan
pengetahuan yang dimiliki setiap individu. Berdasarkan data yang sudah
terkumpul perawat dapat mengidentifikasi berbagai masalah aktual serta masalah
potensial klien.
Tahap perencanaan, menurut Henderson meliputi aktivitas menyusun
rencana sesuai kebutuhan individu, termasuk juga perbaikan rencana jika
ditemukan adanya perubahan kondisi, serta dokumentasi proses keperawatan
bagaimana perawat membantu individu dalam keadaan sehat atau sakit.
Berdasarkan rencana perawatan yang telah dibuat maka diharapkan adanya proses
perawatan yang lebih baik dan efektif untuk klien. Rencana yang tertulis akan
memunculkan ide lain tentang kebutuhan individu. Suatu rencana perawatan
membutuhkan modifikasi secara berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan
individu. Perencanan yang diperbaruhi harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
individu secara spesifik dan dapat diimplementasikan serta disesuaikan dengan
adanya terapi medis.
Pada tahap implementasi adalah melakukan sesuai dengan perencanaan
keperawatan yang telah dibuat. Perawat membantu individu memenuhi kebutuhan
dasar yang telah disusun dalam perencanaan perawatan yang bertujuan untuk
memelihara kesehatan individu, memulihkan dari kondisi sakit, atau membantun
meninggal dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual,
bergantung pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan
emosional, dan kemampuan intelektual serta kondisi fisik individu. Henderson
menyatakan bahwa fungsi utama perawat harus dilakukan untuk mendukung
rencana terapi medis sehingga perawat perlu melakukan tindakan yang disarankan
mdis dalam perawatan klien. Selain itu aspek penting implementasi dalam
pembahasan Henderson adalah hubungan antara perawat dan pasien. perawat
harus memahami kebutuhan pasien dan memberikan ukuran dalam pemenuhan
kebutuhan tersebut. Henderson juga membahas tentang kualitas dari keperawatan,
seorang perawat yang berkompeten harus menggunakan proses interpersonal dan
prediksi yang tepat selama memberikan asuhan perawatan pada pasien.
Terakhir, perawat dapat mengevaluasi hasil pencapaian kriteria yang
diharapkan dengan menilai kemandirian pasien dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari dengan normal. Henderson mendasarkan evaluasi terhadap kecepatan
dalam mendorong kegiatan pasien secara mandiri untuk melakukan aktivitas
sehari harinya. Tujuan dari evaluasi adalah melihat perubahan pada level fungsi
kebutuhan individu yang harus diamati selama proses keperawatan. Data
perbadingan sebelum dan sesudah perawatan dicatat guna melihat suatu
perubahan yang dialami pasien untuk dievaluasi.
BAB. 3 PENUTUP

3. 1Kesimpulan
Keperawatan menurut Virgnia Henderson adalah suatu fungsi yang unik
dari keperawatan untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan
dan kemandirian pasien. Teori Virginia Henderson berfokus pada kebutuhan dasar
individu yang tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar
(basic nursing care).
Virginia Henderson menjelaskan model konsep aktifitas sehari-hari
dengan menggambarkan gambaran fungsi utama perawat yaitu menolong orang
sakit atau sehat dalam usaha menjaga kesehatan atau menghadapi kematian
dengan tenang.

3. 2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi dalam mempelajari
teori-teori keperawatan yang lain. setelah mengetahui tentang teori keperawatan
menurut Virginia Henderson yang telah dijelaskan dalam makalah, diharapkan
mahasiswa ataupun pembaca mampu memahami teori ini dan juga mampu
mengaplikasikan teori ini dalam melakukan kegiatan pada klien.
DAFTAR PUSTAKA

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik
keperawatan. New York: Macmillan

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakartan: Penerbit Buku


Kedokteran ECG

Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya


Medika
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Hidayat, A. Aziz. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperatan. Jakarta : Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai