Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.M.

G DENGAN DIAGNOSA MEDIS BRONKHIEKTAKSIS DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR TANGGAL 10-13 JANUARI 2012

OLEH: KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. NI PUTU ITA RATNASARI (10.321.0926) I NENGAH JULIANTA (10.321.0901) KOMANG TRI PRADNYA PURNAMA N. (10.321.0915) I KOMANG GEDE SARI MERTA (10.321.0850) KADEK PUTRI PRADNYA PRAMITA (10.321.0860) ANAK AGUNG CAHAYA DWITA (10.321.0834) NI MADE HERNA MAHERNI (10.321.0870) NI LUH PUTU TIKA WULANDARI (10.321.0869) GUSTI MADE AGUNG ULANDARI (10.321.0845)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI 2011

Page | 1

KATA PENGANTAR Om Swastiastu Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan askep ini yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Pasien Tn. M. G. dengan Diagnosa Medis Bronkhiektasis di Ruang Nakula RSU Sanjiwani. Askep ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dari PLKK tahap II. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan askep ini penulis telah mendapatkan bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa askep ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan askep ini lebih lanjut. Semoga askep ini bermanfaat bagi semua pembaca. Om Santi Santi Santi Om Denpasar, 25 Januari 2012

Penulis

Page | 2

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Mahluk hidup yang ada di bumi terdiri dari tiga kelompok besar salah satunya adalah manusia, dengan salah satu ciri-cirinya yakni bernapas. Bernapas berfungsi menyuplai kebutuhan kebutuhan oksigen tubuh dan membantu respirasi sel di dalam tubuh. Dengan melakukan pernapasan sebagian besar sel dalam tubuh memperoleh energi dari reaksi kimia yang melibatkan oksigen dan pembuangan karbondioksida (potter & perry, 2006). Pertukaran gas pernapasan terjadi antara udara di lingkungan dan darah. Supaya pertukaran gas dapat terjadi, organ, saraf, dan otot pernapasan harus utuh dan sistem saraf pusat mampu mengatur siklus pernapasan. Pernapasan merupakan upaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan membuat paru-paru berkontraksi. Kerja pernapasan ini ditentukan oleh tingkat dari kompilasi paru, tahanan jalan napas, keberadaan ekspirasi yang aktif dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan (potter & perry, 2006). Bronkiektasis adalah dilatasi bronki dan bronkiulus kronis yang mungkin disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk infeksi paru dan obstruksi bronkus (aspirasi benda asing, muntahan, atau benda-benda dari saluran pernafasan atas, dan tekanan akibat tumor, pembuluh darah yang berdilatasi, dan pembesaran nodus limfe). RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana asuhan keperawatan tentang gangguan pola napas ? TUJUAN 1. Tujuan umum Untuk mengetahui asuhan keperawatan tentang gangguan pola napas 2. Tujuan khusus Untuk dapat dilaksanakannya asuhan keperawatan yang terdiri dari : 1). Pengkajian 2). Diagnosa 3). Intervensi 4). Implementasi 5). Evaluasi

Page | 3

MANFAAT Laporan ini diajukan untuk proses pembelajaran dan juga bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya : 1. Mahasiswa Bagi mahasiswa, melalui penyusunan laporan ini maka mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan teori serta penerapan dari pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dan disempurnakan dengan masukan yang diberikan oleh pembimbing. 2. Pasien Bagi pasien melalui laporan ini pasien dapat menerapkan kegiatan asuhan keperawatan yg mampu dilakukannya secara mandiri. 3. Institusi pendidikan Dengan penyusunan laporan kasus ini maka memberikan masukan yang positif bagi institusi pendidikan, dimana proses pembelajaran yang telah diberikan dapat lebih dipahami oleh mahasiswa dan proses pembelajaran khususnya yang menuntut keterampilan dapat diterapkan pada tatanan nyata.

Page | 4

BAB II TINJAUAN KASUS

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATN PADA Tn.M.G DENGAN DIAGNOSA BRONKHIEKTAKSIS KAMAR 7 RUANG NAKULA RSU SANJIWANI TANGGAL 10-13 JANUARI 2012

I. PENGKAJIAN 1. Identitas a. Identitas Pasien Nama Umur Agama Jenis Kelamin Status Pendidikan Pekerjaan Suku Bangsa Alamat Tanggal Masuk Tanggal Pengkajian No Registrasi Diagnosa Medis : Tn. M.G. : 45 tahun : Hindu : Laki-laki : Kawin : SMP : Tukang Pahat : Indonesia : Bonnyuh,Petak Gianyar : 10-01-2012 : 10-01-2012 : 204014 : Bronkhiektaksis

Page | 5

b. Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Hubungan dengan Pasien Pekerjaan Alamat : Tn. K.S. : 42 tahun : Keponakan : Tukang Pahat (pengerajin) : Bonnyuh,Petak Gianyar

2. Status Kesehatan a. Status Kesehatan Saat ini 1. Keluhan utama (saat MRS dan saat ini) Saat MRS : Px mengatakan sesak, badannya terasa lemas, dan tidak nafsu makan. Saat pengkajian : Px terlihat sesak nafas dan batuk berdahak dengan kriteria sputum kekuningan dan kental. 2. Alasan masuk RS dan perjalanan penyakit saat ini Px mengatakan sejak pagi hari px merasa sesak nafas, lalu px memeriksakan diri ke UGD RSU Sanjiwani Gianyar dan oleh dokter px dianjurkan untuk rawat inap di ruang Nakula dan diberikan therapy : -IVFD NaCl +1/2 amp aminophilin 20tts/mnt -Bolus aminophilin1/3 amp(IV Pilon) -Cefotaxime 3x1 gr -Ranitidin 2x1 amp ( 3 cc ) -M Prednisolon 2x vial -Nebulizer +combivent 3x1/hari Px didiagnosa medis : Bronkhiektasis 3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

Page | 6

Awalnya px mengeluh sesak nafas dan batuk, px langsung berobat ke RSU Sanjiwani Gianyar dan sudah beberapa kali control di RSU Sanjiwani Gianyar. b. Status Kesehatan Masa Lalu 1. Penyakit yang pernah dialami Px mengatakan sebelumnya sudah sering mengalami sesak nafas dan batuk yang terus menerus sejak px berumur 30 tahun 2. Pernah dirawat Px mengatakan sudah pernah dirawat karena riwayat sesaknya tahun 2006 3. Alergi Px mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun makanan . 4. Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol dll) Px mengatakan tidak pernah merokok dan minum minuman beralkohol, sebelum sakit px mengkonsumsi kopi 3 gelas/hari, tapi semenjak sakit px berhenti minum kopi. c. Riwayat penyakit keluarga Px mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti dirinya.

3. Pola Kebutuhan Dasar(Data bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) a) Pola persepsi dan menajemen Px mengatakan kesehatan sangat penting baginya, karena px merupakan kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk keluarganya. Setiap sakit px selalu berobat ke medis. b) Pola Nutrisi - Metabolik Sebelum Sakit Px mengatakan biasa makan 3x sehari dengan menu lebih banyak lauk daripada nasi. Px makan 1 porsi habis dan minum air putih 5-8 gelas/hari. Saat sakit Px mengatakan tidak enak makan, makan 3x sehari dengan menu yang diberikan oleh RS yaitu bubur, lauk pauk, sayur dan buah. Px makan

Page | 7

hanya habis porsi, minum air putih hangat 4-5 gelas/hari px juga merasa mual. c) Pola Eliminasi 1) BAB Sebelum sakit Px mengatakan biasa BAB 1-2x sehari dengan konsistensi padat, warna kekuningan, bau khas feces tidak ada darah/lendir Saat Sakit Px mengatakan biasa BAB 1x sehari dengan konsistensi padat, warna kekuningan, bau khas feces, tidak ada darah/lendir. 2) BAK Sebelum sakit Px mengatakan biasa BAK 5 x sehari, warna kuning jernih 1000-1500 ml Saat Sakit Px mengatakan biasa BAK 4-5x sehari dengan warna kekuningan, tidak ada darah bau khas urine (dipengaruhi obat) 800 ml d) Pola aktivitas dan latihan 1) Aktivitas Kemampuan Perawatan Diri Makan dan minum Mandi Toileting Berpakaian Berpindah 0 1 2 3 4

0 : mandiri, 1 : alat Bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung total

Page | 8

2) Latihan Sebelum sakit Px mengatakan aktivitasnya bias dilakukan sendiri dan px jarang berolahraga karena sibuk dengan pekerjaannya. Saat sakit Mobilisasi px masih dibantu, pola pernafasannya terganggu saat melakukan aktivitas yang berat, dadanya terasa seperti ditusuk-tusuk px mengeluh batuk berdahak terutama pada pagi hari dengan kriteria dahak : warna putih, kental tidak ada darah. e. Pola Kognitif dan persepsi Px belum mengetahui penyebab dari penyakitnya, oleh karena itu px terkadang bertanya pada perawat atau dokter mengenai penyakitnya. f. Pola persepsi Konsep Diri Px tidak mengalami gangguan citra tubuh, identitas pribadi, harga diri, konsep diri terlihat dari px ikut berpartisispasi dalam perawatan diri, tidak menolak menyentuh atau melihat bagian tubuhnya tidak menarik diri dari kontak sosial tidak bermusuhan terhadap kesehatan. G. Pola tidur dan istirahat Sebelum sakit Px mengatakan tidak pernah tidur siang dan malam harinya tidur dari pukul 22:00 sampai 05:00 ,tidak ada masalah dengan pola tidurnya Saat Sakit Px mengatakan selama dirumah sakit px lebih banyak istirahat di tempat tidur karena badannya lemas, dan px tidur lebih dari 8 jam/hari. Px mengatakan tidak terganggu dengan suasana dirumah sakit. H. Pola peran hubungan Sebelum sakit Hubungan px dan antar anggota keluarga harmonis.Px mempunyai peran sebagai kepala keluarga Saat sakit

Page | 9

Hubungan dengan keluarga dan orang lain harmonis tidak ada masalah dilihat dari banyaknya tetangga dan sanak saudara yang membesuk. Px juga dapat bersosialisasi dengan baik antara teman sekamar. I. Pola seksual-reproduksi Sebelum sakit Tidak terkaji Saat sakit Tidak terkaji J. Pola nilai Kepercayaan Px mengatakan rajin beribadah sebelum sakit ,namun saat sakitnya hanya bias berdoa ditempat tidur .Px mengatakan sakitnya karena pola hidup yang tidak sehat ,bukan karena dikenai orang /kutukan

4. Pengkajian Fisik a) Keadaan umum Tingkat kesadaran :komposmetis GCS: verbal:5,psikomotor:6,mata:4

b) TTV N TD S RR

: 80x/mnt : 110/80 mmhg : 36 C : 28 x/menit

c) Keadaan fisik 1) Kepala Inspeksi : bentuk normocefali, rambut hitam, tidak ada bekas luka Palpasi : tidak ada benjolan dikepala ,tidak ada nyeri tekan 2) Mata

Page | 10

Inspeksi : Bentuk simetris, palpebra superior tidak ada edema, tidak ada rakun eyes pada palpebra inferior, konjungtiva unanemis, sklera anterik Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada palpebra superior 3) Hidung Inspeksi:Bentuk simetris ,tidak ada lesi ,memar dan benjolan Palpasi :Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis, etmoidalis, splenoidalis , maksilaris. 4) Mulut Inspeksi:Bentuk simetris ,bibir tidak pecah-pecah ,mukosa bibir lembab,tidak ada sariawan Palpasi :tidak ada nyeri tekan 5) Telinga Inspeksi:Bentuk simetris .serumen kering ,tidak ada sianosis pada prosesus mastoideus Palpasi :Tidak ada nyeri tekan pada tragus ,kartilago dan prosesus mastoideus 6) Leher Inspeksi:Bentuk simetris ,tidak ada lesi dan memar Palpasi :Tidak ada pembesaran JVP dan kelenjar getah bening 7) Dada Paru Inspeksi:Pergerakan dada simetris ,ada otot bantu pernafasan ,ada pernafasan cuping hidung Palpasi :Taktil vocal fremitus sama Perkusi: Terdengar suara sonor Auskultasi : Suara paru ada suara stridor +/+,wheezing+/+ Jantung Inspeksi:Iktus kordis ICS 4 Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan ,Iktus kordis teraba di ICS 4 Perkusi : Suara dullness ICS 2-ICS 5
Page | 11

Auskultasi : s1 dan s2 reguler, murmur-/8) Payudara dan ketiak Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolan pada payudara dan ketiak, tidak ada bekas luka Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak 9) Abdomen Inspeksi : tidak ada bekas luka ,tidak ada memar Auskultasi : Bising usus 7 kali/menit Perkusi : Suara timpani di kuadran kiri atas, dullness di kuadran kanan atas, kiri bawah, kanan bawah. Palpasi : Tidak ada benjolan ,tidak ada nyeri tekan 10) Genitalia Tidak terkaji 11) Integumen Inspeksi : Tidak ada memar, kulit berwarna gelap Palpasi : Tugor kulit elastis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema 12) Ektremitas Atas Inspeksi : Tangan kanan kiri simetris ,pertumbuhan bulu normal,terpasang infuse NaCl 20tts/mnt : Tidak ada edema ,dan tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan

Palpasi

Bawah Inspeksi : Gerakan normal,tidak terdapat bekas luka, tidak ada memar : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema

Palpasi b. Pemeriksaan Penunjang

Selama px dirawat inap diruang Nakula dari tanggal 10 januari 2012-13 januari 2012, tidak ada pemeriksaan penunjang yang dilakukan.

Page | 12

5. Analisa Data A. Tabel Analisa Data Data Ds : px mengatakan batuk berdahak. Do : px tampak batuk berdahak, dengan kriteria sputum : warna putih, kental, tidak berdarah, auskultasi : terdengar suara stridor + /+ Interpretasi Kelainan struktur kongentinal Terjadi infeksi pada dinding bronkus Kerusakan pada jaringan otot & elastin Kerusakan bronkus menetap Peningkatan produksi sputum dan penurunan kemampuan batuk efektif Bersihan jalan nafas tidak efektif Masalah Bersihan jalan nafas tidak efektif

Ds : px mengatakan sesak nafas. Do : px terlihat sesak RR : 28x/menit, wheezing +/+, Cuping hidung, ada otot bantu pernafasan

Penyakit paru primer Jalan nafas bronkhial menyempit Penyerapan udara di parenkim dan sekitarnya tersumbat Tekanan intrapleura lebih negatif dari tekanan atmosfer Dispneu Pola nafas tidak efektif

Pola nafas tidak efektif

Ds : px mengatakan mual, makannya

Peningkatan produksi sputum Rangsangan terhadap GI tract

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Page | 13

Do

hanya habis porsi. px terlihat nafsu makannya menurun.

Acid gaster meningkat Anoreksia Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Ds : px mengatakan badannya lemas. Do : px terlihat dibantu oleh istri, dilihat dari pola aktivitasnya masing masing diberi nilai 2 (makan dan minum, mandi, toileting, berpakaian, berpindah ).

Bronkus dilatasi usaha dan frekuensi pernafasan Kebutuhan O2 tidak adekuat Metabolisme menurun Produksi energi menurun Intoleransi aktivitas

Intoleransi aktivitas

Ds : px mengatakan belum mengerti tentang penyakitnya. Do : px terlihat sering bertanya kepada petugas kesehatan tentang penyakitnya.

usaha dan frekuensi pernafasan Respon sistemis dan psikologis Informasi tidak adekuat Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

Page | 14

6. Diagnosa Keperawatan 1). Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sputum ditandai dengan px batuk produktif. 2). Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan dispneu ditandai dengan px sesak , RR : 28 x/menit. 3). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan px mengalami penurunan nafsu makan. 4). Intoleransi aktivitas berhubungan dengan produksi energi menurun ditandai dengan px tampak lemah dan pola aktivitas yang diberi nilai 2. 5). Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi penyakit yang tidak adekuat ditandai dengan px terlihat sering bertanya kepada petugas kesehatan. 7. Intervensi Keperawatan Hari, tanggal No Dx Rencana Perawatan Tujuan dan Kriteria hasil Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas px efektif dengan KH : - px mampu melakukan batuk efektif - secret encer Intervensi Rasional TTD

Selasa, 10 Januari 2012

1. Posisikan px senyaman mungkin

1. Membuat nyaman rileks

px dan

2. Berikan px minum air hangat 3. Lakukan fisoterapi dada pada px

2. Untuk mengencerkan sekret 3. Postural drainase: membantu mengalirkan sekret Claping: melepaskan sekret yang menempel Vibrasi: menggerakkan
Page | 15

sekret saluran pernafasan yang besar 4. Ajarkan efektif px batuk 4. Membantu mengeluarkan sekret

ke

5. Berikan HE pada px tentang perawatan yang di berikan sangat berguna bagi kesembuhan nya

5. Agar px mau melaksanakan setiap perawatan yang diberikan

Selasa, 10 Januari 2012

Setelah dilakukan 1. Ajarkan breathing 1. Untuk asuhan keperawatan exercise mengontrol selama 3x24 jam dispneu diharapkan pola 2. Membantu nafas px efektif 2. Berikan O2 tambahan memenuhi dengan KH : kebutuhan O2 - Px tidak px mengeluh sesak 3. Untuk therapy - Tidak ada otot 3. Berikan mengobati Nebulizer bantu peradangan pernafasan pada saluran (cuping hidung) pernafasan - RR : 16-20 x/ 4. Untuk menit mengetahui 4. Awasi TTV dan keadaan umum keadaan umum px dan tanda-tanda vital px

Selasa, 10 Januari

Setelah dilakukan 1. Anjurkan perawatan 1. Rasa tidak enak asuhan keperawatan oral dan berikan bau mulut selama 3x24 jam lingkungan yang bersih adalah pemicu
Page | 16

2012

diharapkan jauh dari kotoran penurunan nafsu kebutuhan nutrisi px makan terpenuhi dengan 2. Mencegah KH: 2. Sajikan makanan dan timbulnya rasa minuman hangat - Nafsu makan px mual meningkat - Makan habis 1 3. Berikan makanan porsi 3. Untuk porsi kecil tapi sering membantu - Px tidak lemas meningkatkan karena tidak masukan kalori makan total

4. Berikan HE tentang 4. Mampu pentingnya kebutuhan mendorong px nutrisi untuk untuk mau meningkatkan makan penghasilan energi 5. Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada kebutuhan individu untuk pemberian nutrisi maksimal

5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan makanan yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan nutrisinya

Selasa, 10 Januari 2012

Setelah dilakukan 1. Anjurkan px untuk 1. Membantu asuhan keperawatan tidak melakukan mengurangi selama 3x24 jam aktivitas yang menguras kelelahan diharapkan kondisi banyak tenaga 2. Meminimalkan px tidak lemah 2. Bantu aktivitas kelelahan dan dengan KH: perawatan diri px mebantu - KU px tidak (seperti : makan, keseimbangan lemah minum, mandi, suplai dan

Page | 17

- Px mampu toileting, berpakaian, kebutuhan O2 melakukan berpindah) 3. Agar px aktivitasnya mengerti secara bertahap 3. Berikan HE tentang pentingnya istirahat tentang dalam rencana pentingnya pengobatan dan istirahat dalam perlunya keseimbangan proses aktivitas dan istirahat pengobatannya

Selasa, 10 Januari 2012

Setelah dilakukan 1. Berikan HE tentang 1. Mampu asuhan keperawatan proses, penyebab, mendorong px selama 1x30 menit pengobatan dan faktor untuk mampu diharapkan px resiko penyakitnya berpartisipasi mengerti tentang pada rencana penyakitnya dengan pengobatan KH:

- Px mampu 2. Diskusikan dengan px 2. Untuk menghindari dan keluarga tentang mencegah faktor penyebab obat yang akan kekhawatiran dan resiko dari diberikan, meliputi efek jika terjadi penyakitnya samping dan reaksi sesuatu yang yang akan timbul tidak diinginkan terjadi 3. Kuatkan rasional untuk 3. Membantu individu latihan nafas dalam, mengontrol batuk efektif dispneu dan memudah kan px mengeluar kan sputum

Page | 18

8. Implementasi Keperawatan Hari, tanggal No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD

Rabu, 11 Januari 2012 05.00 Wita

1) Mengawasi TTV dan keadaan umum px

1) Ds : px mengatakan masih lemas Do : px terlihat lemas S : 36,5OC N : 80 x/menit TD : 110/80mmhg RR : 24 x/menit

05.30 wita

2) Mengajarkan exercise

px

breathing

2) Ds : px mengatakan sesak nafas Do : px terlihat sesak, RR : 24 x/menit

3) Memberikan O2 tambahan

3) Ds : px mengatakan sesak berkurang Do : px terlihat memakai O2 dengan nasal kanul , alirannya 4 liter

06.00 wita

4) Ds : px mengatakan sudah 4) Menganjurkan px melakukan gosok gigi perawatan oral dan memberikan lingkungan yang bersih Do : px terlihat sudah pergi ke kamar mandi untuk gosok gigi dan lingkungan disekitar px sudah tampak bersih 5) Ds : px mengatakan merasa mual, tidak enak makan Do : px terlihat nafsu makan

06.30 wita

5) Menyajikan makanan minuman hangat

dan

Page | 19

nya menurun

07.00 wita

6) Memberikan makan porsi kecil tapi sering

6) Ds : px mengatakan mual saat makan Do : px terlihat hanya makan habis porsi

3 07.30 wita 7) Memberikan px HE tentang pentingnya kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan penghasilan energi 7) Ds : px mengatakan perut nya lapar tetapi tidak bisa makan karena mual yang dirasakan Do: px terlihat mengerti tentang HE yang diberikan

08.00 wita

1 8) Memberikan mengandung ekspektoran obat yang mukolitik dan 8) Ds : px mengatakan sudah minum obat sesuai anjuran dokter Do : px terlihat minum obat yang dianjurkan oleh dokter 9) Ds : px mengatakan awalnya sesak ketika menghirup uap Do: pasien terlihat lelah , therapy dilanjutkan 5 menit kemudian (obat yang diberikan : combivent) 10) Ds: px mengatakan akn mau menuruti nasehat petugas kesehatan untuk kesembuhannya Do: pasien terlihat mau

2 08.15 wita 9) Memberikan therapy nebulizer

4 09.00 wita 10) Menganjurkan px untuk tidak melakukan aktivitas yang banyak menguras tenaga

Page | 20

3 10.00 wita 11) Mendiskusikan dengan ahli gizi untuk memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan px Memberikan px HE tentang proses, penyebab, pengobatan dan faktor resiko penyakitnya 11) Ds: Do:

beristirahat

diet yang adalah BB

diberikan

5 11.00 wita

12)

12) Ds:

px mengatakan memahami tentang penyakitnya , penyebab, pengobatan, dan faktor resiko penyakitnya

13) 11.10 wita 5

Mendiskusikan dengan px dan keluarga tentang obat yang diberikan meliputi : efek samping dan reaksi yang akan timbul

Do: px terlihat memahami tentang penjelasan yang diberikan 13) Ds : px mengatakan mengerti dengan obat yang diberikan , efek samping dan reaksinya Do: px terlihat mengikuti anjuran dan teratur meminum obat 14) Ds : px mengatakan sudah melakukannya setiap saat

5 11.20 wita

14)

Memberikan dorongan px untuk selalu latihan nafas dalam dan batuk efektif

4 12.00 wita

15)

Memberikan px HE tantang pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan

Do:

px terlihat sudah melakukan semua yang dianjurkan perawat

15) Ds : px mengatakan selama sakit sudah banyak istirahat 16) 12.15 wita 4 Memberikan lingkungan yang nyaman dengan membatasi pengunjung yang datang Do : px terlihat lebih banyak berbaring di tempat tidur 16) Ds : -----

Page | 21

12.30 wita

17)

Memberikan posisi senyaman mungkin untuk px beristirahat

Do : pengunjung yang datang tidak banyak (1-3 orang) dan sudah sesuai jam berkunjung

17) Ds : px mengatakan nyaman dengan tidur kepala sedikit agak tinggi Do: 15.00 wita 18) 1 Memberikan px minum air hangat 18) Ds: 19) Lakukan fisiotherapy dada kpd px px terlihat beristirahat dengan posisi semi fowler

px mengatakan lega setelah minum air hangat

15.15 wita

Do: px terlihat nyaman 19) Ds: pasien mengatakan fisioterapi dada sangat membantu mengeluar kan dahaknya

Do: 1 16.00 wita 20) Mengajarkan efektif px batuk 20) Ds:

px terlihat nyaman dengan tindakan yang dilakukan pasien mengatakan dahaknya bisa keluar pasien terlihat bisa mengeluarkan sekret / sputum dengan kriteria sputum warna putih, kental tidak berdarah px mengatakan perawatan yang diberikan sangat

Do:

1 16.15 wita

21)

Memberikan px HE tentang perawatan yang diberikan 21) Ds:

Page | 22

membantu dirinya Do: px terlihat mengerti perawatan diberikan sangat dengan yang

4 17.00 wita

22)

Membantu px melakukan aktivitas perawatan diri : Mandi, berpakaian Makan dan minum toileting

22) Ds : px mengatakan merasa sangat dibantu Do: px terlihat dibantu dalam setiap aktivitas nya oleh istri , keluarga ataupun petugas

18.00 20.00

Kamis, 12 Januari 2012 05.00 wita

1) Mengawasi TTV keadaan umum px

dan

1) Ds : px mengatakan masih agak lemas Do : px terlihat lemas S : 37 OC N : 82 x/menit

TD : 110/70mmhg RR : 22 x/menit 2 05.30 wita 2) Memberikan O2 tambahan 2) Ds : px mengatakan sesak nya sudah berkurang Do : px terlihat terpasang O2 dengan nasal kanul aliran 2 liter 2 3) Mengajarkan px breathing exercise 3) Ds : px mengatakan sesak nya sudah berkurang Do : px masih terlihat sesak, ada pernafasan cuping hidung, wheezing +/+

05.40 wita

Page | 23

RR : 22 x/menit 3 06.00 wita 4) Menyajikan makanan dan minuman hangat untuk px 4) Ds : px mengatakan sudah tidak mual Do : px terlihat nafsu makan nya meningkat , makanan habis 1 porsi 3 06.30 wita 5) Memberikan makan kecil tapi sering porsi 5) Ds : px mengatakan tidak mual saat makan Do: pasien terlihat tidak terganggu dengan pola makannya

08.00 wita

6) Memberikan obat yang mengandung mukolitik dan ekspektoran

6) Ds:

px mengatakan lebih lega setelah minum obat

Do: pasien terlihat sudah minum obat 4 11.00 wita 7) Memberikan lingkungan yang nyaman dengan membatasi pengunjung yang datang 7) Ds: px mengatakan bisa beristirahat dengan nyaman

Do: px terlihat lebih nyaman dalam beristirahat

1 11.30 wita

8) Memberikan posisi senyaman mungkin untuk px beristirahat

8) Ds : px mengatakan nyaman dengan tidur kepala sedikit agak tinggi Do: px terlihat beristirahat dengan posisi semi fowler

2 16.00 wita 9) Memberikan nebulizer px therapy 9) Ds: pasien mengatakan sesak nya berkurang

Page | 24

saat menghirup uap Do: pasien terlihat diberikan therapy nebulizer: obat combivent 21.00 wita 1 10) Memberikan px minum air hangat 10) Ds: px mengatakan lega setelah minum air hangat pasien terlihat nyaman lebih

Do: 1 21.15 wita 11) Lakukan kpd px fisioterapy dada 11) Ds:

pasien mengatakan fisioterapi dada sangat membantu mengeluar kan dahaknya

Do: px terlihat lebih mudah mengeluarkan sekret/ sputum 21.45 wita 1 12) Mengajarkan efektif px batuk 12) Ds: pasien mengatakan dahaknya lebih mudah dikeluarkan pasien terlihat bisa mengeluarkan sekret / sputum dengan kriteria sputum warna putih, kental tidak berdarah

Do:

Jumat, 13 Januari 2012 05.00 wita

1) Mengawasi TTV keadaan umum px

dan

1) Ds : px mengatakan masih lemasnya berkurang Do : px terlihat tidak lemas S : 37 OC N : 80 x/menit TD : 120/80mmhg

Page | 25

RR : 20 x/menit 05.30 wita 2 2) Mengajarkan px breathing exercise 2) Ds: px mengatakan tidak sesak lagi Do : px terlihat tidak sesak, O2 sudah tidak terpasang, RR : 20 x/menit 3 06.00 wita 3) Memberikan makan kecil tapi sering porsi 3) Ds: pasien mengatakan makannya banyak

Do : px terlihat nafsu makan nya meningkat ,px makan 3x sehari, makan habis 1 porsi 08.00 wita 1 4) Memberikan obat yang mengandung mukolitik dan ekspektoran 4) Ds: pasien mengatakan dahak nya lebih encer dan mudah keluar

08.15 wita

2 5) Memberikan nebulizer px therapy

Do: pasien terlihat sudah minum obat dengan teratur , px sudah mampu mengeluarkan dahak nya sendiri 5) Ds: pasien mengatakan nafasnya lebih nyaman saat diberikan therapy nebulizer

Do: px terlihat lebih nyaman nafasnya lega 1 16.00 wita 6) Memberikan px minum air hangat 6) Ds: px mengatakan lebih segar Do: px terlihat nyaman setelah minum air hangat

Page | 26

4 17.00 wita

7) Membantu px melakukan aktivitas perawatan dirinya

7) Ds : px mengatakan sudah tidak lemas , bisa melakukan semua aktivitas nya sendiri Do: px terlihat sudah tidak lemas, dan terlihat mampu melakukan aktivitas perawatan dirinya secara mandiri

1 20.00 wita 8) Memberikan posisi senyaman mungkin untuk px beristirahat

8) Ds:

px mengatakan tidurnya nyenyak

Do: px terlihat nyaman saat beristirahat , tidur nyenyak kurang lebih 8-9 jam /hari

10. Evaluasi Hari, tanggal No Dx

Evaluasi S : Px mengatakan sudah bisa mengeluarkan dahaknya sendiri O : Px terlihat nyaman, nafasnya lebih lega, dg kriteria sputum : warna putih, encer , tidak berdarah A : Masalah teratasi, tujuan tercapai P:-

TTD

Jumat, 13 Januari 2012

Jumat, 13 Januari

S : Px mengatakan tidak sesak lagi O : Px terlihat tidak sesak , RR : 20 x/menit,

Page | 27

2012

wheezing -/-, stridor -/-, tidak ada otot bantu pernafasan A : Masalah teratasi, tujuan tercapai P: -

Jumat, 13 Januari 2012

S : Px mengatakan makannya habis 1 porsi, px tidak mual O : Px terlihat nafsu makannya meningkat, makan 3x sehari, habis 1 porsi A : Masalah teratasi, tujuan tercapai P : -

Jumat, 13 Januari 2012

S : Px mengatakan tidak lemas O : Px terlihat tidak lemas dan mampu melakukan perawatan dirinya secara mandiri A : Masalah teratasi, tujuan tercapai P : -

Rabu, 11 Januari 2012

S : Px mengatakan sudah mengerti dengan proses penyakitnya, penyebab, pengobatan dan faktor risiko penyakitnya O : Px terlihat memahami tentang penjelasan yang diberikan dan mau membantu proses pengobatan A : Masalah teratasi, tujuan tercapai P :-

Page | 28

Anda mungkin juga menyukai