Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TEORI

FLORENCE NIGHTINGALE

Mata Kuliah:

Falasafah Keperawatan

Dosen Pengajar:

Ela Susilawati, S.Kp, M. Kep

Nama Kelompok:

Adinda Nuzula Fadjrif

Atin Suprihatni

Dian Maelasari

Kristin Anggraini

Rida Sifa Salsabila

Surya Zoel Mahendra


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori merupakan kumpulan konsep, definisi, dan usulan yang


memproyeksikan sebuah pandangan sistematis tentang suatu fenomena
dengan merancang hubungan khusus antar konsep guna menggambarkan,
menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan fenomena yang ada.

Secara umum,teori dapat dikelompokkan ke dalaam tiga kategori,


yaitu kumpulan dalil (set of laws), aksiomatik, dan proses sebab-akibat
(causal process) (Zubair, 2002). Keperawatan sebagai sebuah ilmu tentu
harus didukung oleh teori-teori keperawatan. Teori keperawatan disini
sangat penting dalam pengembangan profesinalisme keperawatan. Teori
tersebut membedakan ilmu keperawatan dengan disiplin ilmu lain yang
berfungsi menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan, serta mengontrol
hasil asuhan keperawatan yang diberikan. Salah satu manfaat teori
keperawatan adalah membantu menyampaikan pengeatahu an dalam rangka
memperbaiki praktik keperawatan melalui upaya pengambaran, penjelasan,
prediksi, dan pengendalian fenomena dalam ranah keperawatan.

Ada tiga pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori


keperawatan, yaitu:
1. Meminjam teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
keperawatan dan mengintegrasikannya kedalam ilmu keperawatan.
2. Menganalisis situasi praktik keperawatn dalam rangka mencari konsep
yang berkaitan dengan praktikm keperawatan.
3. Menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan
teori keperawatan.
Untuk memudahkan alur berpikir maka dibentuknya beberapa model
teori-teori keperawatan, maka dari itu pada makalah ini saya akan membahas
tentang teori yang dikemukakan oleh Florence Nightingale.

B. Rumusan Masalah
1. Biografi dari Florence Nightingale
2. Teori Florence Nightingale
3. Asumsi utama Florence Nightingale
4. Pengaruh teori Nightingale dalam keperawatan

C. Tujuan
1. Mampu memahami tentang bagaimana teori Florence Nightingale
2. Bisa mengaplikasikan tentang teori Florence Nightingale

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Florence Nightingale

Nightingale merupakan pelopor ilmu keperawatan yang lahir pada


tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia. Pada tahun 1851, ia mengikuti
pelatihan perawatan untuk pertama kalinya di Kaiserwerth, Jerman. Selama
perang Crimea, Nightingale menjadi tenaga suka relawan di Scutari, Turki.
Disana, ia mengelola departemen perawatan dan mencurahkan seluruh
usahanya untuk mengatasi masalah kebersihan di bangsal rumah sakit dan
barak-barak militer.

Pekerjaaan Nightingale membuatnya dikenal sebagai “ Lady of the


Lamp” oleh kaum laki-laki. Sebutannya diberikan karena ia selalu membawa
lentera lilin buatan Turki setiap kali melewati koridornya yang dipenuhi oleh
prajurut yang terluka. Seusai perang, ia pindah ke Inggris dan mendirikan
sekolah perawat di rumah sakit St. Thomas dan King College di London.
Sejak itu, Nightingale dijuluki pelopor ilmu keperawatan modern.

B. Teori Florence Nightingale

Florence Nightingale membuat sebuah teori yang dikenal sebagai


perawatan modern atau modern nursing. Titik fokus pada teori ini adalah
aspek lingkungannya. Nightingale meyakini bahwa lingkungan yang sehat
akan mempengaruhi perawatan yang layak. Komponen lingkungan yang
berpengaruh adalah:
 Udara segar
 Air bersih
 Saluran pembuangan yang efisien
 Kebersihan
 Cahaya
Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingale adalah ventilasi yang
cukup untuk klien. Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar adalah
prinsip utama dalam perawatan. Oleh karena itu setiap perawat harus
menjaga udara yang dihirup klien tetap bersih dan segar tanpa membuat
klien kedinginan. Komponen lain yang tidak kalah penting adalah cahaya
matahari. Nightingale yakin bahwa sinar matahari ada banyak manfaat untuk
klien, karenanya perawat juga perlu membawa klien berjalan keluar untuk
merasakan sinar matahari yang sehat. Fokus perawatan klien menurut
Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat bahwa kebersihan
sangat berpengaruh pada kesehatan klien, lingkungan, dan juga perawat.

Selain itu, perawat juga harus memperhatikan kehangatan, ketenangan,


dan makanan klien. Berikut adalah skema model teri Nightingale:

KLIEN

PERAWAT KESEHATAN

LINGKUNGAN
C. Asumsi Utama Teori Nightingale

Nightingale percaya bahwa setiap wanita bisa menjadi perawat, tentu


dalam pengertian perawatan sebagai wujud tanggung jawab seseorang
terhadap kesehatan.

Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai kodisi sejahtera dan mampu


memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan
penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk
membebaskan diri dari gangguan yang dialami lalu individu bisa sehat
kembali.

Prinsip perawat adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu
dan menyediakan kondisi yang optimal untuk proses tersebut, untuk
mencapai kondisi sehat perawat harus menggunakan nalarnya.

Kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui


faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut ini sebagai health nursing dan
membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang
sakit hingga bisa bertahan atau bahkan jadi lebih baik hingga saat
kematiannya.

Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang


mempengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk makanan klien dan
interaksi perawat dengan klien. Jika klien ingin sembuh maka harus adanya
kerja sama antara perawat, alam, dan klien. Hubungan ketiga komponen itu
digambarkan sebagai berikut:
Nightingale memfokuskan teorinya pada lingkungan, namun lingkungan
yang dimaksud disini lebih berkutat pada lingkungan fisik, tidak
menyebutkan lingkungan emosional ataupun lingkungan sosial didalamnya
karena teori tersebut memang disesuiakan pada konsisi pada masa itu yaitu
masa perang.

D. Pengaruh Teori Nightingale Terhadap Keperawatan

Teori Nightingale, keperawatan modern (modern nursing), merupakan


langkah awal dalam formalisasi dan pengembangan ilmu keperawatan
selanjutnya. Nightingale telah meletakkan pijakan pengembangan teori
keperawata sesudahnya. Nightingale telah menjadi pedoman bagi perawat-
perawat dalam merawat klien. Prinsip-prinsip dasar perbaikan lingkungan
dan penanganan psikologis terhadap klien dapat diterapkan dengan
modifikasi dalam banyak tatanan perawatan kontemporer. Ide dari
Nightingale sendiri menjadi dorongan untuk berpikir produktif bagi perawat
dan profesi kesehatan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori Keperawatan Florence Nightingale lebih memprioritaskan


Lingkungan sebagai aspek yang paling utama dalam proses penyembuhan
pasien. Jika ada seseorang yang sakit maka lingkungannya harus diperbaiki
sedemikian rupa agar mendukung proses penyembuhan pasien.

Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktek


keperawatan, sehingga dikembangkan secara luas dengan tindakan yang
tidak hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi
lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga
perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit
yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi
lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860; Torres
1986).

Anda mungkin juga menyukai