SECTIO CAESAREA
Dosen Pembimbing
Disusun oleh:
Nadia Ikhwani Parastuti
9204100010
A. Definisi
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan dengan membuat sayatan pada
dinding uterus melalui dinding depan perut. Sectio Caesarea adalah suatu cara
melahirkan janin dengan membuat sayatann pada dinding uterus melalui dinding
depan perut atau vagina (Mochtar, 2012)
B. Klasifikasi
Klasifikasi Sectio Caesarea menurut (Oxorn dan Forte, 2010).
1. Segmen bawah : Insisi melintang
Karena cara ini memungkinkan kelahiran per abdominam yang aman
kemudian pada saat persalinan dan sekalipun rongga Rahim terinfeksi, maka
pelaksanaan obstetric.
dinding anterior uterus dan dilebarkan keatas serta kebawah dengan gunting
yang berujung tumpul. Diperlukan luka insisi yang lebar karena bayi sering
dilahirkan dengan bokong dahulu. Janin serta plasenta dikeluarkan dan uterus
ditutup dengan jahitan tiga lapis. Pada masa modern ini hamper sudah tidak
peritonitis generalisata yang sering bersifat fatal. Ada beberapa metode Sectio
tekhnik pada prosedur ini relative lebih sulit, sering tanpa sengaja masuk
Metode ini tidak boleh dibuang tetapi tetap disimpan sebagai cadangan kasus-
kasus tertentu.
5. Histerektomi Caesarea
Pembedahan ini merupakan Sectio Caesarea yang dilanjutkan denngan
prosedur pilihan jika terdapat perdarahan hebat dan pasien terjadi syok, atau jika
pasien dalam keadaan jelek akibat sebab-sebab lain. Pada kasus-kasus semacam
C. Indikasi
1. Indikasi yang berasal dari ibu
Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, pramiparatua disertai ada
2. Perdarahan yang lebih berat dan peningkatan resiko perdarahan yang dapat
4. Resiko timbulnya masalah dari jaringan parut atau perlekatan diidalam perut.
5. Kemungkinan cederanya organ-organ lain (usus besar atau kandung kemih) dan
6. Peningkatan resiko masalah pernapasan dan temperatur untuk bayi baru lahir.
berikut.
8. Hal yang sangat mempengaruhi atau komplikasi pasca operasi yaitu infeksi
jahitan pasca Sectio Caesarea, infeksi ini terjadi karena banyak factor, seperti
Invasi bakteri
Resiko infeksi
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Riwayat kesehatan
c. Riwayat obstetric
d. Pola kebiasaan
1) Aspek fisik-biologis
a) Pola nutrisi
b) Pola eliminasi
c) Pola istirahat-tidur
d) Pola kebersihan
2) Aspek mental, intelektual, sosial, dan spiritual
a) Konsep diri
b) Intelektual
c) Mekanisme koping
d) Hubungan interpersonal
e) Support system
f) Aspek sosial
g) Spiritual
e. Pemeriksaan fisik
2. Diagnosa Keperawatan
Dx.1 Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
Dx.2 Resiko infeksi
3. Intervensi Keperawatan
DX SLKI SIKI
DX. 1 1. Tingkat nyeri, KH: 1. Manajemen nyeri
a. Keluhan nyeri menurun Observasi
b. Meringis menurun a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
c. Gelisah meurun durasi, frekuensi, kualitas, dan
d. Kesulitan tidur menurun intensitas nyeri
e. TTV normal b. Identifikasi skala nyeri
2. Kontrol nyeri, KH: c. Identifikasi nyeri nonverbal
a. Melaporkan nyeri terkontrol d. Identifikasi faktor yang
b. Kemampuan menggunakan memperberat
teknik non-farmakologis e. Monitor efek samping
penggunaan analgesik
Terapeutik
a. Berikan teknik nonfarmakologis
b. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor nnyeri
secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
Kolaborasi : kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
DX.2 1. Tingkat infeksi, KH: 1. Pencegahan infeksi
a. Demam, kemerahan, nyeri, Observasi
bengkak tidak ada a. Monitor tanda dan gejala infeksi
b. Kadar sel darah putih local dan sistemik
normal Terapeutik
2. Kontrol resiko KH: a. Berikan perawatan kulit pada area
a. Kemampuan melakukan luka
strategi control resiko b. Cuci tangan sebelum dan sesudah
b. Kemampuan menghindari kontak dengan luka
faktor resiko c. Pertahankan teknik aseptik
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
b. Ajarkan cuci tangan dengan benar
c. Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka operasi
d. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi dan cairan
2. Perawatan persalinan
Observasi
f. Identifikasi kondisi proses
persalinan
g. Monitor kondisi fisik dan
psikologi
h. Monitor kesejahteraan ibu
i. Monitor kesejahteraan janin
j. Monitor kemajuan persalinan
k. Monitor kemajuan pembukaan
menggunakan partograf
l. Monitor itngkat nyeri selama
persalinan
Terapeutik
c. Berikan metode alternative
penghilang rasa sakit
Edukasi
e. Jelaskan prosedur pertolongan
persalinan
f. Informasikan kemajuan
persalinan
g. Ajarkan teknik relaksasi
h. Anjurkan ibu mengosongkan
kandung kemih
i. Ajarkan ibu cara mengenali tanda
persalinan dan bahaya persalinan
DAFTAR PUSTAKA
DPP PPNI. 2017. SDKI. Jakarta : PPNI
DPP PPNI. 2018. SIKI. Jakarta : PPNI
DPP PPNI. 2019. SLKI. Jakarta : PPNI
Jitowiyono. 2010. Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta : Nuha Medika
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi. Jakarta : EGC
Oxorn, Harry. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta :
ANDI