Anda di halaman 1dari 11

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : HIV (penyebab potensial dari Resiko


diare) atau bisa juga infeksi kekurangan
Tn. Budi mengeluh
oportunistik gastrointestinal volume
pusing, mukosa
atau bisa juga karena obat cairan
kering, diare tidak
antiviral
sembuh sembuh
selama 4 minggu
meskipun sudah
Virus menginfeksi sel-sel di
diobati
saluran pencernaan
DO :

- BB sebelum sakit
Kerusakan kekebalan pada
60kg
daerah pencernaan
- BB saat ini : 53kg jaringan limfoid terkait usus
(gut-associated lymphoid
- TB 165cm
tissue/GALT)

Output yang berlebih

Resiko kekurangan volume


cairan
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


2. DS : HIV Ketidakseimba
- Px mengeluh ngan nutrisi <
diare 4 minggu Menyerang sel darah puti h kebutuhan
dan mukosa tubuh
kering Menempel & merusak dinding
sel

Sel darah puti h pecah


DO :
- TB : 165 cm Virus akan memecah diri
- BB : 60 kg
(sebelum sakit) Mencari sel darah puti h lain
- BB : 53 kg
(setelah diobati) Sel darah putih turun
- Adanya garis-
garis putih Kekebalan tubuh menurun
vertikal pada sisi
lidah Penyebaran pada organ tubuh

GIT

Infasi sel HIV pada intestinum

Iritasi usus : penurunan absorbsi

Diare

Anoreksia

Asupan nutrisi kurang

Ketidakseimbangan nutrisi <


kebutuhan tubuh
ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
3. DS : HIV Kerusakan
- Klien mengeluh membran
mukosa kering Masuk ke dalam tubuh mukosa oral

DO : Menyerang limfosit T, sel saraf,
- Garis-garis putih makrofag, monosit, limfosit B
vertikal pada sisi
lidah Meningkatkan protein perifer
CD4+

Kematian sel T helper

Penurunan jumlah sel T helper

Penurunan CD4+

Sintesa RNA menjadi DNA
(adanya enzim Transkripsi)

Masuk ke nukleus

Proliferasi HIV

HIV menyebar dan menginfeksi
secara oportunistik

AIDS

Oral

Garis-garis putih dan plak putih
pada mulut serta lidah

Mulut dan lidah kering

Kerusakan membran mukosa
oral
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Tn. Budi

No. Reg :

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD

1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan

kehilangan cairan secara berlebihan (diare)

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh


2. berhubungan dengan faktor biologis (HIV) ditandai dengan

diare dan penurunan BB

Kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan

penurunan imunitas tubuh ditandai dengan


3.
ketidaknyamanan oral, adanya plak dan garis-garis putih

pada lidah
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 2

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

faktor biologis (HIV) ditandai dengan diare dan penurunan BB

Tujuan

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 6x24 jam BB bisa naik

Kriteria Hasil

BB kembali normal dan ideal sesuai tinggi badan

NOC : Nutritional Statues : Food & Fluid Intake, Nutritional Statues : Nurient

Intake

No Indikator 1 2 3 4 5

1. Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan

2. BB ideal sesuai TB

3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

5. Tidak ada penurunan BB yang berarti

Keterangan Penilaian :

1. Sangat buruk

2. Buruk

3. Sedang

4. Baik

5. Sangat baik

Intervensi NIC : Nutrition Management


1. Kaji adanya alergi makanan

2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan pasien

3. Anjurkan px untuk meningkatkan intake Fe

4. Anjurkan px untuk meningkatkan protein dan vit c

5. Berikan substansi gula

6. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

7. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

8. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 3

Kerusakan membran mukosa oral berhubungan dengan penurunan imunitas

tubuh ditandai dengan ketidak nyamanan oral, adanya palk dan garis-garis putih

pada lidah.

Tujuan

Setelah dilakukan tindakan keperawtan selama 7x24 jam kerusakan membran

mukosa oral klien membaik menjadi level 4 dari level 5.

Kriteria Hasil

Pada saat evaluasi indikator NOC melapor pada skor seperti dibawah ini

NOC : Oral Hygine, Tissue Integrity: Skin & Mucous Membran

No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Kelembaban bibir baik

2. Kelembaban mukosa oral dan lidah baik

3. Warna mukosa memberan normal

4. Integritas mukosa oral baik

5. Sensasi memberan mukosa baik

6. Elastisitas membran mukosa baik

7. Hydrasi membran mukosa baik

8. Tekstur membran muksa baik


Keterangan Penilaian :

1 Sangat buruk

2 Buruk

3 Sedang

4 Baik

5 Sangat baik

Intervensi NIC
NIC : Oral Maintenance

1. Lakukan perawatan mulut secara rutin

2. Gunakan lubrikan untuk melembabkan bibir dan mukosa oral

3. Dorong dan bantu klien untuk melakukan perawata oral

4. Insturksikan dan bantu klien untuk melakukan perawtan oral setelah

makan dan sesering mungkin

5. Monitor tanda dan gejala glossitis dan stomatitis

6. Konsultasi dengan dokter atau dokter gigi tentang pengaturan kembail

dan alternatif perawatan oral, jika masih ada iritasi mukosa membran oral

7. Konsultasi dengan dokter jika mulut kering, iritasi, dan jika masih

ketidaknyamanan

8. Rekomendasikan diet sehat dan intake air yang adekuat


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 3

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang berlebih (diare)

Tujuan

Mempertahankan hidrasi cairan yang dibuktikan oleh normalnya kadar elektrolit


setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam

Kriteria hasil

- Terpenuhinya kebutuhan cairan secara adekuat

- Defekasi kembali normal, maksimal 2x sehari

- Didapatkan skor pada indicator NOC seperti dibawah ini

NOC Nutritional Status : Food and fluid intake, Nutrient Intake

No. Indikator 1 2 3 4 5

1. Weight/height ratio V

2. Oral food intake V

3. Oral fluid intake V

4. Caloric intake V

5. Protein intake V

6. Karbohidrat intake V

7. Iron intake V

8. Mineral intake V

Keterangan Penilaian :

1 : tidak adekuat
2 : belum adekuat

3 : setengah adekuat

4 : hampir adekuat

5 : sangat adekuat

Intervensi NIC: Diarrhea Management

Mandiri

1. Kaji turgor kulit,membran mukosa, dan rasa haus

2. Pantau masukan oral dan memasukkan cairan sedikitnya 2500 ml/hari

3. Hilangkan makanan yang potensial menyebabkan diare, yakni yang pedas/


makanan berkadar lemak tinggi, kacang, kubis, susu.

4. Berikan makanan yang membuat pasien berselera.

Kolaborasi

1. Berikan obat-obatan sesuai indikasi : antiemetikum, antidiare atau


antispasmodik.

2. Pantau hasil pemeriksaan laboratorium.

3. Berikan cairan/elektrolit melalui selang makanan atau IV.

Anda mungkin juga menyukai