Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 3 :

1. DINA AULIA FITRIA


2. DINI SEPTIYANI
3. FITRIA DINA AWANDA PUTRI
4. HAGIS EGAY PRATIWI MUJI
5. HANI DWI CAHYA FIANTI
6. HANIFAH FEBRIYANTI
7. IRMA HALIMATU SA’DIYAH
8. PUTRI WULANSARI
9. PUTRI ZAHRA DEWI
10. RIDA SIFA SALSABILA
11. RISKA NOVIANI
12. RISKA YULIANA PUTRI
13. ROHMAT AMNAL HIDAYAT
15. SAVIRA AZAHRA

SAFE PATIENT HANDLING DAN INFEKSI NASOCOMIAL


Pengertian patient safety
 Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
termasuk : assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya dilakukan.
Tujuan patient safety
 A. Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah:
1. Terciptanya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit.
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak terjadi .
 B. keselamatan pasien secara internasional adalah:
1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar).
2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif).
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari
pengobatan resiko tinggi).
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery (mengeliminasi
kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi).
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan).
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka karena
jatuh).
Pencegahan Kejadian Tidak Diharapkan dari kesalahan medis
(medical error) di Rumah Sakit
 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) mendorong RS di Indonesia
untuk menerapkan Sembilan Solusi “Life-Saving” Keselamatan Pasien Rumah
Sakit, atau 9 Solusi, langsung atau bertahap, sesuai dengan kemampuan dan
kondisi RS masing-masing :
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (Look-Alike, sound-Alike
medication names).
2. Pastikan identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat serah terima atau pengoperan pasien.
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat (concentrated).
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
7. Hindari salah kateter dan salah sambung selang (tube).
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9. Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygine) untuk pencegahan infeksi
nosocomial.
Pengertian infeksi nasocomial

 Infeksi nosokomial adalah jenis infeksi yang menyebar di rumah sakit


dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Dalam dunia medis, kondisi
ini juga disebut sebagai health-care associated infection (HAI)
atau hospital-acquired infections. Suatu infeksi dapat digolongkan
sebagai nosokomial apabila penularannya terjadi di rumah sakit.
Infeksi nosokomial juga baru menunjukkan gejala ketika pasien sudah
keluar dari rumah sakit. Selain itu, para pekerja di rumah sakit juga
sangat mungkin terinfeksi.
Penyebab dari infeksi nasocomial
• Bakteri
Bakteri adalah patogen utama yang paling banyak ditemukan pada kasus
infeksi nosokomial.
• Virus
virus juga termasuk penyebab utama infeksi nosokomial. Sebanyak 5% kasus
infeksi rumah sakit disebabkan oleh virus. Penularannya dapat melalui
pernapasan, kontak tangan, mulut, dan kotoran.
• Parasit jamur
Orang yang mengalami gangguan sistem imun tubuh juga rentan terkena infeksi oleh
parasit jamur di rumah sakit. Jenis parasit jamur yang paling sering ditemukan
adalah Aspergillus sp., Candida albicans, dan Cyptococcus neoformans.
Tanda dan gejala dari infeksi nasocomial

  Tanda dan gejala dari infeksi nasocomial


Infeksi nosokomial adalah kondisi yang mungkin menunjukkan berbagai
gejala, biasanya infeksi dari rumah sakit memiliki tanda-tanda dan gejala umum,
seperti:
 Demam
 Detak jantung lebih cepat dari biasanya (aritmia)
 Napas lebih cepat dan pendek (tachypnea)
 Iritasi atau ruam pada kulit
 Rasa tidak nyaman dan nyeri secara menyeluruh
 Mengeluarkan cairan, misalnya nanah
 Area infeksi membengkak
Diagnosis infeksi nasocomial
 Dalam beberapa kasus, dokter dapat mendiagnosis infeksi nosokomial dengan
melihat tempat infeksi melalui tanda-tanda yang kasat mata. Dalam kasus
lain, pemeriksaan tes urin, dan darah, atau bahkan tes pencitraan biasanya
dibutuhkan.
 Tes darah
Apabila dokter mencurigai adanya infeksi, biasanya tes darah perlu dilakukan.
Dokter akan melakukan tes kultur darah untuk mengetahui adanya infeksi
mikroorganisme seperti bakteri, virus, maupun jamur
 Tes urine
Jika dokter menduga jenis dari infeksi nosokomial adalah infeksi salurah kemih,
dokter akan mengambil sampel urine Anda dan memeriksanya di laboratorium.
 Tes pencitraan
Terkadang, dokter juga akan melakukan tes, seperti x-ray, CT scan, dan MRI,
untuk mendeteksi adanya infeksi di dalam tubuh.
Obat dari infeksi nasocomial
 Infeksi nosokomial adalah kondisi yang terdiri dari berbagai jenis dan
penyebab. Maka dari itu, pengobatan yang akan direkomendasikan oleh
dokter pun berbeda-beda pada setiap pasien tergantung apa yang
menyebabkannya. Dalam sebagian besar kasus, antibiotik akan berguna untuk
melawan infeksi. Fasilitas pelayanan kesehatan wajib memeriksa kondisi Anda
secara teratur selama Anda menginap di rumah sakit.
 Gaya hidup di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi infeksi
nosokomial:
o Menjaga kebersihan saat tinggal di rumah sakit. 
o Mensterilkan peralatan medis dengan hati-hati antara setiap penggunaan. 

Anda mungkin juga menyukai