CVA HAEMORRAGIC
Disusun oleh :
Kelompok 3
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak
pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi
kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stroke hemoragik adalah salah satu
jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga
darah tidak dapat mengalir secara semestinya yang menyebabkan otak mengalami
Perdarahan yang mengisi ruang-ruang antara otak dan tulang kranium dinamakan
arteiovenosa, dan trauma kepala. Perdarahan di dalam jaringan otak sendiri di kenal
(Kowalak, 2003)
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
otak kecil )
Perdarahan intraserebral atau perdarahan didalam otak (serebrum) ini terjadi kalau
darah dari pembuluh darah yang pecah membanjiri jaringan otak dan merembes
pembuluh darah yang pecah dan keberhasilan penyumbatan tempat bocor itu oleh
bekuan darah.
(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
perdarahan intraserebral; pada keadaan ini, darah mengalir keluar diantara kedua
selaput otak (meningen). Darah tersebut secara cepat menyebar pada permukaaan
menimbulkan gejala nyeri kepala yang hebat, terjadi tiba-tiba skali, dan datang
kembali,kita akan menemukan gejala kaku kuduk, keluhan silau terhadap cahaya,
dan pada kasus yang lebih ringan dapat ditemukan sedikit kelumpuhan. Para
kantong kecil (aneorisma) pada salah satu pembuluh otak; kantong kecil ini terbentik
akibat kelemahan atau peregangan pada pembulu darah tersebut. Keaadaan ini
lemah bukan calon yang baik bagi tindakan pembedahan; dalam keadaaan seperti
C. Perdarahan subdural
Perdarahan ini disebabkan oleh cedera kepala, dan letaknya tepat dibawah
a. Menurut Orang
Di Amerika Serikat sekitar 2,8% penderita stroke berusia lebih dari 65 tahun.
Hasil penelitian Aliah A. Dan Widjaja D. Di empat Rumah sakit di Makassar (2000)
dengan desain Case Series diperoleh bahwa proposi penderita stroke pada
kelompok umur <40tahun sebesar 3%, kelompok umur 40-49 tahun sebesar 20%,
kelompok umur 50-59 tahun sebesar 26%, kelompok umur 60-69 tahun sebesar
41% dan kelompok umur 70 tahun sebesar 10%. Jumlah penderita stroke laki-laki
b. Menurut Tempat
Dari data tahun 1993 pada populasi masyarakat didapatkan angka prevalensi
penyakit stroke pada daerah urban sekitar 0,5% dan angka insidensi penyakit stroke
c. Menurut waktu
Menurut WHO (2005), stroke menjadi penyebab kematian dari 5,7 juta jiwa diseluruh
dunia dan diperkirakan meningkat menjadi 6,5 juta penderita pada tahun 2015 dan
di atas 55 tahun
obat termasuk
methamphetamines,norepinefrin,LSD,heroin
kokain.
stroke yang didiagnose secara klinis dan kemudian diverifikasi oleh autopsy
penyebabnya adalah :
kelainan
bahwa :
2. 9% stroke hemoragik
didahului gejala prodormal, terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan
atas:
Stroke akibat PIS mempunyai gejala prodormal yang tidak jelas, kecuali
beraktivitas, atau emosi/marah. Sifat nyeri kepalanya hebat sekali. Mual dan
cepat masuk koma (65% terjadi kurang dari setengah jam, 23% antara
sampai dengan 2 jam, dan 12% teerjadi setelah 2 jam, sampai 19 hari).
Pada pasien dengan PSA didapatkan gejala prodormal berupa nyeri kepala
hebat dan akut. Kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi. Ada
timbul mendadak
hemisensorik)
atau koma)
ucapan)
Menurut Smeltzer (2001:2136), dilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan
3) Defisist perawatan-khusus
4) Peningkatan distraktibilitas
5) Perilaku impulsif
Matriks 2.1 Perbedaan antara Stroke Non Hemoragik dan Stroke Hemoragik.
(Muttaqin. 2008:239)
Hemoragik Hemoragik
1 2 3
akut/mendadak
awitan)
Peringatan Bangun -
pagi/istirahat
Nyeri kepala + 50% TIA +++
Kejang +/- +
Muntah - +
Kadang sedikit
menurun
Kaku kuduk - ++
Tanda Kernig - +
Edema Pupil - +
Perdarahan retina - +
aterosklerosis di hipertensi
katub, fibrilasi,
bising karotis.
Pemeriksaan darah - +
pada LP
Rontgen + Kemungkinan
pergeseran
glandula pineal.
Angiografi Oklusi, stenosis Aneurisma,
AVM, massa
intrahemisfer/
vasospasme.
densitas
bertambah (lesi
hiperdensi)
korpus vitreum
Lumbal Fungsi
bagian tengah
(Terlampir)
a. Angiografi cerebral
Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti
perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber perdarahan
b. Lumbal pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
intrakranial.
c. CT scan
adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan posisinya secara pasti.
perdarahan otak. Hasil yang didapatkan adalah gambaran area yang mengalami lesi
e. EEG
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari
jaringan yang infrak sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak.
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan otak, sekitar
daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa diselematkan, tindakan awal
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala yang
3. Pengobatan
akut.
trombolitik/emobolik.
4. Penatalaksanaan Pembedahan
Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita beberapa penyulit
seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular yang luas. Tindakan ini
dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi
tromboflebitis
b. Dalam hal paralisis nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan
terjatuh
c. Dalam hal kerusakan otak, epilepsi dan sakit kepala
d. Hidrosefalus
a. Hipoksia serebra
c. Embolisme serebral
d. ANALISA DATA
Perdarahan
Ketidakefektifan
Perfusi jaringan
serebral
2 Pola nafas tidak
efektif berhubungan
dengan penurunan
kesadaran
3 Resiko Injuri
berhubungan
dengan penurunan
tingkat kesadaran
KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. B
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Tani
Alamat : Ngadiluwih
Tanggal MRS : 15 Juli 2015
Tanggal Pemeriksaan : 15 Juli 2015
II. ANAMNESA
a. Teknik Anamnesa : Auto anamnesa & heteroanamnesa
b. Keluhan utama : Lemas tangan dan kaki kiri, sulit digerakkan
c. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada pagi hari pasien tidak merasakan apa-apa. Saat beraktifitas di sawah,
pasien merasakan sakit kepala yang sangat hebat dan setelah itu pasien
merasakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan. Saat berada di
rumah pasien muntah sebanyak 2 kali dan kemudian bicaranya pelo padahal
sebelumnya tidak pelo. Pasien tidak kejang dan sebelumnya pasien tidak pernah
jatuh dan terbentur.
d. Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi
e. Riwayat Pengobatan : Pasien tidak pernah berobat
c. Status Neurologis
1. Kesan Umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. GCS : 33-4
2. Pemeriksaan Khusus
a. Rangsangan selaput otak
- Kaku kuduk : +
- Laseque : -
- Kerniq : -
- Brudzinski tanda leher : -
- Brudzinski tanda kontralateral :-
- Brudzinski tanda pipi : -
- Brudzinski tanda symphisis pubis :-
Pembicaraan
- Disartri : +
- Monoton : -
- Scanning : -
- Afasia :
- Motorik : -
- Sensorik : -
- Amnestik : -
Kepala
- Bentuk besar : -
- Asimetri : -
- Sikap paksa : -
- Torticolis : -
Muka
- Mask (topeng) : -
- Myopathik : -
- Fullmoon : -
- Lain-lain : -
b. Saraf Otak
- N.I (olfactorius)
Anosmia : N
Hiposmia : N
Parosmia : N
Halusinasi : N
- N.II (opticus)
Visus : N
Yojaya penglihatan : N
Melihat warna : N
Funduskopi : N
- N.V. (trigeminus)
- Cabang Motorik
Otot masseter : N
Otot temporal : N
Otot pterygoideus int/ext : N
- Cabang Sensorik
I (opticus) : N
II (maxilaris) : N
III (mandibularis) : N
- Reflek kornea langsung : N
- N.VII (Facialis)
Waktu Diam
Kerutan dahi : simetris / simetris
Tinggi alis : simetris / simetris
Sudut mata : simetris / simetris
Lipatan Nasolabial : simetris / lebih dangkal
Waktu Gerak
Mengerut dahi : simetris / lebih dangkal
Menutup mata : simetris / simetris
Bersiul : simetris / simetris
Memperlihatkan gigi : simetris / simetris
Pengecapan depan lidah : normal
Hyperakusis : DBN / DBN
Sekresi air mata : normal
- N.VIII (Vestibulucochlearis)
Vestibular
Vertigo : -/-
Nystagmus : -/-
Tinitus : -/-
Cochlearis
Weber : tidak dilakukan
Rinne : tidak dilakukan
Schubach : tidak dilakukan
Tuli konduktif : tidak dilakukan
Tuli perseptif : tidak dilakukan
- N. XI (Accesorius)
Mengangkat bahu : N / lemah
Memalingkan kepala : N/N
- N. XII (hypoglosus)
Kedudukan lidah
Waktu istirahat ke : ke kiri
Waktu greak ke : ke kiri
Atrofi : -
Fasikulasi/tremor : -
Kekuatan lidah menekan bag. Dalam pipi : N/N
c. Sistem Motorik
Gerakan : Kekuatan :
Bebas Terbatas 5/5/5 1/1/1
Bebas Terbatas 5/5/5 1/1/1
Tonus : Trophi :
Normal Hipotonus 5/5/5 1/1/1
Normal Hipotonus 5/5/5 1/1/1
- Gerakan Involunter
- Resting tremor : -
- Intention tremor : -
- Chorea : -
- Myokymia : -
- Fasikulasi : -
- Myokloni : -
d. Sistem sensorik :
- Rasa eksteroceptik : N/-
- Rasa proploseptik : N/-
- Rasa Enteroseptik : N/-
- Rasa kombinasi : N/-
e. Fungsi luhur
- Aproxia : N
- Aflexia : N
- Agraphia : N
- Fingeragnosia : N
- Membedakan kanan kiri : N
- Acaculia : N
f. Reflek-reflek
- Reflek Fisiologis
Kanan Kiri
BPR N Meningkat
TPR N Meningkat
KPR N Meningkat
APR N Meningkat
- Reflek Patologis
- Babinski : +
- Chaddock : -
- Appenheim : -
- Gordon : -
- Gonda : -
- Schauffer : -
- Rossolimo : -
- Mendel bechterew : -
- Stransky : -
Reflek Primitif
- Grasp reflek : -
- Snout reflek : -
- Sucking reflek : -
- Palmo mental reflek : -
IV. Diagnosa
Diagnosa Klinis : hemiparese sinistra, parese N. VII, N. XII sinistra
Diagnosa Topical : lesi sub kotical hemisfer dextra
Diagnosa Etiologi : CVA hemoragic
Terapi Umum :
1. Breathing : tidak perlu pasang O2
2. Blood : TD tidak boleh diturunkan
3. Brain : elevasi kepala dan badan 30o
4. Bladder : tidak perlu pasang kateter
5. Bowel : infuse RL 20 tpm, diet rendah lemak jenuh
6. Bone and skin : posisi nyaman
Terapi Spesifik :
- Infus RL 20 tpm
- Citicolin 2 x 250 mg
- Metodorpramid 3 x 1 (bila perlu)
DAFTAR PUSTAKA
http://nursingbegin.com/askep-stroke-hemoragik/
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/