: 16-01-2015
Dx Medik
: Diabetes Melitus
: Ny. M.H
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Desa Pantungo
Agama
: Islam
Pekerjaan
: URT
Suku
: Gorontalo
: Tn Y.D
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: laki-laki
Alamat
: Desa Pantungo
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Tani
Suku
: Gorontalo
dan sifatnya hilang timbul selama + 10 menit. Hal yang memperberat nyeri yaitu bila
pasien bergerak dan hal yang memperingan yaitu bila pasien mengurangi gerakkan.
c) Keluhan menyertai
Mual, muntah, nafsu makan kurang, lemah, luka kemerahan, terdapat pus, luka
berbau, klein mengeluh sulit tidur dan sering terbangun, TTV. TD : 14/90 mmHg,
SB : 37.2OC N : 80 x/m, R : 24 x/m
d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien belum pernah dirawat di RS. Pasien belum pernah dioperasi, penyakit lain
yang sering dialami adalah panas, demam, flu, dan batuk. Klien tidak alergi dengan
jenis makanan apapun.
III.Riwayat Kesehatan Keluarga
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Klien
Tinggal serumah
Meninggal
Persepsi diri
Hal yang amat dipikirkan pasien saat ini adalah tentang proses penyakitnya yang
memerlukan proses penyembuhan yang lama, pasien berharap dapat pulang cepat
dan dapat beraktifitas sebagaimana biasa.
b)
Suasana hati
Rentang perhatian
Hubungan komunikasi
Sebelum sakit : frekuensi makan 3x/hari, dengan jenis makanan nasi, sayur dan
kadang-kadang buah. Pasien tidak mempunyai pantangan terhadap
makanan yang mengandung glukosa tinggi serta lemak.
Saat dikaji
b)
Cairan
Sebelum sakit : Frekuensi makan tidak menentu perharinya, jumlah minum yang
dikonsumsi + 8 gelas perhari, jenis minuman yaitu susu, teh, air
putih dan kadang-kadang kopi.
Saat dikaji
: frekuensi minum
BAK
Sebelum sakit : Frekuensi BAK 3-4/hari, dengan waktu tidak menentu, warna
kuning bau khas amoniak.
Saat dikaji
VIII.
Pemeriksaan fisik
a) KU lemah
b) Berat badan : 52 Kg
c) Vital sign
TD
N : 80 x/menit
SB
R : 24 x/menit
: 140 20 mmHg
: 37,2 C
d) Sistem penginderaan
Mata
Telinga
eksternal
memantulkan
cahaya
tidak
bengkak,
pada
saat
membran
disinari,
tidak
tympani
terdapat
g) Sistem pencernaan
Gigi tampak tanggal 4 buah, mukosa bibir nampak kering, kesulitan menelan tidak
ada pembesaran tonsil, frekuensi makan 2x/hari, terdapat nyeri tekan pada simpisis
pubis, tidak ada distensi abdomen dan peristaltik 15 x/menit, klien mengaluh mual
sampai muntah.
h) Sistem persarafan
GCS 15 (E4 M6 V5), orientasi waktu, orang dan tempat baik, serta tingkat kesadaran
kompes mentis, tidak terjadi gangguan perfusi sereberal.
i) Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak selulitis, tidak tremor, bola mata
tidak menonjol.
j) Sistem perkemihan
Tidak tampak pembangkakan pada CVA kiri dan kanan, poliuri, tidak terdapat
distensi kandung kemih, terdengar bunyi redup pada Veisca Urinari, pada ginjal tidak
terdapat nyeri tekan, ginjal kiri dan kanan tidak teraba.
k) Sistem muskuloskeletal
Tidak ada kekakuan sendi, tidak ada kelainan bentuk tulang, pasien tampak lemah,
ekstremitas teraba dingin, klien terpasang IVFDRL 20 gtt/m kekuatan
Otot 5 5
55
l) Sistem integuman
Pasien nampak pucat, terdapat luka pada daerah kaki sebelah kanan, luka kemerahan,
luka, luka berbau. Ukuran luka 9x6x4 cm.
IX. Pemeriksaan penunjang
----------------
X.Penatalaksanaan
1. Pengobatan oral
Amoxcilin 3x1 tab
2. Perawatan luka
Parawatan luka 2 kali setiap hari menggunakan NaCl 0,9% dan madu.
KLASIFIKASI DATA
Data Subyek :
-
Data Obyektis :
-
KU lemah
Luka berbau
Frekuensi makan 1-2 hari dengan porsi makan sedikit dan tidak dihabiskan
Hematologi
GDS : 474 mg/dl
ANALISA DATA
N
o
1
Symptom
DS :
-
Klien
mengeluh
nyeri
Etiologi
Problem
Terputusnya kontiunitas
Nyeri
jaringan
padadaerah luka
-
dirasakan
seperti
ditusuk-tusuk
DO :
sekresi bradikinin
Terdapat
luka
pada
Merangsang reseptor
Dihantarkan ke SSP
cm
-
Vital sign
Hipotalamus
TD
Respon nyeri
: 140/90 mmHg
SB
: 37.2OC
N :
80 x/menit
R :
24 x/menit
DS :
Desktruksi sel B
-
DO :
-
Defisiensi insulin
Terdapat
luka
pada
Kelainan metabolik
Terdapat pus
GDS 474
Resiko infeksi
Luka berbau
Luka kemerahan
Vital sign
Terputusnya kontiunitas
Jaringan
TD
: 140/90 mmHg
SB
darah kapiler
Luka sulit sembuh
: 37.2OC
N :
80 x/menit
R :
Resiko infeksi
24 x/menit
3
Penyembuhan pembuluh
DS :
Destruksi sel B
nutrisi kurang
Defisiensi insulin
nafsu makan
-
disajikan
Kelainan metabolik
tidak
mampu dihabiskan
Hiperglikemia
DO :
-
KU lemah
Frekuansi
1-2
sel menurun
x/hari
-
Perubahan
dari kebutuhan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak adekuat
3. Resiko Infeksi berhubungan adanya peningkatan glukosa dalam darah
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
3. Resiko infeksi
RENCANA KEPERAWATAN
Hari/TGL
Jumat 1601-2015
Diagnosa
Rencana Keperawatan
Keperawata
Implemetasi
Tujuan
Intervensi
n
Nyeri
Setelah
1. Kaji tingkat 1. Mengkaji
dilakukan
frekuensi
tingkat
berhubungan
tindakan
dan reaksi
frekuensi
dengan
keperawatan
nyeri yang
dan reaksi
nyeri
dialami
nyeri D/H :
terputusnya
berkurang
2. Jelaskan
Klien
kontuinitas
dengan K/H :
pada pasien
masih
Klien
sebab-sebab
merasakan
jaringan
mengataka
timbulnya
nyeri tekan
n nyeri
nyeri
pada luka
berkurang 3. Ciptakan
2. Menjelaska
Wajah
lingkungan
n pada
klien
yang tenang
pasien
nampak
4. Ajarkan
sebabrileks
teknik
sebab
TTV
relaksasi
timbulnya
dalam
napas dalam
nyeri D/H :
batas
5. Lakukan
klien
normal
massage dan
memahami
kompres
nya
luka saat
3. Menciptaka
rawat luka
n
lingkungan
yang
tenang D/H
:
Lingkunga
n tempat
tidur pasien
tenang
4. Mengajarka
n teknik
relaksasi
napas
dalam
D/H : Klien
dapat
melakukan
nya
5. Melakukan
massage
dan
kompres
luka saat
rawat luka
Evaluasi
Pukul : 15.30
D : Klien masih
mengeluh nyeri pada
luka. Nampak wajah
klien meringis.
A : Klien diajarkan
teknik relaksasi,
Pada saat perawatan
luka dilakukan
massage dan
kompres pada luka
R : Klien masih
merasakan nyeri.
D/H : Klien
di kompres
luka pada
saat rawat
luka
Hari/TGL
Jumat 1601-2015
Diagnosa
Keperawata
n
Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
intake tidak
adekuat
Rencana Keperawatan
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
kebutuhan
nutrisi klien
seimbang
dengan
K/H :
BB
idela
Klie
n
mematuhi
dietnya
Kad
ar gula
darah,
dalam
batas
normal
Intervensi
1. Kaji status
nutrisi dan
kebutuhan
nutrisi klien
2. Anjurkan
klien untuk
memenuhi
diet yang
telah
diprogramka
n
3. Timbang
berat badan
klien
seminggu
sekali
4. Libatkan
keluarga
pasien pada
perencanaan
makan
sesuai
indikasi
5. Identifikasi
perubahan
pola makan
klien
Implemetasi
1. Mengkaji
status nutrisi
dan kebutuhan
nutrisi klien
D/H : klien
mengatakan
tida ada nafsu
makan,
frekuensi
makan 2-4
sendok, jenis
makanan nasi,
ikan.
2. Menganjurkan
klien untuk
memenuhi diet
yang telah
diprogramkan
D/H : klien
memahaminya.
3. Menimbang
berat badan
klien D/H : BB
klien 52 kg.
4. Melibatkan
keluarga pasien
pada
perencanaan
makan sesuai
indikasi D/H :
keluarga mawu
dilibatkan
dalam
perawatan
pasien.
5. Mengidentifika
si perubahan
pola makan
klien D/H :
klien
mengatakan
kurang makan
dengan
frekuensi 1-2
kali/hari.
Evaluasi
Pukul : 15.40
D : Klien mengeluh
kurang nafsu
makan, makanan
tidak
dihabiskan,freku
ensi makan 2-4
sendok,jenis
makanan nasi,
ikan.
A : klien
dianjurkan
untuk
memenuhi diet,
klien ditimbang
berat badan
R : Klien masih
kurang nafsu
makan
Diagnosa
Hari/TGL Keperawata
n
Jumat 16- Resiko
01-2015
Infeksi
Rencana Keperawatan
Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan
berhubungan keperawata
n tidak
adanya
terjadi
peningkatan
penyebaran
infeksi
glukosa
dengan
dalam darah
K/H:
Ti
dak
terjadi
tandatanda
infeksi
Ke
adaan
luka
baik
Intervensi
Implemetasi
Evaluasi
Pukul : 16.00
D : Klien
mengeluh nyeri
luka saat
ditekan dengan
keadaan luka
nampak
kemerahan,berb
au, dan terdapat
pus.
A : Klien
dilakukan
perawatan luka
selama sekali
sehari
R : Luka klien
masih
mengalami
infeksi