I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. A
- Usia / tanggal lahir : 16 Tahun / 22 Oktober 2003
- Jenis kelamin : Laki - laki
- Alamat : Jl. Alalak Selatan RT.06 banjrmasin
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Belum Kawin
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan : Swasta
- Diagnosa medik : Abses Retroauricular Dextra + OMSK
- No. medical record : 1-44-xx-xx
- Tanggal masuk : 21-12-2019
Penanggung jawab
- Nama : Tn. A
- Usia : 48 tahun
- Jenis kelamin : Laki - Laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien : Ayah
III. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan nyeri di bagian belakang telinga kanan
sejak ± 2 minggu yang lalu.Muncul perlahan-lahan, terus menerus dan betambah parah,
keluar cairan kental, kuning kehijauan dan berbau. Pasien juga mengeluh mengalami
penurunan pendengaran. Takut penyakitnya berambah parah, pasien pun berobat ke
Puskesmas Alalak Selatan, dan disana pasien diberikan pilihan untuk berobat ke RS Sari
Mulia atau RSUD Ulin. Pasien pun berobat ke RSUD Ulin Banjarmasin, dari IGD pasien
dianjurkan di rawat inap di ruang THT dan akan dilakukan operasi insisi abses pada tanggal
23 Desember 2019.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien mengatakan kehidupan sosialnya baik, pasien juga memiliki konsep diri yang positif,
hubungan pasien dengan keluarganya juga terjalin akrab. Pasien menggunakan layanan BPJS
dalam perawatan di rumah sakit ini, Pasien berharap ia bisa cepat sembuh dan sehat agar bisa
sekolah dan melakukan aktivitas seperti biasanya.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien beragama Islam, pasien percaya penyakitnya akan sembuh dan selalu berdoa kepada
Allah SWT agar diberikan jalan yang terbaik, anggota keluarga pasien yang lain mendukung
pasien dan memberikan semangat, terlihat ibu pasien selalu ada menjaga pasien serta makan
bersama pasien.
2. Sistem pernafasan
- Hidung : Hidung pasien simetris, pernafasan pasien normal, tidak
terdapat sekret/polip.
- Leher : leher pasien normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid.
- Dada : Bentuk dada normal, tidak ada retraksi pada gerakan dada
pasien, keadaan prosessus xipoideus normal. Saat di palpasi tidak ada
nyeri tekan, suara paru sonor.
3. Sistem kardiovaskuler
Inpeksi : ictus cordis (-), konjungtiva anemis (-)
Palpasi : taktil premitus getaran dapat teraba, ictus kordis terdapat di ics ke 5 linea
midklavikula sinistra. Capilarry Refill Time ≤ 2 detik.
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Terdengar bunyi S1 dan S2 tunggal
4. Sistem perncernaan
Skelera pasien tidak ikterus, bibir pasien lembab, tidak ada kelainan
pada mulut pasien. Kemampuan menelan baik, gerakan lidah normal dan
jumlah gigi lengkap,pasien klien dapat menelan makanannya, bunyi
bising usus klien 15x/menit.
5. Sistem indra
Kelopak mata pasien normal, bulu mata dan alis pasien normal. Pasien
tidak memakai kacamata.Penciuman pasien baik, tidak ada trauma,
perih, tidak mimisan pada hidung. Keadaan daun telinga bersih, terdapat
lesi bekas operasi yang di tutupi perban, terdapat drain dan terdapat 2
jahitan pada pada luka bekas operasi yaitu dibelakang telinga. Tidak
terdapat perdarahan dan tidak terjadi pembesaran pada telinga
belakang. Penurunan pendengaran pada telinga kanan. Pasien tidak
memakai alat bantu dengar.
6. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
Status mental pasien baik, kesadaran pasien composmentis, GCS: 15
(Eye 4, motorik 6, Verbal 5), gaya bicara pasien jelas.
7. Sistem musculoskeletal
Kepala (bentuk kepala) : Bentuk kepala klien normal, terawat dan tidak
ada kelainan pada kepala.
Bentuk vertebrae : normal, bisa digerakan, pelvis tidak ada kelainan.
Lutut retang gerak sendinya normal. Kaki keutuhan ligamen normal dan
rentang gerak sendinya normal. Bahu klien normal, tangan klien normal
dan bisa bergerak.
8. Sistem integument
Kulit klien tampak cukup bersih warna kulit sawo matang, kulit tampak lembab, tidak
terdapat lesi/luka pada kulit, warna kuku transparan, bentuk cembung, CRT kembali dalam
<2 detik, tidak terdapat edema pada bagian manapun, turgor kulit kembali dalam 2 detik T :
360C.
9. Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
4. Personal Hygiene
- Di rumah : Keluarga mengatakan selama di rumah klien mandi 2x sehari, mencuci
rambut dan gosok gigi, mengunting kuku setiap minggu secara mandiri.
- Di RS: Klien tidak dapat mandi dan keramas karena kondisi pasien yang terpasang dan
infus. Kebersihan klien cukup bersih dan kemampuan perawatan diri klien dibantu oleh
keluarga (ibu).
5. Seksualitas
Klien belum menikah. Tidak ada keluhan seksualitas yang dialami klien.
6. Psikososial
Hubungan klien dengan keluarga dan orang lain cukup baik. Klien mampu sedikit
berkomunikasi walaupun dengan keterbatasan verbal.. Klien tampak gelisah.
7. Spiritual
Klien beragama islam. Klien percaya sakitnya adalah cobaan dari Allah swt. Keluarga
berdoa agar kondisi klien segera pulih.
VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan LAB
Tanggal 20 Desember 2019 (08:56)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Metoda
Rujukan
HEMATOLOGI
Ret-H 31 pg
Hemoglobin 13.2* 14.0-18.0 g/dl Colorimetric
Leukosit 10.4 4.0-10.5 Ribu/ul Impedance
Eritrosit 5.26 4.00-6.00 Juta/ul Impedance
Hematoktit 43.3 42.0-52.0 % Analyzer Calculates
Trombosit 299 150-450 Ribu/ul Impedance
RDW-CV 14.5* 12.1-14.0 %
Retikulosit % 2.3* 0.5-1.5 %
Retikulosit# 118400* 25000-75000 /ul METODA 2
HCV,MCH,MCHC
MCV 82.3 75.0-96.0 Fl Analyzer Calculates
MCH 25.1* 28.0-32.0 Pg Analyzer Calculates
MCHC 30.5* 33.0-37.0 % Analyzer Calculates
HITUNG JENIS
Basofil% 1.3* 0.0-1.0 %
Eosinofil% 7.4* 1.0-3.0 %
Neutrofil% 54.6 50.0-81.0 % Impedance
Limfosit% 28.0 20.0-40.0 % Impedance
Monosit% 8.7* 2.0-8.0 %
Basofil# 0.13 <1.00 Ribu/ul
Eosinofil# 0.77 <3.00 Ribu/ul
Neutrofil# 5.66 2.50-7.00 Ribu/ul Impedance
Limfosit# 2.90 1.25-4.00 Ribu/ul Impedance
Monosit# 0.90 0.30-1.00 Ribu/ul
HEMOSTATIS
Hasil PT 10.3 9.9 – 13.5 detik Nephelometri
INR 0.93 - Nephelometri
Control Normal PT 11.4 - Nephelometri
Hasil APTT 30.9 22.2 – 37.0 Detik Nephelometri
Control Normal APTT 26.1 - Nephelometri
KIMIA
DIABETES
Glukosa Darah Puasa 77* 80-115 Mg/dl Hexokinase
FAAL LEMAK DAN JANTUNG
Kolesterol total 117 0-200 Mg/dl ENZIMATIK
HATI DAN PANKREAS
SGOT 35* 5-35 U/L NADH (TANPA P-5’-P)
SGPT 72* 0-55 U/L NADH (TANPA P-5’-P)
GINJAL
Ureum 17 0 -50 Mg/dl UREASE
Kreatinin 1.00 0.57 – 1.11 Mg/dl Kinetik Alkaline Picrate
IMUNO-SEROLOGI
HEPATITIS
HBsAg (Elisa) 0.29 <1.00 s/co
Pemeriksaan Radiologi
Kontaindikasi :
alergi ceftriaxone, penicilin
Metronidazole Metronidazole Generik Indikasi: 3 x 500 IV
Urethritis dan Vagnitis, mg
Amebiasis, Pencegahan infeksi
anaerob paska operasi,
giardiasis.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap
metrniazole atau derivate
nitromidazole lainnya,
teimester pertama kehamilan.
Dexametasone Dexamethasone Kortikoster Indikasi: 3 x 5 mg IV
oid Mengatasi peradangan, reaksi
alergi, dan penyakit autoimun.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas, infeksi akut
yang tidak diobati, dan adanya
infeksi jamur. Penggunaan
pada pasien tuberkulosis juga
perlu berhati-hati karena dapat
membuat infeksi aktif kembali.
Sementara itu, peringatan
penggunaan dexamethasone
adalah pada pasien dengan
ulkus peptikum.
Tarivid Ofloxacin 3 Antibiotik Indikasi: 3 x 1 tetes Tetes
mg/mL golongan Untuk mengobati telinga
fluorokuino infeksi bakteri pada telinga
lon mislnya Chronic
generasi ke suppurative otitis media dan
2 externa.
Kontraindikasi:
Tarivid Otic harus dihindari
pada pasien dengan
hipersensitivitas/alergi obat
Ofloxacin atau antibiotik
golongan kuinolon lainnya.
DO :
- Pasien tampak meringis
kesakitan
- Tampak luka post op pada
belakang telinga sebelah kanan.
- TTV
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36 0C
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
SPO2 : 98%
2 23/12/2019 Faktor risiko: Luka insisi post Risiko infeksi
- Terdapat luka post op pada op (00004)
belakang telinga sebelah kanan. Domain 11
- Luka tertutup kassa steril. Kelas 1
- Daerah sekitar luka bersih (Nanda-I
- Tidak terdapat kemerahan Diagnosis
Keperawatan
2018-2020, hal
382)