Anda di halaman 1dari 25

KEPERAWATAN

TRANSKULTURAL
Trian Agus Hartanto
Hery Eni Suryani
Bryan Prasetyo
Dwi Handayani Yansa Agustiawan
Sundoro Afiat Arif Ibrahim
M. Junjung Rasa B. Nita Purnama Sari
Gigih Adetya Junaedi M. Maskana Cahya
Anita Ika Lestari
Konsep Budaya
Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks
yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat-istiadat
dan kemampuan yang lain yang di dapat manusia
sebagai anggota masyarakat
(Tylor dalam Wiranata, 2002).
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman dalam Syafrudin, 2009.
dibedakan menjadi tiga:

1.Gagasan wujud ideal


yaitu berbentuk kumpulan ide, nilai, norma
dan peraturan aktivitas, dan artefak.
2.Aktivitas atau Sistem sosial
yaitu terdiri dari aktivitas, interaksi, yang
mempunyai pola-pola tertentu yang berdasarkan
adat tata kelakuan.

3.Artefak (karya)
yaitu wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan dan karya
manusia dalam masyarakat
Ciri-Ciri Kebudayaan
HISTORIS
yaitu manusia membuat sejarah yang
bergerak dinamis dan selalu maju yang
diwariskan secara turun-temurun
Ciri-Ciri Kebudayaan
GEOGRAFIS

yaitu kebudayaan manusia tidak selalu


berjalan seragam, ada yang berkembang pesat
dan ada yang lamban, serta ada pula yang
mandeg (stagnan) yang nyaris berhenti
kemajuannya.
Ciri-Ciri Kebudayaan
PERWUJUDAN NILAI-NILAI TERTENTU
yaitu dalam perjalanan kebudayaan,
manusia selalu berusaha melampaui (batas)
keterbatasannya.
Aspek Budaya dalam
Keperawatan
Menurut Leininger
Transcultural nursing
adalah suatu area/wilayah
keilmuwan budaya pada
proses belajar dan
praktek keperawatan
yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan
berdasarkan pada nilai
Teori keperawatan kultural Leininger
Cultur care diversity
(perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan)

Merupakan bentuk yang optimal dari


pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada
kemungkinan variasi pendekatan keperawatan
yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan
budaya yang menghargai nilai budaya individu,
kepercayaan dan tindakan individu.
Teori keperawatan kultural Leininger
Cultural care universality
(kesatuan perawatan kultural)

Mengacu kesamaan ataupun pemahaman


dalam pola-pola, nilai-nilai, gaya hidup atau
simbol-simbol yang dimanifestasikan diantara
banyak kebudayaan untuk menolong orang lain
Paradigma Transcultural Nursing
Leininger mengartikan paradigma keperawatan
transkultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-
nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang
budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan
yaitu :
1. Manusia
2. Sehat
3. Lingkungan
4. Keperawatan
Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau


kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk
menetapkan pilihan dan melakukan pilihan.
Menurut manusia memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya pada setiap saat
dimanapun dia berada.
Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang
dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak
pada rentang sehat sakit. Klien dan perawat
mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin
mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif.
Lingkungan
Keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien.
Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas
kehidupan dimana klien dengan budayanya saling
berinteraksi.
Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu :
Lingkungan fisik
Lingkungan sosial
Lingkungan simbiotik
Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau
rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya.

Mempertahankan budaya
Negosiasi budaya
Restrukturisasi budaya
Prinsip pada Praktik
Keperawatan
Menurut J.N Giger dan Davidhizar, ada 10 konsep
dan prinsip dalam asuhan keperawatan

1. Budaya 6. Cultural shock


2. Cultural 7. Diskriminasi
3. Diversity 8. Sterotyping
4. Etnosentris 9. Assimilation
5. Ras 10.Perjudice
MODEL
PENGKAJIAN
TRANSKULTURAL
Prinsip-prinsip
pengkajian transkultural
Jangan menggunakan asumsi.
Jangan membuat streotif bisa menjadi
konflik misalnya: orang Padang
pelit,orang Jawa halus.
Menerima dan memahami metode
komunikasi.
Menghargai perbedaan individual.
Prinsip-prinsip
pengkajian transkultural

Cont..
Tidak boleh membeda-bedakan
keyakinan klien.
Menyediakan privacy terkait
kebutuhan pribadi.
Keperawatan transkultural
model Giger & Davidhizar
1. Komunikasi (Communication)
Bahasa yang digunakan, intonasi dan kualitas suara, pengucapan
(pronounciation), penggunaan bahasa non verbal, penggunaan
diam.
2. Space (ruanggerak)
Tingkat rasa nyaman yang berkaitan dengan ruang pribadi.
Kenyamanan dalam percakapan,hubungan kedekatan dengan orang
lain, persepsi tentang ruang gerak dan pergerakan tubuh.
Kontak mata, ruang, dan praktek sentuhan mungkin sangat
berbeda dengan lingkungan antara klien dan perawat.
3. Orientasi social (social orientastion)
Budaya, etnisitas, tempat, peran dan fungsi keluarga, pekerjaan,
waktu luang, persahabatan dan kegiatan social keagamaan.
4. Waktu (time)
Penggunaan waktu,definisi dan pengukuran waktu,
waktu untuk bekerja dan menjalin hubungan
social,orientasi waktu saat ini,masa lalu dan yang akan
datang.
5. Kontrollingkungan (environmental control)
Nilai-nilai budaya,definisi tentang sehat-sakit,budaya
yang berkaitan dengan sehat-sakit.
Kemampuan seseorang untuk mengendalikan alam
lingkungan. Praktek kesehatan, nilai-nilai, definisi
kesehatan dan penyakit.
6. Variasibiologis (Biological variation)
Struktur tubuh,warna kulit & rambut, dimensi fisik
lainnya seperti; eksistensi enzim dan genetic,penyakit
yang spesifik pada populasi tertentu,kerentanan
terhadap penyakit tertentu,kecenderungan pola
makan dan karakteristik psikologis,koping dan
dukungan social.
Pedoman dalam berhubungan
dengan klien dengan budaya
yang berbeda
Kaji nilai-nilai kepercayaan pribadi anda terhadap budaya yang
berbeda.
Kaji variabel-variabel komunikasi dari perspektif budaya
Rencanakan perawatan sesuai dengan kebutuhan komunikasi dan
latar belakang budaya.
Modifikasi pendekatan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan
budaya.
Pahami bahwa penghargaan terhadap klien merupakan hubungan
yang terapeutik.
Pedoman dalam berhubungan
dengan klien dengan budaya
yang berbeda
Berkomunikasi tanpa cara-cara yang kelihatan mengancam
Gunakan teknik validasi dalam komunikasi
Pahami adanya keengganan untuk membicarakan masalah
yang berhubungan dengan seksualitas.
Adopsi pendekatan khusus, apabila pasien berbicara
denagan bahasa yang berbeda.
Gunakan interpreter (penerjemah) untuk meningkatkan
komunikasi.
Pemahaman Budaya
Internasional dan Lokal
Keperawatan transkultural model Andrew & Boyle
Komponen-komponenya meliputi:
Identitas budaya Status ekonomi dan
Ethnohistory social
Nilai-nilai budaya Kebiasaan dan gaya
Hubungan kekeluargaan hidup
Kepercayaan agama dan Faktor/sifat-sifat bawaan
spiritual Kecenderungan individu
Kode etik dan moral Profesi dan organisasi
Pendidikan budaya
Politik

Anda mungkin juga menyukai