Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Konsep Asuhan Dalam Kebutuhan Personal Hygiene

1.4.1 Pengkajian Keperawatan

Identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, agama,

pekerjaan, tanggal MRS, No rekam medis, dan lain-lain.

a. Keluhan Utama

b. Riwayat kesehatan sekarang

c. Riwayat penyakit dahulu

d. Riwayat penyakit keluarga

e. Pola persepsi dan manajemen kesehatan

f. Pola nutrisi metabolik

g. Pola eliminasi

h. Pola aktivitas dan latihan

i. Pola kognitif dan persepsi

j. Pola persepsi konsep diri

k. Pola tidur dan istirahat

l. Pola peran hubungan

m. Pola seksual reproduksi

n. Pola toleransi stress- koping

o. Pola nilai – kepercayaan

p. Riwayat keperawatan

1) Faktor yang mempengaruhi personal hygiene

2) Pola kebersihan tubuh


3) Kebiasaan personal hygiene (mandi, oral care, perawatan kuku dan kaki,

perawatan rambut, mata, hidung dan telinga.

q. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum

2) Tanda-tanda vital

3) Catat perubahan-perubahan pada area mukosa, kulit, mulut, hidung,

telinga, kuku, kaki dan rambut akibat terapi

4) Lakukan inspeksi dan palpasi, catat adanya lesi dan kondisi lesi

5) Observasi kondisi mukosa, kulit, mulut, hidung, telinga, kuku, kaki dan

rambut : warna, daan tekstur.

r. Data

DS (Data Subjektif) :

1. Malas berakkktifitas

2. Interaksi kurang

3. Kegiatan kurang

4. Pasien merasa lemah

DO (Data Objektif) :

1. Badan bau

2. Pakaian kotor

3. Rambut kotor

4. Mulut dan gigi bau

5. Kulit kusam dan kotor

6. Kuku kotor
1.4.2 Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

Menurut NANDA 2015, Masalah keperawatan umum untuk pasien dengan masalah

personal hygiene adalah deficit perawatan diri.

a. Defisit perawatan diri : mandi adalah hambatan kemampuan untuk melakukan

atau menyelesaikan mandi/ aktivitas perawatan diri untuk diri sendiri.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1) Gangguan Kognitif

2) Penurunan motivasi

3) Kendala lingkungan

4) Gangguan persepsi

Ditandai dengan :

1) Ketidakmampuan untuk mengakses kekamar mandi

2) Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi

3) Ketidakmampuan menggiringkan tubuh

4) Ketidakmampuan menjangkau sumber air

b. Deficit perawatan diri : berpakaian/berhias adalah hambatan kemampuan untuk

melakukan atau menyelesaikan aktivitas berhias dan berpakaian untuk diri

sendiri.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1) Gangguan kognitif

2) Penurunan motivasi

3) Kendala lingkungan

4) Gangguan persepsi
Ditandai dengan :

1) Ketidakmampuan mengancingkan pakaian

2) Ketidakmampuan mengenakan sepatu

3) Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian

4) Hambatan memilih pakaian

1.4.3 Intervensi Keperawatan

a. Defisit perawatan diri : berpakaian berhubungan dengan penurunan motivasi

ditandai dengan penampilan tidak rapi

b. Defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan gangguan persepsi ditandai

dengan badan kotor dan bau

Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Setelah dilakukan asuhan 1. Memantau integritas 1. Untuk mengetahui


keperawatan selama 4x24 jam, kulit pasien keadaan kulit
pasien mampu mempertahankan
kebersihan diri dengan KH : 2. Memfasilitasi diri 2. Membantu pasien
mandi pasien, sesuai dalam persiapan alat
1. Perawatan diri mandi : 3. Membantu pasien
mampu untuk 3. Memfasilitasi pasien dalam persiapan alat
membersihkan tubuh menyikat gigi 4. Membantu
sendiri secara mandiri menyediakan alat-
tanpa dibantu. 4. Menyediakan artikel alat yang tidak
pribadi yang ( dimiliki pasien
2. Perawatan diri : aktivitas misalnya, sikat gigi,
kehidupan sehari-hari sabun mandi, sampo,
(ADL) mampu untuk lotion, dan 5. Membantu pasien
melakukan aktivitas fisik aromaterapi) untuk bisa belajar
dan pribadi secara 5. Memberikan bantuan mandiri
mandiri dan atau tanpa sampai pasien
dibantu sepenuhnya dapat
mengamsumsi
perawatan diri

2. Setelah dilakukan asuhan 1. Sediakan pakaian 1. Untuk membantu


keperawatan selama 4x24 jam pasien pada tempat pasien dalam
pasien merasa nyaman dalam yang mudah berpakaian
berpakaian dengan KH : dijangkau
1. Mampu untuk 2. Fasilitasi pasien untuk 2. Untuk membantu
mengenakan pakaian dan menyisir rambut, bila pasien jika terdapat
behias secara mandiri memungkinkan masalah dalam
tanpa dibantu menyisir rambut
3. Beri pujian atas usaha
2. Mampu melepaskan untuk berpakaian 3. Untuk
pakaian secara mandiri sendiri menyemangati atas
usaha pasien dan
3. Dapat memilih pakaian untuk meningkatkan
dengan mengambilnya rasa percaya diri
dari lemari atau laci baju pasien.

1.4.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana asuhan keperawatan

yang telah disusun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang

diberikan kepada pasien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk

memperbaiki kondiri, pendidikan untuk pasien- keluarga atau tindakan untuk

mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.

1.4.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene

berdasarkan kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu :

a. Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapi secara mandiri

b. Kebutuhan personal hygiene pasien : eliminasi terpenuhi

c. Pasien mampu mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk kekamar

mandi dan menyediakan perlengkapan mandi.

d. Pasien mampu makan secara mandiri atau dibantu.

Anda mungkin juga menyukai