PENYALAHGUNAAN NAPZA DOSEN PENGAMPU : Ns. Pira Rahmawati, S.Kep.,M.Kes NAMA KELOMPOK Andre Allen Saputra (2020206203002) Ayu Dewi Sintawati (2020206203009) Hairul Dahlan (2020206203016) Shindy Amelia Putri (2020206203032) Sisma Novebri (2020206203033) Pengertian ….. • HIV merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus. Maknanya virus ini hanya menginfeksi manusia, virus dapat mereproduksi diri sendiri di dalam sel dan dapat menyebabkan kekebalan tubuh manusia turun sehingga gagal melawan infeksi. HIV dapat menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). • NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang merupakan sekelompok obat yang berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak Etiologi Penyakit HIV dengan NAPZA • Meningkat tajamnya prevalensi HIV pada pengguna NAPZA suntik disebabkan oleh penggunaan jarum dan alat suntik yang tidak steril ditambah dengan praktek penyuntikan berkelompok. Sebagian besar menggunakan jarum suntik secara bergantian. Sterilisasi alat dan jarum suntik tidak dilakukan dengan baik. Perilaku seks pada pengguna NAPZA suntik dapat dicurigai menjadi penyebab menyebarnya HIV dari pengguna NAPZA suntik ke masyarakat umum. Infeksi HIV menyebar secara mudah bila orang memakai jarum suntik secara bergantian dalam penggunaan narkoba ANALISA KASUS • Tn. MY, usia 44 tahun, pekerjaan tukang sepatu di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan utama nyeri perut, tidak ada nafsu makan dan mencret berbusa. Keluhan diare sudah dirasakan 3 bulan yang lalu, malam keringat dingin dan kadang demam. Pasien pernah di rawat di RS dengan penyakit menderita lever sejak 2 tahun yang lalu. Pasien diketahui pengguna NAPZA yaitu mengkonsumsi obat putaw dengan cara suntik. • Hasil pemeriksaan fisik: kesadaran compos mentis, GCS E4M6V5, Tensi 140/90 mmHg, Nadi 120 kali/menit, Suhu 39°C, RR 22 kali/menit, konjungtiva anemis, ada bau mulut, lidah bercak-bercak putih dan tidak hiperemik serta tidak ada peradangan pada faring, tidak ada asites, palpasi hati dan limpa tidak membesar, ada nyeri tekan, perkusi bunyi redup, bising usus 12kali/ menit, kulit keriput, pucat, akral hangat. • Pemeriksaan laboratorium: metode imunokomatografi positif dan ELISA I dan ELISA II positif. Pemeriksan hematologi: Hb 10,5 gr/dl, Leukosit 4,4 x 10 9/L, trombosit 543 X 109L, PV 0,32 GDA 69 mg/dl, SGOT 54 4/L, BUN 32 mg/dl dan kreatinin serum 1,95 mg/dl. Terapi: Hidrase 3 x 1 tablet, Cotrimoxasol 2 x 2 tablet dan infuse RL 1500 cc/24 jam. ASUHAN KEPERAWATAN Tn. MY USIA 44 TAHUN TERDIAGNOSA HIV/AIDS DENGAN NAPZA A. PENGKAJIAN • Identitas klien • Nama : Tn. MY No. Medrec: 9998100 • Umur : 44 tahun • Jenis kelalmin : Laki-Laki • Pekerjaan: Tukang Sepatu • Suku/bangsa : jawa • Status perkawinan : Menikah • Agama : Islam • Pendidikan : SMP • Alamat : Jl. Banteng Dalam no 6 • Tanggal masuk Rumah Sakit : 27 Oktober 2019 • Diagnosa medis : HIV/AIDS • Identitas Penanggung jawab • Nama : Siti Fatimah • Alamat : JL. Banteng Dalam no 8 • Hubungan dengan Klien : Istri RIWAYAT KESEHATAN KLIEN Keluhan Utama Nyeri perut Riwayat Kesehatan Sekarang Keluhan Utama nyeri perut, tidak ada nafsu makan dan mencret berbusa. Keluhan mencret sudah dirasakan 3 bulan yang lalu, malam keringat dingin dan kadang demam. Pasien diketahui pengguna NAPZA yaitu mengkonsumsi obat putaw dengan cara suntik. Riwayat Kesehatan dahulu • Pasien mengatakan pernah di rawat di RS dengan penyakit menderita liver sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan pasien. Pemeriksaan Fisik • 1). Tanda-tanda Vital • TD (tekanan darah) : 140/90 mmHg • N (Nadi) : 120x/menit • R (Respirasi/Pernafasan) : 22x/menit • S (Suhu) : 39°C Pengkajian persistem 1. System Pernafasan RR 22x/menit. Hal yang perlu dikaji: adanya cuping hidung, kebersihan hidung, bibir sianosis, kesimetrisan dada dan punggung saat nafas, terpasang alat bantu nafas, perkusi paru, adanya nyeri tekan pada dada, masa, suara nafas normal-tidak normal, nafas ireguler atau tidak. 2. System kardiovaskuler Konjungtiva anemis, akral hangat, nadi 120 x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg. Hal yang perlu dikaji: perkusi jantung, palpasi dada, suara jantung normal/tidak. 3. System pencernaan Ada bau mulut, lidah bercak-bercak putih, palpasi hati dan limpa tidak membesar, ada nyeri tekan, perkusi bunyi redup, bising usus 12 x/menit, dan tidak nafsu makan. 4. Sistem integumen Kulit keriput dan kering. Hal yang perlu dikaji: warna, luka (ukuran luka×lebar×dalam), pembesaran masa terlihat/tidak, turgor kulit. 5. System perkemihan Hal yang perlu dikaji: hal terkait frekuensi berkemih, poliuri (sering miksi), oliguria. 6. Sistem Endokrin hal yang perlu dikaji: kaji sistem endokrin, kaji apakah ada pembesaran kelenjar tiroid kelenjar limfe. 7. Sistem Muskuloskeletal Hal yang perlu dikaji: kaji adanya nyeri tekan, masa, ROM bagaimana, nilai kekuatan otot, terpasang infus atau tidak. a). Ekstremitas Atas Data yang ditambahkan adalah, kaji kekuatan otot ekstremitas atas, kaji kemampuan gerak ekstremitas atas, kaji sensasi kulit, dan kaji ada tidaknya edema pada ekstremitas atas. b). Ekstremitas bawah Data yang ditambahkan adalah, kaji kekuatan otot ekstremitas bawah, kaji kemampuan gerak ekstremitas bawah, kaji refleks patelar dan achiles, kaji sensasi kulit, dan kaji adanya edema atau tidak pada ekstremitas bawah. RIWAYAT ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) a. Pola Nutrisi 1) Sehat Saat sehat pasien makan 3 kali sehari pasien mengkonsumsi nasi ditambah lauk pauk, sayur dan habis dalam satu porsi, pasien kadang-kadang juga mengkonsumsi buah. Pasien minum air putih 5-6 gelas/hari, pasien juga mengatakan sering mengkonsumsi kopi. 2) Sakit Pasien mengatakan nafsu makan berkurang sejak 1 bulan terakhir. Pasien mendapatkan diet ML dan hanya dihabiskan 3-4 sendok.pasien sering mengeluhkan haus. Saat sakit pasien banyak mengkonsumsi air putih ±800 ml perhari b. PolaEliminasi 1) Sehat BAB : pada saat sehat pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak bewarna kecoklatan. BAK : pada saat sehat pasien BAK lebih kurang 6 kali sehari, pasien BAK dengan lancar 2) Sakit BAB : pasien mengatakan diare sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit frekuensi 4-5 kali dalam sehari, bewarna kuning encer dan berbusa. Pasien BAK 5 sampai 7 kali sehari. pasien terpasang pempers, kebutuhan eliminasi pasien dilakukan ditempat tidur. c. Pola Tidur dan Istirahat 1) Sehat Saat sehat pasien tidur malam 6 sampai 7 jam perhari, pasien mengatakan tidak terbiasa tidur siang karena bekerja 2) Sakit Selama sakit jam tidur pasien meningkat, waktu pasien lebih banyak digunakan untuk tidur dan istirahat. Pasien mengatakan tidur malam 6-8 jam perhari dan tidur siang 2-3 jam. Pasien mengatakan pola tidur terganggu karena diare. d.Pola Aktivitas dan Latihan 1) Sehat Saat sehat pasien mampu melakukan aktifitas sehari hari secara mandiri. 2) Sakit Saat sakit aktivitas pasien lebih banyak di tempat tidur . aktivitas pasien dibantu keluarga. e. Pola bekerja 1) Sehat Saat sehat pasien bekerja sebagai tukang sepatu, pasien bekerja 10 jam dalam sehari. 2) Sakit Pasien mengatakan sudah 6 minggu tidak bekerja karena badan terasa lelah dan letih Data Psikologis 1. Status Emosi . Hal yang perlu dikaji: status emosi stabil atau tidak. 2. Konsep Diri • Gambaran Diri Hal yang perlu dikaji: klien nampak sabar/tidak dalam menerima sakit yang di derita. • Harga Diri Hal yang perlu dikaji: klien merasa malu atau tidak sehubungan dengan kondisi fisiknya saat berhubungan dengan orang lain. • Peran diri Hal yang harus dikaji peran klien dalam keluarga. Data sosial Hal yang perlu dikaji: beriisi hubunga klien dengan yang lain, keluarga, teman, kerabat, dan perawat. Data Spritual
Hal yang perlu dikaji: hubungan klien dengan Allah SWT,
melaksanakan sholat saat sehat atau sakit, sakit menurut agama klien seperti apa. Data penunjang • Pemeriksaan laboratorium • Pemeriksaan lainnya : 1. Metode imunokomatografi positif 2. Elisa 1 positif 3. Elisa 2 positif Analisa data DATA ETIOLOGI MASALAH 1. DS: • NAPZA (SUNTIK) Kekurangan • tidak nafsu • Tansmisi langsung volume cairan makan • Inveksi hiv masuk dalam • mencret berbusa tubuh DO: • Masuk peredaran darah • Nyeri perut menginfeksi sel T • Pucat • Perlekatan pada reseptor sel • Kulit kering T oleh gp 120 • Nadi: 120x/mnt • HIVMasuk pada bagian • Suhu 39◦C tengah sitoplasma • Disebarkan keseluruh tubuh • Infeksi oportunistik • Diare terus menerus • Pengeluaran cairan elektrolit
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN Lanjutan…….. DATA ETIOLOGI MASALAH 2. DS: • Infeksi oportunistik Ketidakseimbangan Tidak ada nafsu makan • Menyerang system Nutrisi Kurang Dari DO: pencernaan Kebutuhan Tubuh. Lidah bercak putih • Infeksi jamur pada HB 10 g/dl mulut • Kerusakan membran mukosa oral • Nafsu Makan menurun • KETIDAKSEIMBANGA N NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN Lanjutan……. DATA ETIOLOGI MASALAH 3. DS: • Infeksi oportunistik Ketidakefektifan • Malam keringat • Pengeluaran mediator Termogulasi dingin kimia • Kadang demam • Peningkatan serotonin DO: Pirogenindogen • TD 140/90mmhg • Meningkatnya suhu • Suhu 39◦C tubuh oleh hipotalamus • pucat anterior • Demam • Ketidakefektifan termogulasi Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas • Kekurangan volume cairan b.d Kehilangan cairan aktif • Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kurang asupan makan • Ketidakefektifan termogulasi b.d penyakit Pandangan Spiritual Islam mengenai HIV/AIDS dengan NAPZA Agama Islam mengatur bagaimana cara hidup dengan benar, bertingkah laku, berakhlak, bermoral dan lainnya. Orang yang mempunyai kedekatan dengan tuhannya biasanya mempunyai mental yang kuat, dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik, koping adaptif dalam menghadapi persoalan hidup, dan mempunyai tujuan hidup yang lebih jelas dan begitupun sebaliknya. Dalam agama Islam sudah jelas diatur dalam Al- Quran apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan yang dilakukan oleh seorang muslim. Pada dasarnya hubungan antara HIV/AIDS dengan NAPZA dan agama sangatlah erat kaitannya. KESIMPULAN HIV merupakan kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus. Maknanya virus ini hanya menginfeksi manusia, virus dapat mereproduksi diri sendiri di dalam sel dan dapat menyebabkan kekebalan tubuh manusia turun sehingga gagal melawan infeksi. HIV dapat menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). NAPZA adalah kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya yang merupakan sekelompok obat yang berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak. Satu sisi narkoba merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanan kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan ketergantungan apabila digunakan tanpa pengendalian. NAPZA juga dapat berpengaruh terhadap susunan saraf pusat seperti depresan, stiman dan halusinogen. Macam macam NAPZA yaitu seperti alkohol, kokain,amphetamine,morphin sulfate,sedatif hipnotik,solfent/ inhalansia, kanabis