Anda di halaman 1dari 26

RESIKO BUNUH DIRI

Kelompok 6
Definisi
Bunuh diri adalah tindakan yang secara sadar
dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri
kehidupnya (Keliat, 2009).
Resiko bunuh diri adalah resiko untuk
mencederai diri sendiri yang dapat mengancam
kehidupan atau nyawa.
Klasifikasi
1. Langsung
Setiap aktivitas bunuh diri : ide, percobaan
maupun keberhasilan bunuh diri.
Contoh: gantung diri, minum baygon
2. Tidak langsung
Setiap aktivitas yang merusak kesejahteraan
fisik individu dan dapat mengarah kepada
kematian.
Contoh: merokok, miras, dll
Rentang Respon
Faktor predisposisi
1. Diagnosis Psikiatrik
Gangguan afektif, penyalahgunaan zat, dan
skizofrenia.
2. Sifat Kepribadian
Antipati, impulsif, dan depresi.
3. Lingkungan Psikososial
Pengalaman kehilangan, kehilangan dukungan
sosial, kejadian-kejadian negatif dalam hidup,
penyakit klinis, perpisahan, atau bahkan
perceraian.
4. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga yang pernah melakukan
bunuh diri Factor penting yang dapat
menyebabkan seseorang melakukan tindakan
bunuh diri.
5. Faktor Biokimia
Peningkatan zat-zat kimia yang terdapat di
dalam otak sepeti serotonin, adrenalin, dan
dopamine
Faktor presipitasi
1. Dilanda keputusasaan dan depresi
2. Cobaan hidup dan tekanan lingkungan
3. Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
4. Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman /
Ilmu)
5. Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Perhatian khusus
Perawat harus memiliki perhatian khusus jika pasien:
Menyatakan pikiran, harapan dan perencanaan
tentang bunuh diri
Memiliki riwayat satu kali atau lebih melakukan
percobaan bunuh diri.
Memilki keluarga yang memiliki riwayat bunuh diri.
Mengalami depresi, cemas dan perasaan putus
asa.
Memiliki ganguan jiwa kronik atau riwayat penyakit
mental
Mengalami penyalahunaan NAPZA terutama alkohol
Menderita penyakit fisik yang prognosisnya kurang
baik
Menunjukkan impulsivitas dan agressif
Sedang mengalami kehilangan yang cukup
significant
Mempunyai akses terkait metode untuk melakukan
bunuh diri missal pistol, obat, racun.
Merasa ambivalen tentang pengobatan dan tidak
kooperatif denganpengobatan
Merasa kesepian dan kurangnya dukungan social
Pohon masalah
Bunuh Diri effect

Resiko Bunuh Diri Core problem

Isolasi Sosial
causa

Harga diri rendah


Perilaku bunuh diri
1. Isyarat bunuh diri
Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan
berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh
diri.
Dalam kondisi ini pasien mungkin sudah
mempunyai ide untuk mengakhiri hidupnya
tetapi tidak disertai dengan ancaman dan
percobaan bunuh diri.
2. Ancaman bunuh diri
Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan
oleh pasien berisi keinginan untuk mati
disertai oleh rencana untuk mengakhiri
kehidupan dan persiapan alat untuk
melaksanakan rencana tersebut.

Secara aktif pasien telah memikirkan rencana


bunuh diri tetapi tidak disertai dengan
percobaan bunuh diri.
3. Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien
menciderai atau melukai diri untuk
mengakhiri hidupnya.

Pada kondisi ini pasien aktif mencoba bunuh


diri dengan cara gantung diri, minum racun,
memotong urat nadi atau menjatuhkan diri
dari tempat yang tinggi.
Penatalaksanaan
Mendiskusikan tentang cara mengatasi
keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta
bantuan dari keluarga atau teman.
Meningkatkan harga diri pasien
Meningkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah
Tindakan medis dengan pemberian obat anti
depresan.
Strategi Penatalaksanaan pada pasien
SP 1
Identifikasi beratnya masalah resiko bunuh diri:
isyarat, ancaman, percobaan (jika percobaan
segera rujuk).
Identifikasi benda-benda berbahaya dan
mengamankannya (lingkungan aman untuk
pasien).
Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan
bunuh diri: buat daftar aspek positif dari diri
sendiri, latihan afirmasi/berpikir aspek positif yang
dimiliki.
Masukkan pada jadual latihan berpikir positif 5 kali
per hari.
SP 2
Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri
sendiri. Beri pujian. Kaji ulang resiko bunuh diri.
Latih cara mengendalikan diri dari dorongan
bunuh diri: buat daftar aspek positif keluarga
dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek
positif keluarga dan lingkungan.
Masukkan pada jadual latihan berpikir positif
tentang diri, keluarga dan lingkungan.
SP 3
Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan. Beri pujian. Kaji resiko
bunuh diri.
Diskusikan harapan dan masa depan.
Diskusikan cara mencapai harapan dan masa
depan.
Latih cara-cara mencapai harapan dan masa
depan secara bertahap (setahap demi setahap).
Masukkan pada jadual latihan berpikir positif
tentang diri, keluarga dan lingkungan dan
tahapan kegiatan yang diplih.
SP 4
Evaluasi kegiatan berpikir positif tentang diri,
keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang
dipilih. Beri pujian.
Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa
depan.
Masukkan pada jadual kegiatan latihan berpikir
positif tentang diri, keluarga dan lingkungan
serta kegiatan yang diplih untuk mencapai
masa depan.
SP 5-12
Evaluasi kegiatan latihan peningkatan positif
diri, keluarga dan lingkungan dan berikan
pujian.
Evaluasi tahapan kegiatan mencapai harapan
masa depan.
Latih kegiatan harian.
Nilai kemampuan yang telah mandiri.
Nilai apakah resiko bunuh diri teratasi.
Strategi Penatalaksanaan (SP) pada
keluarga
SP 1
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
merawat klien.
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya resiko bunuh diri (gunakan booklet).
Jelaskan cara merawat resiko bunuh diri.
Latih cara memberikan pujian hal positif pasien,
memberikan dukungan pencapaian masa depan.
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian.
SP 2
Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan
pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan
aspek positif pasien. Beri pujian.
Latih cara memberikan penghargaan pada
pasien dan menciptakan suasana positif dalam
keluarga, tidak membicarakan keburukan
anggota keluarga.
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.
SP 3
Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan
pujian dan penghargaan pada pasien serta
menciptakan suasana positif dalam keluarga.
Beri pujian.
Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien
tentang harapan masa depan serta langkah-
langkah mencapainya .
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.
SP 4
Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan
pujian dan penghargaan, menciptakan suasana
keluarga yang positif dan kegiatan awal dalam
mencapai harapan masa depan. Beri pujian.
Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan
kegiatan untuk mencapai harapan masa depan.
Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh,
rujukan.
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberi pujian.
SP 5-12
Evaluasi kegiatan keluarga dalam memberikan
pujian, penghargaan, menciptakan suasana
yang positif dan membimbing langkah-langkah
dalam mencapai harapan masa depan. Beri
pujian.
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien.
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol
ke PKM.

Anda mungkin juga menyukai