Disusun oleh :
Hikmat parhan nurhaq
KHG.D 20021
Profesi Ners (A)
1. Tipe keluarga
Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari
Tahap V (Keluarga dengan anak remaja), yaitu dengan usia anak pertam 13 tahun
3. Berbagi tanggung jawab dalam hal pekerjaan rumah dan aktivitas yang
melibatkan keluarga.
enakan oleh karena harus beradaptasi dengan stresor. Sedangkan stressor adalah
suatu keadaan atau peristiwa yang tidak mengenakkan bagi seseorang oleh karena
b. Konflik terjadi bila tidak dapat memilih antara dua atau lebih macam kebutuhan
atau tujuan
menjadi stres yang hebat bisa berasal dari dalam ataupun dari luar
1). Stresor jangka pendek adalah untuk mengetahui bagaimana respon keluarga
baik yang fungsional maupun disfungsional dalam jangka pendek (kurang dari 6
bulan) 2). Stresor jangka panjang yaitu sel-sel yang dialami keluarga yang
mengurangi stres yang diakibatkan oleh masalah atau peristiwa dalam keluarga
strategi koping keluarga yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Strategi koping keluarga internal meliputi beberapa hal yaitu bergantung pada
dukungan sosial
1. Definisi
multifaktorial dan kronik, berupa destruksi dan demineralisasi dari gigi akibat
asam yang diproduksi oleh bakteri yang menginfeksi gigi, (Albertus, 2020).
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan
yang dimulai dari permukaan gigi pit, fissure dan daerah interproximal meluas
Menurut kamus kedokteran gigi karies merupakan gigi berlubang (Babbush, dkk,
2014). Karies merupakan infeksi kronis pada gigi yang disebabkan oleh flora
normal pada rongga mulut. Hasil akhir produksi asam oleh bakteri dari bahan
2. Etiologi
Etiologi utama dari karies gigi adalah bakteri yang memiliki sifat asidogenik dan
memfermentasi gula. Terdapat dua jenis bakteri yang paling sering menjadi agen
utama dalam terjadinya karies gigi, yaitu Streptococcus mutans dan Streptococcus
telah dihubungkan dengan terjadinya karies gigi. Selain bakteri, beberapa spesies
jamur juga telah ditemukan pada pasien karies gigi, (Albertus, 2020).
yang umumnya terkandung dalam pasta gigi, berfungsi untuk merawat kesehatan
b. Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis atau asam.
c. Mulut kering.
e. Pertambahan usia.
mengandung gula.
Gejala yang muncul pada tiap orang dapat berbeda, tergantung tingkat keparahan
dan lokasi lubang pada gigi. Saat lubang masih berukuran kecil dan baru
terbentuk, gejala mungkin tidak muncul atau tidak terasa. Namun, ketika kondisi
c. Nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin atau
panas.
f. Nyeri pada gigi yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas.
g. Terdapat bagian gigi yang berubah warna menjadi putih, cokelat, atau hitam.
4. patofisiologi
yang akan menyebabkan terjadinya demineralisasi gigi, mulai dari struktur enamel,
hingga sementum.
a. Enamel
sangat tinggi mineral. Karies gigi awalnya akan terbentuk pada enamel dengan
pembentukan plak gigi terlebih dahulu yang 70% berisi bakteri. Bakteri dan
energi dan memproduksi asam laktat. Asam yang diproduksi agen-agen ini
kemudian menguraikan matriks mineral pada gigi. Pada stadium awal ini akan
memiliki gambaran white spot lesion, yaitu lesi seperti putih kapur pada bagian
lesi. Lesi bercak putih tersebut kemudian akan berubah menjadi lesi berwarna
kehitaman.
Remineralisasi gigi dapat terjadi dengan deposit kristal dan mineral pada saliva.
Namun, apabila pasien tetap tidak menjaga kebersihan gigi dari plak dan tidak
melalui produksi asam dari bakteri pada lesi. Seiring terjadinya demineralisasi,
Zona translusen: fase awal terjadi karies. Zona ini terbentuk saat enamel
terbentuk. Pada zona ini terjadi remineralisasi yang mengisi bagian prisma
Zona badan lesi: pada zona ini terjadi destruksi dan demineralisasi hebat.
Pori-pori pada jaringan ini sebesar 5% pada bagian tepi dan membesar
enamel. Pada zona ini terjadi remineralisasi pada permukaan, namun pada
b. Dentin
masuk ke dentin dan menginfeksi jaringan tersebut. Area pada dentin yang
dentin akibat asam, akan tetapi pada zona ini tidak ditemukan bakteri.
Pada zona penetrasi, tubulus dentin terjadi invasi bakteri dan juga terdapat
di mana dentin telah dihancurkan dengan enzim proteolitik dan pada zona
terjadi proses kronik sampai lesi menginvasi akar gigi yang berlanjut
sampai dentin
5. Penatalaksanaan Medis
Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang
meliputi:
a. Filling.
Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan dalam
mengatasi gigi berlubang. Saat proses berlangsung, petugas terlebih dahulu akan
menggunakan bor untuk membuang bagian gigi yang rusak. Gigi yang sudah
b. Crown
Crown atau kurung gigi biasanya dipilih untuk mengatasi kerusakan yang lebih
parah atau pada pasien yang memiliki kondisi gigi yang lemah. Crown adalah
tindakan pemasangan mahkota gigi palsu di atas gigi yang rusak. Sebagian besar
gigi yang rusak akan dikikis, disisakan sebagian kecil untuk tumpuan mahkota
gigi palsu. Sama seperti bahan yang digunakan untuk tambal gigi, mahkota gigi
Root canal atau perawatan saluran akar gigi umumnya dilakukan ketika kerusakan
yang terjadi sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan ini adalah
d. Cabut gigi.
Tindakan ini biasanya dilakukan ketika kerusakan yang terjadi sudah parah dan
tidak dapat dipulihkan lagi. Pemasangan gigi palsu atau implan gigi menjadi
solusi untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut, (Tjin, 2018).
1. Pengertian
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi yang semua tahap ini sangat penting
teramati dalam kondisi fisik atau fisiologis pasien (Carpenitto, 1987). Karies gigi
adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan yang
dimulai dari permukaan gigi pit, fissure dan daerah interproximal meluas kearah
2. Karakteristik
Suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh
b. Etiologi
c. symptom
Sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat dari keluarga
1). Diagnosis aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh
tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat
Secara umum faktor-faktor yang berhubungan dengan atau etiologi dari diagnosa
D. Rencana intervensi
standar mengacu pada kepada 5 tugas keluarga sedangkan kriteria mengacu pada
3 hal, yaitu :
1. Pengetahuan (kognitif)
intervensi ini ditujukan untuk memberikan informasi dan sasaran kepada keluarga
2. Sikap (afektif)
3. Tindakan (psikomotor)
1. Tujuan hendaknya logis sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu yang
3. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki oleh
https://www.alomedika.com/penyakit/kesehatan-gigi-dan-mulut/karies-
gigi/patofisiologi
APD Salvari, G, (2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. TIM