CA OVARIUM
A. Pengertian
Kanker ovarium adalah tumor ganas yang tumbuh pada ovarium (indung telur)
yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 – 70 tahun. Kanker ovarium
bisa menyebar melalui system getah bening dan melalui sistem pembuluh darah
Kanker indung telur atau kita sebut dengan kanker ovarium, adalah kanker
yang berasal dari sel-sel ovarium atau indung telur. (Sofyan, 2006). Kanker ovarium
disebut sebagai “the silent lady killer” karena sulit diketahui gejalanya sejak awal.
Sebagian besar kasus kanker ovarium terdiagnosis dalam stadium yang sudah lanjut.
Kebanyakan kanker ovarium ini berawal dari kista. (Colombo N,Parma G, et al. Role
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kanker indung telur atau
kita sebut dengan kanker ovarium, adalah kanker yang berasal dari sel-sel ovarium
atau indung telur. dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
terkendali.
B. ANATOMI OVARIUM
Ovarium adalah gonad wanita, dua struktur kecil yang terletak pada kedua sisi
uterus. Kelenjar yanng berada di bawah pengaruh sikliis hormon hipofise ini
Ovarium adalah salah satu di antara beberapa organ reproduksi wanita yang
berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Setiap wanita memiliki dua ovarium, terletak
pada rongga panggul sebelah kiri dan kanan. (Ilmu Dokter, 2014)
memiliki dua ovarium. Mereka oval, sekitar 4cm panjang dan berbaring dikedua sisi
rahim(uterus) terhadap dinding panggul didaerah yang dikenal sebagai fossa ovarium.
Mereka diadakan ditempat oleh ligamen melekat pada rahim, tetapi tidak secara
langsung melekat pada sisi saluran reproduksi wanita, misalnya saluran telur.
(Kliksama, 2015)
C. Etiologi
Penyebab timbulnya kanker ovarium belum diketahui secara pasti, namun ada
beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit kanker ovarium yaitu :
d) Menarche dini
f) Merokok
g) Alkohol
i) Nulipara
j) Infertilitas
m) Kontrasepsi oral
Gejala umum bervariasi yang biasanya muncul pada kanker ovarium adalah :
a) Dispepsia
g) Sering berkemih
Kebanyakan kista ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala. Sebagian besar
gejala yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormon atau komplikasi
gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.
1. Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
mungkin lebih pendek, atau mungkin tiak keluar darah menstruasi pada siklus
a) Gangguan haid
b) Jika sudah menekan rectum mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
a) Ansietas
Bila ditemukan sifat kista seperti tersebut diatas, harus dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut untuk memperkuat dugaan ke arah kanker ovarium seperti tindakan USG dengan
Doppler untuk menentukan arus darah dan bahkan mungkin diperlukan untuk menunjang
diagnosis adalah pemeriksaan tumor marker seperti Ca-125 dan Ca 72-4, beta – HCG
dan alfafetoprotein. Semua pemeriksaan diatas belum bisa memastikan diagnosis kanker
ovarium, akan tetapi hanya sebagai pegangan untuk melakukan tindakan operasi.
Prosedur operasi pada pasien yang tersangka kanker ovarium sangat berbeda dengan
E. Patofisiologi
Kista terdiri atas folikel – folikel praovulasi yang telah mengalami atresia
(degenerasi). Pada wanita yang menderita ovarium polokistik, ovarium utuh dan FSH
dan SH tetapi tidak terjadi ovulasi ovum. Kadar FSH dibawah normal sepanjang
stadium folikular daur haid, sementara kadar LH lebih tinggi dari normal, tetapi tidak
pembentukan androgen dan estrogen oleh folikel dan kelenjar adrenal. Folikel
abdomen dan pelvis dan sel–sel yang menempatkan diri pada rongga abdomen dan
pelvis. Penyebaran awal kanker ovarium dengan jalur intra peritonial dan limfatik
berat pada pelvis. Sering berkemih dan disuria dan perubahan fungsi gastro intestinal,
seperti rasa penuh, mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan konstipasi. Pada
folikel dan luteal di ovarium sangat sering ditemukan sehingga hampir dianggap
sebagai varian fisiologik. Kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf
yang tidak ruptur atau pada folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali.
Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan
serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi
cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak,
menimbulkan nyeri panggul. Jika kecil, kista ini dilapisi granulosa atau sel teka, tetapi
seiring dengan penimbunan cairan timbul tekanan yang dapat menyebabkan atropi sel
Penimbunan folikel
Gagal melepaskan
sel telur.
Kanker Ovarium
Diskontiunitas
Menahan organ sekitar jaringan Sirkulasi darah
Kurang pengetahuan
menurun
dengan :
Pada saat anamnesis pasien akan ditanya (diwawancarai) secara lisan mengenai sakit
yang dirasakan beserta sejarah penyakitnya (jika ada) yang akan dicatat dalam
rekam medik.
c) Tes laboratorium
Tes alkaline phospatase (atau disingkat ALP), yaitu suatu tes laboratorium di mana
kadar ALP yang tinggi menunjukkan adanya sumbatan empedu atau kanker yang
Cancer antigen 125 (CA 125). Pada pasien penderita kanker ovarium sering
e) X-ray
gelombang lalu mengukur serapannya pada bagian tubuh yang sedang diperiksa
tulang akan memberikan warna putih, jaringan akan memberikan warna keabuan,
f) Pencitraan lain
tubuh.
2. Position Emission Tomography (PET SCAN). PET SCAN bekerja dengan cara
lebih cepat daripada sel hidup) akan memecah glukosa lebih cepat/banyak
h) Scanning radioaktif.
i) Ultrasound
bagian pelvis atau daerah lain dengan merekam pola suara yang dipantulkan oleh
j) Endoskopi
H. Penatalaksanaan
ovarium yang terkena dan mungkin dengan tuba falopiinya (saluran indung telur).
2. Jika kanker telah menyebar ke luar ovarium, maka dilakukan pengangkatan kedua
ovarium dan rahim, serta kelenjar getah bening dan struktur di sekitarnya.
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan tindakan hygiene yang tidak adekuat.
J. Intervensi
Kriteria :
INTERVENSI RASIONAL
nyeri.
menghambat/mengurangi spasme
menyenangkan
obat analgetik.
Menghilangkan nyeri/
ketidaknyamanan
Konjungtiva pucat
TD menurun
Kriteria :
sebelum tidur.
3. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan tindakan hygiene yang tidak adekuat
ditandai dengan :
Peningkatan nyeri
TTV abnormal
Terdapat hecting.
INTERVENSI RASIONAL
silang.
Nanda International. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
Robbins, dkk, 2007. Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7, Penerbit Buku Kedokteran egc.
Jakarta
Mansjoer, Arif.1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta; Media Aesculapius. FKUI
Mohtar Rustam. 1999. Sinopsis Obstetris, Obstetri Fisiologis, Obstetri Patologi Edisi 2.
Jakarta; EGC.
Prawirto Hardjo, Sarwono. 1997. Ilmu Kandungan Edisi 2. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka.
Wilkinson M. Judith, dkk. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosis NANDA,
Price. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Volume 2. Edisi 6. Jakarta :
EGC
LAPORAN PENDAHULUAN
CA OVARIUM
Disusun oleh :
1911040088
2019/2020